Anda di halaman 1dari 8

Volume 11, No. 1, April 2018 Hlm.

64-70
http://journal.trunojoyo.ac.id/pamator
ISSN: 1829-7935

PERAN HUKUM BHABINKAMTIBMAS DALAM PILKADA SERENTAK 2018

Ansori
Fakultas Hukum
Universitas Trunojoyo Madura
E-mail : ansori.jamil27@gmail.com

Abstrak
Tahun 2018 merupakan tahun politik yaitu terselenggaranya Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) serentak baik provinsi maupun kabupaten. Maka tidak dapat dipungkiri segala
bentuk kegiatan masyarakat lebih banyak bernuansa politik baik secara terang-terangan
maupun secara terselubung yang menimbulkan ketidaktentraman di masyarakat, maka
sangat penting Peran hukum Bhabinkamtibmas dalam Pilkada serentak 2018 karena
keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketentraman merupakan salah
satu prasyarat terselenggaranya proses pembangunan nasional, Pilkada serentak 2018
merupakan bagian dari cara untuk mewujudkan pembangunan nasional, maka pembentukan
dan keikutsertaan Bhabinkamtibmas yang merupakan bagian dari polisi Republik Indonesia
tentunya untuk menangkal, mencegah, dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran
hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat dalam
proses berjalanya Pilkada serentak 2018, sekalipun Bhabinkamtibmas bukan bagian dari
lembaga penyelenggara Pilkada serentak 2018.

Kata Kunci : pilkada serentak, politik, bhabinkamtibnas, hukum


PENDAHULUAN laboratorium kriminil, identifikasi kriminil,
komunikasi elektronik, manajemen
Polisi Indonesia merupakan bagian
kepolisian yang dibarengi dengan kualitas
penting dalam proses penegakan hukum
sumber daya manusia, anggaran dan
dan merupakan salah satu komponen
sebagainya (Marzuki, 2010).
dalam sistem peradilan pidana (criminal
Selain itu, dalam sistem
justice system), namun nampaknya belum
ketatanegaraan Polri merupakan alat
banyak diminati publik apalagi jika
negara yang diberikan tugas memelihara
dibandingkan dengan institusi penegakan
keamanan dan ketertiban masyarakat,
hukum lain seperti Mahkamah Konstitusi,
melakukan penegakan hukum dan
Kejaksaan, Komisi Pemberantasan
memberikan perlindungan, pengayoman,
Korupsi, Komisi Yudisial, Mahkamah
dan pelayanan kepada masyarakat, hal ini
Agung dan sebagainya (Azhari, 2011).
diatur dalam Undang-undang No. 2 Tahun
Padahal apabila diamati menurut
2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Awaloedin Djamin sesungguhnya
Indonesia (Regant, 2018). Keamanan dan
Kepolisian Republik Indonesia
ketertiban masyarakat yang menjadi salah
(selanjutnya disingkat Polri) merupakan
satu tugas Polri tersebut merupakan suatu
organisasi yang besar dan kompleks.
situasi yang dibutuhkan dalam
Karena kewajibannya yang melindungi
mendukung pelaksanaan pembangunan
jiwa, harta benda dan hak rakyat
dan semua kegiatan masyarakat. Maka
Indonesia serta tugas dan
situasi kamtibmas sangat diharapkan oleh
tanggungjawabnya dengan kemampuan
seluruh masyarakat untuk dapat
teknis profesional yang khas seperti
diwujudkan, sehingga menimbulkan
intelijen kepolisian, reserse, satuan
perasaan tentram dan damai bagi setiap
bhayangkara, lalu lintas, brigade mobil
masyarakat dan dapat meningkatkan
dan lain sebagainya dengan didukung
motivasi dan semangat dalam beraktivitas,
teknologi kepolisiannya seperti
karena tidak ada rasa takut akibat
Anshori Peran Hukum Bhabinkamtibmas 65

kemungkinan adanya gangguan yang mengamankan dan menyukseskan


akan menimpa. pembangunan nasional. Sedangkan yang
Hal ini sependapat dengan Raharjo dimaksud dengan kamtibmas adalah
(2009) bahwa polisi merupakan alat suatu kondisi dinamis masyarakat yang
negara yang bertugas memelihara ditandai oleh terjaminnya tertib dan
keamanan dan ketertiban masyarakat, tegaknya hukum serta terbinanya
memberikan pengayoman, dan ketentraman warga masyarakat yang
memberikan perlindungan kepada mengandung kemampuan serta
masyarakat. Selanjutnya Raharjo (2009) mengembangkan potensi dan kekuatan
yang mengutip pendapat Bitner masyarakat dalam menangkal, serta
menyebutkan bahwa apabila hukum mencegah dan menanggulangi bentuk
bertujuan untuk menciptakan ketertiban pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk
dalam masyarakat, diantaranya melawan gangguan lainnya yang dapat meresahkan
kejahatan (Soekanto, 1982). Akhirnya masyarakat, yang merupakan salah satu
polisi yang akan menentukan secara prasyarat terselenggaranya proses
konkrit apa yang disebut sebagai pembangunan nasional.
penegakan keamanan dan ketertiban di Selanjutnya, di tahun 2018 ini
masyarakat. merupakan tahun politik yaitu
Dalam melaksanakan tugas kepolisian, terselenggaranya Pemilihan Kepala
Polri mempersiapkan kegiatan untuk Daerah (disingkat Pilkada) serentak baik
membuat personil yang mewakili bidang provinsi maupun kabupaten. Maka tidak
pembinaan masyarakat, guna dapat dipungkiri segala bentuk kegiatan
membangun kemitraan antara Polri masyarakat lebih banyak bernuansa politik
dengan masyarakat sehingga terwujud baik secara terang-terangan maupun
rasa saling percaya, saling menghargai secara terselubung. Bhabinkamtibmas
dan saling menghormati antara Polri sebagai bagian dari aparat penegak
dengan masyarakat. Sehingga Polri dapat hukum, pengayom, pelindung dan pelayan
diterima dan didukung oleh masyarakat. masyarakat dalam memelihara kamtibmas
Kegiatan Polri tersebut dibentuk melalui dituntut melaksanakan tugasnya untuk
Pamswakarsa dan penerapan model mengamankan jalannya pesta demokrasi,
perpolisian masyarakat (Community baik dari pendaftaran calon sampai akhir
Policing) antara lain dilakukan melalui dari penghitungan suara.
penugasan anggota Polri menjadi Namun, keterlibanta aparat
Bhayangkara Pembina Kamtibmas Bhabinkamtibmas sangat terbatas karena
(selanjutnya disebut Bhabinkamtibmas) dalam Pilkada sudah dibuat lembaga
dengan dasar Surat Kepala Kepolisian untuk menyelenggarakan pilkada yang
Negara Republik Indonesia Nomor: disebut dengan Penyelenggra Pemilu
B/3377/IX/2011/Baharkam tanggal 29 yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU),
September 2011 tentang Penggelaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan
Bhabinkamtibmas di Desa/Kelurahan. Dewan Kehormatan Penyelenggara
Bhabinkamtibmas adalah anggota Pemilu (DKPP). Dari lembaga
Kepolisian Negara Republik Indonesia penyelenggra Pemilu tersebut apakah
yang bertugas membina keamanan dan Pilkada serentak 2018 akan berjalan
ketertiban masyarakat (selanjutnya aman dan tertib, tentu jawabannya belum
Kamtibmas). Bhabinkamtibmas adalah tentu aman dan tertib, karena masing-
anggota kepolisian yang ditunjuk selaku masing masyarakat ataupun kelompok
pembina keamanan dan ketertiban memiliki calon untuk dipilih dan keinginan
masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai yang besar agar calon tersebut menang
dalam kegiatan Bhabinkamtibmas adalah dalam Pilkada 2018. Maka dari itu untuk
terwujudnya situasi kamtibmas yang meredam permasalah yang timbul di
mantap dan dinamis dalam rangka masyarakat perlu lembaga lain yaitu
66 Jurnal Pamator

Bhabinkamtibmas. Penelitian ini bertujuan kemudian disimpulkan secara kwalitatif.


untuk mengulas peran dan keberadaan Mengenai teknik analisis yuridis kualitatif
Bhabinkamtibmas dalam mengawal Soerjono Soekarto lebih lanjut
pengamanan dan ketertiban Pilkada 2018 menjabarkan yaitu suatu uraian atau
kupasan menurut ilmu hukum
METODOLOGI berdasarkan kata-kata dan bukan
Jenis penelitian yang akan digunakan berdasarkan angka-angka sebagai
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian langkah untuk menentukan konklusi yang
normatif, yaitu penelitian yang didasarkan benar, atau konsepsi yang ideal tentang
pada analisis terhadap bahan-bahan hal-hal yang berhubungan dengan system
hukum berupa beberapa asas hukum dan ketatanegaraan.
beberapa teori hukum serta peraturan
perundang-undangan yang sesuai dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
permasalahan (Amirudin, 2004). A. Konseptual dan Teoritis Pemilihan
Adapun pendekatan masalah yang Kepala Daerah
akan digunakan yaitu pertama, Melalui Pemilihan Kepala daerah merupakan
pendekatan perundang-undangan (statute pemilihan Gubernur, Bupati dan wali/kota,
approach), yaitu dengan menelaah semua hal ini merujuk pada ketentuan Pasal 18
peraturan perundang-undangan yang ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara
berkaitan dengan permasalahan yang Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI
sedang diteliti. Kedua. pendekatan konsep Th 1945) menyebutkan bahwa Gubernur,
(conceptual approach), yaitu pendekatan Bupati, dan Walikota masing-masing
yang beranjak dari pandangan-pandangan sebagai kepala pemerintah daerah
atau pemikiran-pemikiran yang provinsi, kabupaten, dan kota dipilih
berkembang dalam disiplin hukum secara demokratis (Ansori, 2016).
(Narbuko dan Achmadi, 2003). Adapun Rujukan UUD NRI Th 1945 tersebut
yang menjadi bahan hukum dalam
diwujudkan dengan Undang-Undang (UU)
penelitian ini adalah pertama, Bahan
Hukum Primer. Bahan hukum primer No 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan
merupakan bahan hukum yang bersifat Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1
autoritatif artinya mempunyai otoritas, Tahun 2015 Tentang Penetapan
bahan hukum primer berupa peraturan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
perundang-undangan dan catatan resmi Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
atau risalah-risalah dalam pembuatan Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota
perundang-undangan. Kedua, Bahan Menjadi Undang-Undang. Dalam UU ini
Hukum Skunder. Bahan hukum skunder Pilkada disebutkan bahwa Pemilihan
adalah bahan hukum yang menberikan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang
penjelasan terhadap hokum primer. Bahan selanjutnya disebut Pemilihan adalah
hukum ini terdapat berupa semua pelaksanaan kedaulatan rakyat di Provinsi
publikasi tentang hukum yang bukun dan Kabupaten/Kota untuk memilih
dokumen-dokumen resmi.
Gubernur, Bupati, dan Walikota secara
Publikasi tentang hukum dapat berupa
buku-buku teks, kamus hukum, jurnal langsung dan demokratis. Maka Pilkada
hukum dan pendapat para ahli, serta merupakan penyeleksian calon kepala
website internet yang berkaitan dengan daerah yang dilakukan oleh rakyat, baik
partai politik, Mahkamah kostitusi dan calon Gubernur dan Wakil Gubernur
prosedur pembubaran partai politik. maupun Bupati dan Wakil Bupati atau
Adapun analisa bahan hukum yang Walikota dan Wakil Walikota.
digunakan dalam penulisan ini adalah Dalam Pilkada tersebut tentu ada yang
analisis yuridis kualitatif yaitu menganalisa menyelenggarakannya yang disebut
secara teoritis, kritis sistematis, dan dengan penyelenggara Pemilu, yaitu KPU,
konprehensif terhadap bahan hukum yang Bawaslu dan DKPP, dari masing
telah dikumpulkan, baik bahan hukum Penyelenggra Pemilu tersebut mempunyai
primer, skunder, selanjutnya diolah
tugas masing-masing. KPU
Anshori Peran Hukum Bhabinkamtibmas 67

menyelenggrakan Pemilu dan Pilkada, oleh Kepolisian khusus, Penyidik pegawai


Bawaslu mengawasi anggota KPU dan negeri sipil, dan/atau bentuk-bentuk
sistem penyelenggraan Pemilu dan pengawasan swakarsa.
Pilkada, dan DKPP menghakimi apabila Dalam mengimplementasikan tugasnya
ada pelanggaran kode etik dalam yang telah disampaikan diatas, Polri
pelaksanaan Pemilu dan Pilkada (Hakim, membuat kegiatan yang disebut dengan
2018). Bhabinkamtibmas yang dilaksanakan oleh
anggota polri yang ditunjuk oleh aturan
B. Kedudukan Bhabinkamtibmas dalam ataupun pejabat yang lebih tinggi untuk
Keterlibatan Pengamanan Dan melaksanakan Bhabinkamtibmas di
Ketertiban Pilkada masyarakat yaitu melaksankan tugas
Bhabinkamtibmas merupakan Keamanan dan ketertiban masyarakat
singkatan dari Bhayangkara Pembina (kamtibmas).
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Keamanan dan ketertiban masyarakat
sedangkan pengertiannya yaitu anggota (kamtibmas) adalah suatu kondisi dinamis
Kepolisian Negara Republik Indonesai masyarakat sebagai salah satu prasyarat
(Polri) yang bertugas membina keamanan terselenggaranya proses pembangunan
dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) nasional yang ditandai dengan
dan juga merupakan pengemban terjaminnya keamanan, ketertiban, dan
Pemolisian Masyarakat (Polmas) di tegaknya hukum serta terbinanya
desa/kelurahan. Maka dari pengertian ketentraman yang mengandung
tersebut ada dua frase yang perlu disimak kemampuan membina serta
lebih mendalam (Ahmadi, 2018). mengembangkan potensi dan kekuatan
Pertama, anggota Polri. Bahwa polri masyarakat dalam mencegah, menangkal,
merupakan alat Negara dan lembaga dan menanggulangi segala bentuk
Negara yang mandiri yang dibentuk oleh pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk
UUD NRI Th 1945, yang diberikan tugas gangguan lainnya yang dapat meresahkan
untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
masyarakat, dan bertugas melindungi, Kedua, Tugas Polri. Yaitu membina
mengayomi, melayani masyarakat, serta keamanan dan ketertiban masyarakat
menegakkan hukum. Anggota Polri (kamtibmas), tugas tersebut tidak akan
merupakan bagian dari Polri yang terlaksana apabila hanya dilasanakan di
melaksanakan tugas tersebut. Lebih kantor setempat namun sangat perlu
lanjut, Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 untuk turun kelapangan karena kamtibmas
tentang Kepolisian Negara Republik selalu ada, entah itu karena gesekan antar
Indonesia, dalam Pertimbangan huruf b masyarakat, ataupun antar individu.
ditegaskan ; “bahwa pemeliharaan Sedangkan masyarakat secara luas,
keamanan dalam negeri melalui upaya dalam UUD NRI Th 1945 diberikan hak
penyelenggaraan fungsi kepolisian yang untuk mendapatkan rasa aman, seperti
meliputi pemeliharaan keamanan dan yang disebutkan dalam pasal 28G bahwa
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, Setiap orang berhak atas perlindungan diri
perlindungan, pengayoman, dan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
pelayanan kepada masyarakat dilakukan dan harta benda yang di bawah
oleh Kepolisian Negara Republik kekuasaannya, serta berhak atas rasa
Indonesia selaku alat negara yang dibantu aman dan perlindungan dari ancaman
oleh masyarakat dengan menjunjung ketakutan untuk berbuat atau tidak
tinggi hak asasi manusia”. Kemudian berbuat sesuatu yang merupakan hak
pada Pasal 3 Undang-Undang No. 2 asasi. Maka dari itu selain Polri memiliki
Tahun 2002, bahwa Pengembangan tugas membina keamanan dan ketertiban
fungsi kepolisian adalah Kepolisian masyarakat, di lain sisi juga ada Hak
Negara Republik Indonesia yang dibantu Asasi Manusia yang perlu dilindungi.
68 Jurnal Pamator

Maka sangat jelas perlunya implementasi Kedudukan bhabinkamtibmas dalam


tugas Polri tersebut di tengah-tengah keterlibatan pengamanan dan ketertiban
lapangan masyarakat. Pilkada 2018 sangat penting, selain ada
Hak atas rasa aman yang dimiliki tugas yang melekat pada
setiap individu dan masyarakat perlu bhabinkamtibmas juga ada HAM yang
dilindungi oleh negara dan segenap perlu dijaga agar keamanan dan
aparat penegak hukum, karena banyak ketertiban dimasyarakat terwujud.
kasus yang terjadi dimasyarakat Prioritas utama pelaksanaan tugas
menimbulkan ketakutan dan adanya rasa kepolisian di tahun 2018 adalah
tidak aman ketika berada diluar ataupun pelaksanan pengamanan Pilkada.
didalam lingkungannya, seperti contoh Keberhasilan tugas polri diukur dengan
kasus yang sering terjadi yaitu penculikan, terlselenggaranya pesta demokrasi
pencurian dan begal. Dari kasus tersebut daerah tersebut. Jika pelaksanan pesta
akan memunculkan rasa ketakutan pada demokrasi berjalan lancar dan aman
setiap warga negara. Contoh lain yang sampai terlaksana pelantikan maka dapat
sering terjadi pada pelajar adalah tawuran dikatakan bahwa Polri berhasil dalam
pelajar. Kasus tersebut akan berakibat pelaksanaan tugasnya.
timbulnya rasa takut bagi para pelajar Seperti yang disebutkan oleh
yang tidak ikut andil didalamnya dan Sinungwati (2018) bahwa Salah satu
kemungkinan besar menghilangkan kebijakan Polri dalam mengantisipasi
nyawa pelajar lain. Contoh lain, bila ada kerawanan dalam pelaksanan Pilkada
seorang pelajar yang sedang berjalan yaitu dengan mengedepankan peran
sendiri tiba-tiba dihadang segerombolan Bhabinkamtibmas. Peran Babinkamtibmas
pelajar lain. Yang pastinya akan sangat strategis untuk menciptakan situasi
menimbulkan rasa takut dan cemas pada menjelang saat dan setelah pelaksanan
korban tersebut. Pilkada. Polri telah memiliki
Pada momen Pilkada ini yang tidak Babinkamtibmas yang ditugaskan di
hanya pemilihan Gubernur saja namun setiap kelurahan dan desa meskipun ada
pemilihan Bupati tentu akan banyak beberapa wilayah yang belum dapat
permasalahan yang menimbulkan dipenuhi karena keterbatasan personil.
gesekan di masyarkat, karena belum tentu Demikian juga perlu adanya kesamaan
setiap masyarakat akan memilih calon persepsi dan penguatan Sumber Daya
yang sama dengan kelompok masyarakat Manusia (SDM) Babinkamtibmas
lain. Kasus yang sering terjadi masyarakat sehingga peran mereka betul-betul
pada waktu Pilkada yaitu ketika proses menjadi garda terdepan dan Publik
pencoblosan di TPS dan penghitungan Relation polri di kelurahan dan desa.
suara. Karena sebelum proses tersebut Babinkamtibmas sebagai mata dan telinga
ada beberapa pihak yang menekan, pimpinan Polri di kelurahan dan desa.
mengancam dengan cara apapun baik Saat ini para Babinkamtibmas harus
dengan cara menipolitik ataupun ancaman sudah melaksanakan aksi sebagai tindak
fisik apabila tidak memilih calon yang lanjut rencana aksi yang telah disusun
mereka sarankan. Maka sangat perlu karena waktu pelaksanan Pilkada yang
adanya pengamanan dari pihak yang semakin dekat. Para Babinkamtibmas
berwajib untuk ikut serta dalam momen dapat melakukan latihan pengamanan
Pilkada berlangsung. dengan komunitas-komunitas yang telah
terbentuk di kelurahan dan pedesaan agar
C. Peran Bhabinkamtibmas dalam dapat berperan aktif dalam menjaga
Keterlibatan Pengamanan dan Ketertiban Kamtibmas dan menyelesaikan
Pilkada 2018 permasalahan sosial yang terjadi di
masyarakat.
Anshori Peran Hukum Bhabinkamtibmas 69

Kepolisian tidak bisa bergerak dan mampu memelihara keamanan serta


sendirian, dibutuhkan peran serta ketertiban di lingkungannya.
masyarakat dalam menjaga keamanan Babinkamtibmas yang bertugas di
dan ketertiban dimasyarakat. Sehingga kewilayahan sangat menentukan
kepolisian perlu menggiatkan kembali keberhasilan Pilkada serentak 2018.
peran masyarakat dalam kegiatan Babinkamtibmas harus memahamai cara-
Poskamling bekerja sama dengan tokoh cara mencegah konflik di masyarakat
pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama menjelang dan setelah
dan seluruh elemen yang berada di pelaksanaan Pilkada. Karena tugas
masyarakat. Bahkan apabila dari Babinkamtibmas sangat vital. Mereka
kepolisian kurang aktif ataupun tidak harus bisa merangkul warga dan
netral yang mengakibatkan kegaduhan memberikan pemahaman tentang
anatar masyarakat pada saat pilkada, pentingnya menjaga kemanan serta
maka dapat dilaporkan. sanggup mendinginkan suhu politik di
Kepolisian dalam menghadapi tahun wilayah tugasnya. Untuk memperoleh
politik ini lebih cocok untuk hasil optimal, Sinungwati (2012)
mengedepankan soft power dalam menyebutkan agar Babinkamtibmas
memelihara Kamtibmas. Pengamanan diwajibkan menyambangi minimal dua
diaplikasikan dalam fungsi premetif dan rumah warga perhari, dalam sambang
preventif. Langkah ini dilakukan sebagai tersebut Babinkamtibmas dapat
prakondisi untuk memantapkan situasi menyampaikan materi- materi antara lain
keamanan dan ketertiban masyarakat masalah hukum, dan menanamkan
yang kondusif. Babinkamtibmas kepercayaan masyarakat kepada Polri.
bekerjasama dengan fungsi intelijen Babinkamtibmas wajib memberikan nomor
melaksanakan deteksi dini, pemetaan telepon baik nomor telepon pribadinya
terhadap kerawanan yang dapat maupun nomor telepon kepolisian yang
menimbulkan konflik, melakukan bisa dihubungi masyarakat jika
penggalangan komponen masyarakat membutuhkan kehadiran Polri ataupan
selanjutnya memberdayakan masyarakat bila ingin memberikan informasi kepada
melalui kegiatan sosialisasi dan mengelola kepolisian baik ke tingkat Polsek, Polres
informasi dari masyarakat. maupun Polda. Memang tidak mudah
Seperti yang disampaikan oleh Ahmadi untuk dilaksanakan namun apabila
(2018) dalam tulisannya tentang dilaksanakan dengan ikhlas maka
Penerapan Polmas Oleh Babinkamtibmas keberhasilan akan cepat tercapai. Dan
Dalam Pembinaan Siskamling tentunya masyarakat akan semakin
meneyebutkan bahwa Penyelenggara percaya kepada Polri dan akan berperan
tugas kepolisian yang mendasari kepada aktif dalam menjaga keamanan dan
pemahaman bahwa untuk menciptakan ketertiban masyarakat pada saat ataupun
kondisi aman dan tertib tidak mungkin diluar proses Pilkada serentak.
dilakukan oleh Polri sepihak sebagai Selain yang disebutkkan diatas, juga
subjek dan masyarakat sebagai objek, banyak cara yang dilakukan
melainkan harus dilakukan bersama oleh Babinkamtibmas untuk menciptakan
polisi dan masyarakat dengan cara Pilkada serentak 2018 ini berjalan dengan
memberdayakan masyarakat melalui baik dan damai yaitu Babinkamtibmas
kemitraan polisi dan warga mayarakat, menggelar sosialisasi dan Bimtek tentang
sehingga secara bersama-sama mampu Pemilu kepada PPS dan KPPS,
mendeteksi gejala yang dapat Bhabinkamtibmas Bantu Warga Pasang
menimbulkan permasalahan di Baligho KPU, Babinkamtibmas
masyarakat, mampu mendapatkan solusi melaksanakan kegiatan sambang kunjung
untuk mengantisipasi permasalahannya ke kantor Lurah dan RT/RW untuk
menyampaikan pesan-pesan kamtibmas
70 Jurnal Pamator

dalam rangka antisipasi Pilkada 2018, dan Amiruddin, Z.A. 2004. Pengantar Metode
Bhabinkamtibmas melakukan koordinasi Penelitian Hukum. Jakarta : PT.
dengan Ketua Panitia Pemungutan Suara Radja Grafindo Persada.
(KPPS), dari beberapa implementasi Ansori, 2016. Kedudukan Hukum KPUD
tugas mengamankan dan menertibkan
Dalam Menyelenggrakan
masyarakat tersebut untuk mensuseskan
Pilkada Pasca Putusan MK No
Pilkada serentak 2018.
Maka sangat jelas peran 97/PUU-XI/2013. Tesis,
Bhabinkamtibmas dalam keterlibatan Fakultas Hukum, Univeristas
pengamanan dan ketertiban Pilkada 2018 Brawijaya.
sangat berguna dan menguntungkan, Azhari, F. 2011. Polri : Dalam Fungsi
karena selain tugas tersebut sudah diatur Penegakan Ketertiban Dan Dasar
dalam UUD 1945 dan dilaksanakan pada Kehidupan Masyarakat. Jurnal
waktu Pilkada serentak 2018 yang rentan Hukum Vol XXVI, No. 2.
adanya permasalahan maka sangat tepat Hakim, R.N. 2018. Kapolri Minta
peran Bhabinkamtibmas untuk membantu Masyarakat Laporkan Polisi yang
dalam hal kemanan dan ketertiban
Tak Netral di Pilkada. Diunduh
dimasyarakat.
pada 11/01/2018, 17:08 WIB.
KESIMPULAN http://nasional.kompas.com/read/
Peran hukum Bhabinkamtibmas dalam 2018/01/11/17081151/kapolri-
Pilkada serentak 2018 sangat penting minta-masyarakat-laporkan-
karena keamanan, ketertiban, dan polisi-yang-tak-netral-di-pilkada.
tegaknya hukum, serta terbinanya Marzuki, P.M. 2010. Penelitian Hukum.
ketentraman merupakan salah satu Jakarta: Prenada Media Group.
prasyarat terselenggaranya proses Narbuko, C & Achmadi, A. 2003.
pembangunan nasional, Pilkada serentak Metodologi Penelitian. Jakarta:
2018 merupakan bagian dari cara untuk PT. Bumi Aksara.
mewujudkan pembangunan nasional,
Rahardjo, S. 2009. Penegakan Hukum
maka pembentukan dan keikutsertaan
suatu tinjauan sosiologis. Genta.
Bhabinkamtibmas yang merupakan
bagian dari polisi Republik Indonesia Publishing.Yogyakarta.
tentunya untuk menangkal, mencegah, Regant, A. 2018. Ciptakan Pemilu Aman,
dan menanggulangi segala bentuk Bhabinkamtibmas Koordinasi
pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk Dengan KPPS Terkait Lokasi
gangguan lainnya yang dapat meresahkan TPS. Diunduh pada pada tgl
masyarakat dalam proses berjalanya 11/01/2018.http://www.tribratane
pilkada serentak 2018, sekalipun wspolressekadau.com/2018/01/ci
Bhabinkamtibmas bukan bagian dari ptakan-pemilu-aman-
lembaga penyelenggara Pilkada serentak bhabinkamtibmas.html
2018
Sinungwati, S.H. 2018. Bhabinkamtibmas
DAFTAR PUSTAKA dan Pemilu 2014. Diunduh pada
Ahmadi, S. 2018. Penerapanpolmas Oleh 16/01/2018. 2:16 WIB
Babinkamtibmas Dalam http://humaspolresbantul.blogspot
Pembinaan Siskamling. Diunduh .co.id/2014/02/babinkamtibmas-
pada 16/1/2018 jam dan-pemilu-2014.html
3:12.https://www.academia.edu/1 Soekanto, S. 1982. Memperkenalkan
0587516/Penerapan-polmas-oleh- Sosiologi. Jakarta: Rajawali.
babinkamtibmas-dalam-
pembinaan-siskamling
Anshori Peran Hukum Bhabinkamtibmas 71

Anda mungkin juga menyukai