LANDASAN TEORI
saham atau nilai perusahaan dalam jangka pendek. Pengendalian Hsil yang ideal
akan memberikan imbalan bagi karyawan terhadap kontribusi mereka pada nilai
penciptaan nilai jarang terjadi, perusahaan harus mencari pengukuran yang mencari
pengendalian hasil.
berbagai area kinerja. Kategori pertama dari ringkasan pengaturan berisi pengukuran
pasar yang menggambarkan perubahan harga saham atau return pemegang saham.
Kategori kedua berisi pengukuran akuntansi, yang dapat didefinisikan baik dalam
kombinasi pengukuran. Kombinasi ini dapat melibatkan penggunaan baik itu tipe
konsumen,turnover karyawan).
Penciptaan Nilai
Secara unum tujuan utama dari organisasi berorientasi laba adalah untuk
dengan hukum dan perhatian yang memadai untuk karyawan, konsumen, dan
pengukuran kineja seharusnya meningkat ketika nilai diciptakan dan menurut ketika
ditiadakan.
Nilai dari asset ekonomis dapat dihitung pada waktu trtentu dengan mendiskonto
aliran kas masa depan yang diharap akan dihasilkan oleh perusahaan berdasarkan
nilai waktu dari uang dan resiko. Karyawan dapat meningkatkan nilai dengan
meningkatkan ukuran dari aliran kas masa depan perusahaan, dengan mempercepat
waktu dari aliran kas, atau dengan membuat mereka lebih pasti atau tidak terlalu
beresiko. Perubahan nilai perusahaan pada periode yang pasti disebut dengan laba
Salah satu cara untuk menilai perubahan nilai adalah dengan menggunakan
pengukuran padar dari kinerja yang didasarkan pada perubahan nilai pasar atau
Nilai pasar dari perusahaan biasanya dilihat dari pengukuran yang paling mendekati
pengukuran yang tidak sempurna dari nilai intrinsic sesungguhnya dari sebuah
perusahaan.
meskipun nilai hanya mewakili ekspektasi, dan hal ini dapat beresiko untuk
sesungguhnya
keesuaian.
Secara tradisional, sebagian besar organisasi didasarkan pada evaluasi manajer dan
berasal dari dua bentuk dasar: pengukuran residual seperti pendapatan bersih, laba
operasi, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi, laba residual,
atau pengukuran rasio seperti ROI (return on investment), ROE (return on equity),
Pengukuran ini biasanya diambil dari peraturan yang ditentukan oleh pengatur
a. Laba akuntansi dan return dapat diukur tepat waktu (dalam periode jangka
b. Apabila dibandingkan dengan kuantitas lain yang dapat diukur secara tepat
terpengaruh.
c. Laba akuntansi diturunkan dari aturan pengukuran yang sering kali memiliki
bias konsenvartif
d. Perhitungan laba mengabaikan beberapa nilai ekonomis dan nilai perubahan
yang dirasa oleh akuntan tidak dapat diukur secara akurat dan objektif
myopia dalam membuat keputusan investasi maupun operasi. Manajer yang terus
memerhatikan tanggung jawab pada laba jangka pendek atau return mungkin
pembayaran pada periode pengukuran dimasa depan walau ketika investasi ini
memiliki NPV (net present value) positif dan sesuai dengan kriteria lain untuk
bersumber langsung dari dua masalah dalam pengukuran akuntansi seperti dijelaskan
diatas: bias konservatif mereka dan ketidakpedulian terhadap asset tidak berwujud
ROI adalah rasio dari laba akuntansi yang dihasilkan oleh divisi dibagi dengan
Bentuk sesungguhnya dari tipe rasio ROI yaitu bahwa perusahaan menggunakannya
secara luas, seperti halnya label perusahaan yang di letakkan pada bottom line
pengukuran pusat investasi. Diantara yang paling umum adalah ROI,ROE,ROCE dan
RONA.
Oleh sebab itu, ROI memiliki keterbatasan dari pengukuran laba, seperti
suboptimisasi.
Suboptimisasi
terlihat baik meskipun investasi tidak sesuai dengan kepentingan terbaik bagi
perusahaan. Secara sederhana, masalah ini muncul karena manajer divisi tidak
presepsi perusahaan.
dengan asset tetap, yang dapat memberikan sinyal yang salah mengenai
kinerja pusat investasi. Nilai asset yang ditunjukan dalam laporan posisi
umur ekonomisnya dan tidak berinvestasi pada asset baru yang akan
sumber daya secara berlebihan untuk divisi sesuai asset yang lebih lama
manajer divisi.
pengukuran ROI
Laba residual dihitung dengan mengurangi laba dari perubahan modal untuk asset
bersih yang ada pada pusat investasi. Modal dibebankan pada tingkat yang sama
untuk rata-rata biaya modal perusahaan yang tertimbang. Secara konseptual, sebuah
argument dapat dibuat untuk menyesuaikan tingkat biaya modal untuk masing-
masing rasio pusat investasi sehingga membuat system pengukuran kinerrja konsisten
rata-rata tertimbang modal biaya perusahaan), laaba residual menghapus godaan bagi
mereka atau yang oleh banyak penulis disebut kartu skor. Sebagai salah satu alat yang
digunakan dalam proses strategis, ukuran kinerja yang seimbang membantu
perusahaan menilai pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Kaplan dan Norton
(1992, 1996) menunjukkan bahwa ukuran kinerja keuangan tidak cukup untuk
Ukuran Kinerja
biaya dikendalikan.
Mereka melaporkan laba sebagai jumlah kotor (perbedaan antara pendapatan dan
biaya penjualan atau layanan) atau sebagai jumlah bersih (perbedaan antara