Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
2
dan faktor persekutuan terbesar yang cenderung menggunakan salah satu cara,
yaitu konsep pohon faktor (faktorisasi prima). Sementara itu, munculnya
konsep ini tidak dikaji secara keseluruhan (utuh) ataupun melupakan materi
prasyarat konsep bilangan prima sehingga metode untuk menentukan kelipatan
persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar kadangkala sulit untuk
dikembangkan dan selalu monoton yang hanya mengikuti cara-cara yang lazim
pada buku cetak. Padahal, masih ada konsep yang lain untuk menentukan
kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar yaitu dengan
menggunakan algoritma Euclidean.
Dalam matematika algoritma Euclidean juga disebut algoritma
pembagian yakni suatu algoritma untuk menentukan sisa pembagian suatu
bilangan oleh bilangan tak nol. Algoritma Euclid dilaksanakan secara bertahap,
di mana hasil yang didapat dari suatu tahap akan digunakan lagi pada tahapan
selanjutnya. Algoritma ini dinamai setelah matematikawan Yunani Euclides
menuliskan dalam buku VII dan buku X element euclides. Algoritma euclides
muncul dalam buku elemen euclides sekitar tahun 300 SM, menjadikannya
salah satu algoritma numerik yang tertua dan masih digunakan secara luas.
Algoritma euclid pada dasarnya merupakan suatu algoritma yang digunakan
untuk mencari Greatest Common Divisor (gcd) atau biasa dikenal dengan
faktor persekutuan terbesar (fpb) dari dua bilangan, khususnya untuk bilangan-
bilangan yang sangat besar sehingga tidak perlu mencari faktorisasi prima dari
kedua bilangan tersebut. Algoritma Euclidean adalah algoritma yang
dilaksanakan secara bertahap untuk mencari FPB dari dua bilangan bulat m dan
n.
Dalam pembelajaran matematika, guru tentunya memiliki peran yang
sangat penting. Guru harus memiliki wawasan yang luas dalam bidang
matematika sehingga mampu melaksanakan pembelajaran yang lebih baik dan
lebih mudah dipahami oleh siswa. Guru harus jauh lebih luas pengetahuannya
dari apa yang diajarkan supaya luas wawasannya. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka perlu dilakukan suatu pembahasan lebih lanjut terkait dengan
algoritma euclid untuk meningkatkan wawasan guru matematika. Oleh karena
3
itu dipilih tema ”Dari daerah Euclid ke Ring Euclid (untuk pengayaan
pengetahuan guru dalam pembelajaran matematika)”.
antara lain karya Fraleigh (1993) membahas tentang daerah faktorisasi tunggal,
daerah ideal utama, daerah Euclid dan algoritma Euclid, dan bilangan bulat
Gaussian. Judson (2010) membahas tentang daerah integral, faktorisasi dalam
daerah integral, daerah ideal utama, daerah faktorisasi tunggal serta daerah
Euclid. Adkins, dkk (1992) membahas tentang daerah Euclid, algoritma Euclid,
daerah ideal utama serta daerah faktorisasi tunggal. Geddes, dkk(1992)
membahas tentang algoritma computer aljabar, greatest commom divisor,
daerah faktorisasi tunggal serta perhitungan greatest common divisor. Paulsen
(2010) membahas tentang bilangan kompleks, daerah faktorisasi tunggal,
daerah ideal utama dan daerah Euclid. Burton (2007) membahas tentang
algorima pembagian, greatest common divisor dan algoritma Euclid.
Buku-buku lain yang digunakan sebagai pendukung dan sebagai
pengayaan bagi penulis dalam memahami algoritma euclid adalah karya
Gilbert, dkk (1976) membahas tentang ring Euclid, algoritma Euclid dan
faktorisasi tunggal. Cohen (1993) membahas tentang algoritma, algoritma
Euclid, Euclid dan Lehmer’s algoritma dan extended Euclid algoritma.
Hungerford (2004) membahas tentang algoritma pembagian, keprimaan dan
faktorisasi tunggal. Spiegel (1981) membahas tentang bilangan komplek.
Stewart (2002) membahas tentang faktorisasi tak tereduksi, faktorisasi prima
dan daerah Euclid. Stillwell (2002) membahas tentang bilangan bulat Gaussian,
algoritma Euclid dan gcd dengan pembagian yang bersisa. Rossen (2005)
membahas tentang bilangan prima, greatest common divisor, algoritma euclid,
bilangan bulat gausian dan faktorisasi tunggal. Serge (1987) dan Mordeson
(2007) membahas tentang daerah euclid, algoritma euclid, greatest common
divisor, faktorisasi tunggal, prima dan elemen tak tereduksi. Wicklles (2004)
dan Irving (2004) membahas tentang faktorisasi prima, greatest common
divisor revisit, algoritma Euclid, daerah ideal utama, daerah faktorisasi tunggal,
ring Euclid dan ring dari bilangan bulat Gaussian.
Selain menggunakan buku, penulis juga mengkaji kembali beberapa
jurnal ilmiah. Diantaranya yaitu jurnal yang ditulis oleh Alhassan (2014)
dengan judul “ On Some Algebraic properties of the Euclidean Algorithms with
5
Euclid dan ring Euclid. Analisis yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini
adalah menggunakan pendekatan analisis deskriptif.