Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DOSEN PENGAMPU :
ROHANI TANJUNG, S.Pd., M.Si.
DISUSUN OLEH :
AYU NOVIANA SIMATUPANG
(3183331010)
Peta isopleth berguna untuk memperlihatkan “perbandingan nilai “dari daerah yang satu
dengan daerah yang lain. Oleh karena itu seseoranhg ingin daerah mana yang nilai nya besar dan
daerah mana yang nilainya kecil, maka dia harus melihat peta isopleth.dua garis isopleth tidak
akan mungkin berpotongan, tetapi bisa jadi berrsinggungan.
Simbol lingkaran dapat digunakan untuk menyatakan tanda, misalnya kota, tetapi dapat
juga digunakan untuk menyatakan nilai kuantitas. Pada bagian ini akan dijelaskan simbol lingkaran
yang menyatakan nilai/kuantitas. Peta simbol lingkaran yang menyatakan nilai kuantitas dapat
dibedakan 2, yaitu :
Peta simbol lingkaran dengan harga tunggal menyatakan perbandingan luas lingkaran
(ℼr2). Oleh sebab itu peta semacam ini lebih sering disebut peta lingkaran berbanding
(proporsional cyrcle). Suatu lingkaran mempunyai satu nilai. Simbol ini digunakan bila ingin
memberikan gambaran perbandingan besar kecilnya gejala antara satu daerah dengan daerah yang
lain. Perbandingan besar kecilnya gejala diperhitungkan menurut luas lingkaran.
Simbol lingkaran dengan nilai/harga majemuk dapat digambarkan dengan 2 tahap kegiatan
yaitu:
a. Sebuah lingkaran yang menunjukkan dua gejala dengan harga yang berbeda. Luas daerah
menunjukkan besarnya harga gejala secara keseluruhan, sedangkan harga/nilai gejala masing-
masing ditunjukkan dengan warna atau arsir yang dibedakan.
b. Menentukan luasnya arsiran/warna untuk masing-masing gejala tersebut dalam satu lingkaran
(ingat bahwa satu lingkaran terdiri dari 360).
Peta simbol bola pembuatannya hampir sama dengan peta simbol lingkaran, yang
membedakan hanya rumus yang digunakan. Pada peta simbol bola yang digunakan adalah isi bola
(4/3 ℼr)
7. Peta Simbol Pola
Peta dengan simbol memperlihatkan perbedaan gejala antar daerah, dalam hal:
a. Semata-mata hanya menunjukkan perbedaan saja, misalnya perbedaan jenis tanah, penggunaan
lahan, jenis bahasa, perbedaan negara, dan sebagainya. Peta jenis ini dinamakan dengan
Chorochromatic Maps (Peta Korokromatik).
b. Menunjukkan gejala bergradasi. Peta-peta dengan simbol ini disebut Choroplathe Maps (Peta
Koroplet)
Pertama : tentukan lebih dahulu kriteria/klasifikasi besarnya gejala. Klasifikasi tidak selamanya
interval.
Kedua : tentukan jenis simbol yang akan digunakan. Bila menggunakan sistem arsir, perlu
diperhatikan agar arsir betul-betul dapat menunjukkan adanya gradasi (dari renggang/kecil ke yang
padat/kecil, atau sebaliknya)
Ketiga : buatlah garis batas daerah gejala yang sama, dengan cara menggabungkan batas unit yang
diambil untuk gejala yang sama tingkatannya.
Komponen peta ada banyak jumlahnya, jika kita ingat maka komponen peta terdiri dari
atas inset peta, skala peta, garis lintang dan garis bujur, mata angin dan lain sebagainya. Salah satu
komponen yang terdapat pada peta adalah simbol peta. Simbol peta merupakan tanda atau gambar
yang mewakili kenampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta
kenampakannya. Di dalam peta, simbol digambarkan sesuai dengan lokasi kenampakan pada peta
utama dan penjelasan atau keterangannya. Kemudian untuk mengetahui arti dari simbol tersebut,
kita dapat melihat keterangannya pada kotak legenda.
Simbol pada peta ada berbagai macam atau berbagai jenis. Simbol pada peta dapat
diklasifikasikan menurut beberapa kategori, yaitu bentuk, kenampakan lingkungan, wujud dan
juga sifatnya. Menurut bentuknya, simbol dibedakan atas simbol titik, simbol garis, dan simbol
luasan atau area. Sementara menurut sifatnya, simbol peta dibedakan atas simbol kualitatif dan
simbol kuantitatif. Untuk penggunaan, kapankah kita menggunakan simbol bentuk atau simbol
sifat, hal itu tergantung pada jenis data yang akan digambarkan pada peta. Untuk mengetahui lebih
jelas tentang jenis- jenis simbol, kita akan membahasnya pada makalah ini, yakni sebagai berikut:
Tipe Simbol
Tipe pada simbol peta dibedakan menjadi 3 yakni simbol piktoral , simbol abstrak, dan simbol
huruf atau angka.
Simbol piktoral
Simbol piktoral merupakan simbol yang gambarnya mirip dengan objek aslinya. Sebagai
contoh adalah simbol gunung.
Simbol abstrak
Simbol abstrak merupakan simbol pada peta yang berupa gambar yang tidak mirip dengan
objek yang sebenarnya. Misalnya adalah simbol ibukota provinsi atau ibukota negara.
Simbol huruf atau angka merupakan simbol pada peta yang berupa huruf maupun angka.
Berdasar dari bentuknya, simbol pada peta dibedakan atas tiga jenis, antara lain simbol
garis, simbol titik dan simbol area. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai simbol- simbol
berdasarkan bentuknya ini, berikut ini adalah penjelasannya.
1. Simbol Garis
Digunakan untuk mewakili unsur-unsur yang berbentuk garis seperti sungai, jalan raya,
batas administrasi, garis pantai, dsb.
Sungai
Berdasarkan bentuknya, simbol sungai masuk ke dalam kategori simbol garis. Sungai yang
memiliki bentuk garis yang tidak lurus namun meliuk- liuk ini banyak kita temukan di peta.
Jalan raya
Jalan raya disimbolkan dengan garis sejajar yang meliuk- liuk seperti keadaan jalan yang
sebenarnya tidak lurus. Simbol jalan raya termasuk ke dalam simbol garis.
Batas negara
Batas negara disimbolkan dengan tanda plus (+) yang berjajar- jajar rapi. Simbol yang
menyebutkan batas negara ini termasuk ke dalam simbol garis.
Batas propinsi
Selanjutnya adalah batas propinsi. Batas propinsi disimbolkan dengan tanda plus (+) dan minus
(-) yang berselang- seling. Dengan tanda yang berantai ini maka simbol batas propinsi ini
dikategorikan sebagai simbol garis.
2. Simbol Titik
Digunakan untuk menyatakan lokasi, atau bentuk unsur-unsur lain yang erat hubungannya
dengan skala peta.
Gunung
Di dalam peta, seringkali kita melihat kenampakan gunung yang digambarkan dengan simbol
segitiga. Simbol gunung terdiri dari dua warna, yakni warna hitam dan warna merah. Segitiga
berwarna hitam memandakan bahwa gunung tersebut merupakan gunung yang tidak aktif.
Sementara segitiga warna merah menandakan bahwa gunung tersebut merupakan gunung yang
aktif atau gunung berapi.
Kota Kecil/Kecamatan
Simbol kota kecil di dalam peta disimbolkan sebagai lingkaran kecil. Simbol di dalam peta ini
dikategorikan sebagai simbol titik apabila dilihat dari bentuknya.
Kota Administratif
Kota Administratif digambarkan sebagai lingkaran dengan lingkaran kecil yang ada di
dalamnya. Dilihat dari bentuknya, simbol ini termasuk ke dalam simbol titik.
Ibukota Negara
Ibukota Negara digambarkan sebagai persegi dengan lingkaran kecil yang berada di dalamnya.
Jika dilihat dari bentuknya, simbol ini juga termasuk ke dalam simbol titik.
3. Simbol Area
Berdasarka bentuknya, kategori simbol peta yang selanjutnya adalah simbol area. Simbol area
ini berbentuk seperti simbol titik, namun memiliki ukuran yang lebih besar. Sebagai contoh
simbol- simbol area adalah sebagai berikut:
Danau
Di dalam peta, danau digambarkan dengan simbol bulat tidak sempurna yang kemudian
diwarnai biru sebagai penanda bahwa simbol tersebut adalah kubangan air, yakni danau.
Rawa
Rawa juga memiliki simbol di peta. Di dalam peta, rawa digambarkan sebagai bulatan yang
tidak sempurna dan berisikan titik- titik, namun tidak berwarna biru selayaknya danau tadi.
Sawah
Sawah disimbolkan sebagai area dengan garis miring yang ukurannya kecil- kecil. Kemiringan
garis tersebut sejajar . simbol sawah ini berdasarkan bentuknya termasuk ke dalam simbol area.
Formasi batuan kapur memiliki simbol yang dikategorikan sebagai simbol area. Hal ini karena
simbol formasi batuan kapur berbentuk lebar dengan tatanan batuan yang ada di dalamnya.
Itulah beberapa contoh simbol area yang biasa kita temukan di dalam peta. Selanjutnya adalah
klasifikasi simbol peta berdasarkan wujudnya.