Anda di halaman 1dari 17

MODUL IV

BIAYA PRODUKSI DAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI

4.1 Tujuan Praktikum


1. Menentukan elemen biaya dan mengklasifikasikan biaya
2. Menggunakan metode traditional costing untuk membuat laporan biaya
produksi
3. Menentukan harga jual produk
4. Membuat laporan laba rugi

4.2 Prosedur Praktikum


Praktikan diminta melakukan perhitungan ongkos produksi sesuai dengan
keadaan pabrik yang sudah berjalan dengan metode traditional costing. Data-
data umum perusahaan sesuai dengan modul-modul sebelumnya. Tahap-tahap
perhitungan biaya produksi dan harga pokok penjualan adalah sebagai berikut
:
1. Gunakan data dari modul 5 praktikum PTI 1 untuk mengetahui unit
produk yang dapat diproduksi setiap bulannya sesuai dengan kapasitas
yang sudah ada. Dimana unit produk yang akan diproduksi telah
divalidasi kapasitas produksinya, sehingga kapasitas yang ada pada work
centre cukup untuk melakukan produksi.
2. Lakukan observasi untuk menentukan harga setiap material bahan baku
langsung, bahan baku tidak langsung, biaya overhead pabrik, dan biaya-
biaya lain yang terkait dengan fungsional perusahaan.
3. Lakukan perhitungan kebutuhan biaya bahan baku langsung berdasarkan
bill of material pada modul 2 PTI 1 dan tak langsung untuk setiap tipe
produk.
4. Lakukan perkiraan biaya untuk tenaga kerja baik tenaga kerja langsung
dan tenaga kerja tidak langsung. (Gunakan data modul 4 PTI 1).
5. Lakukan perkiraan biaya untuk biaya overhead pabrik.
6. Lakukan estimasi biaya untuk biaya non produksi. Salah satu datanya
dapat dilihat dari biaya tenaga kerja pada bagian non produksi
berdasarkan modul 2 PTI 2.
7. Buatlah laporan biaya produksi dengan metode traditional costing.
8. Lakukan perhitungan biaya produksi per unit.
9. Lakukan perhitungan harga jual per unit jika margin keuntungan sebesar
X %.
10. Buatlah laporan laba rugi untuk periode berjalan.
4.3 Hasil dan Pembahasan
4.3.1 Pengumpulan Data
4.3.1.1 Harga bahan baku langsung berdasarkan Bill of Material
(BOM)
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang
membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan
secara eksplisit dalam hitungan biaya produk. Berikut ini adalah
daftar bahan baku langsung dari pembuatan meja oleh PT starfur.

Tabel 4.1 bahan baku langsung meja A


Bahan Baku Langsung Satuan Harga Harga satuan
Kayu sonokeling (2m) Ø 22cm gelondongan Rp 1.250.000 Rp 1.250.000
Kayu Papan sonokeling (100 x 18 x 2) cm Lembar Rp 120.000 Rp 120.000
Sekrup 1 Box (isi 70) Rp 40.000 Rp 572
Sekrup 2 Box (isi 70) Rp 32.000 Rp 457
Sekrup 3 Box (isi 70) Rp 27.500 Rp 393

Tabel 4.1 bahan baku langsung meja B


Bahan Baku Langsung Satuan Harga Harga satuan
Kayu sonokeling (2m) Ø 22cm gelondongan Rp 1.250.000 Rp 1.250.000
Kayu Papan sonokeling (100 x 18 x 2) cm Lembar Rp 120.000 Rp 120.000
Sekrup 1 Box (isi 70) Rp 40.000 Rp 572
Sekrup 2 Box (isi 70) Rp 32.000 Rp 457

4.3.1.2 MPS (Master Production Schedule)


Berikut ini merupakan Master Production Schedule (MPS) dari
produk Meja A dan Meja B yang akan diproduksi oleh PT ABC A8
selama 6 bulan kedepan.
Tabel 4.4 MPS meja A dan meja B

Bulan
produk jumlah rata-rata roundup
1 2 3 4 5 6
meja A 568 571 574 577 580 583 3453 575,5 576
meja B 2407 2419 2434 2445 2459 2474 14638 2439,667 2440
4.3.1.3 Kebutuhan tenaga kerja
Tenaga kerja dibagi menjadi tiga, yaitu tenaga kerja langsung,
tenaga kerja tidak langsung, dan tenaga kerja non produksi. Tenaga
kerja langsung yaitu tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku
langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke
produk tertentu. Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang
membantu dalam pengolahan produk jadi tetapi tidak dapat ditelusuri
kepada produk jadi. Tenaga kerja non produksi adalah tenaga kerja yang
selain tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Berikut ini
adalah kebutuhan tenaga kerja langsung, tenaga kerja tidak langsung,
dan tenaga kerja non produksi pada PT starfur.

Tabel 4.5 kebutuhan tenaga kerja langsung Meja A dan Meja B


Jumlah ( orang
Tenaga Kerja Langsung
) Gaji/Bulan Gaji/Tahun Total gaji/Tahun
Rp Rp Rp
Operator Mesin Multipurpose
2 2.668.420,18 32.021.042,16 64.042.084,32
Operator Mesin Cutting Rp Rp Rp
Circle 2 2.668.420,18 32.021.042,16 64.042.084,32
Rp Rp Rp
Operator Mesin Bandsaw 1
2.668.420,18 32.021.042,16 32.021.042,16
Rp Rp Rp
Operator Mesin Planner 2
2.668.420,18 32.021.042,16 64.042.084,32
Rp Rp Rp
Operator Mesin Bor 2
2.668.420,18 32.021.042,16 64.042.084,32
Rp Rp Rp
Operator Mesin Mistar 1
2.668.420,18 32.021.042,16 32.021.042,16
Rp Rp Rp
Operator Perakitan Meja 3
2.668.420,18 32.021.042,16 96.063.126,48
Rp Rp Rp
Operator Inspeksi 3
2.668.420,18 32.021.042,16 96.063.126,48
Rp
Total 16
512.336.674,56

4.3.1.4 Harga bahan baku tidak langsung


Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang diperlukan untuk
penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikiasikan sebagai bahan baku
langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk
tersebut. Berikut ini adalah daftar bahan baku tidak langsung dari pembuatan
meja di PT. Starfur.
Tabel 4.3 Bahan baku tidak langsung meja A dan meja B
4.3.1.5 Elemen biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak


ditelusuri secara langsung ke output tertentu dan merupakan biaya yang
bukan termasuk dalam biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya overhead dapat dikelompokkan menjadi elemen bahan
tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan biaya tidak langsung
lainnya. Elemen bahan tidak langsung untuk produksi meja A dan meja B
dapat dilihat pada tabel 4.3, dan tenaga kerja tidak langsung yang
dibutuhkan perusahaan untuk produksi meja A dan meja B dapat dilihat
pada tabel 4.6. Sedangkan biaya tidak langsung lainnya terdiri dari :
 Asuransi
Tabel 4.7 Asuransi
Elemen Biaya
Premi Asuransi Tenaga Kerja :
BPJS Kelas 3 :
 Staff Rp. 22.500
 Operator
BPJS Kelas 2 :
 Manager Departemen Rp. 51.000
 Kepala Bagian
BPJS Kelas 1 :
 Direktur utama Rp. 80.000
 General Manager

Asuransi gedung 0,50% dari total harga gedung

 Harga mesin
Tabel 4.8 daftar harga mesin

Nama Mesin Harga


Mesin cutting circle Rp 2.550.000
Mesin Bandsaw Rp 8.212.500
Mesin planner Rp 2.970.000
Mesin Bor Rp 7.280.000
Mesin multi purpose Rp 9.000.000
Komputer Rp 3.300.000

 Biaya perawatan
Tabel 4.9 biaya perawatan
Elemen Biaya
Gedung 0,3% dari harga beli gedung
Mesin 0,5% dari harga perolehan

 Pemakaian listrik, air


- Pemakaian Listrik
Tabel 4.10 kebutuhan listrik mesin
Daya Listrik
Pemakaian listrik
(kwh)
Mesin cutting circle 2
Mesin Bandsaw 0,8
Mesin planner 0,5
Mesin Bor 0,8
Mesin multipurpose 1
Lantai pabrik 0,1
Gudang 0,1
Komputer 0,2

- Biaya Listrik sebesar Rp. 1467/kwh


- Pemakaian Air
 1 pegawai menggunakan air sebanyak 5 Liter/hari
dengan biaya sebesar Rp. 250/liter
 Pajak
- Bangunan sebesar :1% dari harga bangunan pabrik
 Keterangan Lain
- Depresiasi mesin sebesar 20%
Biaya Depresiasi Mesin dan Peralatan
Mesin Persentase Biaya
Mesin Multipurpose 20%
Mesin Cutting Circle 20%
Mesin Bandsaw 20%
Mesin Planner 20%
Mesin Bor 20%
Alat Ukur 20%

4.3.1.6 Elemen biaya non produksi

Tabel 4.11 kebutuhan tenaga kerja non produksi meja A dan meja B
Jumlah
Tenaga Kerja Non Produksi
( orang )
Direktur Utama 1
General Manager 1
Kepala Divisi Purchase 1
Kepala Divisi Warehouse 1
Manager Keuangan 1
Manager HRD 1
Manager Sales dan Marketing 1
Manager Logistic 1
Manager Transportasi dan Distribusi 1
Manager Qcmanager IT 1
Manager Maintenance 1
Manager PPIC 1
Supervisor Keuangan 1
Supervisor HRD 1
Supervisor Sales dan Marketing 1
Supervisor Transportasi dan
Dististribusi 1
Supervisor QC 1
Supervisor HFE 1
Supervisor IT 1
Supervisor Maintenance 1
Staff Keuangan 2
Staff HRD 1
Staff Sales dan Marketing 2
Staff Divisi Purchase 1
Staff Divisi Warehouse 1
Staff Trans dan Dist 1
Staff QC 2
Staff HFE 1
Staff Maintenance 1
Staff PPIC 1
Karyawan Trans dan Dist 2
Karyawan IT 2
Karyawan HFE 2
Karyawan Maintenance 2
Total 41

Tabel 4.12 biaya non produksi


Biaya pemasaran/tahun
Jenis Biaya Total Harga
Biaya Iklan Rp 5,000,000
Biaya Transportasi ( Sewa Kendaraan) Rp 10,000,000
Jumlah Truck (2) Rp 500.000 / bulan Rp 7,200,000
Ongkos Bensin, dll Rp 500.000 / bulan Rp 3,600,000
Ongkos Makan, dll Rp 700,000
Total Rp 26,500,000

Biaya administrasi/tahun
Jenis Biaya Total Harga
Biaya Peralatan Kantor Rp 7.000.000
Biaya Percetakan Laporan Tahunan Rp 5.000.000
Total Rp 12.000.000

4.3.2 Pengolahan data


4.3.2.1 Biaya bahan baku langsung
Tabel 4. Biaya bahan baku langsung pada Meja A
Meja A
Bahan baku langsung Satuan Harga Harga satuan Kebutuhan produk harga Total harga produk
Kayu sonokeling (2m) Ø 22cm Batang Rp1.250.000 Rp1.250.000 1 Rp1.250.000 Rp625.000
Kayu Papan sonokeling (100 x 18 x 2) cm Lembar Rp120.000 Rp120.000 2 Rp240.000 Rp240.000
Sekrup 1 Box (isi 70) Rp40.000 Rp572 10 Rp5.720 Rp5.720
Sekrup 2 Box (isi 70) Rp32.000 Rp457 10 Rp4.570 Rp4.570
Sekrup 3 Box (isi 70) Rp27.500 Rp393 4 Rp1.572 Rp1.572
Jumlah Rp1.501.862 Rp875.290
Biaya bahan baku langsung Rp865.072.512,00 Rp504.167.040
Bahan baku langsung/tahun Rp10.380.870.144 Rp6.050.004.480

Contoh Perhitungan :
 Total harga kayu sonokeling = Harga Satuan x Kebutuhan / Produk
= Rp 1.250.000 x 1/2
= Rp 625.000
 Total harga kayu papan sonokeling = harga satuan x kebutuhan / produk
= Rp 120.000 x 2
= Rp 240.000
 Biaya Bahan Baku Langsung (Tahun)
= Jumlah x Rata-rata MPS Meja A x 12 bulan
= Rp 875.290 x 576 x 12 bulan
= Rp 6.050.870.144

Tabel 4. Biaya bahan baku langsung pada Meja A


Meja B
Bahan baku langsung Satuan Harga Harga satuan Kebutuhan produk harga Total harga produk
Kayu sonokeling (2m) Ø 22cm Batang Rp1.250.000 Rp1.250.000 1 Rp1.250.000 Rp625.000

Kayu Papan sonokeling (100 x 18 x 2) cm


Lembar Rp120.000 Rp120.000 3 Rp360.000 360.000
Sekrup 2 Box (isi 70) Rp32.000 Rp457 16 Rp7.312 Rp7.312
Sekrup 3 Box (isi 70) Rp27.500 Rp393 16 Rp6.288 Rp6.288
Jumlah Rp1.623.600 Rp998.600
Biaya bahan baku langsung Rp3.961.584.000 Rp2.436.584.000
Bahan baku langsung/tahun Rp47.539.008.000 Rp29.239.008.000

Contoh Perhitungan :
 Total Harga Kayu sonokeling = Harga Satuan x Kebutuhan / Produk
= Rp 1.250.000 x 1/2
= Rp 625.000
 Total harga kayu papan sonokeling = harga satuan x kebutuhan / produk
= Rp 120.000 x 3
= Rp 360.000
 Biaya bahan baku langsung (tahun)
= Jumlah x Rata-rata MPS Meja A x 12 bulan
= Rp 998.600 x 2440 x 12 bulan
= Rp 29.239.008.000

4.3.2.2 Biaya tenaga kerja langsung

Jumlah
Tenaga Kerja Langsung
( orang ) Gaji/Bulan Gaji/Tahun Total gaji/Tahun
Operator Mesin Multipurpose 2 Rp 2.668.420,18 Rp 32.021.042,16 Rp 64.042.084,32
Operator Mesin Cutting
Circle 2 Rp 2.668.420,18 Rp 32.021.042,16 Rp 64.042.084,32
Operator Mesin Bandsaw 1 Rp 2.668.420,18 Rp 32.021.042,16 Rp 32.021.042,16
Operator Mesin Planner 2 Rp 2.668.420,18 Rp 32.021.042,16 Rp 64.042.084,32
Operator Mesin Bor 2 Rp 2.668.420,18 Rp 32.021.042,16 Rp 64.042.084,32
Operator Mistar 1 Rp 2.668.420,18 Rp 32.021.042,16 Rp 32.021.042,16
Operator Perakitan Meja 3 Rp 2.668.420,18 Rp 32.021.042,16 Rp 96.063.126,48
Operator Inspeksi 3 Rp 2.668.420,18 Rp 32.021.042,16 Rp 96.063.126,48
Total 16 Rp 512.336.674,56

4.3.2.3 Biaya overhead pabrik


 Biaya bahan baku tidak langsung
Tabel 4.16 Biaya bahan baku tidak langsung meja A dan meja B

Kebutuhan Kebutuhan Total Harga


Bahan Baku Tidak Langsung Satuan Harga
( Bulan ) ( Tahun ) (Pertahun)
Pernis Liter Rp40.000,00 500 6000 Rp 240.000.000
Pelumas Liter Rp20.000,00 10 120 Rp 2.400.000
Kuas Pcs Rp10.000,00 35 420 Rp 4.200.000
Amplas Meter Rp10.000,00 301 3612 Rp 36.120.000
Kaedus packing Box Rp5.000,00 105 1260 Rp 6.300.000
Total Rp 289.020.000

 Biaya tenaga kerja tidak langsung

Jumlah
Tenaga Kerja Tidak Langsung ( orang Gaji (Pertahun) Total Gaji
)
Manager produksi 1 Rp 96.063.132,00 Rp 96.063.132,00
supervisor produksi 1 Rp 64.042.080,00 Rp 64.042.080,00
Total Rp 234.459.124,56

 Biaya asusransi

Meja A dan B
Tenaga kerja Jumlah Gaji/bulan Total gaji Premi Biaya asuransi
Direktur Utama 1 Rp 21.347.361,00 Rp 21.347.361,00 0,24% Rp 51.233,67
General Manager 1 Rp 16.010.521,00 Rp 16.010.521,00 0,24% Rp 38.425,25
kepala divisi 2 Rp 10.673.681,00 Rp 21.347.362,00 0,54% Rp 115.275,75
Manager 9 Rp 8.005.261,00 Rp 72.047.349,00 0,54% Rp 389.055,68
supervisor 9 Rp 5.336.840,00 Rp 48.031.560,00 0,89% Rp 427.480,88
staff 13 Rp 3.568.420,00 Rp 46.389.460,00 0,89% Rp 412.866,19
karyawan 8 Rp 2.668.420,00 Rp 21.347.360,00 1,27% Rp 271.111,47
operator 16 Rp 2.668.420,00 Rp 42.694.720,00 1,74% Rp 742.888,13
Total/tahun Rp 17.212.049,21
 Biaya perawatan mesin dan gedung

Nama Mesin Harga jumlah total harga perawatan/tahun


Mesin cutting circle Rp2.550.000 2 Rp5.100.000 Rp306.000
Mesin Bandsaw Rp8.212.500 1 Rp8.212.500 Rp492.750
Mesin planner Rp2.970.000 6 Rp17.820.000 Rp1.069.200
Mesin Bor Rp7.280.000 1 Rp7.280.000 Rp436.800
Mesin multi purpose Rp9.000.000 1 Rp9.000.000 Rp540.000
Komputer Rp3.300.000 20 Rp66.000.000 Rp3.960.000
Jumlah Rp6.804.750
Contoh perhitungan :
Total harga mesin bandsaw = harga mesin x jumlah mesin
= Rp 8.212.500 x 1
= Rp 8.212.500
Biaya perawatan mesin bandsaw/thn = 0,5% x Total harga mesin
molding x 12
= 0,5% x Rp 8.212.500
= Rp 492.750
Biaya perawatan mesin = jumlah perawatan mesin produksi
= Rp 6.804.750
Elemen Harga Jumlah Total harga Asuransi Biaya asuransi/tahun
Gedung pabrik Rp700.000.000 1 Rp700.000.000 0,30% Rp2.100.000,00
Gedung kantor Rp400.000.000 1 Rp400.000.000 0,30% Rp1.200.000,00
TOTAL Rp3.300.000,00

Contoh perhitungan :
Total harga gedung pabrik = Harga gedung x jumlah gedung
= Rp 700,000,000 x 1
= Rp 700,000,000
Biaya perawatan/tahun= 0,3% x Total harga gedung
= 0,3% x Rp 700,000,000
= Rp 2,100,000
 Biaya pemakaian listrik dan air
Tabel 4.26 Biaya pemakaian listrik produksi meja A dan meja B

Meja A dan B
Pemakaian Daya listrik Jam Hari Total Total
Jumlah Biaya/kwh
listrik (kwh) kerja/hari kerja/bulan biaya/bulan biaya/tahun
Mesin cutting Rp Rp
2 2 Rp 1.467,00 8 22
circle 1.032.768,00 12.393.216,00
Mesin Rp Rp
0,8 1 Rp 1.467,00 8 22
Bandsaw 206.553,60 2.478.643,20
Rp Rp
Mesin planner 0,5 6 Rp 1.467,00 8 22
774.576,00 9.294.912,00
Rp Rp
Mesin Bor 0,8 1 Rp 1.467,00 8 22
206.553,60 2.478.643,20
Mesin Rp Rp
1 1 Rp 1.467,00 8 22
multipurpose 258.192,00 3.098.304,00
Rp Rp
Lantai pabrik 0,1 1 Rp 1.467,00 8 22
25.819,20 309.830,40
Rp Rp
Gudang 0,1 1 Rp 1.467,00 8 22
25.819,20 309.830,40
Rp Rp
Komputer 0,2 20
Rp 1.467,00
8 22 51.638,40 619.660,80
Rp Rp
TOTAL
2.581.920,00 30.983.040,00

Contoh perhitungan :
Biaya pemakaian listrik mesin bor = daya listrik mesin bor x
biaya/kwh x jam kerja/hari x hari kerja/bulan x 12 bulan
= 0,8 x Rp 1,467 x 8 x 22
x 12
= Rp 2.478.643,20
Total biaya pemakaian listrik = Jumlah keseluruhan biaya
pemakaian listrik
= Rp 30.983.040

Tabel 4.27 Biaya pemakaian air produksi meja A dan meja B


Jumlah Hari
Elemen Liter/hari operator Harga/liter kerja Biaya/tahun
Proses produksi 5 16 Rp250 22 Rp5.280.000
Tenaga kerja tak langsung 5 43 Rp250 22 Rp14.190.000
TOTAL Rp19.470.000
Contoh perhitungan :
Biaya pemakaian air = jumlah air/hari x jumlah operator x harga
air/liter x hari kerja x 12 bulan
= 5 x 16 x 250 x 22 x 12
= Rp 5.280.000
Total pemakaian air di pabrik = Rp 19.470.000
Biaya pemakaian listrik dan air = Rp 30.983.040 + Rp
19.470.000
= Rp 50.453.040

 Biaya pajak bangunan

Tabel 4.28 Biaya pajak bangunan produksi meja A dan meja B


Pajak Biaya pajak
Bangunan Harga bangunan bangunan/tahun
Pabrik Rp700.000.000 1% Rp7.000.000
Kantor Rp400.000.000 1% Rp4.000.000
TOTAL Rp11.000.000

 Biaya depresiasi mesin

Meja A dan B
Biaya
Pemakaian Harga depresiasi Jumlah Jumlah biaya
Nama mesin (tahun) Harga awal akhir / bulan Depresiasi mesin depresiasi/tahun
Mesin cutting
5 Rp2.550.000
circle Rp510.000 Rp8.500 20% 2 Rp204.000
Mesin
5 Rp8.212.500
Bandsaw Rp1.642.500 Rp27.375 20% 1 Rp328.500
Mesin
5 Rp2.970.000 6
planner Rp594.000 Rp9.900 20% Rp712.800
Mesin Bor 5 Rp7.280.000 Rp1.456.000 Rp24.267 20% 1 Rp291.200
Mesin multi
5 Rp9.000.000 1
purpose Rp1.800.000 Rp30.000 20% Rp360.000
komputer 3 Rp3.300.000 Rp660.000 Rp18.333 20% 20 Rp4.400.000
Biaya Depresiasi Rp6.296.500
Contoh perhitungan :
Harga akhir mesin bandsaw = harga awal mesin x depresiasi
mesin
= Rp 8.212.500 x 20%
= Rp 1.642.500
Biaya depresiasi perbulan mesin bandsaw = harga akhir mesin /
pemakaian / 12
= Rp 1.642.500 / 5 / 12
= Rp 27.375
Jumlah biaya depresiasi/tahun = biaya depresiasi/bulan x jml
mesin x 12
= Rp 27.375 x 1 x 12
= Rp328.500

Total biaya depresiasi mesin produksi pertahun = jumlah


keseluruhan biaya depresiasi / tahun = Rp 8.291.180

4.3.2.4 Perhitungan harga pokog produksi dan penjualan


Harga pokok produksi merupakan kumpulan biaya produksi
yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan
dikurangi persediaan produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi
terkait pada periode waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama
dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam
proses awal dan akhir.
Harga pokok penjualan merupakan harga pokok produk yang
sudah terjual dalam periode waktu berjalan yang diperoleh dengan
menambahkan harga pokok produksi dengan persediaan produk selesai
awal dan kemudian dikurangi dengan persediaan produk selesai akhir.
Berikut ini adalah perhitungan harga pokok produksi dan harga
pokok penjualan produk meja A dan meja B
Tabel 4.32 Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan meja A

Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan Meja A


Bahan baku langsung Rp6.050.004.480
Tenaga kerja langsung Rp97.788.875
Total Rp6.147.793.355
BOP
Rp
Biaya tenaga kerja tidak langsung 234.459.124,56
Rp
Biaya bahan baku tidak langsung 289.020.000,00
Biaya asuransi gedung pabrik Rp3.450.000,00
Biaya asuransi tenaga kerja Rp17.212.049,21
Biaya perawatan mesin Rp6.804.750
Biaya perawatan pabrik dan kantor Rp3.300.000
Biaya listrik pabrik Rp30.983.040
Biaya PDAM Rp19.470.000
Biaya pajak bumi dan bangunan pabrik Rp11.000.000
Biaya penyusutan mesin dan peralatan Rp6.296.500
Total Rp118.719.271
Harga pokok produksi Rp6.266.512.626
Jumlah produksi 6912
Biaya per produksi Rp906.614
Margin keuntungan (30%) Rp271.984
Harga jual Rp1.178.598
Total penjualan Rp8.146.466.414
Contoh perhitungan :
Proporsi meja A = Rata-rata meja A / (jumlah rata-rata meja
A dan B)
= 576 / (576+ 2440 ) x 100% = 19%
Tenaga kerja langsung= total gaji TK langsung x proporsi meja A
= Rp 512.336.674 x 19%
= Rp 97.788.875
Total biaya produksi = Total biaya bahan baku langsung + total
biaya tenaga kerja langsung
= Rp 6.050.004.480 + Rp 97.788.875
= Rp 6.147.793.355

Total biaya overhead pabrik = total BOP x proporsi meja A


= Rp 621.995.463 x 19%
= Rp 118.719.271
Harga pokok produksi = Total biaya produksi + total biaya
overhead pabrik
= Rp 6.147.793.355 + Rp 118.719.271
= Rp 6.266.512.626
Harga pokok produksi perunit = Harga pokok produksi / rata-rata
MPS/tahun
= Rp 6.266.512.626 / 6912
= Rp 906.614
Margin keuntungan = 30% x Harga pokok produksi perunit
= 30% x Rp 906.614
= Rp 271.598
Harga jual = Harga pokok produksi perunit + margin
keuntungan
= Rp 906.614 + Rp 271.598
= Rp 1.178.598
Total penjualan = harga jual x rata-rata MPS/tahun
= Rp 1.178.598 + 6912
= Rp 8.146.466.414
Tabel 4.33 Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan meja B

Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan Meja B

Bahan baku langsung Rp29.239.008.000


Rp
Tenaga kerja langsung 414.547.799,58
Total Rp29.653.555.800
BOP
Rp
Biaya tenaga kerja tidak langsung 234.459.124,56
Rp
Biaya bahan baku tidak langsung 342.720.000,00
Biaya asuransi gedung pabrik Rp3.450.000,00
Biaya asuransi tenaga kerja Rp2.383.667,77
Biaya perawatan mesin Rp1.763.000
Biaya perawatan pabrik Rp1.200.000
Biaya listrik pabrik Rp47.713.882
Biaya PDAM Rp34.056.000
Biaya pajak bumi dan bangunan
pabrik Rp11.500.000
Biaya penyusutan mesin dan
peralatan Rp9.104.960
Total Rp556.966.258
Harga pokok produksi Rp30.210.522.058
Jumlah produksi 29280
Biaya per produksi Rp1.031.780
Margin keuntungan (30%) Rp309.534
Harga jual Rp1.341.314
Total penjualan Rp39.273.678.675

4.3.2.5 Perhitungan harga jual produk

Tabel 4.34 perjitungan harga jual produk meja A

Biaya per produksi Rp906.614


Margin keuntungan (30%) Rp271.984
Harga jual Rp1.178.598
Contoh perhitungan :

Harga pokok produksi perunit = Harga pokok produksi / rata-rata


MPS/tahun
= Rp 6.266.512.626 / 6912
= Rp 906.614
Margin keuntungan = 30% x Harga pokok produksi perunit
= 30% x Rp 906.614
= Rp 271.598
Harga jual = Harga pokok produksi perunit + margin
keuntungan
= Rp 906.614 + Rp 271.598
= Rp 1.178.598

Tabel 4.34 perjitungan harga jual produk meja B

Biaya per produksi Rp1.031.780


Margin keuntungan (30%) Rp309.534
Harga jual Rp1.341.314

4.3.2.6 Pembuatan laporan laba rugi

Tabel 4.33 Laporan laba rugi

Laporan laba rugi


PT. Table Sparta Wood
Total penjualan Rp47.420.145.089
Biaya produksi Rp36.477.034.684
Laba Kotor Rp10.943.110.405
Biaya Operasi :
Biaya Pemasaran Rp14.600.000
Biaya administrasi dan
Rp12.000.000
umum
biaya non produksi Rp2.905.009.626
Total biaya operasi Rp2.931.609.626
Laba operasi Rp8.011.500.779
Pajak 20% Rp1.602.300.156
Laba bersih setelah pajak Rp6.409.200.623

Contoh perhitungan :
Laba kotor = Total penjualan – biaya produksi
= Rp 47.420.145.089 – Rp 36.477.034.684
= Rp 10.943.110.405
Laba operasi = Laba kotor – total biaya operasi
= Rp 10.943.110.405 – Rp 29.505.009.626
= Rp 8.011.500.779

4.3.3 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai