Tipe Bentang Alam : Eolian Ciri-ciri yang ditemukan : Berupa dataran luas berwarna coklat dan tidak ada vegetasi yang tumbuh Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya angin ) Keterangan : Terjadi di gurun Gobi. Bentang alam eolian ini terbentuk melalui 3 tahap, yaitu : erosi, transportasi dan pegendapan. Erosi terbagi menjadi 2 yaitu deflasi dan abrasi. Material yang terbawa oleh angin bisa tertransportasi secara melayang, meloncat dan menggelinding. Pengendapan terjadi apabila angin sudah tidak kuat untuk membawa material- material hasil erosi. Hasil dari pengendapan dibedakan menjadi 2 yaitu gumuk pasir dan loees. Eolian dapat terbentuk didaerah gurun dan tidak ada vegetasi penghalang dan tidak adanya tenaga pengikat oleh material-material lepas. Selain oleh pengikisan angin, bentuk topografi yang sering dijumpai juga akibat adanya pengendapan oleh angin. Eolian biasanya terjadi di gurun pasir dan pesisir.
Nomor Bentang Alam : G
Tipe Bentang Alam : Glasial Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta ditandai dengan warna putih dan adanya struktur alpin Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya iklim ) Keterangan : Terdapat pada pegunungan himalaya. Mulanya tenaga endogen membentuk pegunungan terlebih dahulu, setelah itu tenaga eksogen yang bekerja membentuk glasial. Terbentuk oleh adanya massa es yang bergerak (gletser) dan melakukan proses terhadap bentang alam yang dilaluinya misal dengan pengikisan dan penimbunan. Gletser mempunyai densitas yang tinggi. Hal ini menyebabkan gletser akan masuk ke dalam celah batuan dan menggerus permukaan yang dilewatinya. Endapan hasil proses glasial mempunyai sifat sejenis dengan lahar hasil endapan fluvio-volkanik, yaitu tekstur berukuran butir lempung – bongkah, kemas terbuka, dan bongkah di atas. Kenampakan massa es ini bisa dibedakan menjadi 2 tipe yaitu tipe alpin yang dijumpai pada daerah dengan ketinggian > 6000 m dari muka laut dan di gunung- gunung tinggi yang dibatasi lembah. Sedangkan tipe kontinen dijumpai pada daerah yang luas secara terus menerus, misalnya di kutub.
Nomor Bentang Alam : F
Tipe Bentang Alam : Fluvial Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta ditandai dengan garis berwarna biru pada pola tertentu Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya erosi ) Keterangan : Contohnya sungai progo dan sungai krasak. Bentang alam fluvial terbentuk melalui proses erosi, transportasi dan pengendapan. Mula-mula yang terendapkan adalah material yang berbutir kasar kemudian baru terendapkan yang halus serta tergantung dari kekentalan, kepekatan dan kecepatan aliran. Sungai yang memiliki bentuk lebih lurus diperkirakan memiliki umur lebih tua dibanding kan dengan bentuk sungai yang masih berliku-liku. Kenampakan yang biasanya dijumpai yaitu dataran banjir, tanggul alam, point bar deposit, danau tapal kuda, sungai teranyam, kipas alluvial.
Nomor Bentang Alam : P
Tipe Bentang Alam : Laut dan pantai Ciri-ciri yang ditemukan : Dibedakan oleh warna daratan dan lautan sebagai batasan Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya angin dan air ) Keterangan : Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, tinggi serta lebarnya dipengaruhi oleh pasang surut dari air laut. Laut secara morfogenesa dikelompokkan menjadi laut tenang dan laut beriak. Proses pembentukan bentang alam pesisir dan pantai berasal dari pengaruh aktivitas gelombang, arus laut, pasang surut, tenaga tektonik dan lainnya. Berikut ini beberapa jenis pantai menurut morfologinya: (a.) Pantai terjal adalah pantai yang terbentuk karena pengaruh abrasi air laut. Karena sering terkena gelombang dan arus laut, morfologi pantai akan membentuk tebing yang memiliki sudut yang tajam, bergantung dan teras pantai (fyord). Fyord adalah fenomena pantai bertebing terjal. Tebing curam (fyord) banyak terdapat di pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa. (b.) Pantai landai adalah pantai yang terbentuk karena proses sedimentasi dan pasang surut air laut. Nomor Bentang Alam : K Tipe Bentang Alam : Karst Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta strukturnya berliku-liku dan acak Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya air ) Keterangan : Karst terbentuk apabila terdapat batuan yang tersingkap dan mudah larut, batuannya masif dan terkekarkan, arus air tanah rendah, dan terdapat pada daerah curah hujan tinggi. Karst terbentuk pada batuan gamping serta bersiklus. Bentuk topografi yang sering di jumpai yaitu lapies, karst, split, parit karst, speleotherm.
Nomor Bentang Alam : V
Tipe Bentang Alam : Vulkanik Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta berbentuk radial dan pada puncak seperti lingkaran terkecil. Terdapat perbedaan kontur yang kontras jika pada peta terrain Faktor Pembentuk : Endogen Keterangan : Bentang alam vulkanik terbentuk akibat pada zona subduksi memebentuk zona penunjangan yang menyebabkan batuan dari lempeng samudera meleleh sehingga magma naik ke atas lewat celah/rongga. Contohnya pada gunung Lawu yang memiliki sifat intermediet.
Nomor Bentang Alam : 2
Tipe Bentang Alam : Struktural Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta ditandai dengan dataran tinggi yang dapat dihubungkan atau dibuat garis Faktor Pembentuk : Endogen dan eksogen ( agennya erosi )
Keterangan : Bentang alam struktural pembentukannya dikontrol oleh struktur
geologi. Bentang alam ini berupa dataran, pegunungan lipatan dan pegunungan patahan.