96
Indikasi dan Kontraindikasi Ventilasi Noninvasif pada Perawatan di Rumah
(Rekomendasi A).5 Home mechanical ventilation •• Hiperkapnia nokturnal dengan PaCO2 ≥50 mmHg,
(HMV) diperlukan pada pasien PPOK yang mengalami •• Hiperkapnia yang stabil pada siang hari namun
gagal napas kronik, penurunan kualitas hidup, serta terdapat peningkatan PTCCO2 ≥10 mmHg pada
minimal salah satu dari kriteria berikut:3 malam hari.
•• Hiperkapnia kronik siang hari dengan PaCO2 ≥50
mmHg, Obesity Hypoventilation Syndrome (OHS)
•• Hiperkapnia nokturnal dengan PaCO2 ≥55 mmHg, Continuous positive airway pressure (CPAP) dan
•• Hiperkapnia yang stabil pada siang hari dengan ventilasi noninvasif merupakan pilihan pertama terapi
PaCO2 46-50 mmHg namun meningkat ≥10 pada pasien OHS dengan gagal napas kronis. Alur
mmHg selama tidur, pemilihan terapi untuk OHS dijabarkan dalam Gambar
•• Hiperkapnia yang stabil pada siang hari 2.
dengan PaCO2 46-50 mmHg dan minimal dua
episode eksaserbasi akut disertai asidosis Deformitas Dinding Dada dan Penyakit Neuromuskular
respiratorik yang memerlukan perawatan dalam British Thoracic Society menemukan harapan
jangka waktu dua belas bulan berdasarkan hidup jangka panjang yang baik pada pasien
pertimbangan klinis memerlukan dukungan deformitas dinding dada yang mendapat bantuan
ventilasi pascaeksaserbasi akut. ventilasi di rumah dengan kesintasan lima tahun
sekitar 80%. Keputusan untuk menggunakan ventilasi
Restrictive Thoracic Diseases (RTD) noninvasif bergantung pada derajat berat kegagalan
Ventilasi noninvasif adalah pilihan pertama ventilasi, ada atau tidak adanya keterlibatan bulbar,
terapi pada pasien RTD dengan gagal napas kronis. dan ketersediaan pengobatan efektif lainnya, misal
Restrictive thoracic diseases biasanya meliputi kondisi pada miastenia gravis dan sindrom Guillain-Barré.
skoliosis, kifosis, pektus karinatum (dada burung) Ventilasi noninvasif diindikasikan pada kondisi akut
atau pektus ekskavatum (dada cekung), ankylosing atau kondisi akut pada gagal napas kronik dengan
spondylitis, penyakit pleura restriktif, sindrom hiperkapnia (Rekomendasi C).5
pascatuberkulosis, deformitas toraks pascatrauma,
atau deformitas toraks pascaoperasi. Ventilasi Decompensated Obstructive Sleep Apnea
noninvasif diindikasikan jika terdapat gejala gagal Ventilasi noninvasif telah digunakan dengan
napas kronik, penurunan kualitas hidup, dan minimal sukses pada kondisi ini. Pasien yang datang dengan
satu dari kriteria berikut: gagal nafas hiperkapnia akut harus dicoba dengan
•• Hiperkapnia kronik siang hari dengan PaCO2 ≥45 menggunakan NIV. Continuous positive airway pressure
mmHg, juga dapat digunakan untuk terapi decompensated
obstructive sleep apnoea. Jika pasien datang dengan
asidosis respiratorik (Rekomendasi C).5
Gambar 2. Pendekatan Terapi Ventlasi Noninvasif dan CPAP pada OHS (Sumber: Windisch W, Walterspacher S, Siemon K, Geiseler
J, Siter H. Guidelines for non-invasive and invasive mechanical ventlaton for treatment of chronic respiratory failure. Pneumologie
2010; 64:640-52)
Ina J CHEST Crit and Emerg Med | Vol. 2, No. 2 | Apr - Jun 2015 97
Heri Kurniawan
98 Ina J CHEST Crit and Emerg Med | Vol. 2, No. 2 | Apr - Jun 2015