Anda di halaman 1dari 35

Peralatan Tegangan

Tinggi
Suprihadi Prasetyono
Peralatan Tegangan Tinggi
1. Konduktor Tegangan Tinggi
2. Isolator
3. Trafo Daya
4. Circuit Breaker (CB)
5. Arrester
1. Konduktor TT
• Kawat penghantar adalah suatu bahan listrik
yang dipergunakan untuk mengalirkan arus
listrik. Oleh karena itu sifat terpenting yang
harus dipunyai oleh kawat penghantar adalah
konduktivitas listrik yang baik, sifat tahan
panas yang tinggi dan ekonomis. Pada saluran
transmisi udara kawat penghantar yang
digunakan adalah kawat telanjang (bare wire).
Jenis Penghantar Sal. Transmisi
- Kawat tembaga (Cu). Saat ini sudah
jarang digunakan, karena harganya yang
mahal.
- Kawat ACSR (Alluminium Conductor Steel
Reinforce)
- Saat ini dikembangkan penggunaan T-
ACSR (Thermal-Alluminium Steel
Reinforce), yang memiliki kemampuan
hantar arus (KHA) kurang lebih 1,7 kali
KHA ACSR.
• Pertimbangan lain penggunaan ACSR/T-
ACSR, selain memenuhi ketentuan standard
teknik, juga memiliki kemampuan (kekuatan)
mekanik yang lebih baik jika dibanding
konduktor lain, misal : AAC, AAAC.
AAC (All-Aluminium Conductor) yaitu kawat
penghantar yang seluruhnya terbuat dari
aluminium.
AAAC (All-Aluminium-Alloy Conductor) yaitu kawat
penghantar yang seluruhnya
terbuat dari campuran aluminium.
ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced) yaitu
kawat penghantar aluminium yang diperkuat
dengan baja.
ACAR (Aluminium Conductor Alloy Reinforced) yaitu
kawat penghantar aluminium yang diperkuat
dengan logam campuran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Jika arus listrik mengalir pada penghantar, maka
akan menimbulkan panas pada penghantar dan
akan menyebabkan terjadinya pemuaian pada
penghantar, yang pada akhirnya akan
menyebabkan timbulnya penurunan andongan
(sag).
- Kondisi tersebut perlu adanya ketentuan standard
suhu operasi maksimum penghantar yang
diijinkan.
- Suhu operasi maksimum penghantar SUTT
sebesar 75 C sd 100 C.
Lanjutan :

- Kenaikan temperatur yang berlebihan pada


kawat penghantar akan berpengaruh terhadap
andongan (sag) dan juga kekuatan tarik dari
kawat penghantar tersebut. Supaya kenaikan
temperatur tidak melebihi harga yang
diijinkan maka arus yang disalurkan oleh
kawat penghantar harus dibatasi besarnya dan
ini dinamakan Kapasitas Hantar Arus /KHA
(current carrying capacity).
Jarak bebas (Clearence)
Dgn mempertimbangkan teg kerja penghantar yg
tinggi, besar andongan akan mempengaruhi
perencanaan ketinggian tower agar aman bagi manusia
ataupun obyek lain, yakni jarak bebas atr konduktor
terendah dgn permukaan tanah atau terhadap benda-
benda yang dilalui.
Jarak bebas untuk tegangan 100 kV adalah 6 meter dan
apabila melalui jalan adalah sebasar 7 meter. (SNI
2004 jarak bebas dan ruang bebas SUTET)
sehingga diperoleh ketinggian tiang :
h = Dm + 7 + h + t
dengan :
h = tinggi tower (m)
Dm = andongan maksimum (m)
t = tinggi yang dilewati (m).
2. ISOLATOR
• Peralatan tegangan tinggi yang berfungsi sebagai
tahanan agar tidak terjadi tembus yang tidak
diinginkan.
• Secara umum isolasi dibagi menjadi 3 (tiga)
macam yaitu isolasi padat, cair dan gas.
• Kemampuan isolasi dlm menahan teg mempunyai
batas-batas tertentu sesuai dgn material
penyusun dan lingk sekitarnya. Apabila teg yg
diterapkan melebihi kuat medan isolasi maka
akan terjadi tembus atau breakdown yg
menyebabkan terjadinya aliran arus antara
peralatan tegangan tinggi.
Isolator Tegangan Tinggi
- Berfungsi sebagai isolasi antara
konduktor dengan tiang (tower).
- Pada umumnya terbuat dari
porselin/gelas, keramik dan Polimer
Bahan Isolator
1. Bahan Keramik (Porselin)
Isolator porselin yang baik secara mekanis mempunyai
kuat dielektrik kira-kira 60 kV/cm, kuat tekan dan kuat
tariknya masing-masing 70.000 kg/cm2 dan 500 kg/cm2
dan lebih tepat digunakan untuk tegangan menengah.

2. Bahan Gelas
Bahan gelas banyak digunakan sebagai isolator
pasangan luar (outdoor insulator) atau isolator saluran
udara (overhead isulator) dan lebih tepat digunakan
untuk tegangan tinggi.
3. Bahan Polimer (Composit)
Isolator komposit (composite insulator) telah
digunakan di beberapa negara lebih dari tiga
dekade sebagai alternatif pengganti isolator
porselin dan gelas. Isolator komposit
menunjukkan performansi yang bagus pada
beberapa kondisi, terutama untuk daerah
berpolusi.
Sifat-sifat Isolator
Sifat-sifat isolator dapat dianalisa berdasarkan
empat macam sifat, yaitu :
1. Sifat listrik, meliputi tahanan isolasi, kapasitas
kekuatan dielektrik, dan kerugian sudut
dielektrik.
2. Sifat mekanik, meliputi kekuatan tarik,
tekanan, kekerasan, dan kerapuhan.
3. Sifat kimia, meliputi kesetabilan bahan,
ketahanan terhadap asam, basa, dan korosi.
4. Sifat panas, meliputi ketahanan terhadap
panas dan koefisien muai.
Klasifikasi Isolator Saluran Udara
1. Isolator Pasak (Pin Type Insulator)
Dirancang untuk menopang penghantar saluran
dan dapat dipergunakan sampai 80 kV.
2. Isolator Piring (Suspension Insulator)
Adalah jenis isolator yang banyak dipergunakan
pada sistem saluran udara tegangan tinggi
3. Isolator Batang Panjang (Long-Rod Insulator)
Isolator jenis ini terdiri atas silinder porselin
dengan kerutan-kerutan dan ujung-ujungnya
diperkuat dengan dua tutup logam yang
disemenkan.
Klasifikasi Isolator :

4. Isolator Pos Saluran (Line Post Insulator)


Isolator jenis ini terbuat dari porselin yang
bagian bawahnya diberi tutup (cap) besi cor
yang disemenkan pada porselin serta pasak
baja yang disekrupkan padanya
5. Isolator Pos Pin
Isolator pos pin digunakan pada daerah yang
membutuhkan keandalan yang tinggi
Kegagalan Isolator
Pada saluran transimisi atau distribusi
kegagalan isolasi dpt disebabkan oleh :
o Isolator pecah
o Bahan isolasi berlubang-lubang
o Ketidakmurnian bahan isolasi
o Bahan tidak dapat mengkilap
o Tekanan secara mekanis
o Tembus dan lewat-denyar (flashover)

Anda mungkin juga menyukai