Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KASUS

ILMU KESEHATAN ANAK

Disusun untuk Melaksanakan Tugas Kepaniteraan Klinik Lab/SMF


Ilmu Kesehatan Anak RSD dr. Soebandi Jember

Disusun oleh:
Billy Jusup Kurniawan
NIM 142011101052

Dokter Pembimbing:
dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A
dr. B. Gebyar Tri Baskara, Sp.A
dr. M. Ali Shodikin, M.Kes, Sp.A

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER


SMF/LAB ILMU KESEHATAN ANAK
RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2019
LAPORAN KASUS
ILMU KESEHATAN ANAK

Disusun untuk Melaksanakan Tugas Kepaniteraan Klinik Lab/SMF


Ilmu Kesehatan Anak RSD dr. Soebandi Jember

Disusun oleh:
Billy Jusup Kurniawan
NIM 142011101052

Dokter Pembimbing:
dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A
dr. B. Gebyar Tri Baskara, Sp.A
dr. M. Ali Shodikin, M.Kes, Sp.A

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER


SMF/LAB ILMU KESEHATAN ANAK
RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2019
LAPORAN KASUS
Nama : Billy Jusup Kurniawan
NIM : 142011101052

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. M. F
Umur : 1 tahun 6 bulan
Tanggal lahir : 09-05-2018

Jenis kelamin : Laki-laki


Alamat : Sukowiryo
Suku : Madura
Agama : Islam
Tanggal MRS :
Tanggal Pemeriksaan : 6 Mei 2019 pukul 15.00 (H4MRS)
No RM :

II. IDENTITAS ORANG TUA PASIEN


Ayah Ibu
Nama Tn. RB Ny. RT
Umur 21 tahun 29 tahun
Alamat Sukowiryo Sukowiryo
Suku Madura Madura
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP SD
Pekerjaan Supir Ibu Rumah Tangga
III. ANAMNESIS
Heteroanamnesis dilakukan pada ayah dan ibu pasien (H4MRS) di Ruang
Aster RSDS Jember pada 6 Mei 2019.

Riwayat Penyakit
a) Keluhan Utama:
Kejang sebanyak 3 kali dari mulai dari rumah hingga setibanya di
IGD RS Soebandi.
b) Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien An. MAE usia 1 tahun 10 bulan dengan BB 10 kg tiba di
IGD RSDS Jember sekitar pukul 23.00 wib tanggal 27 Maret 2019. Pasien
merupakan rujukan dari PKM Ajung dengan keluhan lemas, muntah-
muntah dan demam.

1 Minggu Sebelum MRS


Awalnya keluhan demam sudah dirasakan sejak 1 minggu SMRS,
keluhan tersebut diikuti muntah 3-4 kali sehari. Pasien memuntahkan
makanan dan minuman yang dikonsumsi namun masih mau diberi makan
dan minum. Kondisi pasien juga tampak lemah. Lalu saat itu pasien
dibawa ke Bidan Desa setempat dan orangtua pasien mengaku diberi puyer
anti muntah dan penurun panas. Setelah 2 hari mengkonsumsi obat,
orangtua pasien mengaku bahwa pasien sudah mulai tidak demam dan
frekuensi muntah berkurang. Makan dan minum masih bisa masuk
meskipun pasien masih tampak lemah.
BAB (+) BAK (+) Diare disangkal. Batuk dan pilek disangkal.
Tidak ada kembung maupun nyeri perut.

2 Hari Sebelum MRS


Pagi hari pasien jatuh dari tempat tidur. Menurut Ayah pasien,
kepala pasien jatuh lebih dulu menghantam lantai. Pasien masih sadar
setelah jatuh dan menangis. Sore harinya, pasien kembali muntah-muntah
sekitar 4 kali setelah jatuh. Muntah berisi makanan dan minuman yang
dikonsumsi pasien. Badan pasien kembali demam dan kondisi badan
lemah. BAB (+) BAK (+) Makan sulit, minum air dan susu masuk.
Hari Sebelum MRS
Kondisi pasien masih belum membaik, lalu sore harinya pasien
dibawa ke PKM Ajung. Pasien semakin lemah, muntah 1 kali berisi
makanan dan minuman yang dikonsumsi pasien. BAB (-) BAK (+) Makan
tidak mau, air dan susu masih bisa masuk. Batuk dan pilek disangkal, diare
disangkal. Dari PKM Ajung pasien kemudian dirujuk ke RSDS.

H1MRS (Rabu, 27/03/2019)


Pasien dirujuk oleh PKM Ajung ke IGD RSDS dikarenakan
kondisi pasien yang lemas. Saat datang ke IGD, pasien tampak lemas serta
tampak pucat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan GCS 3-3-5, HR:
100x/menit, RR: 30x/menit, suhu 37.3 derajat celcius, dan SpO2 99%,
tampak edema di dorsum kaki, tangan dan wajah tampak sembab. dari
anamnesis didapatkan pasien BAB (-), BAK (+) warna kuning, pasien
tidak mau makan diikuti penurunan BB dari sebelumnya 10 kg menjadi 9
kg dan minum air dan susu masih mau.
Di IGD pasien sempat kejang 2 kali. Kejang diawali dengan
gerakan mata pasien melirik keatas lalu diikuti badan kelonjotan (tonik-
klonik). Kejang masing-masing berdurasi sekitar 1-2 menit. Setelah kejang
pasien tidak menangis, lemas, dan tidak sadar. Sebelum pasien dipindah ke
ruang A, pasien sempat bangun lalu menangis merintih.

H2MRS (Kamis, 28/03/2019)


Pada malam hari kedua rawat inap di RSDS, pasien mengalami
penurunan kondisi. Pasien lemas dan mengalami penurunan kesadaran.
Sebelum penurunan kesadaran, pasien sempat muntah 1 kali berwarna
kecoklatan, BAB 1 kali berwarna kuning dengan konsistensi lunak, BAK 4
kali spontan. Makan dan minum tidak mau. Pasien tidak kejang dan tidak
demam. Sesak, batuk, dan pilek disangkal. Pasien lalu dipasang NGT dan
diobservasi TTV.

H3MRS (Jumat, 29 Maret 2019)


Pagi hari di hari ketiga MRS, kondisi pasien semakin menurun.
Pada pukul 07.40 WIB, pasien apneu. HR 172x/menit, RR 0x/menit, suhu
36,7 derajat celcius. Lalu dilakukan observasi TTV setiap 5 menit serta
dilakukan VTP. Pasien dinyatakan meninggal didepan keluarga, perawat
dan DM pada pukul 12.45 WIB.

Perjalanan Penyakit

H5 SMRS H1 MRS H2 MRS

Pucat (-) Pucat (-) Pucat (+)


Demam (+) Demam (+) Demam (+)
Lemas (+) Lemas (+) Lemas (+)
Nyeri perut (-) Nyeri perut (-) Nyeri perut (-)
Perut kembung (-) Perut kembung (-) Perut kembung (-)
Nafsu makan turun (-) Nafsu makan turun (+) Nafsu makan turun (+)
Penurunan BB (-) Penurunan BB (-) Penurunan BB (+)
BAB (+) BAB (+) BAB (+)
Diare (-) Diare (-) Diare (-)
BAK (+) BAK (+) BAK (+)
Penurunan kesadaran (+)
Mual Muntah (+) Mual Muntah (+) Mual Muntah (+)
Apneu (+)
Batuk (-) Batuk (-) Batuk (-)
Pucat (+) Pucat (+) Pucat (+)
Pilek (-) Pilek (-) Pilek (-)
Subfebris (+) Demam (-) Demam (-)
Kejang (-) Kejang (-) Kejang (-)
Lemas (+) Lemas (+) Lemas (+)
Trauma (+) Riw Trauma (+)
Nyeri perut (-) Nyeri perut (-) Nyeri perut (-)

Perut kembung (-) Perut kembung (-) Perut kembung (-)

Nafsu makan turun (+) Nafsu makan turun (+) Nafsu makan turun (+)

Penurunan
H3MRS BB (+) H4 MRS
Penurunan BB (+) Penurunan
H3 MRS BB (+)

BAB (+) BAB (-) BAB (-)

Diare (-) Diare (-) Diare (-)

BAK (+) BAK (+) BAK (+)

Mual Muntah (+) Mual Muntah (+) Mual Muntah (-)

Batuk (-) Batuk (-) Batuk (-)

Pilek (-) Pilek (-) Pilek (-)

Edema (+) Riw Kejang (-) Riw Kejang (-)

Kejang (+) Edema (+) Edema (+)

Riw Trauma (+) Riw Trauma (+) Riw Trauma (+)

Lab Abnormal (+) Lab Abnormal (+) Lab Abnormal (+)


c) Riwayat Penyakit Dahulu
Demam terjadi pada Minggu 27 April 2019 berlangsung selama 2 hari
kemudian membaik karena mendapatkan obat penurun demam dari Bidan
Desa tanpa disertai kejang ketika demam berlangsung.
Kejang: dialami 3 kali masing-masing terjadi dirumah, puskesmas dan
IGD RSDS dengan durasi 1-2 menit. Setelah kejang pasien tidak
menangis, lemas dan tidak sadar. Lalu pasien bangun dan merintih sesaat
sebelum dipindah ke ruang A.

d) Riwayat Pemberian Obat


Dari Bidan Desa Setempat:
Obat penurun panas

e) Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengaku memang telah dinyatakan sembuh dari sakit paru-parunya
setelah menjalani terapi selama 6 bulan pada Januari 2019. Penyakit
tersebut diderita sejak pertengahan Mei 2018 ketika bayinya berusia
sekitar 1 tahun. Ayah dan anggota keluarga lain menyangkal memiliki
penyakit/gejala yang sama dengan Ibu pasien.

f) Riwayat Kehamilan
Pasien lahir dari ibu G1P0000A000. Saat ini, Ibu berusia 19 tahun dan
pada saat hamil ibu berusia 17 tahun. Usia kehamilan hingga 36 minggu. Ibu
pasien tidak rutin memeriksakan kehamilannya di posyandu. Selama
kehamilan ibu pasien tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi saat
hamil, tidak ada riwayat kejang, tidak muntah berlebih, tidak demam,dan
tidak pernah mengalami pendarahan melalui jalan lahir. Ibu pasien tidak
pernah merokok dan tidak pernah minum-minuman yang mengandung
alkohol. Kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi saat hamil cukup
yaitu, makan 3 kali sehari, seporsi lengkap dengan nasi, lauk, sayur, dan buah
dihabiskan.

g) Riwayat Persalinan
Anak lahir spontan dari ibu G1P0000Ab000 di Bidan Desa, usia
kehamilan cukup bulan, bayi langsung menangis, dan berat badan 3200 gram.

h) Riwayat Pasca Persalinan


Tali pusat terawat, putus hari ke sebelas, tidak terjadi pendarahan
pada tali pusat, bayi tidak tampak kuning dan bayi dapat minum dengan baik,
Ibu mengaku tidak menyusui bayinya setelah lahir karena mengalami penyakit
peradangan pada payudaranya ditambah mengalami sakit paru-paru.

i) Riwayat Imunisasi
Imunisasi PPI Imunisasi non PPI
Hepatitis B : Dilakukan PCV : tidak dilakukan
Polio : Dilakukan Rotavirus : tidak dilakukan
BCG : Dilakukan Varisela : tidak dilakukan
DPT : Dilakukan MMR : tidak dilakukan
Campak : Tidak dilakukan HPV : tidak dilakukan
HIB : Dilakukan Tifoid : tidak dilakukan
Hepatitis A : tidak dilakukan
Kesan: Riwayat imunisasi sesuai PPI

j) Riwayat Makan dan Minum


 0 - 7 bulan : Susu formula setiap 3-4 jam sekali dan MPASI berupa pisang
yang dilumatkan
 5 bulan - 8 bulan : MPASI berupa pisang yang dilumatkan. Pasien makan
sebanyak 3 kali sehari menghabiskan setengah hingga 1 buah pisang
dalam sekali makan dan minum dengan baik.
 8 bulan- saat ini : nasi, sayur, lauk. Pasien makan sebanyak setengah porsi
piring sebanyak 3 kali sehari dihabiskan dan minum dengan baik.
Kesan: Kualitas dan kuantitas makanan baik sebelumnya.

k) Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan


Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan kakak dari ibu pasien. Pasien
tinggal di rumah berukuran 6m x 6 m x 3m, terdiri dari 1 kamar tidur dengan
ukuran 3m x 3m. Sumber air minum dari Sumur yang dimasak, memiliki 1 dapur
di rumah dan tidak ada kamar mandi. Pasien mandi menumpang di rumah
tetangga dan jamban di kali di dekat rumah. Rumah ±3 km dari pembuangan
limbah dan pabrik.
Kesan:Riwayat Ekonomi Sosial kurang.

l) Anamnesis Sistem
Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal : demam (+), kejang (+)
Sistem Kardiovaskuler : jantung berdebar (-)
Sistem Respirasi : batuk (-), pilek (-)
Sistem Gastrointestinal : mual (+), muntah (+), BAB (+), BAB (+)
Sistem Urogenital : BAK (+) dalam batas normal, nyeri saat
BAK (-)
Sistem Integumentum : pucat (-), purpura (-), ptekie (-) hematom
(-)
Sistem Muskuloskeletal : Nyeri persendian bagian pinggul (-),
deformitas (-)

IV. PEMERIKSAAN FISIK (06/05/2019 pukul 15.00 WIB)


Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Cukup
b. Kesadaran : 4-5-6
c. Tanda-Tanda Vital :
- Frek. Nadi : 102 x/menit, reguler
- Frek. Pernapasan : 36x/menit, reguler, suara napas vesikuler
- Suhu : 37,70C suhu aksila
- CRT : < 2 detik

d. Status Gizi:
- Umur : 1 Tahun 6 bulan
- BB Sekarang : 9,25 kg
- BB Ideal (CDC) : 12 kg
- PB : 55 cm
- PB Ideal (CDC) : 83 cm
- Status gizi : Gizi Kurang (77%)

- Status Gizi :
e. Kulit : Kulit pucat (-) , hematom (-), ptekie (-)
f. Kelenjar limfe : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
g. Tulang : Tidak ada deformitas, nyeri, dan tanda peradangan
h. Sendi : Nyeri (-)
i. Otot : Spastik (-) Atrofi (-) hemaparases dekstra (+)

Kesan: Keadaan umum pasien mengalami gizi kurang dengan hemiparase dextra

Pemeriksaan Khusus
a. Kepala dan Leher
Ukuran : Normocephal, fontanela cembung (+)
Rambut : Lurus warna kecoklatan,tidak mudah dicabut
Muka : Raut wajah pucat, hematom (-) ptekie (-) tampak sembab
Mata : Konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, reflek cahaya -/-
tampak sembab
Hidung : Sekret -/- darah -/-, mukosa tidak hiperemi, pernafasan cuping
hidung (-)
Telinga : Sekret -/-, darah -/-
Mulut : Sianosis (-), Hiperemi (-), Gusi berdarah (-)
Faring : Hiperemi (-)
Tonsil : Tidak hiperemi, tidak tampak pembesaran
Leher : Bentuk simetris (-), pembesaran KGB (-)

b. Thoraks
Bentuk normal, simetris, tidak ada ketertinggalan gerak, tidak ada retraksi.
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : Redup
Batas kanan atas : ICS II garis parasternal dextra
Batas kanan bawah : ICS IV garis parasternal dextra
Batas kiri atas : ICS II garis parasternal sinistra
Batas kiri bawah : ICS IV garis midklavikula sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal reguler, ekstrasistol (-), gallop (-),murmur (-)

Paru-Paru
Depan Kanan Kiri
Insp : Simetris, Retraksi (-) Insp : Simetris, Retraksi (-)
Palp: fremitus raba normal, Palp : fremitus raba normal,
krepitasi subkutis (-) krepitasi subkutis (-)
Perk : sonor Perk : sonor
Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)
Belakang Insp : Simetris, Retraksi (-) Insp : Simetris, Retraksi (-)
Palp: fremitus raba normal, Palp: fremitus raba normal,
krepitasi subkutis (-) krepitasi subkutis (-)
Perk : sonor Perk : sonor
Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)

c. Perut
Inspeksi : permukaan dinding perut cembung, hematom (-), ptekie (-)
Auskultasi : bising usus positif normal 11x/menit disemua lapang perut
Perkusi : Timpani
Palpasi : soepel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)

d. Anggota gerak
Atas : akral hangat +/+, edema -/-, sianosis (-), pengecilan
jaringan otot (-),
Bawah : akral hangat -/-, edema -/-, sianosis (-), pengecilan jaringan
otot (-) hematom (-) sinistra,
e. Anus dan Kelamin
Anus : dalam batas normal
Kelamin : jenis kelamin laki-laki, dalam batas normal

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 02/05/2019
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 8.4 gr/dL 10.5 – 13.5 gr/dL
Leukosit 11.2 x 109/L 6.0 - 17.5 x 109/L
Hematokrit 26.9 % 33-39 %
Trombosit 390 x 109/L 150 - 450 109/L
Eritrosit 4.12 3.7-5.3/L
MCV 65.3 70-86 fl
MCH 20.4 23-31 pg
MCHC 31.2 30-36 gr/Dl
Retikulosit 0.46 0.8-1.5%
GDS 128 mg/dL < 200 mg/dL
Pemeriksaan Darah Tepi E: hipokrom mikrositer, polikromatofilik sel
+, normoblast -
L: kesan jumlah normal. Netrofilia segmen,
atypical limfosit + (limfosit aktif), sel
muda -, blast -,
T: kesan jumlah normal, isositosis dan giant
platelet -
Kesan: anemia hipokromik mikrositik
dd: Anemia karena penyakit kronik dan
anemia defisiensi besi.
Saran:pemeriksaan SI, TIBC, adakah tanda-
tanda batuk kronis atau infeksi virus
akut??.
Catatan: Hasil trombosit sesuai dengan HDT
Tanggal 07/05/2019
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Kreatinin serum 0,5 0,6-1,3
BUN 5 6-20
Urea 10 12-43

Tanggal 03/05/2019
LCS
Warna Kekuningan Bening
Kejernihan Jernih Jernih
Koagulasi Negatif Negatif
Nonne Aple Negatif Negatif
Pande Negatif Negatif
Leukosit 1 sel/mm3 < 10 sel/mm3
Hitung jenis Tidak dapat dihitung Semua monokuler
Eritrosit Negatif Negatif
Albumin 0 Negatif
Glukosa 45 mg/dL 60 - 95 mg/dL

Tanggal 03/05/2019
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 13.9 gr/dL 10.5 – 13.5 gr/dL
Leukosit 12 x 109/L 6.0 - 17.5 x 109/L
Hematokrit 43.4 % 33-39 %
Trombosit 365 x 109/L 150 - 450 109/L

VI. RESUME
Anamnesis
 KU : Demam, Muntah dan Lemas
 RPS :
Pasien An. M. A. E. usia 1 tahun 10 bulan dengan BB 9 kg tiba di
IGD RSDS Jember sekitar pukul 23.00 WIB tanggal 27 Maret 2019.
Pasien dirujuk oleh PKM Ajung ke IGD RSDS dikarenakan kondisi pasien
yang lemas. Pasien dirujuk oleh PKM Ajung ke IGD RSDS dikarenakan
kondisi pasien yang lemas. Saat datang ke IGD, pasien tampak lemas serta
tampak pucat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan GCS 3-3-5, HR:
100x/menit, RR: 30x/menit, suhu 37.3 derajat celcius, dan SpO2 99%,
tampak edema di dorsum kaki, tangan dan wajah tampak sembab. dari
anamnesis didapatkan pasien BAB (-), BAK (+) warna kuning, pasien
tidak mau makan diikuti penurunan BB dari sebelumnya 10 kg menjadi 9
kg dan minum air dan susu masih mau.
Di IGD pasien sempat kejang 2 kali. Kejang diawali dengan
gerakan mata pasien melirik keatas lalu diikuti badan kelonjotan (tonik-
klonik). Kejang masing-masing berdurasi sekitar 1-2 menit. Setelah kejang
pasien tidak menangis, lemas, dan tidak sadar. Sebelum pasien dipindah ke
ruang A, pasien sempat bangun lalu menangis merintih.
 RPD : Demam, muntah dan lemas, serta riwayat trauma
 RPO: Dari Bidan Desa setempat mendapatkan :
Obat anti muntah dan penurun panas
RPK: Nenek dari pihak ayah pasien menderita TB Paru dan pengobatan 6
bulan, sebelum pengobatan selesai Nenek pasien meninggal dunia. Kakek
dari pihak ayah dan nenek dari pihak ibu pasien menderita DM.

Pemeriksaan Fisik (29/03/2019 pukul 06.00)


a. Keadaan umum : Lemas
b. Kesadaran : 3-3-5
c. Tanda-tanda vital : Tanda syok (-), subfebris(+), takipnea (-)
d. Status gizi : kurang
e. Kepala/leher : Pucat (+) wajah tampak sembab
f. Dada : retraksi (+) minimal
g. Perut : dalam batas normal
h. Anggota gerak : edema di ekstremitas atas dan bawah
i. Anus dan kelamin : dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap
Hemoglobin : 7.8 gr/dL (kesan : anemia)
Leukosit: 21,3 x 10 9/UL (kesan : lekositosis)
Hematokrit : 24.5 % (Kesan: Terjadi penurunan HCT)
Trombosit: 1037 x 10 9/UL (kesan : trombositosis)

HDT
Eritrosit : hipokrom mikrositer
Leukosit : kesan jumlah meningkat. Neutrofilia, toxic granula (++),
vakuola (+/-). limfopeni.
Trombosit : kesan jumlah meningkat
Kesan : kesan anemia, leukositosis dengan tanada infeksi dan
trombositosis.
dd: anemia karena infeksi akut (bakteri/virus), anemia karena penyakit
kronik dengan infeksi, reaktif trombositosis
Saran: CRP, kultur, observasi klinis
Serum Elektrolit
Natrium: 125.4 mmol/L (kesan: hiponatremi)
Kalium: 4.62 mmol/L (kesan: normal)
Chlorida: 89.8 mmol/L (kesan: menurun)
Calcium: 2.13 mmol/L (kesan: normal)
Magnesium: 0.97 mmol/L (kesan: normal)
Fosfor: 1.51 mmol/L (kesan: meningkat)
Lumbal Pungsi
Warna: kekuningan
Kejernihan: agak keruh
Koagulasi: negatif
Nonne Aple: positif
Pande: positif
Leukosit: 619 sel/mm3
Hitung jenis: MN: 92% PMN: 8%
Eritrosit: 3000
Albumin: 0.3
Glukosa: 12 mg/dL

VII. DIAGNOSIS KERJA


Susp. Meningitis TB dd KDK + hemiparase dextra

VIII. DIAGNOSIS BANDING


- TB paru

IX. TATALAKSANA
a. Kebutuhan Harian
Kebutuhan Cairan : 900 cc/hari
Kebutuhan Energi : 100 x 9: 900 kkal/hari
Kebutuhan Protein : 2 g x 9 = 18 gr/hari

b. Diagnostik
TF, FL, LP.

c. Monitoring
Tanda-tanda vital
Kadar hemoglobin, lekosit, trombosit
Tanda-tanda penurunan kondisi
Respon terapi, efek samping, komplikasi.
d. Rencana Terapi
- Inf Asering 20 tpm
- Inj Ondansentron 1 mg
- Inj Cefotaxime 3 x 300 mg
- Inj Diazepam 4 mg bila kejang
- Transfusi PRC 100 cc prelasix 10 mg

X. EDUKASI
- Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang penyakit yang diderita
pasien meliputi penyebab, perawatan atau terapi di RSDS.
- Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prognosis penyakit pasien.

XI. PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia
Ad Sanationam : Dubia
Ad Functionam : Dubia

Anda mungkin juga menyukai