Redoks Bru
Redoks Bru
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan konsep reduksi dan oksidasi
1.3.2 Menjelaskan bagaimana menentukan bilangan oksidasi
1.3.3 Menjelaskan bagaiman penentuan reduktor dan oksidator dalam
reaksi redoks
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil oleh penulis maupun pembaca
makalah ini ialah bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan
penulis tentang redoks
1
BAB II
ISI
2
Reduksi menjelaskan penambahan atau penerimaan atau pengikatan
elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion
Contoh:
S + 2e S2-
Cl + e Cl-
Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan
di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada
perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan
selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan atau
kenaikan bilangan oksidasi dari atom suatu unsur.
Contoh:
Cl2 0 + 2e 2 Cl-
-1 (reduksi)
+2 (oksidasi)
Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan
oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks"
walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang
melibatkan ikatan kovalen).
3
2) Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu senyawa
netral adalah 0 (nol)
Contoh: Dalam senyawa H2SO4, jumlah bilangan oksidasi dari:
2 atom H + 1 atom S + 4 atom O = 0
3) Jumlah aljabar bilangan oksidasi seluruh atom-atom dalam suatu ion sama
dengan muatan ion tersebut
Contoh: Pada ion Cr2O72-, jumlah bilangan oksidasi dari:
2 atom Cr + 7 atom O = -2
4) Unsur-unsur tertentu dalam mebentuk senyawa mempunyai bilangan
tertentu, misalnya:
Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr) dalam senyawa
selalu mempunyai bilangan oksidasi +1
Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba) dalam senyawa
selalu mempunyai bilangan oksidasi +2
Atom-atom golongan IIIA (B, Al, dan Ga) dalam senyawa selalu
mempunyai bilangan oksidasi +3
Atom hidrogen (H) dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan
oksidasi +1, kecuali dalam hidridra logam. Pada hidrida logam seperti
LiH, NaH, CaH2, MgH2, dan Al3, atom hidrogen diberi bilangan
oksidasi -1
Atom oksigen (O) di dalam senyawa umumnya mempunyai bilangan
oksidasi -2, kecuali pada senyawa peroksida dan OF2. Pada peroksida
H2O2, NaO2, dan BaO2 atom oksigen diberi bilangan oksidasi -1,
sedangkan pada OF2 diberi bilangan oksidasi +2
4
2) Pengoksidasi atau oksidator adalah zat yang dalam reaksi redoks
menyebabkan zat lain mengalami oksidasi. Dalam peristiwa ini zat
pengoksidasi mengalami reduksi.
Contoh:
+2 (oksidasi)
Fe + 2 HCl FeCl2 + H2
0 +1 -1 +2 -1 0
+1 (reduksi)
-1 (reduksi)
+1 (oksidasi)
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang
menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom
dalam sebuah reaksi kimia
Untuk menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam suatu senyawa
dapat dipergunakan beberapa ketentuan
Reaksi reduksi dan oksidasi yang berlangsung serentak biasanya disingkat
dengan reaksi redoks. Di dalam reaksi tersebut terdapat zat-zat yang
bertindak sebagai pereduksi (reduktor) dan pngoksidasi (oksidator).
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca mengetahui lebih jauh
tentang redoks kemudian mengilhami teori tersebut dalam mendidik para siswa di
sekolah
6
DAFTAR PUSTAKA