Oleh :
Nama : Apriyanti
NIM : B1A017151
Rombongan : VII
Kelompok :6
Asisten : Ristra Sefty Anggriani
A. Latar Belakang
Klasifikasi adalah suatu cara untuk memilih dan mengelompokan makhluk hidup
menjadi golongan atau unit tertentu. Tujuan klasifikasi adalah untuk mempermudah,
mengenali, membandingkan dan mempelajari makhluk hidup. Terdapat dua macam
klasifikasi yaitu klasifikasi modern dan klasifikasi klasik. Klasifikasi modern terdiri dari
klasifikasi fenetik dan klasifikasi filogenetik. Berbeda dengan klasifikasi klasik,
klasifikasi modern menggunakan metode taksonomi numerik dan teknik mengolah data
secara modern. Pendekatan yang digunakan dalam klasifikasi modern bersifat lebih
objektif dan alami dibandingkan klasifikasi klasik karena lebih banyak ciri yang
digunakan dalam menyusun klasifikasi (Campbell et al., 2004).
Kunci determinasi atau kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk mengenali
organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup. Kunci dikotom berisi
deskripsi ciri-ciri organisme yang disajikan dengan karakter berlawanan. Kunci dikotom
terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari duabaris dengan ciri yang berlawanan
(Widiyadi, 2009). Beberapa syarat kunci determinasi yang baik menurut Widiyadi
(2009) antara lain, (1) Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi, karakter internal
dimasukkan bila sangat penting. (2) Menggunakan karakter positif dan mencakup
seluruh variasi dalam grupnya. (3) Deskripsi karakter dengan istilah umum yang
dimengerti orang. (4) Menggunakan kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam
kunci. (5) Mencantumkan nomor couplet. (6) Penulisan dimulai dari ciri umum ke ciri
khusus, bawah ke atas.
Kunci determinasi merupakan alat bantu yang sangat penting dalam taksonomi.
Kunci determinasi juga dapat bersifat membatasi upaya identifikasi. Sebuah spesimen
yang unik atau menyimpang dari karakteristik umum akan mustahil teridentifikasi oleh
kunci determinasi yang bersifat umum. Identifikasi berhubungan dengan ciri-ciri
taksonomi dalam jumlah sedikit (idealnya satu ciri), akan membawa spesimen ke dalam
satu urutan kunci identifikasi (Anwar, 1985).
B. Tujuan
A. Materi
B. Metode
Saanin, H., 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jakarta: Bina Cipta.
Sokal, R. R., & Sneath, P. H. A., 1963. Principle of Numerical Taxonomy. San
Fransisco: W. H. I-reeman Company.
Widiyadi, E., 2009. Penerapan Tree dalam Klasifikasi dan Determinasi Makhluk Hidup.
Bandung: Jurusan Teknik Informatika ITB.