Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN

MULTIMETER

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengukuran


Dosen Pembimbing : Muhammad Fahmi Hakim ST.MT

Disusun Oleh :

Arega Rifqy Vionaldi (1831120100)


Erine Puspita Sari (1831120087)
Fathi Dwi Hidayat (1831120125)
Rizki Nur Firmansyah (1831120112)
Tegar Alifawan (1831120102)
Wardatus Shabirah (1831120122)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK

2019
I. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan-percobaan ini, Anda dapat:
1. Menjelaskan data-data pada peukur,
2. Mempergunakan peukur secara benar,
3. Menentukan batas ukur dari peukur,
4. Menentukan tahanan dalam dari ampere dan voltmeter.

II. Dasar Teori


Multimeter ialah alat pengkur untuk mengukur besar tegangan, arus, dan
tahanan. Sebelum kita mulai mempergunakan peukur misalnya: Amperemeter,
voltmeter, ohm meter, power factor meter, watt meter, dan lain-lain. Kita harus
mengetahui lebih dulu maksud dari data – data yang ada pada meter, misalnya
sebuah amperemeter dengan tanda sebagai berikut

dan lain-lain. Untuk mengetahui data-data secara umur, kita dapat membahasnya
sebagai berikut. Sebagai contoh smperemeter

Skala Meter
Pembacaan Meter
Kelas Peukur (Alat Ukur)
Ketelitian peukur disebut kelas peukur.
Kelas peukur dibagi menjadi kelompok.
Kelompok 1 : Meter presisi (teliti) termasuk meter kelas 0,1;0,2sampai 0,5
Kelompok 2 : Meter kerja
Kelas meter :1;1, 5;2,5 sampai 5
Contoh:

Voltmeter dengan batas ukur maksimum = 60V


Kelas peukur = 2,5
Kesalahan ukur = ±2,5% dari 60 Volt
60
= ±2,5 × 100 = ± 1,5 Volt

Lihat Gambar 1.9

Bentuk Jarum Penunjuk


Data Meter
Contoh data meter;
Sebuah voltameter dengan data sebagai berikut:

Arti :

Peukur dengan aza kumparan putar

Pemakaian peukur untuk arus searah dan arus bolak-balik

Kelas peukur 1,5

Pemaikaian vertikal(tegak)

Isolasinya sudah dicoba pada 2000V

Jenis Peukur

Gambar 1.5 Peukur dengan azas besi putar


Contoh Peukur
Voltmeter

Voltmeter ialah peukur (alat ukur) ukur mengukur besarnya beda tegangan pada
suatu komponen yang akan diukur tegangannya.

Konstruksi

Rm = 100
Ifs = 50𝜇𝐴
Bila MKP langsung dipakai sebagai voltmeter maka:
BU max dari tegangan yang bias diukur = 100 × 50𝜇𝐴 = 100 × 50. 10−6 =
50. 10−3 V = 5mV

a. Misal BU diperbesar menjadi 5 V


Konstruksi

Rm = 100
Ifs = 50𝜇𝐴
Bila BU diperbesar menjadi 5 V

Maka V pada Rseri = 50𝜇𝐴 × Rseri


4995 𝑚 𝑉 4,995
Rseri = = = 99900 Ω
50𝜇𝐴 50.10−6
Rumus praktis :
𝑉𝐵𝑈
Rseri =
𝐼𝐹𝑆
Terlihat agar voltmeter tidak mengganggu rangkaian, tahanan volt meter
(Rdalam) harus sebesar mungkin.

Konstruksi lengkap

Besarnya tahanan voltmeter praktis = besarnya Rs


Sensitivitas dari suatu voltmeter didefinisikan sebagai tahanan voltmeter
tersebut pada batas ukur 1.0 Volt

Catatan:
Untuk mengukur tegangan AC, tegangan diserahkan lebih dahulu oleh dioda,
baru kemudian diukur dengan meter tegangan DC

𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟
Hasil Pengukuran = 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘

Cara mengetahui besar kesalahan alat ukur adalah :

Kesalahan Ukur = Kelas kesalahan 𝑥 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Multimeter memiliki beberapa macam alat pengukur, sebagai contoh


ampere meter, voltmeter dan ohmmeter.
a) Ampere meter adalah alat untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir
pada suatu rangkaian. Ampere meter harus dipasang seri dengan rangkaian
yang akan diukur besar arusnya. Ampere meter yang baik tahanan
dalamnya harus sekecil mungkin, agar tegangan jatuhnya juga sekecil
mungkin. Untuk memperbesar batas ukur ( BU ) alat, harus memasang R
( R shunt ) secara pararel dengan alat ukur.
b) Voltmeter ialah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya beda
tegangan pada suatu komponen yang akan diukur tegangannya. Voltmeter
dipasang secara paralel agar hasil percobaan akurat.
c) Ohm meter ialah alat ukur untuk mengukur besarnya nilai tahanan.

III. Alat-alat yang digunakan


Alat-alat yang digunakan antara lain :
1. Multimeter 1 set
2. Baterai 9V 1 buah
3. Lampu 24V 1 buah

IV. Gambar Rangkaian

V. Tugas dan Pertanyaan


Amati keadaan lampu pada percobaan gambar rangkaian 1 dan 2
1. Terangkan.
a. Pada rangkaian 2.1 voltmeter dengan sumber tegangan 9V di seri
dengan lampu sehingga tegangan listrik terukur pada voltmeter
namun lampu tidak menyala hal ini dikarenakan kabel negatif
dipasang langsung ke voltmeter sehingga tidak ada beda potensial
yang mengalir ke lampu.
b. Pada rangkaian 2.2 voltmeter dengan sumber tegangan 9V di
paralel dengan lampu sehingga tegangan listrik terukur di
voltmeter dan lampu menyala. Lampu menyala karena adanya
beda potensial dari positif ke negatif yang sama-sama disambung
ke lampu. Jika tegangan yang terukur besar, maka nyala lampu
terang, dan sebaliknya.
2. Amati besar tegangan pada voltmeter.
Besar tegangan pada saat di seri atau di parallel mempunyai
tegangan yang berbeda, sebagai berikut :
a. Pada saat rangkaian diseri pada voltmeter menunjukkan nilai antara
8,0 Volt sampai 8,8 Volt.
b. Pada saat rangkaian diparalel pada voltmeter menunjukkan nilai
lebih kecil antara 3,0 Volt sampai 3,6 Volt.

3. Jelaskan mana yang lebih baik: Volt meter kumparan putar atau dengan
azas besi putar.
Lebih baik kumparan putar, karena apabila menggunakan azas besi
putar konsumsi daya tinggi sehingga menyebabkan rugi daya tembaga
yang tinggi pada pemakaian arus besar dan biasanya hanya digunakan
pada proses pengukuran daya (wattmeter) saja. Sedangkan pada kumparan
putar konsumsi daya rendah, sehingga rugi daya tembaga rendah dan dapat
digunakan juga untuk mengukur arus dan tegangan.

4. Amperemeter dengan data sebagai berikut

Kelas Peukur 1,5


Pemakaian alat ukur dapat digunakan AC / DC
Menggunakan sistem besi putar
Pemakaian alat ukur mendatar
Isolasi sudah dicoba pada tegangan 2000 V

5. Voltmeter menunjukkan pada harga:

a. Skala atas = 35 Volt


b. Skala bawah = 7 Volt
c. Skala voltmeter =
d. Pemakaian alat ukur = Tegak Lurus
e. Tegangan uji isolasi = 1000 Volt
f. Kemungkinan kesalahan :
- Skala atas = ± 0,9 Volt
- Skala bawah = ± 0,225 Volt
6. Voltmeter

a. Batas ukur max = 60 Volt


b. Satu strip skala = 0,2 Volt
c. Voltmeter menunjukkan
pada harga = 26 Volt
d. Skala voltmeter =
e. Tegangan uji isolasi = 500 Volt
f. Kemungkinan kesalahan = ± 0,9 volt
g. Pemakaian alat ukur = Mendatar
h. Azas yang digunakan
alat ukur = Kumparan Putar

7. Isi tabel di bawah sesuai dengan gambar penujukkan ohm meter

No Pengukuran
1 275 ohm
2 70 ohm
3 4,5 ohm

8. Bila ampere meter dipasang (lihat gambar)

Jawab:
a. Yang terjadi pada alat ukur tersebut : Amperemeter akan rusak.
b. Mengapa ? Dan terangkan!
Amperemeter tidak boleh digunakan untuk mengukur arus pada
rangkaian paralel, karena menyebabkan kerusakan pada amperemeter.
Tahanan listrik yang sangat kecil di amperemeter menyebabkan arus
listrik yang mengalir ke amperemeter, bukan melalui rangkaian listrik
yang diukur. Sehingga akan menimbulkan short circuit pada
amperemeter.
9. Bila volmeter dipasang seperti pada gambar di bawah ini :

a. Yang terjadi pada alat tersebut : Voltmeter akan rusak.


b. Mengapa ? Dan terangkan !
Voltmeter didesain mempunyai resistansi yang sangat besar sehingga
voltmeter dapat dipasang secara paralel terhadap rangkaian listrik.
Apabila dipasang seri terhadap rangkaian listrik maka suplai arus yang
akan diterima oleh rangkaian listrik akan menurun dan akan
menyebabkan rangkaian listrik tidak berfungsi selama voltmeter
dipasang seri.

10. Lihat gambar di bawah dan tentukan gambar rangkaian yang benar
Gambar yang benar : Gambar a

 Amperemeter merupakan alat ukur untuk mengukur arus listrik di suatu


titik. Dengan demikian, amperemeter harus dirangkai secara seri karena
besar arus pada rangkaian seri tetap sama. Jika dipasang paralel maka arus
akan berbeda di setiap cabang dan arus listrik akan terbagi menjadi
beberapa bagian.
 Voltmeter merupakan alat untuk mengukur tegangan. Voltmeter
digunakan untuk mengukur suatu tegangan dan suatu perbedaan antara
satu titik dengan titik yang lain sehingga harus dipasang paralel. Jika
dipasang secara seri, maka tidak akan ada yang terukur karena tidak
mendeteksi adanya perubahan suatu tegangan.
VI. Data Percobaan

Tabel percobaan diagram rangkaian 1 dan 2

No. Diagram Rangkaian V (volt) Kondisi Lampu Keterangan


1 8,8 Tidak Menyala Arega Rifqy
2 8,4 Tidak Menyala Erine Puspita
3 8,5 Tidak Menyala Fathi Dwi
Gambar 2.1
4 8,0 Tidak Menyala Rizki Nur
5 8,2 Tidak Menyala Tegar A
6 8,6 Tidak Menyala Wardatus S
7 3,4 Menyala Arega Rifqy
8 3,3 Menyala Erine Puspita
9 3,6 Menyala Fathi Dwi
Gambar 2.2
10 3,0 Menyala Rizki Nur
11 3,4 Menyala Tegar A
12 3,6 Menyala Wardatus S

VII. Analisis

𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑈𝑘𝑢𝑟
Hasil Pengukuran = 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑛𝑗𝑢𝑘

1. Rangkaian 2.1
Pada rangkaian 2.1 Voltmeter dipasang seri dengan beban sehingga
lampu tidak menyala dan pada Voltmeter menunjukkan nilai 7,8 V.

12
Hasil Pengukuran = 120 𝑥 78 = 7,8 V

Berdasarkan percobaan voltmeter mendapatkan data, lampu tidak


menyala hal ini dikarenakan Voltmeter didesain mempunyai resistansi
yang sagat besar, sehingga tegangan mengalir pada tegangan yang besar
dan dihabiskan pada voltmeter (karena mempunyai hambatan dalam yang
besar) dan tegangan tidak mengalir daripada ke lampu/beban.

2. Rangkaian 2.1
Pada rangkaian 2.2 Voltmeter dipasang paralel dengan beban sehingga
lampu menyala dan pada Voltmeter menunjukkan nilai 3,2 V.

12
Hasil Pengukuran = 120 𝑥 32 = 3,2 V

Berdasarkan percobaan voltmeter mendapatkan data lampu


menyala, hal ini dikarenakan pada rangkaian parallel memiliki tegangan
yang sama dan lampu / beban dialiri tegangan yang sama dengan yang
terukur pada Voltmeter.

VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan penulis dapat mengetahui bagaimana
pembacaan tentang data data pada peukur terutama pada Amperemeter seperti
skala ukur, batas ukur, jarum penunjuk, menentukan macam-macam azas peukur
menggunakan azas besi putar atau kumparan putar, pemakaian peukur AC atau
DC, kelas peukur menjadi kelompok 1 atau 2, pemakaian peukur tegak lurus atau
mendatar, dan isolasinya berapa.

Pada setiap alat ukur sebelum menggunakan peukur terutama pada


multimeter harus di zero adjustment. Data peukur yang terdapat pada setiap alat
ukur harus diperhatikan. Karena apabila data peukur tidak kita ketahui, maka cara
penggunaanya akan salah yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan hasil
dan kerusakan pada alat ukur. Cara merangkai alat ukur pada sirkit, karena setiap
alat ukur memiliki cara penggunaan yang berbeda. Seperti amperemeter yang
harus dirangkaian seri dengan beban. Sedangkan pada volmeter dipasang secara
pararel dengan beban. Melakukan setiap langkah – langkah pengukuran dengan
benar, yaitu :
1) Memasang kabel hitam dan merah pada lubang yang ada pada AVOmeter
sesuai dengan petunjuk penggunaan.
2) Memutar selector menuju pilihan yang akan kita ukur, yaitu tegangan
(Voltmeter) AC/DC, Hambatan (Ohmmeter ), atau Arus ( Amperemeter ).
3) Memilih batas ukur yang sesuai dengan keperluan. Batas ukur ini digunakan
saat menghitung hasil pengukuran. Bila kita memilih Ohmmeter, harus
dilakukan kalibrasi saat kali pengubah batas ukur.
4) Merangkai alat ukur sesuai dengan keperluan, baik di seri atau paralel.
5) Setelah jarum penunjuk menujuk pada skala, dapat dilakukan penghitung
untuk mendapatkan hasil pengukuran. Posisi alat ukur saat pembacaan skala
ini harus sesuai dengan data meter pada alat ukur, digunakan secara tegak
lurus, mendatar, ataupun miring. Agar hasilnya lebih akurat.

Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengan
kemampuan batas ukur yang dipergunakan yang berfungsi untuk memilih posisi
pengukuran dan batas ukurannya. Saklar putar (range selector switch) ini
merupakan kunci utama bila kita menggunakan AVO meter. AVO meter biasanya
terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :

1) Posisi (Ohm) berarti AVO Meter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri
dari tiga batas ukur : x1; x10; dan K.
2) Posisi ACV (Volt AC) berarti AVO Meter berfungsi sebagai voltmeter AC
yang terdiri dari lima batas ukur : 10V; 50V; 250V; 500V; dan 1000V.
3) Posisi DCV (Volt DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai voltmeter DC
yang terdiri dari lima batas ukur : 10V; 50V; 250V; 500V; dan 1000V.
4) Posisi DC mA (miliampere DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai
miliamperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur, yaitu: 0,25; 25; dan
500.

Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe AVO meter yang satu dengan yang
lain batas ukurannya belum tentu sama. Batas ukur pada multimeter berupa faktor
pengali yang dapat dirubah-ubah. Jika jarum penunjuk tidak bergerak, itu karena
batas ukur terlalu kecil atau terlalu besar.

Hambatan dalam pada Amperemeter atau Voltmeter dapat diatur dengan


cara pada Amperemeter ideal tidak sangat kecil tapi harus nol. Karena
Amperemeter dirangkai secara seri, kalau ada tahanan berarti besarnya tahanan
total adalah jumlah dari tahanan beban + tahanan Amperemeter. Hal ini akan
menjadikan pengukuran arus tidak akurat. Sedangkan pada Voltmeter ideal
tahanan harus tak terhingga, hal ini dikarenakan volt meter dipasang secara
paralel, sehingga volt meter tidak menarik arus dan pengukuran akurat.

Anda mungkin juga menyukai