Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI SERIAL

Nama : Budi Andri (061730320203)

Kelas : 4 EA

Dosen : Amperawan, S.T, MT.

TBT : 29 April 2019

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SRIWIAYA

2019
Komunikasi Serial

I. Alat Yang Digunakan


Alat yang digunakan untuk komunikasi serial yaitu :
1. Laptop (PC)
2. Kabel USB to RS232 (Serial DB9 Female)
3. Downloader
4. Rangkaian Sistem Minimum AT89S52
5. Rangkaian Komunikasi Serial
Tabel 1. Komponen rangkaian komunikasi serial
No Nama Komponen Jumlah

1 IC MAX 232 1 buah

2 Socket pin 16 1 buah

3 DB9 Female 1 buah

4 Kapasitor 1 µF / 16V 4 buah

5 Pin Header Single Secukupnya

II. Dasar Teori


II.1 Komunikasi Serial
Komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana hanya satu bit data
yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu. Komunikasi ini mempunyai
suatu kelebihan yaitu hanya membutuhkan satu jalur dan kabel yang sedikit dibandingkan
dengan komunikasi paralel. Untuk komunikasi serial tersinkron, lebar pita setara
dengan frekuensi jalur.
Pada komputer pribadi, komunikasi serial digunakan misalnya pada standar
komunikasi RS-232 yang menghubungkan periferal eksternal seperti modem dengan
komputer. Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data yaitu port serial DB9.

Gambar 2. DB9 Male dan DB9 Female

Tabel 4. Signal DB9 Male dan DB9 Female


PIN Signal

Pin 1 Data Carrier Detect (DCD)

Pin 2 Received Data (RxD)

Pin 3 Transmitted Data (TxD)

Pin 4 Data Terminal Ready (DTR)

Pin 5 Signal Ground (common)

Pin 6 Data Set Ready (DSR)

Pin 7 Request To Send (RTS)

Pin 8 Clear To Send (CTS)

Pin 9 Ring Indicator (RI)

Berikut ini beberapa istilah dalam komunikasi serial, yaitu :


1. Synchronous (sinkron) adalah kondisi pengiriman data serial yang disertai dengan
pengiriman detak (clock).
2. Asynchronous (asinkron) adalah kondisi dengan detak tidak dikirim bersamaan dengan
data serial sehingga masing-masing perangkat keras yang berkomunikasi harus
menciptakan detaknya sendiri.
3. Baud rate merupakan istilah yang digunakan untuk kecepatan aliran data. Satuan baud
rate adalah bps (bit per second). Contohnya, 9600 bps atau 19200 bps.
4. Full duplex adalah jenis komunikasi serial yang menyatakan hubungan antara dua
perangkat keras, A dan B. Jika A sedang melakukan pengiriman data, pada saat yang sama,
A dapat menerima data dari B, dan sebaliknya. Kondisi ini dinamakan full duplex atau
komunikasi dua arah. Contohnya, telepon.
5. Half duplex merupakan kondisi ketika proses pengiriman dan penerimaan data tidak dapat
dilakukan secara bersamaan seperti pada full duplex namun dilakukan secara bergantian.
Contohnya, pesawat intercom dan walkie talkie.

Jenis komunikasi serial diantaranya UART (Universal Asynchronous


Receiver/Transmitter), SPI, dan I2C (Inter Integrated Circuit). Pada komunikasi serial
asinkron jenis full duplex digunakan tiga jalur yaitu, jalur Tx (transmit / pengiriman), jalur
Rx(receive / penrimaan), dan jalur ground. Umumnya jumlah data yang dikirim adalah satu
bit start, delapan bit data, dan satu bit stop sehingga dalam satu frame data terdapat sepuluh
bit.

Gambar 3. Komunikasi Serial


Komunikasi serial pada mikrokontroler AT89S52 bergantung pada kondisi pin Rx dan
Tx. Data yang akan dikirim dan diterima harus diletakkan atau ditampung pada
register SBUF (serial buffer).
SBUF pada mikrokontroler dipisahkan antara pengiriman data dan penerimaan data
tetapi dalam pemrogramannya hanya ada satu yaitu SBUF saja. Tugas compiler untuk
memahami SBUF yang dimaksud oleh program dan menterjemahkannya ke dalam kode mesin
untuk masing-masing SBUF.

Gambar 4. Register SBUF

II.3 Konverter Logika RS-232


Konverter yang paling mudah digunakan adalah MAX-232. IC MAX-232 memiliki dua
charge-pump internal yang berfungsi untuk mengkonversi tegangan +5V menjadi ±10V ( tanpa
beban ) untuk operasi driver RS232. Konverter pertama menggunakan kapasitor C1 untuk
menggandakan tegangan input +5V menjadi +10V saat C3 berada pada output V+. Konverter
kedua menggunakan kapasitor C2 untuk merubah +10V menjadi -10V saat C4 berada pada
output V-.

Gambar 5. IC MAX 232


Gambar 6. Rangkaian Transceiver RS 232 Menggunakan MAX 232
(Full Duplex)

Gambar 7. Rangkaian Transceiver RS 232 Menggunakan DS 275


(Half Duplex)
III. Langkah Percobaan
Untuk melakukan percobaan komunikasi serial berikut langkah percobaannya
1. Buatlah rangkaian sistem minimum AT89S52, rangkaian komunikasi serial, dan rangkaian
catu daya sebagai sumber tegangan.

Gambar 8. Rangkaian Sistem Minimum AT89S52 dan


Rangkaian Komunikasi Serial
2. Apabila program selesai diflash, kemudian lakukan komunikasi serial antara
Mikrokontroler dengan PC (Laptop). Aplikasi yang digunakan yaitu Hyperterminal.
3. Kemudian sambungkan converter RS232 DB9 ke COM pada laptop (pc).
4. Buka aplikasi hyperterminal dengan mengatur Bits Per Second senilai 2400 sama dengan
nilai yang sudah diatur pada program BASCOM 8051.
5. Komunikasi serial sudah dapat digunakan.

IV. Hasil Percobaan


Pada percobaan kali ini adalah pengujian menggunakan rangkaian komunikasi serial dari
Mikrokontroler ke PC. Program yang digunakan berupa Hyperterminal yang akan
menampilkan perintah dari mikrokontroler AT89S52. Pada percobaan ini diperlukan kabel port
usb to serial untuk menghubungkan antara rangkaian port serial ke laptop.

Gambar 13. Rangkaian Sistem Minimum Port


Serial

Langkah pengujian pada rangkaian komunikasi serial yaitu sebagai berikut:


1. Program yang dibuat dalam bascom 8051 diflash dengan downloader menggunakan
aplikasi prog ISP.

2. Hubungkan kabel port serial DB9 dengan laptop.


Gambar 15.
Pemasangan Kabel Serial Pada Laptop
3. Sambungkan rangkaian pada sumber tegangan misalnya downloader untuk menstabilkan
tegangan pada rangkaian.
4. Buka program yang dibuat pada aplikasi Hyperterminal untuk menjalankan komunikasi
serial antara laptop ke rangkaian mikrokontroler AT89S52.

Gambar 16. Tampilan Hyperterminal

5. Aturlah bits per second hyperterminal pada menu properties sebesar 2400
Gambar 17. Pengaturan Baudrate
5. Kemudian jalankan program pada Hyperterminal dengan menginput data yang sesuai
dengan data pada coding BASCOM 8051.
6. Apabila telah berhasil, maka lampu pada sismin akan menyala dan padam apabila
dimasukkan input yang sesuai dengan data pada coding BASCOM 8051.
V. Analisa Data
Pada percobaan komunikasi serial ini kita menggunakan software hyperterminal
dimana jika led indikator 1 dan 2 hidup pada rangkaian komunikasi serial ini menandakan
bahwa rangkaian terhubung pada sistem minimum ATMEL AT89s52 maka lampu pada
sismin akan menyala dan padam (sesuai dengan koding yang kita buat). Jika kita menekan
huruf A pada software hyperterminal, led indikator 1 akan menyala pada sistem minimum
jika menekan huruf B led akan padam, dan jika kita menekan huruf C maka led indikator 2
menyala dan untuk memadamkannya tekan huruf D. Disini output yang digunakan pada
sistem minimum atmel 89s52 adalah menggunakan P.2.0. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pada percobaan ini, antara lain:

 Saat membuat program di Bascom 8051 $cystal (frekuensi) yang kita buat harus
sama dengan yang kita gunakan pada sistem minimum ATMEL AT89s52. Contoh
pada sistim minimum kita menggunakan $crysta 12000000 maka pada software
Bascom 8051 $crystal yang kita tulis adalah $crystal 12000000.
 Baudrate antara hyperterminal dengan kabel usb DB-9 harus sinkron. Misal pada
software Bascom 8051 kita buat baudratenya 2400 maka di hyperterminal harus
2400 juga.

 COM PORT antara hyperterminal dengan kabel usb DB-9 harus sama.

 Coding pada bascom 8051

$regfile = "REG51.dat"

$baud = 2400

$crystal = 12000000

Dim A As Byte

P2 = &H00

Waitms 500

P2 = &HFF

Waitms 500

P2 = &H00

Waitms 500

P2 = &HFF
Waitms 500

Do

A = Inkey()

If A = "A" Then

P2.0 = 0

Waitms 500

End If

If A = "B" Then

P2.0 = 1

Waitms 500

End If

If A = "C" Then

P2.1 = 0

Waitms 500

End If

If A = "D" Then

P2.1 = 1

Waitms 500

End If

Loop
VI. Kesimpulan

1. Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-


51. Mikrokontroler ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit
dengan 8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai 1000 kali pemograman.
2. Frekuensi pada sistem minimum dan pemrograman pada software bascom 8051
harus sama
3. COM PORT antara hyperterminal dengan kabel usb DB-9 harus sama
4. Baudrate antara hyperterminal dengan sistim minimum ATMEL AT89s52 harus
sama

Anda mungkin juga menyukai