Anda di halaman 1dari 3

BORANG PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

ACARA GEOMORFOLOGI

Nama : Khofifah Noer Romadhoni


NIM : 18/430242/PA/18755

Nomor Bentang Alam : E


Tipe Bentang Alam : Eolian
Ciri-ciri yang ditemukan : Berupa dataran luas berwarna coklat dan tidak ada vegetasi yang
tumbuh
Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya angin )
Keterangan : Terjadi di gurun Gobi. Bentang alam eolian ini terbentuk melalui 3
tahap, yaitu : erosi, transportasi dan pegendapan. Erosi terbagi menjadi 2 yaitu deflasi dan abrasi.
Material yang terbawa oleh angin bisa tertransportasi secara melayang, meloncat dan
menggelinding. Pengendapan terjadi apabila angin sudah tidak kuat untuk membawa material-
material hasil erosi. Hasil dari pengendapan dibedakan menjadi 2 yaitu gumuk pasir dan loees.
Eolian dapat terbentuk didaerah gurun dan tidak ada vegetasi penghalang dan tidak adanya tenaga
pengikat oleh material-material lepas. Selain oleh pengikisan angin, bentuk topografi yang sering
dijumpai juga akibat adanya pengendapan oleh angin. Eolian biasanya terjadi di gurun pasir dan
pesisir.

Nomor Bentang Alam : G


Tipe Bentang Alam : Glasial
Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta ditandai dengan warna putih dan adanya struktur alpin
Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya iklim )
Keterangan : Terdapat pada pegunungan himalaya. Mulanya tenaga endogen
membentuk pegunungan terlebih dahulu, setelah itu tenaga eksogen yang bekerja membentuk
glasial. Terbentuk oleh adanya massa es yang bergerak (gletser) dan melakukan proses terhadap
bentang alam yang dilaluinya misal dengan pengikisan dan penimbunan. Gletser mempunyai
densitas yang tinggi. Hal ini menyebabkan gletser akan masuk ke dalam celah batuan dan
menggerus permukaan yang dilewatinya. Endapan hasil proses glasial mempunyai sifat sejenis
dengan lahar hasil endapan fluvio-volkanik, yaitu tekstur berukuran butir lempung – bongkah,
kemas terbuka, dan bongkah di atas. Kenampakan massa es ini bisa dibedakan menjadi 2 tipe yaitu
tipe alpin yang dijumpai pada daerah dengan ketinggian > 6000 m dari muka laut dan di gunung-
gunung tinggi yang dibatasi lembah. Sedangkan tipe kontinen dijumpai pada daerah yang luas
secara terus menerus, misalnya di kutub.

Nomor Bentang Alam : F


Tipe Bentang Alam : Fluvial
Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta ditandai dengan garis berwarna biru pada pola tertentu
Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya erosi )
Keterangan : Contohnya sungai progo dan sungai krasak. Bentang alam fluvial
terbentuk melalui proses erosi, transportasi dan pengendapan. Mula-mula yang terendapkan adalah
material yang berbutir kasar kemudian baru terendapkan yang halus serta tergantung dari
kekentalan, kepekatan dan kecepatan aliran. Sungai yang memiliki bentuk lebih lurus diperkirakan
memiliki umur lebih tua dibanding kan dengan bentuk sungai yang masih berliku-liku.
Kenampakan yang biasanya dijumpai yaitu dataran banjir, tanggul alam, point bar deposit, danau
tapal kuda, sungai teranyam, kipas alluvial.

Nomor Bentang Alam : P


Tipe Bentang Alam : Laut dan pantai
Ciri-ciri yang ditemukan : Dibedakan oleh warna daratan dan lautan sebagai batasan
Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya angin dan air )
Keterangan : Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, tinggi serta
lebarnya dipengaruhi oleh pasang surut dari air laut. Laut secara morfogenesa dikelompokkan
menjadi laut tenang dan laut beriak. Proses pembentukan bentang alam pesisir dan pantai berasal
dari pengaruh aktivitas gelombang, arus laut, pasang surut, tenaga tektonik dan lainnya. Berikut ini
beberapa jenis pantai menurut morfologinya: (a.) Pantai terjal adalah pantai yang terbentuk karena
pengaruh abrasi air laut. Karena sering terkena gelombang dan arus laut, morfologi pantai akan
membentuk tebing yang memiliki sudut yang tajam, bergantung dan teras pantai (fyord). Fyord
adalah fenomena pantai bertebing terjal. Tebing curam (fyord) banyak terdapat di pantai barat
Sumatera dan pantai selatan Jawa. (b.) Pantai landai adalah pantai yang terbentuk karena proses
sedimentasi dan pasang surut air laut.
Nomor Bentang Alam : K
Tipe Bentang Alam : Karst
Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta strukturnya berliku-liku dan acak
Faktor Pembentuk : Eksogen ( Agen nya air )
Keterangan : Karst terbentuk apabila terdapat batuan yang tersingkap dan mudah
larut, batuannya masif dan terkekarkan, arus air tanah rendah, dan terdapat pada daerah curah hujan
tinggi. Karst terbentuk pada batuan gamping serta bersiklus. Bentuk topografi yang sering di jumpai
yaitu lapies, karst, split, parit karst, speleotherm.

Nomor Bentang Alam : V


Tipe Bentang Alam : Vulkanik
Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta berbentuk radial dan pada puncak seperti lingkaran
terkecil. Terdapat perbedaan kontur yang kontras jika pada peta
terrain
Faktor Pembentuk : Endogen
Keterangan : Bentang alam vulkanik terbentuk akibat pada zona subduksi
memebentuk zona penunjangan yang menyebabkan batuan dari lempeng samudera meleleh
sehingga magma naik ke atas lewat celah/rongga. Contohnya pada gunung Lawu yang memiliki
sifat intermediet.

Nomor Bentang Alam : 2


Tipe Bentang Alam : Struktural
Ciri-ciri yang ditemukan : Pada peta ditandai dengan dataran tinggi yang dapat dihubungkan
atau dibuat garis
Faktor Pembentuk : Endogen dan eksogen ( agennya erosi )

Keterangan : Bentang alam struktural pembentukannya dikontrol oleh struktur


geologi. Bentang alam ini berupa dataran, pegunungan lipatan dan pegunungan patahan.

Anda mungkin juga menyukai