Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir

Oleh Akza, Praktikum V Kelas A,


Mahasiswa S1 Reguler Keperawatan

A. Definisi
Pemeriksaan fisik merupakan proses tindakan dengan melakukan observasi pada
tubuh pasien dengan tujuan untuk menemukan tanda klinis suatu penyakit serta
normal atau tidaknya suatu kondisi yang dilakukan secara head to toe
(Hockenberry, Marilyn, dan Wilson, 2015)

B. Indikasi
Dilakukan dengan segera, pasca resusitasi hingga 48 jam pertama kehidupan

C. Kontra Indikasi
Bayi dengan hipotermia, syok, dan distress napas berat

D. Alat yang Dibutuhkan


 Stetoskop
 Meteran lingkar kepala
 Timbangan bayi
 Alat ukur panjang bayi
 Thermometer
 Spatula lidah
 Penlight

E. Prosedur
1. Mencuci tangan
2. Menilai penampilan umum
Warna kulit, integritas, perfusi, kesadaran, aktivitas, gerakan tubuh, dan tonus
otot
3. Status Pertumbuhan
 Lingkar kepala, ukuran normal yaitu 33-35 cm
 Lingkar dada, ukuran normal yaitu 30,5 – 33 cm
 Berat badan lahir, berat normal yaitu 2700-4000 gram
4. Tanda-tanda vital
 Aksilar, suhu normal: 36,5-37o C
 Denyut nadi, 120-140x / menit
 Respirasi, 30-60x / menit
 Tekanan darah, osilometrik: 65/41 mmHg pada lengan dan betis
5. Penampilan umum
Fleksi kepala dan ekstremitas pada dada dan perut
6. Pemeriksaan kulit
Warna, verniks caseosa, lanugo, edema pada sekitar mata, wajah, tungkai,
punggung tangan, kaki, dan skrotum atau labia, adanya akrosianosis dan kutis
marmorata
7. Pemeriksaan kepala
 Fontanela anterior berbentuk berlian, 2,5-4 cm
 Fontanela posterior berbentuk segitiga, 0,5-1 cm
 Fontanela berbentuk datar, lunak, dan liat
8. Pemeriksaan mata
Adanya edema pada kelopak mata, warna abu-abu, biru gelap, cokelat, tidak
adanya air mata, adanya reflex merah, reflex kornea, reflex pupil, reflex
mengedip, fiksasi rudimenter pada objek
9. Pemeriksaan telinga
Posisi puncak pina pada garis horizontal dengan kantus lateral mata, adanya
reflex terkejut, pinna fleksibel dan terdapat kartilago
10. Pemeriksaan hidung
Patensi hidung, adanya cairan hidung berupa mucus putih cair, bersin
11. Pemeriksaan mulut dan tenggorokan
Uvula pada garis tengah, frenulum lidah, frenulum bibir atas, reflex menghisap-
kuat dan terkoordinasi, reflex rooting, releks gag, reflex ektrusi, tidak ada atau
minimal salvasi, menangis keras
12. Pemeriksaan leher
Pendek, gemuk, biasanya diselimuti lipatan kulit, reflex leher tonik
13. Pemeriksaan dada
Diameter anteroposterior sama dengan lateral, sedikit retraksi sternal jelas
terlihat saat inspirasi, prosesus xifoideus jelas, pembesaran payudara
14. Pemeriksaan paru
Respirasi terutama abdominal, reflex batuk tidak ada ketika lahir namun muncul
pada 1-2 hari, suara napas bronkial sama dengan bilateral
15. Pemeriksaan jantung
Apeks berada pada ruang intercostal empat hingga lima, di sebelah lateral batas
sternum kiri, suara S2 terdengar sedikit lebih tajam dan tinggi dari S1
16. Pemeriksaan abdomen
Berbentuk silindris, hati teraba 2-3 cm dibawah batas kosta kanan, limpa-ujung
teraba pada akhir minggu pertama, ginjal teraba pada 1-2 cm diatas umbilicus,
tali pusat berwarna putih kebiruan saat lahir dengan dua arteri dan satu vena
17. Pemeriksaan genitalia femina
Labia dan klitoris biasanya edema, meatus uretra di belakang klitoris, verniks
kaseosa diantara labia, dan berkemih dalma 24 jam
18. Pemeriksaan genitalia maskulin
Lubang uretra pada ujung glans penis, testis teraba dalam setiap skrotum,
skrotum; biasanya besar, edema, menggantung, dan ditutupi rugae, smegma,
berkemih dalam 24 jam
19. Pemeriksaan punggung dan rectum
Tulang belakang utuh, tidak ada lubang, massa, atau lengkungan yang menonjol.
Refleks inkurvasi batang tubuh, refleks anal, lubang anus paten, keluar
meconium dalam 48 jam
20. Pemeriksaan ekstremitas
Terdapat sepulu jari tangan dan kaki, kisaran gerak penuh, dasar kuku berwarna
merah jambu, terdapat garis-garis di dua pertiga anterior telapak kaki, telapak
kaki biasanya datar, ekstremitas simetris, tonus otot sama bilateral, denyut
brakial sama bilateral
21. Pemeriksaan sistem neuromuscular
Ekstremitas biasanya tetap mempertahankan beberapa derajat fleksi, ekstensi
ekstremitas diikuti posisi fleksi sebelumnya, lag kepala ketika duduk namun
dalam waktu sebentar mampu menegakkan kepala, mampu menolehkan kepala
dari samping ke samping ketika tengkurap, mampu mempertahankan kepala sat
ugaris horizontal dengan punggung saat digendong tengkurap
22. Cuci tangan
23. Komunikasikan hasil pengkajian pada orang tua
F. Hal yang Perlu Diperhatikan

Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir perlu memperhatikan suhu lingkungan.
Upayakan suhu lingkungan hangat agar bayi terhindar dari hipotermia. Pelaksanaan prosedur
ini dilakukan dengan tidak tergesa-gesa dan sistematis. Selain itu, saat melaksanakan
pemeriksaan fisik, bayi hanya menggunakan popok dan upayakan berkomunikasi dengan suara
yang lembut kepada bayi.

Daftar Pustaka
Bowden, V.R., & Greenberg, C.S. (2016). Pediatric nursing procedures (4th ed.).
Philadelphia: Wolters Kluwer.
Rustina, Y, et.al. (2019) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Pengkajian Fisik
pada Bayi Baru Lahir [Video]. Retrieved from
https://drive.google.com/file/d/1gI8N9qxuZaV5toOlekT48t2TjOuduTHj/view
Hockenberry, Marilyn J. & David Wilson. (2015). Wong’s Nursing Care of Infants and
Children 10 th ed. Canada: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai