Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM AKUNTANSI

SISTEM AKUNTANSI PENGUPAHAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Sistem Akuntansi
Dosen Pengampu Dr. Siswanto, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh :

1. Addiinda Aulia R NIM 17809134002


2. Andri Kurniawan NIM 17809134010
3. Fadel Zikra NIM 17809134015
4. Niken Nailil Chusna NIM 17809134030
5. Annisa Widiastuti NIM 17809134033

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017/2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji dan syukur Kami panjatkan


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta
keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada Kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Akuntansi Pengupahan” tepat pada
waktunya sebagai bentuk tugas Mata kuliah Sistem Akuntansi semester genap.

Dalam penyusunan makalah ini, Kami banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Dr. Siswanto, S. Pd., M. Pd. selaku dosen Sistem Akuntansi atas bimbingan,
pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada Kami dalam pengerjaan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada penulisan


makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat Kami
harapkan dari pembaca sekalian. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Yogyakarta, 8 Mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Sistem Akuntansi Pengupahan ................................................................. 2
2.2 Sistem Akuntansi Pengupahan Dalam Lingkungan Pengolahan Data
Elektronik .......................................................................................................... 11
2.3 Distribusi Beban Gaji Dan Upah ............................................................ 11
BAB III PENTUP ................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sistem akuntansi pengupahan dalam perusahaan
manufaktur?
2. Apa saja informasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan
pengupahan?
3. Apa saja dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
akuntansi pengupahan?
4. Apa fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengupahan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Akuntansi Pengupahan


Dalam perusahaan manufaktur, pembayaran kepada karyawan biasa dibagi
menjadi dua golongan: gaji dan upah. Dalam bab ini akan dibahas pengupahan,
upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana. Upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau
jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Sistem akuntansi
pengupahan dalam perusahaan manufaktur melibatkan fungsi kepegawaian, fungsi
keuangan, dan fungsi akuntansi. Fungsi kepegawaian bertanggung jawab dalam
pengangkatan karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif upah, promosi dan
penurunan pangkat, mutasi karyawan, penghentian karyawan dan pekerjaannya,
dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan serta menghitung gaji
dan upah karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan upah
dan tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntasi bertanggung jawab atas
pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan
perhitungan harga pokok produk dan penyedia informasi guna pengawasan biaya
tenaga kerja.

A. Pengertian gaji dan upah

Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling


besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi
karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator
dalam bekerja. Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan
komponen biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba,
sehingga harus terus menerus diawasi pengelolaannya.

Untuk dapat memahami lebih lanjut arti dari gaji dan upah perlu diketahui
terlebih dahulu beberapa defenisi dari gaji dan upah menurut pendapat para ahli di
bawah ini.

2
Niswonger (1999:446) mengemukakan bahwa:

Istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa


manajerial, administratif, dan jasa-jasa yang sama. Tarif gaji biasanya
diekspresikan dalam periode bulanan. Istilah upah (wages) biasanya
digunakan untuk pembayaran kepada karyawan lapangan (pekerja kasar)
baik yang terdidik maupun tidak terdidik. Tarif upah biasanya diekspresikan
secara mingguan atau perjam.

Sementara Mulyadi (2001:373) mengemukakan bahwa:

Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang


dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer,
sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyeraha jasa
yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji
dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan
hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang di hasilkan.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa yang
diberikan kepada karyawan yang mempunyai ikatan kerja kuat secara berkala
berdasarkan ketentuan yang berlaku di perusahaan dan sifatnya tetap. Sedangkan
upah merupakan balas jasa yang di berikan kepada karyawan yang ikatan kerjanya
kurang kuat berdasarkan waktu kerja setiap hari ataupun setiap minggu.

B. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen

a. jumlah biaya upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi
tertentu.
b. Jumlah biaya upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban
selama periode akuntansi tertentu.
c. Jumlah upah yang diterima oleh setiap karyawan selama periode tertentu.
d. Rincian unsur biaya upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

3
C. Dokumen yang Digunakan

a. Dokumen pendukung perubahan upah. Dokumen ini umunya dikeluarkan


oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang terkait dengan
karyawan. Seperti, surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan
pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara
dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan
dokumen-dokumen ini dikimkan ke fungsi pembuat daftar upah untuk
kepentinga pembuatan daftar upah.

b. Kartu jam hadir. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatatan waktu untuk
mencatat jam hadir setiap kariawan perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini
dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi
dengan mesin pencatat waktu

c. Kartu jam kerja. Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang
dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan pesanan tertentu.
Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar
gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir. Sebelum
digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau
pesanan. Seperti telah disebutkan diatas, catatn waktu kerja ini hanya
diperlukan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, dalam
perusahaan yang produksinya massa, karyawan pabrik mengerjakan pekerjaan
yang sama dari hari ke hari sehingga tidak diperlukan data untuk melakukan
distribusi biaya tenaga kerja langsung pabrik. Semua biaya tenaga kerja
langsung dalam perusahaan ini dibebankan langsung kepada produk yang sama.

d. Daftar upah. Dokumen yang berisi jumlah upah bruto setiap karyawan,
dikurangi potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk
organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

e. Rekap daftar upah. Dokumen ini merupakan ringkasan upah per departemen.
Yang dibuat berdasarkan daftar upah. Dalam perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan maka rekap upah dibuat untuk membebankan upah
langsung dalam hubungannya dengan produk pesanan.
4
f. Surat pernyataan upah. Dokumen yang dibuat oleh fungsi pembuat daftar
upah bersamaan dengan pembuat daftar upah atau dalam kegiatan yang terpisah
dari pembuatan daftar upah.

g. Amplop gaji dan upah. Uang upah karyawan diserahkan kepada setiap
karyawan dalam amplop upah, dihalaman muka amplop upah setiap karyawan
ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan
jumlah bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

h. Bukti kas keluar. Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang
dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi
dalam daftar upah yang diterima dari pembuat daftar upah.

D. Catatan Akuntansi yang digunakan

a. Jurnal Umum. Dalam pencatatan upah, jurnal umum digunakan untuk


mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen di dalam
perusahaan.
b. Kartu Harga Pokok Produk. Catatan ini digunakan untuk mencatat upah
tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
c. Kartu Biaya. Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak
langsung dan biaya tenaga kerja non-produksi setiap departemen. Sumber
informasi untuk mencatat dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.
d. Kartu Penghasilan Karyawan. Catatan ini digunakan untuk mencatat
penghasilan dan berbagai potongan yang diterima oleh setiap karyawan selain
itu kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai tanda terima upah
karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang
bersangkutan.

E. Fungsi yang Terkait

1. Fungsi Kepegawaian. Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan


baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru,
membuat surat keputusan tarif upah karyawan. Kenaikan pangkat dan golongan
5
upah, mutase karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur
organisasi fungsi kepegawaian berada di tangan bagian Kepegawaian, dibawah
Departemen Personalia dan umum.

2. Fungsi Pencatat Waktu. Fungsi ini bertanggung jawab untuk


menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan.
Sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu
hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi
pembuat daftar upah. Dalam struktur organisasi pada fungsi pencatat waktu
berada di tangan bagian pencatat waktu, dibawah Departemen Personalia dan
umum.

3. Fungsi Pembuat Daftar Upah. Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat


daftar upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai
potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu
pembayaran upah. Daftar upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar dan upah
kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas kelaur yang dipakai sebagai
dasar untuk pembayaran upah kepada karyawan. Dalam struktur organisasi
pada fungsi pembuat daftar upah berada di tangan bagian upah, dibawah
Departemen Personalia dan Umum.

4. Fungsi Akuntansi. Dalam sistem akuntansi pengupahan, Fungsi akuntansi


bertanggungjawab utnuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya
dengan pembayaran upah karyawan (misalnya utang upah karyawan, utang
pajak, utang dana pensiun). Dalam struktur organisasi pada fungsi akuntansi
yang menangani sistem akuntansi pengupahan berada di tangan Bagian Utang,
Bagian Kartu Biaya, dan Bagian Jurnal.

a. Bagian Uang. Bagian ini memegang fungsi pencatat utang yang dalam
sistem akuntansi pengupahan bertanggungjawab untuk meproses
pembayaran upah seperti yang tercantum dalam daftar upah. Bagian ini
menerbitkan bukti kas keluar yang memberi otorisasi kepada fungsi
pembayar upah untuk membayarkan gaji dan upah kepada karyawan seperti
yang tercantum dalam daftar upah tersebut.

6
b. Bagian Kartu Biaya. Bagian ini memegang fungsi akuntansi biaya yang
dalam sistem akuntansi pengupahan bertanggungjawab untuk mencatat
distribusi biaya ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya
berdasarkan rekap daftar upah dan kartu jam kerja (untuk tenaga kerja
langsung pabrik).

c. Bagian Jurnal. Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang


bertanggungjawab untuk mencatat biaya dan upah dalam jurnal umum.

5. Fungsi Keuangan. Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek guna


pembayaran upah dan menguangkan cek tersebut ke Bank. Uang tunai tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam amplop upah setiap karyawan, untuk
selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.

F. Jaringan yang membentu system pengupahan

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir. Prosedur ini bertujuan untuk mencatat


waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan oleh fungsi
pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor
administrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir dapat menggunakan daftar
hadir biasa, yang karyawan harus menandatanganinya setiap hadir dan pulang
dari perusahaan atau dapat menggunakan kartu hadir (berupa clock card) yang
diisi secara otomatis dengan menggunakan mesin pencatat waktu (time recorder
machine). Pencatatan waktu hadir ini diselenggarakan untuk menentukan upah
karyawan. Daftar ini juga digunakan untuk menentukan apakah karyawan
bekerja di perusahaan dalam jam biasa atau jam lembur (overtime).

2. Prosedur Penacatan Waktu Kerja. Dalam perusahaan manufaktur yang


produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi
karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya upah
karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.
Waktu selama karyawan tersebut bekerja nantinya akan dirincih dalam tiap-tiap

7
pesanan yang dikerjakan, dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai
dasar pembebanan biaya tenaga kerja langsung kepada produk yang diproduksi.

3. Prosedur Pembuatan Daftar Upah. Dalam prosedur ini, fungsi pembuat


daftar upah membuat daftar upah karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar
pembuatan daftar upah adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan
karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan
pangkat, daftar upah sebelumnya, dan daftar hadir.

4. Prosedur Distribusi Biaya Upah. Dalam prosedur distribusi biaya upah, biaya
tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati
manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk
pengendalian biaya dan perhitunganharga pokok produk.

5. Prosedur Pembayaran Upah. Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan


fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada
fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran upah. Fungsi keuangan
kemudian menguangkan cek tersebut ke Bank dan memasukkan uang ke
amplop upah. Jika jumlah karyawan perusahaan banyak, pembagian amplop
upah biasanya dilakukan oleh juru bayar (pay master).

G. UNSUR PENGENDALIAN INTERNAL

Organisasi
1. Fungsi pembuatan daftar upah harus terpisah dari fungsi keuangan
2. Fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi

Sistem Otorisasi
3. Setiap orang yag Namanya tercantum dalam daftar upah harus memiliki surat
keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditandatangani
oelh Direktur Utama.
4. Setiap perubahan upah karyawan karena perubahan pangkat, tarif upah,
tambahan keluarga harus didasarkan pada surat keputusan Direktur Keuangan.

8
5. Setiap potongan atas upah karyawan selain dari pajak penghasilan karyawan
harus didasarkan atas surat potongan upah yang diotorisasi oleh fungsi
kepegawaian.
6. Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
7. Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen karyawan yang
bersangkutan.
8. Daftar upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
9. Bukti kas keluar untuk pembayaran upah harus diotorisasi oleh fungsi
akuntansi.

Prosedur Pencatatan
10. Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar
gaji dan upah karyawan.
11. Tarif upah yang dicantumkan dalam kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya
oleh fungsi akuntansi

Praktik Yang Sehat


12. Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang
terkahir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga kerja langsung.
13. Pemasukan kartu jam hadir kedalam mesin pencatat waktu harus diawasi oleh
fungsi pencatat waktu
14. Pembuatan daftar upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian
perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.
15. Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catata
penghasilan karyawan.
16. Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar upah.

H. BAGAN ALIR DOKUMEN SISTEM PENGUPAHAN

Berikut ini diuraikan sistem pengupahan, yang merupakan sistem pembayaran


atas jasa yang diserahkan oleh karyawan yang bekerja sebagai karyawan pelaksana,
atau kepada karyawan yang jasanya dibayar menurut jumlah jam atau jumlah
produk yang dihasilkan. Karena karyawan yang upahnya didasarkan pada jam kerja
9
atau harikerja di pabrik yang ada merupakan tenaga kerja langsung dalam
hubungannya dengan produk yang dihasilkan, maka dalam sistem pengupahan ini
diperlukan pencatatan waktu kerja, untuk membebankan upah tenaga kerja
langsung kepada produk. Jurnal untuk mencatat biaya upah dibuat dalam empat
tahap yaitu:
1. Tahap Pertam. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar lembar ke-1, dicatat
oleh bagian utang kewajiban upah kedalam register bukti kas keluar sebagai
berikut:
Gaji dan upah XX
Bukti kas keluar yang akan dibayar XX

2. Tahap Kedua. Berdasarkan bukti memorial, bagian jurnak mencatat distribusi


biaya gaji ke dalam jurnal umum sebagai berikut:
Barang dalam proses Biaya tenaga kerja XX
Biaya overhead pabrik sesungguhnya XX
Biaya administrasi umum XX
Biaya pemasaran XX
Gaji dan upah XX

3. Tahap Ketiga. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap lunas
oleh fungsi keuangan, bagian jurnal mencatata pembayaran upah karyawan
kedalam register cek sebagai berikut:
Bukti kas keluar yang akan di&ayar XX
Kas XX

4. Tahap Keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap


daftar upah, bagian kartu biaya tenaga kerja ke dalam dua buku pembantu: kartu
harga pokok produk dan kartu biaya. Kartu harga pokok produk digunakan
untuk mencatat rincian biaya tenaga kerja langsung yang digunakan untuk
memproduksi pesanan. Kartu harga pokok produk merupakan rekening
pembantu untuk rekening barang dalam proses biaya tenaga kerja. Kartu biaya
ini berisi rekening pembantu yang merinci rekening-rekening kontrol: Biaya

10
Overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi umum, dan biaya
pemasaran. Uapah tenagakerja tidak langsung, upah karyawan fungsi
administrasi dan umum (fungsi akuntansi, fungsi personalia dan umum, fungsi
hubungan masyarakat) dan upah karyawan fungsi pemasaran dicatat kedalam
kartu biaya.

2.2 Sistem Akuntansi Pengupahan dalam Lingkungan Pengolahan Data


Elektronik

2.3 Distribusi Beban Gaji Dan Upah

Distribusi biaya gajii dan upah ditunjukan untuk menghasilkan laporan biaya tenaga
kerja menurut jenisnya (gaji dan upah, tunjangan makan,tunjangan lembur, biaya
kesejahteraan karyawan), menurut hubungannya dengan departemen, kegiatan,
order produksi, atau kombinasi di antara berbagai jenis klasifikai tersebut.
Distribusi biaya gaji dan upah umumnya dilakukan dengan metode berikut ini :

1. Metode rekening berkolom. Jika misalnya manajemen menginginkan


laporan biaya tenaga kerja menurut jenisnya per departemen, maka laporan
ini dapat dihasilkan dengan menyediakan rekening biaya berkolom untuk
setiap departemen dalam buku pembantu biaya. Media yang dipakai sebagai
sumber informasi untuk posting kedalam rekeing berkolom ini adalah rekap
daftar gaji dan upah atau jurnal umum.

2. Metode summary strip. Tiket tunggal Distribusi biaya upah lansung dapat
dilakukan dengan membuat kartu jam kerja untuk setiap order produksi.
Kartu jam kerja ini kemudia diisi dengan tarif upah karyawan yang bekerja
untuk order produksi tersebut dan dikalikan jumlah jam kerja, serta
disimpan dalam arsip sementara menurut order produksi. Secara periodik
kartu jam kerja ini ditotal jumlah rupiahnya, dan dicatat dalam kartu harga
pokok produk. Untuk tenaga kerja tak langsung, kartu jam kerjanya di isi
dengan tarif upahnya, kemudian disortasi menurut klasifikasi biaya tenaga
kerja menurut jenis dan departemen. Jumlah rupiah biaya tenaga kerja tak
langsung menurut klasifikasi jenis dan departemen tersebut diringkas dan
diposting kedalam summary strip, yang sekaligus berfungsi sebagai laporan
biaya tenaga kerja. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah dengan metode
summary strip.

11
3. Metode distribusi dengan computer. Metode distribusi pendebitan yang
timbul dari transaksi penggajian dan pengupahan dengan menggunakan
komputer dilakukan dengan member kode dengan benar, proses sortasi akan
dilakukan oleh komputer melalui program. Oleh karena itu, titik berat
kegiatan ini terletak pada kerangka pemberian kode terhadap transaksi gaji
dan upah. Setiap kartu jam kerja akan diberi kode debit menurut kerangka
pemberian kode tersebut. Dengan kerangka tersebut, sehingga arsip
transaksi gaji dan upah yang berupa pita magnetic hasil run 1 dapat
digunakan untuk meng-update arsip induk biaya, dan selanjutnya run 2,
arsip induk biaya dapat dihunakan untuk menghasilkan laporan biaya tenaga
kerja berupa:

a. Laporan biaya tenaga kerja menurut Jenisnya. Dihasilkan dengan


memerintahkan komputer melakukan sortasi 2 angka pertama kode
rekening biaya.

b. Laporan biaya tenaga kerja menurut pusat pertanggungawaan.


Dihasilkan dengan mensortasi dengan komputer 4 angka pada posisi ke
dua kode rekening biaya.

c. Laporan biaya tenaga kerja menurut produk. Dihasilkan dengan


melakukan sortasi arsip induk biaya menurut 2 angka pada posisi
terakhir dalam kode rekening biaya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
1. Bagi Pemerintah
Dengan adanya makalah ini kami berharap semoga pemerintah
mampu menerapkan undang – undang, peraturan, dan kebijakan yang dapat
menjaga dan mempertahankan hubungan ketenagakerjaan yang harmonis
dan dinamis demi kesejahteraan Indonesia.
2. Bagi Masyarakat
Dengan adanya makalah ini diharapkan semoga dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan mengenai ketenagakerjaan sehingga mampu
untuk menerapakan peraturan perundang-undangan dalam kehidupan sehari
– hari.
3. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan rasa partisipatif kita terhadap hukum ketenagakerjaan
serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pentingnya
mempertahankan nilai-nilai sosial dalam hubungan industrial.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://sanoesi.wordpress.com/2009/01/16/sistem-akuntansi-gaji-dan-upah/
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

14

Anda mungkin juga menyukai