2 : 306 – 313 (Juli 2018) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
306
Zootec Vol. 38 No. 2 : 306 – 313 (Juli 2018) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
307
Zootec Vol. 38 No. 2 : 306 – 313 (Juli 2018) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
pada siang hari dengan menggunakan adalah jumlah keseluruhan kasus yang
pinset yang secara berurutan dimulai dari terjadi pada suatu waktu tertentu di suatu
bagian kepala, leher, punggung, perut atau wilayah. Untuk mengetahui prevalensi
abdomen, selangkangan dan kaki. Sampel digunakan rumus sebagai berikut (Husna,
botol yang berisi alkohol 70% dan berlabel Prevalensi = X 100% = 100%
tentang nomor ternak, bagian tubuh ternak,
Keterangan :
dan tanggal pengambilan sampel. Sampel
jumlah sapi yang terinfestasi yaitu 53 ekor.
yang terkumpul dilakukan pengamatan dan
jumlah sapi yang diamati 53 ekor.
penghitungan di laboratorium Fakultas Hasil penelitian prevalensi infestasi caplak
Peternakan, Universitas Sam Ratulangi pada sapi diperoleh bahwa 100%
Manado.
308
Zootec Vol. 38 No. 2 : 306 – 313 (Juli 2018) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
terinfestasi caplak. Jenis caplak yang 187 ekor sapi terinfestasi caplak. Begitu
ditemukan dapat dilihat pada gambar 1. juga dengan studi kasus infestasi caplak
pada sapi lokal Aceh oleh Leliana dan
Rizalsyah (2015). Sebanyak 550 caplak
dewasa dikumpulkan dari tubuh 500 ekor
Gambar 1. Caplak pada sapi sapi. Prevalensi infestasi caplak pada sapi
Prevalensi infestasi caplak pada sapi di lokal Aceh yaitu 47,6%. Penelitian yang
Desa Tolok 100% karena berdasarkan dilakukan oleh Manurung (2002) tentang
hasil pengamatan pada umumnya topografi studi kasus infestasi caplak di Kecamatan
wilayah desa ini berada pada areal padang Ciracap, Jawa Barat, sapi yang terinfestasi
rumput yang sangat luas dan memiliki caplak yaitu 44%, yaitu 82 ekor dari 187
kelembaban antara 84% - 87%. ekor sapi yang dimiliki oleh 45 orang
Kelembaban yang tinggi dan area padang peternak. Begitu juga dari Kecamatan
rumput sangat cocok bagi perkembangan Surade, Jawa Barat, infestasi caplak pada
parasit seperti caplak. Little (1963) sapi adalah 30%, yaitu 32 ekor dari 107
menyatakan hampir seluruh sapi yang ekor sapi yang juga dimiliki oleh 45 orang
dilepas di padang pengembalaan di peternak.
Indonesia terserang berbagai jenis caplak.
Begitu juga dengan Subronto (2006) Preferensi Infestasi Caplak Menurut
menyatakan daerah tropis yang memiliki Bagian Tubuh
kelembaban tinggi dan sinar matahari yang Hasil penelitian tentang preferensi
kurang mampu menembus pepohonan, atau tingkat kesukaan infestasi caplak
merupakan faktor serasi bagi menurut bagian tubuh sapi disajikan dalam
perkembangan larva termasuk caplak. Tabel 1. Data menunjukkan semua bagian
Prevalensi infestasi caplak pada tubuh terinfestasi caplak. Infestasi caplak
sapi di Desa Tolok tertinggi bila di bagian tubuh tertinggi terdapat pada
dibandingkan dengan beberapa daerah selangkangan dengan rata-rata 6.70 ekor
yang lain di Indonesia. Penelitian studi caplak/sapi sedangkan bagian tubuh
kasus infestasi caplak pada sapi di Kota terendah berada pada bagian kaki dengan
Banjarbaru oleh Sulistyaningsih (2016) rata-rata 1,11 ekor caplak/sapi.
menyatakan jumlah sapi milik 45 orang Tingginya infestasi caplak di
peternak di 3 kecamatan Kota Banjarbaru bagian selangkangan, karena bagian ini
yaitu Landasan Ulin, Guntung Payung dan merupakan tempat yang lembab serta
Cempaka sebanyak 89 ekor (48%) dari
309
Zootec Vol. 38 No. 2 : 306 – 313 (Juli 2018) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
310
Zootec Vol. 38 No. 2 : 306 – 313 (Juli 2018) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
Sapi betina terinfestasi caplak lebih tinggi umur sapi disajikan pada Tabel 3. Dalam
bila dibandingkan dengan sapi jantan. tabel tersebut pedet terinfestasi caplak
Caplak pada sapi betina diperoleh rata-rata lebih tinggi dari pada dewasa. Pedet
32,05 ekor caplak/sapi, sedangkan sapi dengan umur dibawah 18 bulan diperoleh
jantan 20,65 ekor caplak/sapi. Sapi betina rata-rata 27,00 ekor caplak/sapi,
lebih banyak terinfestasi caplak karena sedangkan dewasa umur diatas 18 bulan
dari hasil pengamatan terdapat beberapa diperoleh rata-rata 26,15 ekor caplak/sapi.
sapi betina yang bunting dan baru Hasil penelitian ini sejalan dengan
melahirkan. Menurut Bandini (1999) pendapat Benavides dan Sacco (2007)
parasit dengan jumlah yang banyak pada yang menyatakan bahwa
salah satu jenis kelamin kemungkinan secara umum pedet lebih sering terkena
dipengaruhi oleh faktor stres. Sapi betina serangan parasit dibandingkan sapi
sering mengalami stres bila dibandingkan dewasa. Treverrow (1977) menyatakan
dengan sapi jantan. Proses bunting, pula bahwa larva caplak biasanya
melahirkan dan laktasi umumnya berkumpul pada ujung tumbuhan agar
menyebabkan stres pada sapi betina. mudah berpindah apabila bersentuhan
Adanya faktor stres ini menimbulkan dengan sapi. Selanjutnya larva melekatkan
perubahan hormonal pada sapi tersebut diri dan mengisap darah. Pedet bertubuh
dan ketidak seimbangan imunitas sapi. pendek, berkeliaran secara aktif di padang
gembalaan berpotensi bersentuhan dengan
Preferensi Infestasi Caplak Keras ujung-ujung rumput yang ber larva caplak.
Menurut Umur
Kondisi ini menyebabkan pedet mudah
Hasil rata-rata preferensi atau terserang caplak.
tingkat kesukaan infestasi caplak menurut
311
Zootec Vol. 38 No. 2 : 306 – 313 (Juli 2018) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
KESIMPULAN
Hadi, U.K. dan S, Soviana. 2000.
Ektoparasit: Pengenalan,
Berdasarkan hasil dan pembahasan Diagnose, Dan Pengendalian. IPB
Press. Bogor
disimpulkan bahwa :
1. Prevalensi infestasi caplak pada sapi Husna, S. 2014. Efektivitas Insektisida
Terhadap Larva Caplak Sapi
di Desa Tolok memperoleh hasil
(Boophilus microplus) Peternak
100%. Sapi Potong Di Jonggol Kabupaten
Bogor. Skripsi. Fakultas
2. Preferensi infestasi caplak pada
Kedokteran Hewan, Institut
bagian tubuh tertinggi adalah pada Pertanian Bogor, Bogor Oktober
2014.
bagian selangkangan.
3. Preferensi infestasi caplak sapi betina Leliana, T. dan Rizalsyah. 2015. Infestasi
caplak Ixodidae pada sapi lokal
lebih tinggi dari pada jantan.
Aceh di Balai Pembibitan Ternak
4. Preferensi infestasi caplak sapi pedet Unggul Dan Hijauan Pakan Ternak
(Bptu-Hpt) Indrapuri Kabupaten
lebih tinggi dari pada sapi dewasa.
Aceh besar. Jurnal JESBIO Vol
IV(2): 10-13
DAFTAR PUSTAKA
Little, D. A. 1963. The effect of cattle
tick infestation on the growth rate
Armaidi, D. 2016. Epidemiologi penyakit of cattle. Australian Veterinary,
menular dan penyakit tidak Journal, Vol 39(1): 6-10
menular. JMJ 4(2): 195-202
Manurung, J. 2002. Studi prevalensi
Bandini, Y. 1999. Sapi Bali. Jakarta (ID): infeksi caplak pada sapi di
Penebar Swadaya. Kecamatan Ciracap dan
Kecamatan Surade Kabupaten
Benavides, M.V dan M.S. Sacco. 2007. Sukabumi Jawa Barat serta cara-
Differential Bos taurus cattle cara peternak menanggulanginya.
response to Babesia bovis Prosiding. Seminar Nasional
infection. Vet Parasitol 150(1-2): Teknologi Peternakan dan
54-64. Veteriner. Hal 65-73.
312
Zootec Vol. 38 No. 2 : 306 – 313 (Juli 2018) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698
313