Laporan Praktikum Ib
Laporan Praktikum Ib
OLEH :
Aldi Hamdani
061711133027
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
SEMEN BEKU (FROZEN SEMEN)
Semen beku disimpan dengan menggunakan goblet dan canister serta terendam penuh
dalam nitrogen cair suhu -196 °C pada kontainer kriogenik dilengkapi dengan kartu petunjuk isi
kontainer. Kartu petunjuk isi kontainer tersebut minimal harus mencantumkan keterangan
tentang breed/bangsa, kode pejantan, kode batch, jumlah straw untuk masing-masing goblet dan
canister, tanggal serta hasil pemeriksaan mutu semen.
Pengambilan semen beku, penarikan canister : serendah mungkin, cepat dan tepat sasaran
Letak container : ruang khusus, udara, dasar rata, terlindung bantalan (hindari kerusakan
container)
b. Semen beku sesuai kebutuhan dipindahkan dari kontainer depo ke kontainer lapangan
dengan benar
Pengenceran
Tahapan pengenceran dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu A1, A2 dan B. Pengenceran A1
dilakukan dengan memberikan penambahan larutan pengencer A pada semen dengan ratio
perbandingan 1:1. Kemudian larutan campuran dari pengenceran pertama inin dipindahkan
kedalam gelas berisi water jacket dengan suhu 370C dan dilanjutkan dengan dipindahkan ke
dalam cool top. Water jacket berfungsi untuk menjaga penurunan suhu semen secara perlahan,
untuk menghindari terjadinya cool shock. Sebelum dimasukkan ke cool top, semen di dalam
water jacket, semen diadaptasikan di waterbath yang bersuhu 200C. Di cool top, pada saat suhu
telah mencapai 4-50C pengencer A2 ditambahkan berdasarkan dari hasil perhitungan dengan
rumus sebagai berikut:
A2= Vtotal - Vsemen - VpengencerA1
2
Vtotal= Vsemen x Konsentrasi
25.000.000
Selanjutnya dilanjutkan dengan penyimpanan di suhu 3-50C selama 18-20jam dan
kemudian di tambahkan larutan pengencer B. Pengencer B merupakan pengencer A yang telah
mendapatkan tambahan gliserol. Gliserol berfungsi sebagai krioprotektan intraseluler untuk
melindungi sperma selama proses pembekuan. Adanya gliserol yang berfungsi sebagai agen
protektif akan menjaga keseimbangan konsentrasi fisiologik intra dan ekstraseluler dan tudung
akrosom akan tetap utuh. Gliserol akan berinteraksi dengan membran plasma sehingga akan
mengurangi kerusakan dari membran plasma dan tudung akrosom pada saat terjadi perubahan
struktur dari relatif cair ke padat selama pembekuan atau yang lebih penting lagi pada saat
pencairan kembali (Feradis, 1999). Gliserol dapat masuk kedalam sel spermatozoa untuk
mengikat sebagian air bebas sehingga kristal-kristal es yang terbentuk di dalam medium
pengencer pada waktu pembekuan dapat dicegah (Azizah dan Afifiantini, 2009). Hallak et al
(2000) pada penelitiannya menjabarkan bahwa kombinasi pemberian krioprotektan ekstraseluler
dan intraseluler mendapatkan hasil yang tebaik kualitas sperma yang terbaik dibandingkan
dengan pemberian tunggal kedua komponen tersebut.
Menurut SNI kadar gliserol pada sperma beku adalah 6-7%, oleh karenanya pada
penambahan gliserol untuk diluter B digunakan gliserol 13%, karena jumlah diluter B setengah
dari volume total sperma
Straw Printing
Straw merupakan media penyimpanan semen beku yang diproduksi BBIB Singosari.
Straw dapat menyimpan semen beku hingga volume 0,25 ml yang berisi sel spermatozoa
berjumlah 25 x 106 sel. Sebelum tahap filling and sealing, straw perlu dicetak dengan automatic
printing. Automatic printing ini memiliki fungsi untuk mencetak label straw meliputi kode tahun
pembuatan (code batch), nama pejantan, kode pejantan, nama bangsa pejantan dan pabrik yang
mengeluarkan semen beku pejantan (produsen). Setelah proses printing, straw disterilisasi di
dalam lemari UV selama 15 menit. Straw yang sudah steril di masukkan ke dalam cool top
selama 5-10 menit sebelum dilakukan proses filling dan sealing.
Filling dan sealing adalah proses pengisisan semen yang telah dicampur dengan
bahan pengencer ke dalam straw dengan menggunakan mesin automatik filling dan
sealing. Mesin akan secara otomatis memasukkan semen cair sebanyak 0,25 cc ke dalam
straw dan menutup ujung straw dengan sumbat lab (laboratorium plug). Pada proses ini
hal yang pertama kali dilaukan adalah memasang jarum penghisap (neddle) yang sudah
terpasang dengan flexible rubber tube ke kompressor penghisap, kemudian straw
diletakkan pada kompartemen tempat straw yang kemudian akan disusu oleh mesin
untujarum pengisi (neddle) dan kemudian akan diisi dengan semen yang disalurkan
melalui corong tempat semen (dispossable typer dish for semen).
Pre-freezing merupakan suatu tahapan penurunan suhu straw yang sudah berisi semen
dari suhu 40C hingga -1400C secara betahap dengan menggunakan uap dari nitrogen cair dalam
mesin digitcoolselama 7 menit. Selama prosesPre-freezingkipas yang terdapat didalam mesin
berputar untuk menyebaarkan uap gas nitrogen cair hingga memenuhi seluruh kompartemen.
Sperma memiliki critical point yang harus dengan cepat dilewati agar angka kematian sperma
dapat diminimalisir. Pada suhu 5 sampai dengan -1000C harus dilewati dengan cepat, karena
pada range tersebut merupakan critical point sperma. Setelah prosesPre-freezingselesai,
kemudian dilanjutkan dengan proses freezing semen yang dilakukan pada nitrogen cair.
Straw yang telah berisi semen yang sudah di Pre-freezing diletakkan pada goblet-goblet
untuk kemudian direndam pada kontainer berisi nitrogen cair selama 9menit. Pada proses
perendaman inilah terjadi proses freezing semen sampai dengan suhu -1950C.Apabila terdapat
straw yang mengambang pada saat proses perendaman, hal tersebut menandakan bahwa straw
tersebut tidak berisi semen dan harus di afkir.