Anda di halaman 1dari 5

Hubungan Peran Teman Sebaya Dengan Perilaku Konsumsi Sopi Pada Remaja Di Dusun

Kawatu Desa Rumberu Kecamatan Inamosol Kabupaten Seram


Bagian Barat 2017

Tuhuteru Selfa1 Malisngorar.M.S.J2 Soulisa F³


Email : Selfa tuhuteru@gmail.com
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Maluku Husada
2
Dosen STIKes Maluku Husada
3
Dosen STIKes Maluku Husada

ABSTRAK

Minuman keras sudah lama dikenal di kalangan masyarakat dan telah menjadi masalah umum
di seluruh dunia. sebanyak 61,7% populasi di seluruh dunia telah meminum alkohol selama lebih dari
12 bulan yang menyebabkan sekitar 3,3 juta kematian atau 5,9% dari seluruh kematian di seluruh
dunia.Konsumsi alkohol juga telah menjadi kebiasaan di Indonesia.. Diketahui bahwa di Indonesia,
prevalensi peminum alkohol mencapai 4,6%. Pengguna alkohol meningkat mulai pada umur antara
15-24 tahun, yaitu sebesar 5,5% yang selanjutnya meningkat menjadi 6,7% pada umur 25-34 tahun,
namun kemudian turun seiring dengan bertambahnya umur. terdapat 159 remaja. Berdasarkan studi
pendahuluan 7 dari 10 remaja mengaku sudah mengkonsumsi sopi dan 3 dari 10 remaja mengaku
sering mengkonsumsi sopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan teman sebaya dengan
perilaku konsumsisopi pada remaja Di Dusun kawatu desa rumberu kecamatan inamosol kabupaten
seram bagian barat tahun 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik
dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 40
orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengelolahan data dengan SPSS, menggunakan
uji statistik chi square. Hasil uji menunjukkan bahwa sebanyak 20 responden(50%) mempunyai
teman sebaya yang berperan dan 20 responden yang tidak berperan, dan responden mengkonsumsi
sopi sebanyak 22 orang (55%), yang tidak mengkonsumsi sopi sebanyak 18 orang (4%). Berdasarkan
hasil uji chi square menunjukan Ho ditolak dengan nilai p<0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara peran teman sebaya dengan perilaku konsumsi sopi pada remaja.

Kata Kunci : Sopi, Teman Sebaya, Perilaku


PENDAHULUAN atau erosi gigi, mulut kering, buruknya
kebersihan mulut, hingga terjadinya kanker
Minuman beralkohol tradisional mulut (Dental Health Australia). Selain itu,
merupakan salah satu jenis minuman yang minuman keras juga akan mengganggu fungsi
marak di beberapa wilayah Indonesia. Minuman dan proses sistem reproduksi. Hasil penelitian
beralkohol tradisional dibuat dan dikemas eksperimen dari Ilyas membuktikan bahwa
secara sederhana serta sering dijadikan sebagai pemberian tuak pada mencit jantan dengan
jamuan di acara adat, misalnya Minuman Cap dosis yang lebih tinggi dan waktu yang lebih
Tikus dari Manado dan Minahasa, Ballo dari lama cenderung menurunkan kualitas
Makassar, Sopi dari Maluku dan sekitarnya, spermatozoa dan menekan jumlah anak hasil
Lapen dari Yogyakarta, Arak Bali dan lain perkawinannya (Ilyas, 2013)
sebagainya (BPOM, 2014). Tuak juga Setiawan dalam penelitian kualitatif di
merupakan salah satu minuman beralkohol Kabupaten Maluku Tengah membuktikan
tradisional yang berasal dari daerah Sumatera bahwa pengetahuan dan sikap masyarakat akan
Utara terutama di daerah Tapanuli Utara dan membentuk persepsi dan kontrol yang salah
sekitarnya. Tuak terbuat dari batang kelapa atau terhadap minuman keras sehingga peluang
batang aren dan diambil airnya kemudian munculnya perilaku konsumsi minuman keras
dicampurkan dengan raru. Nira aren yang akan semakin besar (Setiawan, 2013). Harju
merupakan bahan dasar pembuatan tuak dalam Ruslan (2013) menyatakan bahwa sikap
mengandung alkohol dengan kadar 4% (Ilyas, memainkan peran kunci dalam memutuskan
2013) munculnya sebuah tindakan atau perilaku.
Minuman beralkohol, dapat
mempengaruhi psikologis seseorang yang Sopi merupakan minuman beralkohol
mengkonsumsinya. Penelitian Khairiyah tahun tradisional masyarakat di Maluku yang tingkat
2013 menyebutkan bahwa remaja yang konsumsinya cukup tinggi. Keberadaan sopi
mengonsumsi minuman keras akan merasakan sudah ada sejak zaman leluhur yang hanya
emosi negatif sehingga akan semakin mudah dimanfaatkan untuk menegaskan suatu
marah ketika tujuan yang diinginkan tidak keputusan adat, namun masyarakat sering
tercapai. Selain itu, remaja akan sering mengkonsumsi pada saat acara kumpul-kumpul
membangkang pada orang tua, sering seperti kumpul keluarga, kumpul dengan
bertengkar dengan teman, sering ugal-ugalan teman-teman, maupun pada acara pesta seperti
dan terkadang menjadi pendiam dan tidak pesta pernikahan, pesta ulang tahun acara
banyak bicara (Khairiyah, 2013). pergantian tahun, begadang di rumah duka dan
Penyakit yang paling sering diakibatkan lain sebagainya, ini dilakukan oleh sebagian
oleh konsumsi minuman beralkohol secara masyarakat untuk menambah semangat dan
berlebihan adalah hipertensi. Hasil penelitian kegembiraan (Lourens, 2016)
Suanders di Sidney menunjukkan bahwa lebih Di Dusun Kawatu Desa Rumberu Kec.
dari 50% peminum alkohol memiliki tekanan Inamosol Kab. Seram Bagian Barat, terdapat
darah di atas 140/90mmHg (Saunders, 1987). 159 remaja. Berdasarkan studi pendahuluan 7
Sesso juga menyebutkan terdapat hubungan dari 10 remaja mengaku sudah mengkonsumsi
positif antara konsumsi alkohol dengan sopi dan 3 dari 10 remaja mengaku sering
munculnya penyakit hipertensi baik pada pria mengkonsumsi sopi.
maupun wanita (Sesso, 2008) Faktor-faktor yang mempengaruhi
Konsumsi alkohol juga dapat kenakalan remaja dalam mengkonsumsi
mengganggu fungsi dari semua bagian saluran minuman beralkohol terbagi menjadi dua faktor
pencernaan. Alkohol konsumsi akut yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
menyebabkan perubahan dalam motilitas internal seperti kepribadian, konsep diri dan
esophagus dan perut yang mendukung kontrol diri yang lemah, sedangkan faktor
terjadinya reflux gastroesophageal dan refluks eksternal seperti teman sebaya yang kurang
esfofagitis sehingga dapat menyebabkan baik, komunitas atau tempat tinggal yang
kerusakan mukosa lambung (Bode & Bode., kurang baik dan peran orang tua. Menurut Mars
1997) (2005). Menurut Lourens (2016), memiliki
Dental Health Australia menyebutkan teman yang mengkonsumsi sopi dan sering
bahwa hal-hal yang dapat terjadi akibat berkumpul dengan temang-teman yang
konsumsi alkohol antara lain adalah kerusakan mengkonsumsi sopi merupakan salah satu
pemicu remaja dalam mengkonsumsi sopi. dan yang paling sedikit berusia 17
tahun dengan jumlah 6 orang (15%).
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tantang 2. Tingkat Pendidikan
“Hubungan Teman Sebaya Terhadap Konsumsi
Sopi pada Remaja Di Dusun Kawatu Desa Distribusi Frekuensi Responden
Rumberu Kecamatan Inamosol Kabupaten Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Seram Bagian Barat”. Dusun Kawatu Desa Rumberu
Kecamatan Inamosol Kabupaten
METODE Seram Bagian Barat Tahun 2017

Penlitian ini menggunakan rancangan Tingkat Pendidikan N %


penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti Pengangguran 12 30.0
melakukan pengamatan langsung pada SD/Sederajat 6 15.0
responden dan melakukan penyebaran SMP/Sederajat 20 50.0
kuesioner dengan menggunakan pendekatan SMU/Sederajat 2 5.0
cross sectiona. S1 6 15.0
Total 40 100%
Populasi dalam penelitian ini adalah Sumber : Data Primer. 2017
seluruh remaja usia 15-19 tahun di Dusun Tabel di atas menjelaskan bahwa
Kawatu Desa Rumberu Kecamatan Inamosol paling banyak responden dengan
Kabupaten Seram Bagian Barat yang berjumlah pendidikan SMP sebanyak 20 orang
159 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah (50%), yang paling sedikit memiliki
remaja usia 15-19 tahun di Dusun Kawatu pendidikan SMA dengan jumlah 2
Desa Rumberu Kecamatan Inamosol Kabupaten orang (5%).
Seram Bagian Barat yang berjumlah 40 orang.
Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik 3. Pekerjaan Orang Tua
random sampling.

Penelitian ini di laksanakan selama satu Distribusi Frekuansi Responden


bulan pada tanggal 22 Agustus – 22 Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
September 2017. di Dusun Kawatu Desa Rumberu
Kecamatan Inamosol Kabupaten
Seram Bagian Barat Tahun 2017

HASIL Pekerjaan Orang Tua N %


Petani 34 85.0
A. Karakteristik Responden Guru 2 5.0
1. Umur Responden PNS 4 10.0
Total 40 100%
Distribusi Frekuensi Responden Sumber : Data Primer. 2017
Berdasarkan Kelompok Umur di Tabel di atas menjelaskan bahwa
Dusun Kawatu Desa Rumberu paling banyak pekerjaan orang tua
Kecamatan Inamosol Kabupaten responden sebagai petani sebanyak 34
Seram Bagian Barat Tahun 2017 orang (85%) dan yang paling sedikit
Kelompok Umur N % memiliki sebagai guru sebanyak 2
15 7 17.5 orang (5%).
16 12 30.0
17 6 15.0 B. Analisa Univariat
18 7 17.5 1. Peran Teman Sebaya
19 8 20.0
Total 40 100% Distribusi Frekuansi Peran teman
Sumber : Data Primer. 2017 sebaya di Dusun Kawatu Desa
Tabel di atas menunjukkan bahwa Rumberu Kecamatan Inamosol
paling banyak responden berusia 16 Kabupaten Seram Bagian Barat
tahun dengan jumlah 12 orang (30%) Tahun 2017
Peran teman sebaya N % Berdasarkan hasil uji chi square pada
Berperan 20 500.0 table diatas menunjukan bahwa dari 20
Tidak Berperan 20 50.0 (50%)responden yang temannya sangat
Total 40 100% berperan, 20 orang (50%) mengkonsumsi
Sumber : Data Primer. 2017 sopi sedang yang tidak berperan 20
Tabel di atas menjelaskan bahwa responden hanya 2 orang (5.0%)
sebanyak 20 responden(50%) mengkonsumsi sopi. Berdasarkan hasil uji
mempunyai teman sebaya yang chi square menunjukan Ho ditolak dengan
berperan dan 20 responden yang tidak. nilai p<0,05 yang berarti ada hubungan
antara peran teman sebaya dengan perilaku
2. Konsumsi Sopi konsumsi sopi pada remaja.

Distribusi Frekuansi Konsumsi Sopi PEMBAHASAN


pada remaja di Dusun Kawatu Desa
Rumberu Kecamatan Inamosol Berdasarkan hasil penelitian remaja di
Kabupaten Seram Bagian Barat Dusun Kawatu desa Rumberu Kecamatan
Tahun 2017 Inamosol, 18 responden tidak mengkonsumsi
sopi dan 22 responden mengkonsumsi sopi
Konsumsi Sopi N % dengan peran teman sebaya bagi responden
Ya 22 55 sebanyak 20 orang (50%) hal ini dikarenakan
Tidak 18 45 sebagian responden yang tidak menyelesaikan
Total 40 100% pendidikan pada bangku sekolah hanya
Sumber : Data Primer. 2017 menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan
Tabel di atas menjelaskan bahwa teman sebaya yang kemudian mempengaruhi
paling banyak responden remaja yang lain salah satu hal yang dilakukan
mengkonsumsi sopi sebanyak 22 orang pada saat berkumpul adalah mengkonsumsi
(55%), yang paling sedikit memiliki minuman keras. Dari 22 responden yang
yang tidak mengkonsumsi sopi mengkonsumsi, 2 responden mengaku bahwa
sebanyak 18 orang (4%). teman tidak terlalu berperan namun ada faktor
lain seperti kurang nya pengawasan dari orang
tua.
Hal ini sesuai dengan penelitian Lourens
C. Analisa Bivariat (2016) yang menyatakan bahwa remaja yang
1. Hubungan peran teman sebaya dengan memiliki teman yang mengkonsumsi sopi juga
konsumsi sopi mengkonsumsi sopi. Kebiasaan kumpul dengan
teman-teman biasa dilakukan baik untuk belajar
Hubungan Frekuansi Peran Teman kelompok maupun untuk main atau sekedar
Sebaya dengan konsumsi sopi di Dusun nongkrong.Tempat nongkrong yang biasanya
Kawatu Desa Rumberu Kecamatan digunakan yaitu di tepi pantai, kadang disaat
Inamosol Kabupaten Seram Bagian Barat nongkrong itulah mereka diajak patungan untuk
Tahun 2017 membeli sopi, dan dengan uang sebesar dua
Konsumsi Sopi puluh ribu mereka dapat memperoleh satu botol
Peran Total Nil
Teman sopi. Perkembangan seorang remaja.
Ya Tidak ai p
Sebaya Remaja yang telah menjadi bagian dalam
N % N % N %
Tidak 2 5. 1 45 2 5 kelompok sosialnya akan saling memberi
Berpera 0 8 % 0 0 motivasi yang baik ataupun buruk. Pertemanan
n 0,0 yang tidak kondusif memiliki kecenderungan
2 5 0 0% 2 00 yang sangat merugikan perkembangan remaja.
Berpera Apabila remaja masuk dalam kelompok geng,
0 0. 0
n maka hal ini akan berpengaruh buruk terhadap
0
2 5 1 45 4 remaja dan mendorongnya untuk melakukan
Total perbuatan-perbuatan yang tidak baik, seperti
2 5 8 % 0
mengkonsumsi alkohol. Keterikatan teman
Sumber : Data Primer. 2017
sebaya adalah merupakan persepsi remaja
tentang sejauh mana ia bergantung dan terikat Ilyas, S. 2013. Evaluasi kualitas spermatozoa
dengan teman sebayanya (Ramayanti 2000). dan jumlah turunan mencit (Mus
musculus L.) (F1) setelah pemberian
KESIMPULAN tuak. Prosidim semi rata FMIPA.
Universitas Lampung.
1. Sebagian besar remaja di Dusun Kawatu, Isidora, KS, ddk. 2013. Hubungan antara BBR
desa Rumberu Kecamatan inamosol dengan SGOT peminum tuak yang
kabupaten Seram Bagian Barat menderita SAR (penelitian pendahuluan).
mengkonsumsi sopi Dentofasian.
2. Ada Hubungan antara peran teman sebaya KemenKes RI. 2007. Riset Kesehatan Daerah.
dengan perilaku konsumsi sopi pada remaja Khairiyah,N. 2013. Dampak psikologi
di Dusun Kawatu, desa Rumberu Kecamatan minuman keras pada remaja (suatu kajian
inamosol kabupaten Seram Bagian Barat di dusun talung pemesun kec. Jujuhan
mengkonsumsi sopi Kab. Bungo prov. Jambi.).
SARAN Kumalasari, I. , & andyantoro, I. 2012.
Kesehatan reproduksi. Jakarta: salemba
1. Bagi peneliti medika.
Hasil penelitian ini hendaknya dapat Lourens, viona, Md. 2013. Faktor-faktor yang
dijadikan tambahan wawasan dan berhubungan dengan prektik mengkon.
pengetahuan tentang peran teman sebaya sumsi sopi (minuman alkohol tradisional)
2. Bagi Responden pada remaja di desa tawiri kec. Teluk
Lebih meningkatkan hubungan yang ambon.
kuat dengan keluarga terutama orang tua Panggabean, sukmahu, M. 2015. Analisis
sehingga tidak mudah melakukan hal-hal konsumsi tuak pada peminum tuak di
negatif desa lumban siagian jae kec. Siatas barita
3. Bagi Institusi Pendidikan kab. Tapanuli utara sumatera utara tahun
Sebaiknya hasil penelitian ini dapat 2015.
digunakan sebagai referensi dan masukan Rahmadi, dedi. 2010. Penyakit ginjal
bagi mahasiswa untuk menambah wawasan kronik.departemen ilmu kesehatan anak
tentang peran teman sebaya dan konsumsi fakultas kedokteran universitas
sopi. padjajaran bandung.
Rory, peggy, LP. 2016. Pengaruh penggunaan
DAFTAR PUSTAKA minuman keras pada kehidupan remaja di
desa kali kec. Pineleng kab. Minahasa.
Ruslan. 2013. Pengaruh pengetahuan, sikap,
persepsi terhadap perilaku pencarian
Adnyana, P. 2012. Pengaruh alkohol terhadap
pengobatan penderita kusta pada fasilitas
kesehatan. Singaraja. Hal: 19-23
kesehatan di kabupaten bima.
BPOM RI. 2014. Topik sajian utama: menilik
Santrock. 2007. Peran teman sebaya terhadap
regulasi minuman beralkohok di
perilaku remaja.
indonesia. infoPOM-vol.15.no.3 MEI-
Saskara, pande MA,. Suryadarma 2013.
JUNI 2015.
Laporan kasus : sirosis heptis. Bagian/
Bustan, M.N. 2008. Epidemiologi penyakit
sms. Ilmu penyakit dalam fakultas
tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta.
kedokteran universitas udayana
Direktorat jendral bina farmasi dan klinis. 2016.
dempasar.
Pharamaceutical care. Untuk penyakit
SDKI. 2012. Kesehatan reproduksi remaja.
hipertensi. Ditjen BINA kefarmasian dan
Utina, S.S. 2011. Alkohol dan pengaruhnya
alat kesehatan. Departemen kesehatan,
terhadap kesehatan mental.
Bakti Husada.
WHO. 2014. Global status report on alcohol
Endriyani.et.all. 2014. Buku ajar keperawatan
and health. Switzerland.
komonitas. Yogjakarta: ar-ruzz media.
Hadi, sujono. 2002. Ulkus peptikum (tukak
peptik). Gastroentrerology edisi 7. Hal:
204-207.

Anda mungkin juga menyukai