Mata uang dari negara yang berbeda akan melaksanakan dua fungsi yaitu mata uang menyediakan unit pengukuran untuk aktivitas ekonomi dan sumber daya dari negaranya masing-masing. Pada umumnya, mata uang yang digunakan untuk mencatat transaksi dan yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi itu adalah sama. Dalam hal transaksi antar entitas bisnis negara-negara yang berbeda, jumlah hutang maupun piutang biasanya dilaporkan dalam mata uang lokal dari negara pembeli ataupun penjual. Untuk mrngukur nilai transaksi dalam mata uangnya sendiri, perusahaan di seluruh dunia mengandalkan kurs yang dinegosiasikan atas dasar berkelanjutan di pasar mata uang dunia. Kurs adalah rasio antara satu unit mata uang dengan jumlah mata uang lain yang sekarang dengan mata uang tersebut pada satu waktu. Kurs dapat dihitung langsung maupun tidak langsung. Jika diasumsikan bahwa $1,60 dapat diukar dengan satu pond Inggris (£1), maka : Kuotasi langsung (setara Dollar AS) : $1,60 = $1,60 1 Kuotasi tak langsung (mata uang asing per dollar AS) : 1 = £0,625 $1,60 B. Kurs Mengambang, Tetap, serta Berganda Kurs dapat ditentukan besarnya oleh pemerintah, dan dapat juga dibiarkan berfluktuasi sesuai dengan perubahan di pasar uang. Kurs tetap atau kurs resmi ditetapkan oleh pemerintah dan tidak dipengaruhi oleh perubahan dipasar uang dunia. Kurs mengambang atau kurs bebas mencerminkan harga pasar yang berfluktuasi berdasarkan permintaan dan penawaran serta faktor-faktor lain dalam pasar uang dunia. Secara teoritis, nilai suatu mata uang harus mencerminkan daya belinya di pasar dunia. Transaksi perdagangan mata uang yang bersifat spekulatif juga mempengarui penentuan nilai kurs. Untuk mengurangi defisitnya, pemerintah Indonesia sering kali meminta negara- negara lain (misalnya Jepang dan Amerika serikat) untuk membiarkan mata uang mereka terapresiasi terhadap Rupiah. Penurunan nilai Rupiah terhadap mata uang-mata uang utama akan meningkatkan harga barang-barang luar negeri di Indonesia dan menekan jumlah impor ke Indonesia. Sementara, barang-barang Indonesia dapat dijual diluar negeri dengan dengan harga yang lebih murah dalam mata uang asing. Namun, pengaruh melemahnya nilai Rupiah terhadap minat impor masyarakat Indonesia hanya sedikit, dan perubahan hanya berdampak kecil terhadap defisit perdagangan. Faktor-faktor lain yang mungkin mempengarui neraca perdagangan suatu negara adalah tingkat bunga dan tingkat pajak. Oleh karena kurs mengambang tidak selamanya menguntungkan perekonomian dunia, tujuh negara (AS, Jepang,Jerman, Inggris, Perancis, Italia, dan Kanada) bergabung untuk menjaga nilai Dollar AS, Mark Jerman, serta Yen Jepang dalam suatu rentang kurs yang dirahasiakan. Negara-negara ini, yang disebut Kelompok Tujuh (G-7) berharap dapat mengatur nilai kurs lewat intervensi dipasar uang. Jika kurs yang dipakai adalah kurs tetap, pemerintahan dapat menetapkan kurs yang berbeda untuk trasaksi yang berbeda. Misalnya, pemerintahan menetapkan kurs prefensial untuk impor, serta kurs penalty untuk ekspor, dalam rangka mencapai tujuan perekonomian negara bersangkutan. Kurs seperti ini dikenal seperti kurs berganda. Sejak 14 Agustus 1997, pemerintahan Indonesia telah menyesuaikan kebijaksanaan moneter dengan memutuskan mengubah penggunaan kurs tetap menjadi kurs mengambang. Perubahan ke kurs mengambang berdampak siknifikan terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki operasi internasional, dan secara alamiah, ini mengarahkan kepada perlunya penelaahan ulang terhadap prinsip akutansi dan pelaporan untuk penjabaran mata uang asing. Kurs yang digunakan dalam akuntansi untuk kegiatan dan transaksi luar negeri (selain kontrak kurs berjangka) adalah kurs spot, kurs sekarang, serta kurs historis. Definisi dari masing-masing kurs tersebut adalah : Kurs spot (spot rate) : kurs untuk pertukaran yang terjadi langsung saat transaksi. Kurs sekarang (current rate) : kurs dimana satu unit mata uang dapat dipertukarkan dengan mata uang lain pada tanggal neraca atau tanggal transaksi. Kurs historis (historical rate) : kurs yang berlaku pada tanggal tertentu terjadinya transaksi. Kurs spot, kurs sekarang dan kurs historis dapat merupakan kurs tetap maupun kurs mengambang, tergantung kepada mata uang tertentu yang dilibatkan. Bank-bank utama memfasilitasi perdagangan internasional dengan membentuk departemen yang menyediakan jasa transfer bank antar perusahaan okal dengan perusahaan asing serta jasa pertukaran jual beli valuta. Bank-bank tersebut mendapatkan imbalan atas jasa yang diberikannya dari perbedaan antara jumlah yang diterima dari perusahaan AS dan jumlah yang dibayarkan untuk membeli valuta asing atau sebaliknya. C. Transaksi Mata Uang Asing Selain Kontrak Berjangka Transaksi yang dilakukan pada suatu negara yang diukur dan dicatat dalam mata uang negaranegara tersebut merupakan transaksi lokal. Transaksi antarnegara atau antar perusahaan dinegara yang berbeda. Transaksi mata uang asing (transaksi valuta asing) adalah transaksi dimana nilai tukarnya dinyatakan dalam mata uang selain dari mata uang fungsional suatu entitas. Jadi sebuah transaksi luar negeri tidak otomatis merupakan transaksi mata uang asing. GAAP hanya memberlakukan untuk transaksi dalam Valuta Asing dan laporan keuangan dengan Valuta Asing. Untuk transaksi Valuta Asing selain derivatif, GAAP menetapkan persyaratan berikut: 1. Pengakuan pada tanggal transaksi, setiap aset, pembayaran, pendapatan, biaya, untung atau rugi yang timbul dari transaksi dan bertambah dan dicatat dalam mata uang fungsional oleh entitas yang direkam,dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. 2. Setiap tanggal penarikan, saldo yang disimpan, yang didenominasi dalam mata uang yang berbeda dengan fungsional entitas yang direkam, akan disesuaikan untuk menyesuaikan nilai tukar saat ini Persyaratan pertama untuk mencatat transaksi dalam Valuta Asing yaitu itulah transaksi yang harus diubah menjadi Dolar AS pada harga ( kurs spot ) berlaku pada tanggal transaksi. Setiap akun aset, pendapatan, pendapatan, dan beban yang timbul dari transaksi ditranslasi ke dolar sebelum terdaftar. Unit Pengukurannya berubah dari mata uang asing menjadi dolar AS. Jumlah keuntungan dan kerugian atas transaksi dalam valuta asing akan disesuaikan untuk merefleksikan kurs saat ini pada tanggal neraca dan dimasukkan dalam laba tahun berjalan. Pembelian kredit (purchase on account) ditetapkan (denominated) dalam mata uang asing dan tergantung pada risiko Valuta Asing. Perubahan dalam kurs Valuta Asing Kenaikan kursnya mengakibatkan kerugian akibat nilai tukar (meningkatkan hutang) dan penurunan Kursnya mengakibatkan keuntungan akibat nilai tukar (meningkatnya piutang). Utang dagang dalam mata uang asing disesuaikan pada nilai wajar (kurs current) setiap periode sampai utang dibayar. Importir mencatat transaksi sebagai berikut: Inventory xxx Accounts payable xxx (translasi: nilai mata uang asing x kurs spot) Kecuali untuk notasi mata uang asing (fc), entri dicatatkan dalam cara yang biasa. Notasi untuk menunjukkan bahwa utang didenominasi dalam mata uang asing. Persediaan diukur dalam dolar AS, dan penyesuaian berikutnya tidak dibuat untuk akun persediaan untuk fluktuasi mata uang asing. Jika utang dagang dibayar ketika nilai tengah (spot rate), pembayaran dicatat sebagai berikut: Accounts payable xxx Exchange gain xxx Cash (mata uang asing x kurs ketika dibayar) xxx Akun Penjualan Kredit (Sales on account) ditentukan (denominated) dalam Valuta Asing, tergantung pada risiko Valuta Asing. Perubahan dalam kurs Valuta Asing, kenaikan kursnya mengakibatkan keuntungan pertukaran valuta yang meningkatkan piutang. Penurunan Kursnya mengakibatkan kerugian pertukaran. Piutang dagang dalam mata uang asing disesuaikan pada nilai wajar setiap periode sampai tertagih. D. Derivatif Derivatif adalah mekanisme yang banyak digunakan untuk mengelola berbagai risiko. Karena fleksibilitas derivatif untuk memisahkan satu jenis risiko, dan mengelola risiko dengan biaya rendah, derivatif telah menjadi alat yang sangat populer untuk strategi lindung nilai (hedge). E. Standar IASB IASB mirip dengan US GAAP. IAS 21-kurs valuta asing mengatur jumlah moneter denominasi mata uang asing yang disesuaikan pada kurs saat ini pada tanggal neraca dan translasi atas laporan dengan mata uang asing. IAS 32 – instrumen finansial mengatur instrumen utang dan ekuitas. IAS 39 – derivatif dan lindung nilai (hedges) yang mengatur arus kas dan hedge nilai wajar. Hedges atas komitmen perusahaan dapat berupa hedge arus kas atau nilai wajar F. Pengungkapan Pada hal ini berfokus pada tujuan manajemen risiko dan strategi. Hedge Nilai wajar yaitu Keuntungan atau kerugian neto dalam laba, penempatan pada laporan, efektivitas dan ketidakefektifan. Hedge Arus kas yaitu keuntungan atau kerugian ketidakefektifan Hedge, penempatan pada laporan, jenis situasi dilpagari (hedged), panjang waktu yang diharapkan, efek dari penghentian lindung nilai