Arsitektur Ramah Lingkungan Material & Componen
Arsitektur Ramah Lingkungan Material & Componen
PENGANTAR
Isu global warming merupakan isu yang sedang
marak diperbincangkan oleh masyarakat dunia
yang disebabkan karena tingginya tingkat
eksploitasi sumber daya alam yang semakin
tidak terkendali.
Dan salah satu langkah yang diambil oleh hampir diseluruh dunia,
termasuk di Indonesia yaitu dengan cara dilakukannya penerapan
konsep green building pada sektor pembangunan.
Sumber: https://debbychintyatari.wordpress.com/2014/01/04/teknologi-ramah-lingkungan-
dalam-bangunan/
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Baru Versi 1.1
Tolok ukurnya adalah menggunakan kembali semua material bekas, baik dari
bangunan lama maupun tempat lain, berupa bahan struktur utama, fasad, plafon,
lantai, partisi, kusen, dan dinding, setara minimal 10% dari total biaya material. Semakin
besar persentase penggunaan material penilaian bertambah. Dalam hal ini,
perancangan perlu memperhatikan factor-faktor :
• Mengembangkan alternatif desain, khususnya untuk memasukan unsur bahan
bangunan lama kedalam bangunan baru. Sumber: http://www. rumahku. com /artikel /read/kayu- bekas-
• Dalam hal membangun baru pada bekas bangunan lama, dapat mencari bisa- dimanfaatkan –jadi-elemen –arsitektur -yang -unik- 415022
alternative desain fasad atau atap baru dengan tetap mempertahankan struktur
yang lama, misalkan dengan struktur transparan, struktur ringan (kabel dan Penggunaan Keramik Bekas
membran) yang lebih mudah diaplikasikan Sebagai Material Lantai Kamar Mandi
• Perancangan gedung baru menggunakan sistem modular, penggunaan bahan
bangunan yang memiliki tingkat keawetan tinggi dan dapat di daur ulang
/digunakan kembali, penggunaan komponen bangunan prefabrikasi, agar
dikemudian hari jika bangunan dirubah /dibongkar, bahan-bahannya sebagian
besar masih dapat dipergunakan kembali.
• Pembangunan baru dengan menggunakan sistem struktur dan konstruksi bangunan
yang memudahkan pembongkaran atau penggantian komponen bangunan,
misalkan sambungan dengan sistem baut
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Baru
Versi 1.1
Sumber: http://www.tatangsobandi.com/2014/01/lantai-unik-
dari-limbah-keramik.html
Sumber: https://kanakatoursandorganizer.wordpress.com/2016/01/15/green-school-
sekolah-alam-unik-di-bali/
Sumber: https://kanakatoursandorganizer.wordpress.com/2016/01/15/green-school-sekolah-alam-
unik-di-bali/
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
Lantai 1
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
Lantai 2
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
Elevasi
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
Elevasi
Elevasi
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
TAMPAK
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
TAMPAK
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
TAMPAK
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
Interior Bangunan
Sumber: http://empatkembara.com/green-school-bali/
Menggunakan material dari sumber terbarukan. √ Menggunakan material bambu, alang-alang, rumput kuda,
batu alam, dan tanah liat.
Bahan Baku dari gedung ini adalah Bambu lokal, yang diambil
dari pengembangan berkelanjutan (perkebunan) sehingga
Material dengan Proses Produksi
Ramah Lingkungan
Menghindari kerusakan ekologis dari produksi
produk material.
Menggunakan material yang proses produksinya memiliki sistem manajemen lingkungan. √ terus dikembangkan dan menghasilkan stok yang banyak ,
Sehingga nanti Bambu tersebut bisa digunakan untuk
bereksperiment arsitektur selanjutnya.
Bahan Baku dari gedung ini adalah Bambu lokal, yang diambil
dari pengembangan berkelanjutan (perkebunan) sehingga
Kayu Bersertifikat
Mendukung penggunaan kayu legal dan
menjaga keberlanjutan hutan.
Menggunakan kayu yang legal sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang asal kayu dan
sah terbebas dari perdagangan kayu ilegal. √ terus dikembangkan dan menghasilkan stok yang banyak ,
Sehingga nanti Bambu tersebut bisa digunakan untuk
bereksperiment arsitektur selanjutnya.
Putri O. N. (2013). Impementasi Rantai Pasok Hijau Pada Material Proyek Dalam Mendukung Konstruksi Berkelanjutan.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2010 tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/Prt/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau.
Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Baru Versi 1.1
http://architectureforbetterlife.blogspot.co.id/2012/01/green-school-bali-indonesia.html
http://www.pontianakpost.co.id/green-school-bali-sekolah-alam-yang-unik-dan-ramah-lingkungan
https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
https://kanakatoursandorganizer.wordpress.com/2016/01/15/green-school-sekolah-alam-unik-di-bali/
http://empatkembara.com/green-school-bali/
https://www.jawapos.com/read/2016/10/15/57542/green-school-bali-sekolah-alam-yang-bikin-penasaran-ban-ki-moon