Anda di halaman 1dari 19

COLLI FACIALIS

KELOMPOK SGD 1

I Made Jaya Wikantyasa 1802551001

Gabriela G. S. Ximenes 1802551002

Ni Ketut Sinta Rahayu 1802551003

Yogi Saputra 1802551004

Magdalena Leony Chandra 1802551025

Julia Arya Mesa 1802551026

Lady Millenia Natasya 1802551027

Adhisa Restu Putri 1802551029

Ni Wayan Ari Wulansari 1802551028

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI DAN PROFESI DOKTER


GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

BALI

2019
1. Jelaskan bagian-bagian TMJ dan fungsinya !
 Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang temporal. Bagian anterior
berhubungan dengan eminensia artikularis, merupakan artikulasi dari fossa
glenoidalis. Bagian posterior dari fossa gleniodalis merupakan dataran tympani dari
tulang temporal.

 Prosesuss condiloideus dari tulang mandibula. Merupakan tulang yang berbentuk


elips yang mempunyai kepala dan leher.

 Ligament, fungsi dari ligament yang membentuk Temporomandibular joint ini


adalah sebagai alat untuk menghubungkan tulang temporal dengan prosesuss
condiloideus dari tulang mandibula serta membatasi gerak mandibular membuka,
menutup mulut, pergerakan ke samping, dan gerakan lain. Ligament yang menyusun
temporomandibular joint terdiri dari :

 Ligament temporo mandibular

 Ligament spheno mandibular

 Ligament stylo mandibular

 Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior.
Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna
untuk pergerakan sendi.

 Diskus Artikularis, merupakan tulang fibro kartilago di dalam persendian


temporomandibular yang terletak di antara prosesuss condiloideus dan fossa
glenoidalis. Diskus asrtukilaris ini merupakan bantalan tulang rawan yang tidak
dapat menahan sinar-x sehingga gambarannya radiolusen.

Sumber: https://dokumen.tips/documents/anatomi-temporo-mandibular-joint.html

2. Sebutkan otot-otot yang berperan dalam pergerakan TMJ!


Jawab :
 TMJ berfungsi sebagai sistem
o Os. Mandibula
 Os. Temporal yang berhubungan pengunyahan dimana disusun oleh 3 tulang skeletal
o Os. Maxilla
o langsung dengan mandibular melalui persendian
 Pergerakan dalam proses pengunyahan terjadi karena gerakan kompleks dari beberapa
otot pengunyahan. Otot- otot utama yang terlibat langsung dalam pengunyahan adalah

o muskulus masseter
o muskulus temporalis
o muskulus pterygoideus lateralis
o muskulus pterygoideus medialis.

 Ada juga otot-otot tambahan yang juga mendukung proses pengunyahan yaitu

o muskulus mylohyoideus
o muskulus digastrikus
o muskulus geniohyoideus
o muskulus stylohioideus
o muskulus infrahyoideus
o muskulus buksinator
o labium oris
 Gerakan mandibula selama proses pengunyahan dimulai dari gerakan membuka
mandibula yang dilakukan oleh kontraksi muskulus pterygoideus lateralis. Pada saat
bersamaan muskulus temporalis, muskulus masseter dan muskulus pterygoideus
medialis tidak mengalami aktifitas atau mengalami relaksasi. Makanan akan masuk
kerongga mulut dan disertai dengan proses menutupnya mandibula. Gerakan menutup
mandibula disebabkan oleh kontraksi muskulus temporalis, muskulus masseter dan
muskulus pterygoideus medialis, sedangkan muskulus pterygoideus lateralis
mengalami relaksasi. Pada saat mandibula menutup perlahan, muskulus temporalis
dan muskulus masseter juga berkontraksi membantu gigi geligi agar berkontak pada
oklusi yang normal. Muskulus digastrikus juga mengalami potensial aksi dan
berkontraksi pada saat mandibula bergerak dari posisi istirahat ke posisi oklusi.
Muskulus digastrikus berperan dalam mempertahankan kontak gigi geligi
3. Apa yang terjadi pada articularis disk dan condilaris ketika membuka dan
menutup mulut.

a. Prosesus Kondilaris
Prosesus Kondilaris merupakan bagian dari mandibula yang berartikulasi dengan
tulang tengkorak. Dimensi mediolateral berukuran kurang lebih dua kali lipat
dibandingkan lebar anteroposterior. Panjang mediolateral dari kondilus berkisar
antara 18- 23mm dengan sumbu membentuk sudut 15°dan 33° terhadap bidang
koronal. Lebar anteroposterior kondilus berkisar 8-10 mm. Permukaan sendi
berbentuk cukup cembung ke arah anteroposteriord an sedikit cembung ke arah
mediolateral (Okeson, 2008; Dimitroulis, 2008). Kondilus mandibula mempunyai
ukuran dan bentuk yang bervariasi. Pada orang dewasa kondilus kurang lebih
berbentuk ellips (Dimitroulis, 2008).
b. Diskus artikularis
Diskus artikularis merupakan diskus fibrosa sendi temporomandibula yang
terdiri dari jaringan ikat padat terletak di antara tulang temporal dan kondilus
mandibula pada tiap sisi nya yang tidak memiliki pembuluh darah dan persyarafan
(Fehrenbach dan Herring, 2007; Bays dan Quinn, 2000). Dengan melekatnya diskus
pada ujung lateral dan medial processus condylaris yang besifat elastis pada
bagian posterior memungkinkan terjadinya pergerakan besama processus
condylaris mendibulae ke arah anterior atau posterior (Pedersen, 1996)
Pada awal proses membuka mulut, kepala condylus mandibularis mengalami rotasi di
bawah diskus artikularis. Selanjutnya, condylus dan diskus bergerak ke anterior karena
tarikan m. pterygoideus lateralis sehingga posisinya berada di inferior eminentia articularis.
Kemudian pada gerak menutup, condylus dan diskus kembali ke posisi semula (bergerak ke
arah posterior). Pada posisi menutup mulut, diskus artikularis terletak disebelah anterior
condylus akibat adanya disc displacement. Pada gerak membuka mulut, condylus ditarik oleh
otot kemudian bergerak ke anterior. Gerak ini menyebabkan posisi diskus kembali (tereduksi)
ke superior condylus mandibularis, dan terjadilah bunyi “klik” pertama. Pada saat gerak
menutup mulut, condylus mandibula kembali ke posterior sehingga posisi diskus kembali
berada di sebelah anterior condylus mandibularis, pada saat ini terjadi bunyi “klik” yang
kedua.
https://studylibid.com/doc/1095722/bab-ii-tinjauan-pustaka-a.-telaah-pustaka-1
https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2018/04/18/mengapa-terdengar-bunyi-klik-pada-sendi-rahang/
4. Jelaskan pergerakan TMJ pada macam-macam pergerakan mandibular (prostusi,
retraksi, elevasi, depresi, serta deviasi lateral)!
 Gerak lateral
Merupakan hasil dari + ariasi asimetrisgerak protrusi yang disebabkan olehkombinasi
m. Pterygoideus lateral disisi pengimbang dengan otot-otot penutup rahang. Bagian
tengah m. temporalis di sisi kerja menjaga gerakan TMJ agar kondilus tidak maju ke
anterior.
5. Jelaskan vaskularisasi dan innervasi TMJ

External carotid artery berada diantara mastoid process dan angle of mandibula dan
masuk ke parotid salivary gland. di bagian leher mandibula, terbagi menjadi cabang-cabang:
superficial temporal dan maxillary artery. Superficial temporal menvaskularisasi bagian atas
dan lateral scalp. Superficial temporal berada di dekat auricle, akar poterior zygomatic
process dari temporal bone. Di atas zygomatic process, superficial temporal trebagi menjadi
2, frontal dan parietal branch. Cabang frontalis mengvaskularisasi bagian dahi dan
anastomoses ophthalic artery. Cabang parietal menvaskularisasi bagian temporal dan parietal,
dan membentuk anastomoses dengan posterior auricular artery dan arteri occipital. Arteri
temporalis superficial selanjutnya akan menginervasi bagian eksternal telinga, parotid gland,
temporal muscle.

Nervus trigeminus terbagi menjadi 3 yaitu: ophtalmmic branch, maxillary branch, dan
mandibular branch. Nervus mandibularis (CN V3) melintas ke bawah lewat foramen ovale ke
dalam fossa infratemporalis dan bercaban menjadi cabang-cabang sensoris dan motoris.
Cabang CV V3 adalah : n. Auriculotemporalis, n. Alveolaris inferior, n. Lingualis, n.
Buccalis.

- Nervus auriculotemporalis melingkari arteria meningea media, dan terbagi menjadi


banyak cabang. Cabang terbesar melintas ke posterior, medial terhadap collum
mandibulae, dan mmebawa serabut sensoris ke auricula dan daerah temporal. Saraf ini
juga melepaskan serabut artikular ke articulatio temporomandibularis dan serabut
parasimpatis sekretomotoris ke glandula parotidea.
- Ganglion optamicum (parasimpatis) terletak di dalam fossa infratemporalis, tepat di
bawah doramen ovale, medial dari nervus mandibularis, dan d belakang musculus
pterygoideus medialis. Serabut parasimpatis praganglion yang terutaam berasal dari
nervus glossopharyngeus (CN IX), mengadakan sinaps dalam ganglion oricum.
Serabut parasimatis pascaganglion yang bersifat sekretoris untuk glandula parotidea,
melintas dari ganglion oticum ke glandula parotidea lewat nervus auricotemporalis.
- Nervus masseteric terbagi menjadi anterior dan lateral yang brujung pada lateral
pterygoid muscle dan mandibular notch secara medial. Memiliki 2 cabang kecil:
motor brach yang berada pada deep surface dari otot masseter; articular branch
menuju temporomandibular joint

Sumber: The arterial blood supply of the temporomandibular joint: an anatomical study and
clinical implications. Imaging Science in Dentistry 2013; 43 : 37-44
http://dx.doi.org/10.5624/isd.2013.43.1.37. Cucicia, AM.

6. Bagaimana cara mengevaluasi TMJ dan sebutkan masalah – masalah TMJ apa yang
paling sering dijumpai ! (Leony dan Gabi)

Jawaban :

A. Evaluasi pada cervikal dilakukan dengan cara :

– Menyuruh pasien berdiri pada posisi yang relaks, kemudian dokter menilai apakah
terdapat asimetris kedua bahu atau deviasi leher

– Menyuruh pasien untuk menghadap kesamping untuk melihat postur leher yang
terlalu ke depan

– Menyuruh pasien untuk memutar (rotasi) kepalanya ke setiap sisi, dimana pasien
seharusnya mampu untuk memutar kepala sekitar 80 derajat ke setiap sisi.

– Menyuruh pasien mengangkat kepala ke atas (ekstensi) dan ke bawah (fleksi),


normalnya pergerakan ini sekitar 60 derajat
– Menyuruh pasien menekuk kepala kesamping kiri dan kanan, normalnya pergerakan
ini 45 derajat

B. Masalah-Masalah TMJ yang paling sering terjadi adalah :

Ada tiga gangguan temporomandibular yang paling sering, yaitu nyeri miofasial,
internal dearrangement, dan osteoartrosis. Nyeri miofasial adalah gangguan yang paling
sering ditemukan saat seseorang habis melakukan olahraga berat atau mengoperasikan
mesin yang berat sehingga menyebabkan otot menjadi lemah dan kaku serta gerakan pun
menjadi terbatas. Internal dearrangement merupakan TMD yang terjadi karena kontak
yang tidak normal antara kondilus dan diskus yang terjadi karena trauman akibat tekanan
gigitan yang kuat. Misalnya saat kita membuka mulut kita, akan ada bunyi seperti “klik”.
Osteoartritis ditandai dengan kerusakan articular cartilage, perubahan arsitektur pada
tulang, dan degenerasi jaringan sinovial sehingga menyebabkan rasa nyeri dan disfungsi
pada gerakan fungsional rahang.

Adapun gejala lain yang dapat terjadi yaitu nyeri pada telinga, kekakuan atau nyeri
otot pada rahang, nyeri pada daerah pipi, bunyi pada rahang, keterbatasan pergerakan pada
rahang, lock jaw, nyeri kepala yang sering dan wajah yang tidak asimetris

Sumber : http://eprints.ums.ac.id/32160/4/04%20BAB%20I.pdf

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/view/2093/1697

http://fkg.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2016/01/DESKRIPSI-KASUS-
TEMPOROMANDIBULAR-DISORDER-PADA-PASIEN.pdf

7. jelaskan macam-macam glandula saliva dan tonsil yang terdapat dalam cavum oris

Jawaban :

Glandula saliva yang terdapat dalam cavum oris antara lain :

 Glandula parotis : paling besar, terletak di bagian depan bawah telinga, jika infeksi
menimbulkan penyakit parotitis
 Glandula sublingualis: terletak di bawah lidah

 Glandula submandibularis: terletak di bawah tulang rahang bawah (os mandibula)

Tonsil yang terdapat dalam cavum oris :


- Tonsil palatine : Tonsil palatina yang biasa disebut tonsil saja terletak berada di sinus
tonsilaris (fosa tonsilaris) diantara kedua pilar fausium, masing-masing sebuah pada
tiap sisi orofaring.
- Tonsil lingua : Tonsil lingual merupakan bentuk tonsil yang tidak bertangkai, terletak
pada dasar lidah diantara kedua tonsil fausium dan meluas ke arah anteroposterior dari
papila sirkumvalata ke epiglotis.

- Tonsil faringeal : Fungsinyasebagai kelenjar limfe yang terletak di perifer, dimana


duktus eferennya menuju kelenjar limfe leher yang terdekat.
KASUS 1
Seorang Pria mengalami benturan benda keras tumpul di daerah temporal kiri cranium.
Penderita mengalami hematroma dan tidak bias membuka mulutnya
1. Tulang cranium apa saja yang terlihat dari tampak lateral?

1) Os mandibularis
2) Os maxillaris
3) Os zygomatic
4) Os nasalis
5) Os frontalis
6) Os sphenoid
7) Os temporal
8) Os occipital
9) Os lacrimal
10) Os ethmoid
11) Os parietal
2. Sebutkan semua struktur yang membentuk articulus temporomandibularis (TMJ)
Jawab :
1) Condylus mandibulae
2) Fossa articularis (bagian non fungsional) dan eminentia articularis (bagian
fungsional)
3) Discus articularis
4) Ligamentum yang mendukung dan membatasi gerakan sendi :
 Ligamentum capsularis
 Ligamentum lateralis

Ligamentum stylomandibularis

Ligamentum sphenomandibularis
3. Sebutkan otot penguyah dan fungsi serta inervasinya
Jawab :

Nama Otot Fungsi Inervasi


m. masseter Mengangkat mandibular untuk n. trigeminus (divisi
mengatupkan gigi mandibularis)
m. temporalis Serabut anterior dan posterior n. trigeminus (divisi
mengangkat mandibular; serabut mandibularis)
posterior menarik mandibula
m. pterygoideus Menarik collum mandibulae ke n. trigeminus (divisi
lateralis (2 caput) depan mandibularis)
m. pterygoideus Mengangkat mandibulae n. trigeminus (divisi
medialis mandibularis)

4. Jika bagian corpus mandibular fraktur, maka kemungkinan akan mencederai


canalis mandibularis. Struktur apa saja yang menjadi rusak dalam canalis
vertebralis?
Jawab : Canalis mandibular berisi nervus2 dan pembuluh darah yang nanti nya jika
terkena fraktur maka akan mengganggu fungsi dari mandibula tersebut, seperti mengunyah
dan berbicara

KASUS 2
Seorang pasien mengeluh sakit kepala di bagian temporal kanan. Sesudah diperiksa
ditemukan adanya gangrene pulpa dan gingivitis pada mandibula kanan.

1. Mengapa rasa nyeri bisa menjalar ke temporal?


Jawab :
1. Gingivitis merupakan penyakit
2. periodontal yang melibatkan jaringan gingiva,
3. disebabkan oleh invasi bakteri dan bersifat
4. reversiblejika dilakukan pembersihan plak dan
5. sikat gigi secara teratur. Ciri khas dari gingivitis
6. adalah berubahnya warna gingiva menjadi lebih
7. merah dari normal, pembengkakan gingiva, dan
8. kondisi gingiva yang mudah berdarah dikarenakan
9. proses inflamasi
Gingivitis merupakan penyakit
periodontal yang melibatkan jaringan gingiva,
disebabkan oleh invasi bakteri dan bersifat
reversiblejika dilakukan pembersihan plak dan
sikat gigi secara teratur. Ciri khas dari gingivitis
adalah berubahnya warna gingiva menjadi lebih
merah dari normal, pembengkakan gingiva, dan
kondisi gingiva yang mudah berdarah dikarenakan
proses inflamasi
Gingivitis merupakan penyakit
periodontal yang melibatkan jaringan gingiva,
disebabkan oleh invasi bakteri dan bersifat
reversiblejika dilakukan pembersihan plak dan
sikat gigi secara teratur. Ciri khas dari gingivitis
adalah berubahnya warna gingiva menjadi lebih
merah dari normal, pembengkakan gingiva, dan
kondisi gingiva yang mudah berdarah dikarenakan
proses inflamasi
Gingivitis merupakan penyakit periodontal yang melibatkan jaringan gingiva,
disebabkan oleh invasi bakteri dan bersifat reversible jika dilakukan pembersihan gigi
secara berkala. Gangren Pulpa adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati
sebagai sistem pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga
jumlah sel pulpa yang rusak menjadi semakin banyak dan menempati sebagian besar
ruang pulpa. Sakit kepala merupakan rangsangan nyeri yang bisa disebabkan oleh
adanya tekanan, traksi, displacement maupun proses kimiawi dan inflamasi terhadap
nosiseptor-nosiseptor pada struktur peka nyeri di kepala. Sehingga terjadinya inflamasi
oleh gangren pulpa dan gingivitis akan menimbulkan rangsangan nyeri yang mejalar
melalui inferior alveolar nerve menuju nervus temporalis. Selain itu pembuluh darah
facialis merupakan pembuluh darah yang tidak memiliki katup. Sehingga ketika terjadi
inflamasi, prekursor inflamasi dapat menyebar ke bagian lain pada kepala atau wajah.
Foramen apikalis dentis pada pulpa juga tidak dapat mendrainase pulpa yang terinfeksi.
Selanjutnya proses infeksi tersebut menyebar progresif ke ruangan atau jaringan lain
yang dekat dengan struktur gigi yang mengalami inflamasi.

https://www.scribd.com/doc/284496896/Infeksi-Odontogen

2. Gambarkan peta daerah layanan ketiga cabang nervus trigeminus pada kulit
wajah.
3. Jelaskan cabang-cabang nervus mandibularis dan nervus maxilaris
Jawab :
 Cabang maksilaris
o Cabang ini tersusun oleh serabut-serabut somatosensorik yang
menghantarkan impuls protopatik dari wajah bagian pipi, kelopak mata
bawah, bibir atas, hidung dan sebagian rongga hidung, gigi-geligi
rahang atas, ruang nasofaring, sinus maksilaris, palatum mole dan atap
rongga mulut.
o Serabut-serabut yang berasal dari kulit wajah masuk ke dalam tulang
maksilar melalui foramen infraorbital. Berkas saraf ini dinamakan
nervus infraorbital. Saraf-saraf dari mukosa cavum nasi dan rahang
atas serta gigi-geligi atas juga bergabung dalam saraf ini dan
setelahnya disebut nervus maksilaris, cabang II N.V. Ia masuk ke
dalam rongga tengkorak melalui foramen rotundum kemudian
menembus durameter untuk berjalan di dalam dinding sinus cavernous
dan berakhir pada ganglion Gasseri.
o Cabang maksila nervus V juga menerima serabut-serabut sensorik
yang berasal dari dura fossa krania media dan fosa pterigopalatinum.
o Adanya lesi menyebabkan kehilangan sensasi reflek palatal.
o Cabang-cabang N.maksilaris : -
 Pada fossa crani media : cabang meningeal.
 Pada fossa pterygopalatina :
 Cabang langsung :
 Cabang keganglion pterygopalatina
 N.zygomatikus
 N.alveolaris superrior posterior
 Cabang tidak langsung melalui gang lion pterygopalatina :
o Cabang nasal
o Cabang platina
o Cabang pharyngeal
 Pada canalis infraorbitalis :
 - N.alveolaris superior media
 - N.alveolaris superior anterior
 Pada wajah:
 - Cabang palpebra
 - Cabang nasal
 - Cabang labia
 Cabang Mandibular
o Divisi ini merupakan divesi yang terbesar.
o Dibentuk pada fossa infratempolar tepat dibawah foramen ovale oleh
gabungan motor root N.V dengan sensory root V3.
o Nervus ini segera mempercabangkan dua cabang kecil : cabang
meningea (n.spinosus ) dan nervus untuk m.pterygoid media,
kemudian terbagi dua menjadi divisi anterior dan posterior . dari divisi
posterior keluar N.buccalis dan nervus untuk M.masetter, m.pterygoid
lateral dan dua dee tempotal nervus. Nervus spinosus melewati
foramen spinosus untuk mencapai dasar fossa crani media untuk
mempersarafi durameter pada fossa anterior dan media serta membran
mucosa cellulae mastoid.
o Lesi pada cabang ini menyebabkan kekurangan sekresi saliva,
kehilangan rasa kecap di 2/3 anterior lidah, kelemahan pada otot
pengunyahan adalah ciri yang menonjol
Sumber :
1. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1953/bedah-
iskandar55.pdf?sequence=1
2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48696/Chapter
%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y
4. Daerah mana yang disebut “dangerous area”? mengapa?
Jawab :
a. dapat terjadi aliran balik karena mereka tidak memiliki katup

b. Penyebaran infeksi dapat menyebabkan trombosis sinus kavernosa

c. Sinus kavernosa berhubungan dengan daerah berbahaya wajah melalui dua


rute yang diantaranya :

- superior ophthalmic vein


- deep facial veins, pterygoid plexus of vein, emissary vein

Sumber : https://www.slideshare.net/munishpmch/cavernous-sinus-thrombosispdf-ppt
KASUS 3
Dalam sebuah perkelahian salah seorang menderita luka di bibir atas, 2 gigi incisivus copot
dan gusi robek.

1. Jelaskan batas-batas vestibulum oris


Vestibulum oris di dalam mulut terletak di antara pipi dan bibir (bagian luar) dan gusi dan gigi
(bagian dalam). Pada bagian lain yaitu bagian atas dan bawah di batasi oleh adanya lipatan
membrane mukosa bibir, pipi dan gusi. Pipi yang membentuk lateral vestibulum yang tersusun
oleh membrane mukosa. Pada bagian luar muskulus buksinator tertutupi oleh fasia bukofaringealis
ini berhadarapan dengan gigi molar kedua, pada bagian atas ada papilla kecil tempat berakhirnya
atau bermuaranya ductus glandula parotis. Batasan-batasan vestibulum oris:

1. Medial : dentes dan gingiva


2. Lateral : buccae
3. Atap dan dasar : buccae
4. Anterior : labium superior et inferior
Sumber : https://edoc.site/queue/vestibulum-oris-3-pdf-free.html \

2. Dimana lokasi muara ductus parotid dalam vestibulum oris?

Jawaban :

Muara dari ductus parotid terdapat di depan gigi molar 2 atas

Sumber : ppt dr Wardana hehe 

3. Jelaskan vascularisasi cavum oris


Vaskularisasi cavum oris :

Vaskularisasi cavum oris digambarkan dengan vaskularisasi pada lidah dan palatum.
Vaskularisasi pada lidah berasal dari dua jalur, yaitu percabangan dari arteri maxillari
ke cabang lingual yang berakhir di arteri sublingualis. Percabangan yang berbeda
yaitu melalui dari arteri maxillary menuju arteri alveolar inferior ke arteri facialis
yang berakhir di arteri submentalis. Vaskularisasi pada palatum berawal pada arteri
maxillaris yang bercabang menjadi arteri sphenopalatine menuju arteri palatina
descendens dan berakhir di arteri palatina major.

Sumber:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/fee4275321953abbb47905cadcfcb1cc.
pd

4. Apa yang disebut isthmus faucium dan jelaskan batas-batasnya!

Jawaban :
Isthmus faucium adalah Batas antara pharynx dengan oral cavity proper.

Batas-batas pada pharynx yaitu : pada batas cranial, pharynx berbatasan dengan corpus
ossis Sphenoidalis dan pars basilaris ossis occipitalis. Pada batas ventral pharynx
berhubungan dengan rongga hidung melalui koana. Pada bagian anterior, pharynx
berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus faucium (isthmus orofaring), sedangkan
pada bagian posterior pharynx berhubungan dengan larynx melalui aditus laring. Pada batas
caudal pharynx berbatasan dengan esophagus. Pada batas lateral, pharynx berbatasan dengan
proccesus styloideus dan musculus pterygoideus medialis. Serta pada batas dorsal, pharynx
berbatasan dengan fascia prevertebralis dan musculi prevertebralis.

Sumber : https://docplayer.info/38837128-Articulatio-temporo-madibularis-tmj.html

https://www.scribd.com/doc/38054111/Pemeriksaan-Larynx-dan-Pharynx

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40128/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=0A4BD3D2A85CA61BB5616780B8316095?sequence=4

KASUS 4
Seorang pasiem mengeluh sakit gigi atas kanan, tetapi pasien juga menderita pilek lama, sakit
kepala, meriang hilang timbul. Dalam pemeriksaan gigi geligi tidak ada masalah, tetapi
dijumpai palatal cleft. dokgter menyimpulkan kalau nyeri tersebut refefrded pain yang
bersumber dari sinusitis maxilaris.

1. Jelaskan hubungan sinus maxillaries dengan gigi-geligi atas


Kejadian sinusitis maksila akibat infeksi gigi rahang atas terjadi karena infeksi
bakteri (anaerob) menyebabkan terjadinya karies profunda sehingga jaringan lunak gigi
dan sekitarnya rusak. Pada pulpa yang terbuka, kuman akan masuk dan mengadakan
pembusukan pada pulpa sehingga membentuk gangren pulpa. Infeksi ini meluas dan
mengenai selaput periodontium menyebabkan periodontitis dan iritasi akan berlangsung
lama sehingga terbentuk pus. Abses periodontal ini kemudian dapat meluas dan
mencapai tulang alveolar menyebabkan abses alveolar. Tulang alveolar membentuk
dasar sinus maksila sehingga memicu inflamasi mukosa sinus. Disfungsi silia, obstruksi
ostium sinus serta abnormalitas sekresi mukus menyebabkan akumulasi cairan dalam
sinus sehingga terjadinya sinusitis maksila.
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/143/jtptunimus-gdl-aryabogiku-7110-3-babii.pdf

2. Jelaskan perjalanan nervus maxillaries dan cabang-cabangnya

Dari ganglion trigeminal divisi ini berjalan kedepan pada dinding lateral sinus
cavernosus dibawah N.VI, dan meninggalkan fossa crani melalui foramen rotundum dan
memasuki bagian superior dari fossa pterygopalatina. Sesudah memutari sisi lateral
processus orbitalis dari os platina, memasuki orbital melalui fissura orbitalis inferior.
Berjalan kedepan pada sulcus infraorbitali pada orbital floor dan berubah nama menjadi
n.infraobita. Selanjutnya memasuki canalis dan keluar pada pipi melalui foramen
infraorbitalis untuk mempersarafi kulit palpebra inferior, kulit sisi hidung dan pipi, bibir
atas dan mucosa bibir atas dan pipi.

Cabang-cabang N.maksilaris :

- Pada fossa crani media : cabang meningeal.


- Pada fossa pterygopalatina :
Cabang langsung :
- Cabang keganglion pterygopalatina
- N.zygomatikus
- N.alveolaris superrior posterior

Cabang tidak langsung melalui gang lion pterygo


Pada canalis infraorbitalis :
- N.alveolaris superior media
palatina :
- Cabang nasal
- Cabang platina
- Cabang pharyngeal
- N.alveolaris superior anterior
Pada wajah:
- Cabang palpebra
- Cabang nasal
- Cabang labia
3. Jelaskan bagaimana sampai terjadi palatal cleft.
- Proses terbentuknya kelainan ini sudah dimulai sejak minggu-minggu awal
kehamilan ibu.
- Saat usia kehamilan ibu mencapai 6 minggu, bibir atas dan langit-langit rongga
mulut bayi dalam kandungan akan mulai terbentuk dari jaringan yang berada di
kedua sisi dari lidah dan akan bersatu di tengah-tengah.
- Bila jaringan-jaringan ini gagal bersatu, maka akan terbentuk celah pada bibir atas
atau langit-langit rongga mulut.
- Faktor penyebab yang diperkirakan adalah kombinasi antara faktor genetik dan
faktor lingkungan seperti obat-obatan , penyakit atau infeksi yang diderita ibu saat
mengandung, konsumsi minuman beralkohol atau merokok saat masa kehamilan.
- Resiko terkena akan semakin tinggi pada anak-anak yang memiliki saudara kandung
atau orang tua yang juga menderita kelainan ini, dan dapat diturunkan baik lewat
ayah maupun ibu.

4. Apa akibat palatal cleft.


- Palatal cleft, umumnya terjadi sebagai akibat koreksi tulang palatum atau
palatoplasty. Hal ini menyebabkan terjadinya diskrepansi antara maksila dan
mandibula yang berakibat anterior atau posterior crosbite(3. Vieira, G., Menezes,
L.M., Lima, E.M Rizzatto, S., 2009. Dentoskeletal Effects of Maxillary
Protraction in Cleft Patients With Repetitive Weekly Protocol of Alternate Rapid
Maxillary Expansions and Constrictions. The Cleft Palate - Craniofacial Journal,
4: 391-8.)
- Kondisi gigi-geligi sulung pada rongga mulut seorang anak cleft-palate adalah
indeks karies yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak normal pada usia yang
sama (14. Hewson, AR., McNamara, CM., Foley TF., Sandy JR., 2001. Dental
experience of cleft affected children in the west of Ireland. Int Dent J, 51: 73-76.)
- Anak-anak dengan cleft- palate sering memiliki karies pada gigi- gigi molar
sulung6,7 dan gigi yang bersebelahan dengan cleft, bahkan sering ditemukan gigi
yang tinggal sisa akar atau radiks, sehingga tidak bisa lagi dilakukan perawatan
gigi, melainkan ekstraksi. (6. Johnson DC, Dixon M. 1984. Dental caries of
primary incisors in children with cleft lip and palate. Cleft Palate J, 21: 104-
109. ..........7. Bokhout,B. F X W M Hofman.,J van Limbeek; Kramer, G J
C.Prahl- Andersen,B., 1997. Incidence of dental caries in the primary dentition in
chil- dren with a cleft lip and/or palate. Car- ies Research, 31(1): 8-12.)

Anda mungkin juga menyukai