LT Fix
LT Fix
KELOMPOK SGD 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2019
1. Jelaskan bagian-bagian TMJ dan fungsinya !
Fossa Glenoidalis atau fossa mandibularis dari tulang temporal. Bagian anterior
berhubungan dengan eminensia artikularis, merupakan artikulasi dari fossa
glenoidalis. Bagian posterior dari fossa gleniodalis merupakan dataran tympani dari
tulang temporal.
Rongga Synovial. Terdiri dari dua bagian yaitu bagian superior dan bagian inferior.
Fungsi dari rongga synovial ini adalah menghasilkan cairan pelumas yang berguna
untuk pergerakan sendi.
Sumber: https://dokumen.tips/documents/anatomi-temporo-mandibular-joint.html
o muskulus masseter
o muskulus temporalis
o muskulus pterygoideus lateralis
o muskulus pterygoideus medialis.
Ada juga otot-otot tambahan yang juga mendukung proses pengunyahan yaitu
o muskulus mylohyoideus
o muskulus digastrikus
o muskulus geniohyoideus
o muskulus stylohioideus
o muskulus infrahyoideus
o muskulus buksinator
o labium oris
Gerakan mandibula selama proses pengunyahan dimulai dari gerakan membuka
mandibula yang dilakukan oleh kontraksi muskulus pterygoideus lateralis. Pada saat
bersamaan muskulus temporalis, muskulus masseter dan muskulus pterygoideus
medialis tidak mengalami aktifitas atau mengalami relaksasi. Makanan akan masuk
kerongga mulut dan disertai dengan proses menutupnya mandibula. Gerakan menutup
mandibula disebabkan oleh kontraksi muskulus temporalis, muskulus masseter dan
muskulus pterygoideus medialis, sedangkan muskulus pterygoideus lateralis
mengalami relaksasi. Pada saat mandibula menutup perlahan, muskulus temporalis
dan muskulus masseter juga berkontraksi membantu gigi geligi agar berkontak pada
oklusi yang normal. Muskulus digastrikus juga mengalami potensial aksi dan
berkontraksi pada saat mandibula bergerak dari posisi istirahat ke posisi oklusi.
Muskulus digastrikus berperan dalam mempertahankan kontak gigi geligi
3. Apa yang terjadi pada articularis disk dan condilaris ketika membuka dan
menutup mulut.
a. Prosesus Kondilaris
Prosesus Kondilaris merupakan bagian dari mandibula yang berartikulasi dengan
tulang tengkorak. Dimensi mediolateral berukuran kurang lebih dua kali lipat
dibandingkan lebar anteroposterior. Panjang mediolateral dari kondilus berkisar
antara 18- 23mm dengan sumbu membentuk sudut 15°dan 33° terhadap bidang
koronal. Lebar anteroposterior kondilus berkisar 8-10 mm. Permukaan sendi
berbentuk cukup cembung ke arah anteroposteriord an sedikit cembung ke arah
mediolateral (Okeson, 2008; Dimitroulis, 2008). Kondilus mandibula mempunyai
ukuran dan bentuk yang bervariasi. Pada orang dewasa kondilus kurang lebih
berbentuk ellips (Dimitroulis, 2008).
b. Diskus artikularis
Diskus artikularis merupakan diskus fibrosa sendi temporomandibula yang
terdiri dari jaringan ikat padat terletak di antara tulang temporal dan kondilus
mandibula pada tiap sisi nya yang tidak memiliki pembuluh darah dan persyarafan
(Fehrenbach dan Herring, 2007; Bays dan Quinn, 2000). Dengan melekatnya diskus
pada ujung lateral dan medial processus condylaris yang besifat elastis pada
bagian posterior memungkinkan terjadinya pergerakan besama processus
condylaris mendibulae ke arah anterior atau posterior (Pedersen, 1996)
Pada awal proses membuka mulut, kepala condylus mandibularis mengalami rotasi di
bawah diskus artikularis. Selanjutnya, condylus dan diskus bergerak ke anterior karena
tarikan m. pterygoideus lateralis sehingga posisinya berada di inferior eminentia articularis.
Kemudian pada gerak menutup, condylus dan diskus kembali ke posisi semula (bergerak ke
arah posterior). Pada posisi menutup mulut, diskus artikularis terletak disebelah anterior
condylus akibat adanya disc displacement. Pada gerak membuka mulut, condylus ditarik oleh
otot kemudian bergerak ke anterior. Gerak ini menyebabkan posisi diskus kembali (tereduksi)
ke superior condylus mandibularis, dan terjadilah bunyi “klik” pertama. Pada saat gerak
menutup mulut, condylus mandibula kembali ke posterior sehingga posisi diskus kembali
berada di sebelah anterior condylus mandibularis, pada saat ini terjadi bunyi “klik” yang
kedua.
https://studylibid.com/doc/1095722/bab-ii-tinjauan-pustaka-a.-telaah-pustaka-1
https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2018/04/18/mengapa-terdengar-bunyi-klik-pada-sendi-rahang/
4. Jelaskan pergerakan TMJ pada macam-macam pergerakan mandibular (prostusi,
retraksi, elevasi, depresi, serta deviasi lateral)!
Gerak lateral
Merupakan hasil dari + ariasi asimetrisgerak protrusi yang disebabkan olehkombinasi
m. Pterygoideus lateral disisi pengimbang dengan otot-otot penutup rahang. Bagian
tengah m. temporalis di sisi kerja menjaga gerakan TMJ agar kondilus tidak maju ke
anterior.
5. Jelaskan vaskularisasi dan innervasi TMJ
External carotid artery berada diantara mastoid process dan angle of mandibula dan
masuk ke parotid salivary gland. di bagian leher mandibula, terbagi menjadi cabang-cabang:
superficial temporal dan maxillary artery. Superficial temporal menvaskularisasi bagian atas
dan lateral scalp. Superficial temporal berada di dekat auricle, akar poterior zygomatic
process dari temporal bone. Di atas zygomatic process, superficial temporal trebagi menjadi
2, frontal dan parietal branch. Cabang frontalis mengvaskularisasi bagian dahi dan
anastomoses ophthalic artery. Cabang parietal menvaskularisasi bagian temporal dan parietal,
dan membentuk anastomoses dengan posterior auricular artery dan arteri occipital. Arteri
temporalis superficial selanjutnya akan menginervasi bagian eksternal telinga, parotid gland,
temporal muscle.
Nervus trigeminus terbagi menjadi 3 yaitu: ophtalmmic branch, maxillary branch, dan
mandibular branch. Nervus mandibularis (CN V3) melintas ke bawah lewat foramen ovale ke
dalam fossa infratemporalis dan bercaban menjadi cabang-cabang sensoris dan motoris.
Cabang CV V3 adalah : n. Auriculotemporalis, n. Alveolaris inferior, n. Lingualis, n.
Buccalis.
Sumber: The arterial blood supply of the temporomandibular joint: an anatomical study and
clinical implications. Imaging Science in Dentistry 2013; 43 : 37-44
http://dx.doi.org/10.5624/isd.2013.43.1.37. Cucicia, AM.
6. Bagaimana cara mengevaluasi TMJ dan sebutkan masalah – masalah TMJ apa yang
paling sering dijumpai ! (Leony dan Gabi)
Jawaban :
– Menyuruh pasien berdiri pada posisi yang relaks, kemudian dokter menilai apakah
terdapat asimetris kedua bahu atau deviasi leher
– Menyuruh pasien untuk menghadap kesamping untuk melihat postur leher yang
terlalu ke depan
– Menyuruh pasien untuk memutar (rotasi) kepalanya ke setiap sisi, dimana pasien
seharusnya mampu untuk memutar kepala sekitar 80 derajat ke setiap sisi.
Ada tiga gangguan temporomandibular yang paling sering, yaitu nyeri miofasial,
internal dearrangement, dan osteoartrosis. Nyeri miofasial adalah gangguan yang paling
sering ditemukan saat seseorang habis melakukan olahraga berat atau mengoperasikan
mesin yang berat sehingga menyebabkan otot menjadi lemah dan kaku serta gerakan pun
menjadi terbatas. Internal dearrangement merupakan TMD yang terjadi karena kontak
yang tidak normal antara kondilus dan diskus yang terjadi karena trauman akibat tekanan
gigitan yang kuat. Misalnya saat kita membuka mulut kita, akan ada bunyi seperti “klik”.
Osteoartritis ditandai dengan kerusakan articular cartilage, perubahan arsitektur pada
tulang, dan degenerasi jaringan sinovial sehingga menyebabkan rasa nyeri dan disfungsi
pada gerakan fungsional rahang.
Adapun gejala lain yang dapat terjadi yaitu nyeri pada telinga, kekakuan atau nyeri
otot pada rahang, nyeri pada daerah pipi, bunyi pada rahang, keterbatasan pergerakan pada
rahang, lock jaw, nyeri kepala yang sering dan wajah yang tidak asimetris
Sumber : http://eprints.ums.ac.id/32160/4/04%20BAB%20I.pdf
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/view/2093/1697
http://fkg.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2016/01/DESKRIPSI-KASUS-
TEMPOROMANDIBULAR-DISORDER-PADA-PASIEN.pdf
7. jelaskan macam-macam glandula saliva dan tonsil yang terdapat dalam cavum oris
Jawaban :
Glandula parotis : paling besar, terletak di bagian depan bawah telinga, jika infeksi
menimbulkan penyakit parotitis
Glandula sublingualis: terletak di bawah lidah
1) Os mandibularis
2) Os maxillaris
3) Os zygomatic
4) Os nasalis
5) Os frontalis
6) Os sphenoid
7) Os temporal
8) Os occipital
9) Os lacrimal
10) Os ethmoid
11) Os parietal
2. Sebutkan semua struktur yang membentuk articulus temporomandibularis (TMJ)
Jawab :
1) Condylus mandibulae
2) Fossa articularis (bagian non fungsional) dan eminentia articularis (bagian
fungsional)
3) Discus articularis
4) Ligamentum yang mendukung dan membatasi gerakan sendi :
Ligamentum capsularis
Ligamentum lateralis
Ligamentum stylomandibularis
Ligamentum sphenomandibularis
3. Sebutkan otot penguyah dan fungsi serta inervasinya
Jawab :
KASUS 2
Seorang pasien mengeluh sakit kepala di bagian temporal kanan. Sesudah diperiksa
ditemukan adanya gangrene pulpa dan gingivitis pada mandibula kanan.
https://www.scribd.com/doc/284496896/Infeksi-Odontogen
2. Gambarkan peta daerah layanan ketiga cabang nervus trigeminus pada kulit
wajah.
3. Jelaskan cabang-cabang nervus mandibularis dan nervus maxilaris
Jawab :
Cabang maksilaris
o Cabang ini tersusun oleh serabut-serabut somatosensorik yang
menghantarkan impuls protopatik dari wajah bagian pipi, kelopak mata
bawah, bibir atas, hidung dan sebagian rongga hidung, gigi-geligi
rahang atas, ruang nasofaring, sinus maksilaris, palatum mole dan atap
rongga mulut.
o Serabut-serabut yang berasal dari kulit wajah masuk ke dalam tulang
maksilar melalui foramen infraorbital. Berkas saraf ini dinamakan
nervus infraorbital. Saraf-saraf dari mukosa cavum nasi dan rahang
atas serta gigi-geligi atas juga bergabung dalam saraf ini dan
setelahnya disebut nervus maksilaris, cabang II N.V. Ia masuk ke
dalam rongga tengkorak melalui foramen rotundum kemudian
menembus durameter untuk berjalan di dalam dinding sinus cavernous
dan berakhir pada ganglion Gasseri.
o Cabang maksila nervus V juga menerima serabut-serabut sensorik
yang berasal dari dura fossa krania media dan fosa pterigopalatinum.
o Adanya lesi menyebabkan kehilangan sensasi reflek palatal.
o Cabang-cabang N.maksilaris : -
Pada fossa crani media : cabang meningeal.
Pada fossa pterygopalatina :
Cabang langsung :
Cabang keganglion pterygopalatina
N.zygomatikus
N.alveolaris superrior posterior
Cabang tidak langsung melalui gang lion pterygopalatina :
o Cabang nasal
o Cabang platina
o Cabang pharyngeal
Pada canalis infraorbitalis :
- N.alveolaris superior media
- N.alveolaris superior anterior
Pada wajah:
- Cabang palpebra
- Cabang nasal
- Cabang labia
Cabang Mandibular
o Divisi ini merupakan divesi yang terbesar.
o Dibentuk pada fossa infratempolar tepat dibawah foramen ovale oleh
gabungan motor root N.V dengan sensory root V3.
o Nervus ini segera mempercabangkan dua cabang kecil : cabang
meningea (n.spinosus ) dan nervus untuk m.pterygoid media,
kemudian terbagi dua menjadi divisi anterior dan posterior . dari divisi
posterior keluar N.buccalis dan nervus untuk M.masetter, m.pterygoid
lateral dan dua dee tempotal nervus. Nervus spinosus melewati
foramen spinosus untuk mencapai dasar fossa crani media untuk
mempersarafi durameter pada fossa anterior dan media serta membran
mucosa cellulae mastoid.
o Lesi pada cabang ini menyebabkan kekurangan sekresi saliva,
kehilangan rasa kecap di 2/3 anterior lidah, kelemahan pada otot
pengunyahan adalah ciri yang menonjol
Sumber :
1. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1953/bedah-
iskandar55.pdf?sequence=1
2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48696/Chapter
%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y
4. Daerah mana yang disebut “dangerous area”? mengapa?
Jawab :
a. dapat terjadi aliran balik karena mereka tidak memiliki katup
Sumber : https://www.slideshare.net/munishpmch/cavernous-sinus-thrombosispdf-ppt
KASUS 3
Dalam sebuah perkelahian salah seorang menderita luka di bibir atas, 2 gigi incisivus copot
dan gusi robek.
Jawaban :
Vaskularisasi cavum oris digambarkan dengan vaskularisasi pada lidah dan palatum.
Vaskularisasi pada lidah berasal dari dua jalur, yaitu percabangan dari arteri maxillari
ke cabang lingual yang berakhir di arteri sublingualis. Percabangan yang berbeda
yaitu melalui dari arteri maxillary menuju arteri alveolar inferior ke arteri facialis
yang berakhir di arteri submentalis. Vaskularisasi pada palatum berawal pada arteri
maxillaris yang bercabang menjadi arteri sphenopalatine menuju arteri palatina
descendens dan berakhir di arteri palatina major.
Sumber:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/fee4275321953abbb47905cadcfcb1cc.
pd
Jawaban :
Isthmus faucium adalah Batas antara pharynx dengan oral cavity proper.
Batas-batas pada pharynx yaitu : pada batas cranial, pharynx berbatasan dengan corpus
ossis Sphenoidalis dan pars basilaris ossis occipitalis. Pada batas ventral pharynx
berhubungan dengan rongga hidung melalui koana. Pada bagian anterior, pharynx
berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus faucium (isthmus orofaring), sedangkan
pada bagian posterior pharynx berhubungan dengan larynx melalui aditus laring. Pada batas
caudal pharynx berbatasan dengan esophagus. Pada batas lateral, pharynx berbatasan dengan
proccesus styloideus dan musculus pterygoideus medialis. Serta pada batas dorsal, pharynx
berbatasan dengan fascia prevertebralis dan musculi prevertebralis.
Sumber : https://docplayer.info/38837128-Articulatio-temporo-madibularis-tmj.html
https://www.scribd.com/doc/38054111/Pemeriksaan-Larynx-dan-Pharynx
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40128/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=0A4BD3D2A85CA61BB5616780B8316095?sequence=4
KASUS 4
Seorang pasiem mengeluh sakit gigi atas kanan, tetapi pasien juga menderita pilek lama, sakit
kepala, meriang hilang timbul. Dalam pemeriksaan gigi geligi tidak ada masalah, tetapi
dijumpai palatal cleft. dokgter menyimpulkan kalau nyeri tersebut refefrded pain yang
bersumber dari sinusitis maxilaris.
Dari ganglion trigeminal divisi ini berjalan kedepan pada dinding lateral sinus
cavernosus dibawah N.VI, dan meninggalkan fossa crani melalui foramen rotundum dan
memasuki bagian superior dari fossa pterygopalatina. Sesudah memutari sisi lateral
processus orbitalis dari os platina, memasuki orbital melalui fissura orbitalis inferior.
Berjalan kedepan pada sulcus infraorbitali pada orbital floor dan berubah nama menjadi
n.infraobita. Selanjutnya memasuki canalis dan keluar pada pipi melalui foramen
infraorbitalis untuk mempersarafi kulit palpebra inferior, kulit sisi hidung dan pipi, bibir
atas dan mucosa bibir atas dan pipi.
Cabang-cabang N.maksilaris :