Makalah Simak
Makalah Simak
Disusun Oleh :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk dapat memahami lebih lanjut arti dari gaji dan upah perlu diketahui
terlebih dahulu beberapa defenisi dari gaji dan upah menurut pendapat para ahli di
bawah ini.
2
Niswonger (1999:446) mengemukakan bahwa:
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa yang
diberikan kepada karyawan yang mempunyai ikatan kerja kuat secara berkala
berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan dan sifatnya tetap. Sedangkan
upah merupakan balas jasa yang di berikan kepada karyawan yang ikatan kerjanya
kurang kuat berdasarkan waktu kerja setiap hari ataupun setiap minggu.
a. jumlah biaya upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi
tertentu.
b. Jumlah biaya upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban
selama periode akuntansi tertentu.
c. Jumlah upah yang diterima oleh setiap karyawan selama periode tertentu.
d. Rincian unsur biaya upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.
3
C. Dokumen yang Digunakan
b. Kartu jam hadir. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu untuk
mencatat jam hadir setiap kariawan perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini
dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi
dengan mesin pencatat waktu
c. Kartu jam kerja. Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang
dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan pesanan tertentu.
Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar
gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir. Sebelum
digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau
pesanan. Seperti telah disebutkan diatas, catatn waktu kerja ini hanya
diperlukan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, dalam
perusahaan yang produksinya massa, karyawan pabrik mengerjakan pekerjaan
yang sama dari hari ke hari sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan
distribusi biaya tenaga kerja langsung pabrik. Semua biaya tenaga kerja
langsung dalam perusahaan ini dibebankan langsung kepada produk yang sama.
d. Daftar upah. Dokumen yang berisi jumlah upah bruto setiap karyawan,
dikurangi potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan, dan lain sebagainya.
e. Rekap daftar upah. Dokumen ini merupakan ringkasan upah per departemen.
Yang dibuat berdasarkan daftar upah. Dalam perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan maka rekap upah dibuat untuk membebankan upah
langsung dalam hubungannya dengan produk pesanan.
4
f. Surat pernyataan upah. Dokumen yang dibuat oleh fungsi pembuat daftar
upah bersamaan dengan pembuat daftar upah atau dalam kegiatan yang terpisah
dari pembuatan daftar upah.
g. Amplop gaji dan upah. Uang upah karyawan diserahkan kepada setiap
karyawan dalam amplop upah, dihalaman muka amplop upah setiap karyawan
ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan
jumlah bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.
h. Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang
dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi
dalam daftar upah yang diterima dari pembuat daftar upah.
a. Bagian Uang. Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam
sistem akuntansi pengupahan bertanggungjawab untuk meproses
pembayaran upah seperti yang tercantum dalam daftar upah. Bagian ini
menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi
pembayar upah untuk membayarkan gaji dan upah kepada karyawan seperti
yang tercantum dalam daftar upah tersebut.
6
b. Bagian Kartu Biaya. Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang
dalam sistem akuntansi pengupahan bertanggungjawab untuk mencatat
distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya
berdasarkan rekap daftar upah dan kartu jam kerja (untuk tenaga kerja
langsung pabrik).
7
pesanan yang dikerjakan, dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai
dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi.
4. Prosedur Distribusi Biaya Upah. Dalam prosedur distribusi biaya upah, biaya
tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati
manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk
pengendalian biaya dan perhitunganharga pokok produk.
Organisasi
1. Fungsi pembuatan daftar upah harus terpisah dari fungsi keuangan
2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi
Sistem Otorisasi
3. Setiap orang yag Namanya tercantum dalam daftar upah harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani
oelh Direktur Utama.
4. Setiap perubahan upah karyawan karena perubahan pangkat, tarif upah,
tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.
8
5. Setiap potongan atas upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan
harus didasarkan atas surat potongan upah yang diotorisasi oleh fungsi
kepegawaian.
6. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
7. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang
bersangkutan.
8. Daftar upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
9. Bukti kas keluar untuk pembayaran upah harus diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.
Prosedur Pencatatan
10. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar
gaji dan upah karyawan.
11. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya
oleh fungsi akuntansi
3. Tahap Ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap lunas
oleh fungsi keuangan, bagian jurnal mencatata pembayaran upah karyawan
kedalam register cek sebagai berikut:
Bukti kas keluar yang akan di&ayar XX
Kas XX
10
Overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi umum, dan biaya
pemasaran. Uapah tenagakerja tidak langsung, upah karyawan fungsi
administrasi dan umum (fungsi akuntansi, fungsi personalia dan umum, fungsi
hubungan masyarakat) dan upah karyawan fungsi pemasaran dicatat kedalam
kartu biaya.
Distribusi biaya gajii dan upah ditunjukan untuk menghasilkan laporan biaya tenaga
kerja menurut jenisnya (gaji dan upah, tunjangan makan,tunjangan lembur, biaya
kesejahteraan karyawan), menurut hubungannya dengan departemen, kegiatan,
order produksi, atau kombinasi di antara berbagai jenis klasifikai tersebut.
Distribusi biaya gaji dan upah umumnya dilakukan dengan metode berikut ini :
2. Metode summary strip. Tiket tunggal Distribusi biaya upah lansung dapat
dilakukan dengan membuat kartu jam kerja untuk setiap order produksi.
Kartu jam kerja ini kemudia diisi dengan tarif upah karyawan yang bekerja
untuk order produksi tersebut dan dikalikan jumlah jam kerja, serta
disimpan dalam arsip sementara menurut order produksi. Secara periodik
kartu jam kerja ini ditotal jumlah rupiahnya, dan dicatat dalam kartu harga
pokok produk. Untuk tenaga kerja tak langsung, kartu jam kerjanya di isi
dengan tarif upahnya, kemudian disortasi menurut klasifikasi biaya tenaga
kerja menurut jenis dan departemen. Jumlah rupiah biaya tenaga kerja tak
langsung menurut klasifikasi jenis dan departemen tersebut diringkas dan
diposting kedalam summary strip, yang sekaligus berfungsi sebagai laporan
biaya tenaga kerja. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah dengan metode
summary strip.
11
3. Metode distribusi dengan computer. Metode distribusi pendebitan yang
timbul dari transaksi penggajian dan pengupahan dengan menggunakan
komputer dilakukan dengan member kode dengan benar, proses sortasi akan
dilakukan oleh komputer melalui program. Oleh karena itu, titik berat
kegiatan ini terletak pada kerangka pemberian kode terhadap transaksi gaji
dan upah. Setiap kartu jam kerja akan diberi kode debit menurut kerangka
pemberian kode tersebut. Dengan kerangka tersebut, sehingga arsip
transaksi gaji dan upah yang berupa pita magnetic hasil run 1 dapat
digunakan untuk meng-update arsip induk biaya, dan selanjutnya run 2,
arsip induk biaya dapat dihunakan untuk menghasilkan laporan biaya tenaga
kerja berupa:
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
Dengan adanya makalah ini kami berharap semoga pemerintah
mampu menerapkan undang – undang, peraturan, dan kebijakan yang dapat
menjaga dan mempertahankan hubungan ketenagakerjaan yang harmonis
dan dinamis demi kesejahteraan Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
Dengan adanya makalah ini diharapkan semoga dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan mengenai ketenagakerjaan sehingga mampu
untuk menerapakan peraturan perundang-undangan dalam kehidupan sehari
– hari.
3. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan rasa partisipatif kita terhadap hukum ketenagakerjaan
serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pentingnya
mempertahankan nilai-nilai sosial dalam hubungan industrial.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://sanoesi.wordpress.com/2009/01/16/sistem-akuntansi-gaji-dan-upah/
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
14