MATEMATIKA
OLEH
ROBBANINGRUM JULIA WA.
NIM. 19031202710342
BAGIAN A
Siswa tidak memahami dengan benar konsep pecahan sudah pasti iya, kalau sudah paham pasti hal
itu tidak terjadi. Kita mulai dari arti pecahan,
Pecahan adalah sebagai bagian dari suatu keseluruhan dan keseluruhan itu terdiri atas bagian-
bagian yang sama [identik], atau pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari yang utuh
atau keseluruhan.
Misal, Sebuah apel dipotong menjadi dua potong yang identik [sama persis] sehingga diperoleh dua
potong apel yang sama besar. Besarnya satu potong apel itu disebut sebagai setengah atau satu
perdua ditulis 12, 12 yang mewakili ukuran dari masing-masing potongan.
Sedangkan jika sebuah apel dipotong menjadi tiga potong yang identik [sama persis] sehingga
diperoleh tiga potong apel yang sama besar. Besarnya satu potong apel itu disebut sebagai sepertiga
atau satu pertiga ditulis 13, 13 yang mewakili ukuran dari masing-masing potongan. Dan seterusnya,
ini juga berlaku jika sebuah apel dibagi lagi dalam beberapa potong yang identik [sama persis].
Jadi dalam makna sebenarnya atau dalam kehidupan sehari-hari setengah apel tidak sama dengan
setengah durian atau dalam bilangan cacah tiga apel tidak sama dengan tiga durian.
Pada gambar 1, Kesalahan pemahaman siswa adalah membandingkan dua nilai pecahan dari dua
objek yang berbeda [keseluruhan yang berbeda] sehingga kesimpulan yang diambil kurang tepat.
Contoh lain misalnya seperti yang disebutkan diatas yaitu jika dibanding setengah apel dengan
setengah durian maka yang paling besar adalah setengah durian.
Pada gambar 2, Kesalahan pemahaman siswa hanya karena melihat dari bentuk objek yang dilihat
tidak sama sehingga disimpulkan tidak sama. Jika diperhatikan pada gambar sudah sesuai dengan
konsep pecahannya yaitu bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau keseluruhan sehingga 13
diambil dari keseluruhan yang sama sudah benar.
Untuk menguatkan siswa bahwa siSwa yang menyimpulkan hal seperti ini salah, bisa ditambah
dengan membuat persegi panjang dengan kotak-kotak kecil sehingga siswa dapat menghitung
banyak kotak-kotak kecil pada 13 pertama sama dengan 13 kedua walaupun bentuknya tidak sama
tetapi karena berasal dari keseluruhan yang sama maka nilai 13 itu adalah sama.
Pada gambar 3, Kesalahan pemahaman siswa yaitu tidak memperhatikan objek yang dibagi menjadi
terdiri atas bagian-bagian yang sama. Pembagian pada segitiga menjadi tiga bagian yang tidak sama,
mengakibatkan kesalahan dalam penarikan kesimpulan bahwa satu bagian dari tiga pada segitiga
adalah 13 . Sebagai tambahan jika hal ini dianggap anak-anak benar, maka pendapat ini juga akan
menguatkan pendapat gambar yang kedua yaitu 13 tidak sama dengan 13, karena luas daerah tidak
sama.
Tentukan hasil dari 578×337 dengan menggunakan ilustrasi gambar!
Kira-kira ada ide tidak, bagaimana kita menghitungnya dengan menggunakan gambar, saya bisanya
hanya dengan hitungan biasa, yaitu:
578×337
=478×247
=47×248×7
=47×31×7
=1417
=2017
Kalau dengan gambar, bagaimana kita coba dengan menggunakan persegi-persegi dan bantuan
konsep luas, balas Tika, kalau 578×337 kira-kira gambarnya seperti ini;
Lalu masing-masing bidang kita berik keterangan luas uuntuk tiap daerah, kira-kira gambarnya
seperti berikut:
Jika daerah yang dibatasi 578 dan 337 kita hitung, kira-kira gambarnya seperti berikut ini:
Dari gambar diatas tinggal kita hitung luas daerah keseluruhan yaitu:
578×337
=15+5×37+3×78+78×37
=15+157+218+2156
=15+12056+14756+2156
=15+120+147+2156
=15+28856
=15+367
=15+517
=2017
Benar, benar hasilnya sama
BAGIAN B
a = alas segitiga
t = tinggi segitiga (lihat gambar)
Rumus segitiga diatas merupakan luas segitiga yang paling umum. Kalau dilihat lagi rumus segitiga
itu sama dengan rumus setengah persegi atau persegi panjang. Asal sobat tahu, segitiga pada
dasarnya merupakan bangun segi empat yang dibagi menjadi dua bagian.
L = 1/2 x a x t
Untuk luas segitiga siku-siku sama kaya rumus segitiga umum. Sobat jangan lupa di segitiga siku-
siku berlaku aturan phytagoras Jadi, misal dalam soal tidak diketaui alas atau
tingginya, sobat bisa menggunakan aturan phytagoras untuk mencarinya.
S = Panjang Sisi.
Lho rumusnya kok bisa begitu sih? Tenang sobat hitung, berikut penjelasannya.
Kalau segitiga sama sisi alasnya sudah pasti sama dengan S, nah yang harus dicari adalah tingginya.
Tinggi segitiga sama sisi kita cari dengan phytagoras antara sisi miring = S dengan setengah panjang
alas = 1/2 S
B. Rumus Luas Segienam beraturan
1
Tulislah rumus untuk mencari luas segienam jika diketahui panjang sisinya. Karena segienam
biasa terdiri dari enam buah segitiga sama sisi, maka rumus untuk menghitung luas segienam bisa
didapatkan dari rumus untuk menghitung luas segitiga sama sisi. Rumus untuk menghitung luas
segienam adalah Luas = (3√3 s2)/ 2 dengan keterangan s adalah panjang sisi dari segienam biasa.[1]
2
Cari panjang sisinya. Jika Anda sudah mengetahui panjang sisinya, maka Anda bisa langsung
menulisnya; dalam hal ini, panjang sisinya adalah 9 cm. Jika Anda tidak mengetahui panjang sisinya
tetapi mengetahui keliling atau apotema (tinggi dari segitiga yang membentuk segienam, yang tegak
lurus terhadap sisi segienam), maka Anda masih dapat mencari panjang sisi segienam. Inilah
caranya:
Jika Anda mengetahui kelilingnya, maka bagi saja dengan 6 untuk mendapat panjang sisi.
Sebagai contoh, jika kelilingnya adalah 54 cm, maka bagilah dengan 6 untuk mendapat 9,
yaitu panjang sisinya.
Jika Anda hanya mengetahui apotemanya, Anda dapat menghitung panjang sisi dengan
memasukkan apotema ke dalam rumus a = x√3 lalu kalikan hasilnya dengan dua. Ini karena
apotema mewakili bagian x√3 dari segitiga bersudut 30-60-90 yang dibuatnya. Sebagai
contoh, jika apotema adalah 10√3, maka x adalah 10 dan panjang sisinya adalah 10*2, yaitu
20.
3
Masukkan nilai panjang sisi ke dalam rumus. Karena Anda tahu bahwa panjang sisi dari segitiga
adalah 9, masukkan 9 ke dalam rumus awal. Hal ini akan tampak sebagai berikut: Luas = (3√3 x
92)/2
4
Sederhanakan jawaban Anda. Cari nilai dari persamaan dan tulis angka jawabannya. Karena
Anda ingin menghitung luas, Anda harus menyatakan jawabannya dalam satuan persegi. Inilah
caranya:
(3√3 x 92)/2 =
(3√3 x 81)/2 =
(243√3)/2 =
420.8/2 =
210.4 cm2
BAGIAN C
84 82 72 70 72 80 62 96 86 68
68 87 89 85 82 87 85 84 88 89
67 91 82 73 77 80 78 76 86 83
70 86 88 79 70 81 85 88 61 80
52 84 93 78 75 71 99 81 86 83
87 90 58 89 60 79 77 72 83 87
83 79 55 97 74 71 86 75 83 63
82 70 90 95 92 75 85 83 71 88
PEMBAHASAN
1) Menghitung Mean
Nilai Mahasiswa fi xi fi . xi
52 – 58 3 55 165
59 – 65 4 62 248
66 – 72 13 69 897
73 – 79 13 76 988
80 – 86 27 83 2241
87 – 93 16 90 1440
94 – 100 4 97 388
Jumlah 80 6367
∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
6367
=
80
= 79, 587
= 79, 59
2) Median
Nilai median terletak pada interval kelas 80 – 86
Maka diperoleh nilai median yaitu:
1
2
𝑛 −𝐹
Me = b + p ( )
𝑓
40 −33
= 79, 5 + 7 ( )
27
= 79, 5 + 1, 81
= 81, 31
Jadi, median nilai mahasiswa tersebut adalah 81, 31
3) Modus
Modus data tersebut ada di interval kelas 80 - 86 karena memiliki frekuensi terbanyak.
𝛿1
Mo = b + 𝑥𝑃
𝛿1 +𝛿2
14
= 79, 5 + 𝑥7
14+11
= 79, 5 + 3, 92
= 83, 42
4) Kuartil pertama
Nilai median terletak pada interval kelas 73 – 79
Maka diperoleh nilai kuartil pertama yaitu:
1
4
𝑛 −𝐹
K1 = b + p ( )
𝑓
20 −20
= 79, 5 + 7 ( )
13
= 79, 5 + 0
= 79, 5
BAGIAN D
Pada materi utama , telah dibahas mengenai Tautology, kontradiksi, dam kontingensi.
Buktikanlah:
3. Pada pelaksanaan PPG seluruh peserta diminta untuk membuat RPP untuk eklas II, III
dan IV. Dari 120 peserta PPG, 100 orang telah menyelesaikan RPP kelas II, kelas III,
dan Kelas IV, 20 orang menyelesaikan RPP kelas II dan kelas III, 25 orang
menyelesaikan RPP kelas III dan IV, 15 orang menyelesaikan RPP kelas II dan IV.
Sementara itu, 65 orang membuat RPP kelas II, 45 orang membuat RPP kelas III, dan
42 orang membuat RPP Kelas IV.
Dari permasalahan tersebut berapakah banyaknya peserta yang belum menyelesaikan
satupun RPP yang harus dibuat? Ilustrasikan dengan menggambar diagram venn
JAWABAN
Nomor 1.
P q r ~q p →q ~q v r P↔r X^Y (X ^ Y) → z
B B B S B B B B B
B B S S B S S S B
B S B B S B B S B
B S S B S B S S B
S B B S B B B B B
S B S S B S B S B
S S B B B B B B B
S S S B B B B B B
Berdasarkan tabel kebenaran diatas, dapat dibuktikan bahwa memiliki nilai kebenaran benar semua.
Sehingga pernyataan tersebut termasuk Tautology.
P q r ~p ~q p →~ q ~p→r y v x z ^r ~( z ^ r )
B B B S B B B B B S
B B S S B S S S B B
B S B B S B B S B S
B S S B S B S S B B
S B B S B B B B B S
S B S S B S B S B B
S S B B B B B B B S
S S S B B B B B B B
Nomor 2 :
Tahap pertama yang harus kita lakukan adalah membuat tabel pertandingan yang dapat
dibuat adalah sebagai berikut:
No
1 2 3 4 5 …. 15
kesebelasan
1
2
3
4
5
…
15
Tabel selanjutnya dibuat berdasarkan banyaknya bertandingan yang terjadi, seperti berikut.
Sistem pertandingan setengah kompetisi : yaitu pertandingan yang diikuti oleh semua peserta
saling ketemu (bertanding) satu kali.
𝒏(𝒏−𝟏)
Jawabnya adalah 𝟐
Nomor 3
a. RPP II : 65 orang
b. RPP III : 45 orang
c. RPP IV : 25 orang II dan III
. 30 .
20 15
0 25 2
B C
Nomor 4.
Untuk menggambar grafik y=7−4x
# cari titik potong terhadap sumbu-x sehingga y=0.
y=7−4x
0=7−4x
4x=7
x=74
Titik potong terhadap sumbu-x adalah (74,0).
yp=−D4a
xp=−b2−4ac4a
xp=−(−6)2−4(1)(8)4(1)
xp=−36−324=1
Titik puncak y=x2−6x+8 adalah −3,1
Dengan menghubungkan ketiga titik diatas dengan garis melengkung dengan sumbu simetri xp=−3
dapatlah grafik y=x2−6x+8.
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : II/ 1 (Satu)
Tema : Bermain di Lingkunganku
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Indikator:
2.2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika, yang terbentuk melalui
pengalaman belajar.
3.2.1 Menghitung operasi perkalian pada bilangan asli yang hasilnya kurang dari 100 melalui
kegiatan eksplorasi menggunakan benda konkret.
4.5.1 Mengkorelasikan pemecahan masalah nyata secara efektif yang berkaitan dengan perkalian.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan menggunakan media ACAPELA, siswa dapat menghitung operasi perkalian
bilangan asli yang hasilnya kurang dari 100 dengan tepat.
2. Dengan menggunakan media ACAPELA, siswa dapat mengkorelasikan pemecahan
masalah nyata secara efektif yang berkaitan dengan perkalian dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
Perkalian
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 10 Menit
kepada siswa dan menanyakan kabar mereka.
2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa
3. Guru mengkomunikasikan kehadiran siswa
4. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu:
Belajar Perkalian
1. 4x2 = …..
2. 5x4 = …..
3. 6x3 = …..
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
5. Di halaman ada 4 ekor ayam. Hitunglah berapa banyak kaki 4 ekor ayam?
PENILAIAN
Penilaian
NILAI = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
= 8 x 100
8
= 100