Anda di halaman 1dari 32

ARSITEKTUR RAMAH LINGKUNGAN

MATERIAL AND COMPONEN

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN

PENGANTAR
Isu global warming merupakan isu yang sedang
marak diperbincangkan oleh masyarakat dunia
yang disebabkan karena tingginya tingkat
eksploitasi sumber daya alam yang semakin
tidak terkendali.

Salah satu cara untuk mengurangi dampak


global warming adalah dengan melakukan
konservasi energi, termasuk dalam sektor
bangunan.
Sumber: Syahriyah D. R. (2016). Penerapan Aspek Green Material pada Kriteria
Bangunan Ramah Lingkungan di Indonesia.
Sumber: ttps: //www.google.co.id/ search ?q=GLOBAL+WARMING

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN

Mengapa sektor bangunan ?


Menurut Berge dalam Syahriyah (2016), sektor industri bangunan
merupakan sektor konsumsi sumber daya alam dunia kedua terbesar
setelah sektor industri makanan. Oleh karena itu pelaku industri
bangunan mengambil peran sangat penting untuk dapat mengurangi
dampak lingkungan yang menyebabkan pemanasan global.

Dan salah satu langkah yang diambil oleh hampir diseluruh dunia,
termasuk di Indonesia yaitu dengan cara dilakukannya penerapan
konsep green building pada sektor pembangunan.

Green Building merupakan salah satu konsep yang muncul dalam


mendukung pembangunan rendah karbon yang bertujuan untuk
mengurangi dampak global warming melalui kebijakan dan program
peningkatan efisiensi energi, air dan material bangunan serta
peningkatan penggunaan teknologi rendah karbon.
Sumber: http://greenliving4live.com/tag/building-types/

Penerapan Green Building bukan saja memberikan manfaat secara


ekologis, tetapi juga bernilai ekonomis, dengan cara menurunkan biaya
operasional dan perawatan gedung.
Sumber: Syahriyah D. R. (2016). Penerapan Aspek Green Material pada Kriteria Bangunan Ramah Lingkungan di
Indonesia.

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN

Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup


No. 8 tahun 2010, bangunan ramah lingkungan (green Prinsip lingkungan yang dimaksud adalah
building) adalah suatu bangunan yang menerapkan mementingkan unsur pelestarian fungsi
prinsip lingkungan dalam perancangan,
pembangunan, pengoperasian, dan pengelolaannya lingkungan. Salah satu aspek yang dilihat
dalam aspek penting penanganan dampak perubahan adalah penggunaan material, sehingga
iklim. material memegang peranan penting terkait
dengan tujuan hemat energi dan ramah
Bangunan Perpustakaan Universitas Indonesia
lingkungan.

Pemilihan material bangunan yang tepat


yaitu dengan menggunakan green material
atau material ramah lingkungan Sehingga
dapat menghasilkan bangunan yang
berkualitas sekaligus ramah lingkungan,
khususnya pemanfaatan material ekologis
atau material yang ramah lingkungan.
Sumber: Syahriyah D. R. (2016). Penerapan Aspek Green Material pada Kriteria
Bangunan Ramah Lingkungan di Indonesia.

Sumber: https://debbychintyatari.wordpress.com/2014/01/04/teknologi-ramah-lingkungan-
dalam-bangunan/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN

Menurut Kementrian Lingkungan Hidup


dalam Permen Lingkungan Hidup No. 8
tahun 2010 tentang Kriteria dan Sertifikasi
Bangunan Ramah Lingkungan,
menyebutkan bahwa material konstruksi
berkelanjutan adalah material yang telah
bersertifikat ecolabel, dan material
bangunan lokal (dalam negeri).
Sumber: Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2010 tentang Kriteria dan
Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan.

Sumber: https: //nikifour.co.id/ menggunakan - bahan – bangunan -


berkualitas/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN
 Definisi Material Ramah Lingkungan Dari Berbagai Sumber. Bambu Sebagai Salah Satu Material Ramah Lingkungan
Menurut pihak Industri (Produsen Material), mendefinisikan bahwa
material ramah lingkungan adalah material yang diproses dengan
menggunakan energi yang ramah lingkungan dan memenuhi spesifikasi
dari standar yang digunakan.

Menurut pihak Suplier Material, mendefinisikan bahwa material ramah


lingkungan adalah material yang dapat memberikan nilai tambah dalam
efisiensi penggunaan sumber daya alam pada tahap operasional
bangunan. Selain itu ada juga supplier yang mendefinisikan material
konstruksi berkelanjutan sebagai material yang bahan mentahnya
sebagian menggunakan material yang recycling, dan proses produksi
yang ramah lingkungan.

Menurut pihak Kontraktor, mendefinisikan bahwa material rama


lingkungan adalah material yang dapat menekan biaya operasional Sumber: http: //www.afrid - fransisco.id/2017/04/menghasilkan-l pohon- bambu. html
bangunan lebih baik ketimbang material konstruksi konvensional. Selain
itu material ramah lingkungan tidak menggunakan bahan-bahan Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dari berbagai
berbahaya yang dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan sumber mengenai material ramah lingkungan,maka dapat diambil suatu
sekitar dan pada manusia pada saat proses produksi. Lebih lanjut rumusan bahwa yang dimaksud dengan material ramah lingkungan
material rama lingkungan tidak boleh mengandung bahan-bahan adalah material yang tidak memberikan dampak negatif terhadap
berbahaya yang dapat memberikan dampak negatif pada manusia dan lingkungan dengan karakteristik sebagai berikut:
lingkungan sekitar. 1. Memiliki pengakuan dalam bentuk eco_label dari pihak independen
dan legal
Menurut pihak Owner (pemilik gedung), mendefinisikan bahwa material 2. Menggunakan material lokal.
rama lingkungan adalah material yang dapat membantu meningkatkan 3. Memiliki kandungan material daur ulang.
tingkat efisiensi terhadap penggunaan energi pada saat operasional 4. Dalam prosesnya, menggunakan energi baru terbarukan (EBT) atau
bangunan dan tidak memberikan dampak negatif yang dapat energi yang ramah lingkungan.
membahayakan lingkungan dan mahkluk hidup. 5. Didukung dengan teknologi ramah lingkungan.
Sumber: Putri O. N. (2013). Impementasi Rantai Pasok Hijau Pada Material Proyek Dalam 6. Tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Mendukung Konstruksi Berkelanjutan. 7. Memiliki value dalam operasional.

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN
 Kriteria Green Material Menurut Kebijakan Pemerintah
Terdapat 2 kebijakan pemerintah yang memuat kriteria dari sebuah bangunan agar Pada aspek penggunaan material, dapat dibagi lagi menjadi beberapa kriteria
dapat disebut banguan ramah lingkungan/ green building yaitu Peraturan Menteri material dalam bangunan ramah lingkungan, yaitu:
Negara Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
• Menggunakan material secara efisien dan cermat untuk mengurangi sisa bahan
Dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2010 tentang tak terpakai (zero waste, zero defect , dan sistem pracetak)
Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan, menegaskan bahwa suatu • Menggunakan material yang bahan baku dan proses produksinya ramah
bangunan dapat dikatakan ramah ligkungan apabila memenuhi kriteria sebagai lingkungan.
berikut, antara lain: • Menyiapkan area pemilahan dan menyelenggarakan manajemen sampah untuk
a. Menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan. tempat material sisa pelaksanaan proyek sebelum digunakan kembali dan/atau
b. Terdapat fasilitas, sarana dan prasarana untuk konservasi sumber daya air dalam dida-ur ulang.
bangunan gedung • Mengutamakan penggunaan material lokal hasil olahan yang mudah diperoleh
c. Terdapat fasilitas, sarana dan prasarana konservasi dan diversifikasi energy di sekitar kawasan proyek.
d. Menggunakan bahan yang bukan perusak ozon dalam bangunan gedung • Menggunakan pemasok bahan konstruksi yang bersedia membawa/mengambil
e. Terdapat fasilitas, sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestic pada kembali kemasan pembungkus, pallets, dan material yang tidak terpakai atau
bangunan gedung material sisa yang ditimbulkan oleh produk yang disediakannya.
f. Terdapat fasilitas pemilah sampah • Melakukan penjadwalan pengadaan mate-rial secara akurat untuk mengurangi
g. Memperhatikan aspek kesehatan bagi penghuni bangunan pe-nyimpanan.
h. Terdapat fasilitas, sarana dan prasarana pengelolaan tapak berkelanjutan • Mendorong penggunaan kembali material untuk kantor proyek, bedeng pekerja
i. Terdapat fasilitas, sarana dan prasarana untuk mengantisipasi bencana kons-truksi, dan gudang.
• Mendorong penggunaan kembali alat ban-tu konstruksi seperti cetakan beton,
Dari Peraturan Menteri ini dapat dilihat bahwa aspek material memiliki peran yang peran-cah, dan alat bantu lainnya
utama dalam menentukan kriteria sebuah bangunan ramah lingkungan. Sub kriteria
dari penggunaan material adalah penggunaan material bangunan yang bersifat Dari kedua kebijakan pemerintah yang berlaku, dapat dilihat bahwa terdapat
eco-label dan merupakan material bangunan lokal. beberapa kriteria penting dalam mewujudkan pembangunan yang ramah
lingkungan, salah satunya adalah dengan memperhatikan aspek material
Dalam Rancangan Peraturan Menteri (Raper-men) Pekerjaan Umum Tentang bangunan yang menjadi dasar awal dalam suatu pembangunan.
Pedoman Teknis Bangunan Hijau [9], kriteria bangunan hijau dibedakan menjadi
Sumber: [1] Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2010 tentang
dua, yaitu: Pertama, kriteria pembangunan yang mencakup aspek perencanaan
Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan. [2] Peraturan Menteri Pekerjaan
dan pelaksanaan. Kedua, kriteria pemanfaatan yang mencakup aspek pemelihara- Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/Prt/M/2015 Tentang
an, aspek perawatan, dan aspek pemeriksaan berkala. Kriteria spesifik dari tahap Bangunan Gedung Hijau.
pelaksanaan adalah:
a. Manajemen efisiensi energi
b. Manajemen efisiensi air
c. Manajemen penggunaan material
d. Manajemen pelaksanaan konstruksi.

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN
 Ringkasan Kriteria Sumber dan Siklus Material (GBCI)
Tabel Kriteria Sumber dan Siklus Material

Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Baru Versi 1.1

 Ringkasan Tolok Ukur Sumber dan Siklus Material

 Penggunaan Refrigeran (CFC).


Tujuannya mencegah pemakaian bahan dengan potensi merusak ozon yang tinggi.
Tolok ukur dan desainnya adalah tidak menggunakan chloro fluoro carbon (CFC) sebagai refrigerant dan
halon sebagai bahan pemadam kebakaran.
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Baru Versi 1.1

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN
Penggunaan Potongan Kayu Bekas Sebagai
 Penggunaan Material Bekas/Daur Ulang. Material Pengganti Bata Merah
Tujuannya memanfaatkan material bekas (reused) bangunan lama dan/atau dari
tempat lain untuk mengurangi penggunaan bahan mentah baru, mengurangi limbah
pembuangan dan memperpanjang usia bahan material.

Tolok ukurnya adalah menggunakan kembali semua material bekas, baik dari
bangunan lama maupun tempat lain, berupa bahan struktur utama, fasad, plafon,
lantai, partisi, kusen, dan dinding, setara minimal 10% dari total biaya material. Semakin
besar persentase penggunaan material penilaian bertambah. Dalam hal ini,
perancangan perlu memperhatikan factor-faktor :
• Mengembangkan alternatif desain, khususnya untuk memasukan unsur bahan
bangunan lama kedalam bangunan baru. Sumber: http://www. rumahku. com /artikel /read/kayu- bekas-
• Dalam hal membangun baru pada bekas bangunan lama, dapat mencari bisa- dimanfaatkan –jadi-elemen –arsitektur -yang -unik- 415022
alternative desain fasad atau atap baru dengan tetap mempertahankan struktur
yang lama, misalkan dengan struktur transparan, struktur ringan (kabel dan Penggunaan Keramik Bekas
membran) yang lebih mudah diaplikasikan Sebagai Material Lantai Kamar Mandi
• Perancangan gedung baru menggunakan sistem modular, penggunaan bahan
bangunan yang memiliki tingkat keawetan tinggi dan dapat di daur ulang
/digunakan kembali, penggunaan komponen bangunan prefabrikasi, agar
dikemudian hari jika bangunan dirubah /dibongkar, bahan-bahannya sebagian
besar masih dapat dipergunakan kembali.
• Pembangunan baru dengan menggunakan sistem struktur dan konstruksi bangunan
yang memudahkan pembongkaran atau penggantian komponen bangunan,
misalkan sambungan dengan sistem baut
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Baru
Versi 1.1

Sumber: http://www.tatangsobandi.com/2014/01/lantai-unik-
dari-limbah-keramik.html

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN

 Penggunaan Material Ramah


Lingkungan. Bambu Sebagai Salah Satu Material Ramah Lingkungan

Tujuannya mengurangi jejak ekologi dari proses ekstraksi


bahan mentah dan proses produksi material.

Tolok ukurnya adalah penggunaan material yang memiliki


sertifikat sistem manajemen lingkungan pada proses
produksinya minimal bernilai 30% dari total biaya material,
penggunaan material yang merupakan hasil proses daur
ulang minimal bernilai 5% dari total biaya material,
penggunaan material yang bahan baku utamanya
berasal dari sumber daya (SD) terbarukan dengan masa
panen jangka pendek (<10 tahun) minimal bernilai 2% dari
total biaya material.
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk
Gedung Baru Versi 1.1
Sumber: http: //www.afrid - fransisco.id/2017/04/menghasilkan-l pohon- bambu. html

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN

 Penggunaan Material yang Tidak


Bangunan Yang Tidak Menggunakan
Merusak Ozon. Bahan Perusak Ozon

Tujuannya adalah menggunakan


bahan yang tidak memiliki potensi
merusak ozon.

Tolok ukur dan desainnya adalah


tidak menggunakan bahan perusak
ozon pada seluruh sistem gedung.
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk
Gedung Baru Versi 1.1

Sumber: https://kanakatoursandorganizer.wordpress.com/2016/01/15/green-school-
sekolah-alam-unik-di-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN

 Penggunaan Kayu yang Bersertifikat.


Tujuannya adalah menggunakan bahan kayu yang dapat
dipertanggungjawabkan asal usulnya untuk melindungi
kelestarian hutan.

Tolok ukurnya adalah penggunaan bahan material kayu


yang bersertifikat legal sesuai dengan Peraturan
Pemerintah tentang asal kayu dan sah terbebas dari
perdagangan kayu ilegal sebesar 100% biaya total material
kayu, dan poin bertambah jika 30% dari kayu tersebut di
atas menggunakan kayu bersertifikasi dari pihak Lembaga
Ekolabel Indonesia (LEI) atau Forest Stewardship Council
(FSC). Perancangan harus memperhatikan:
• Penggunaa material kayu yang bersertifikat ekolabel.
• Penggunaan kayu harus diawetkan sesuai dengan SNI 03-
Sumber: http://sipilfull.blogspot.co.id/2012/03/struktur-bagian-kayu.html
5010.1-1999 tentang Pengawetan Kayu Perumahan dan
Gedung.
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Baru Versi 1.1

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN
 Penggunaan Material Prefabrikasi.

Tujuannya meningkatkan efisiensi dalam Bangunan Rumah Hasil Prefabrikasi


penggunaan material dan mengurangi sampah
produksi.

Tolok ukurnya adalah penggunaan material


modular atau prefabrikasi (tidak termasuk
equipment) sebesar 30% dari total biaya
material.
Dalam hal ini, perancangan bangunan
diarahkan untuk:
• Menunjang sistem produksi bersih (cleaner
production) melalui system koordinasi modular
struktur dan elemen bangunan lainnya, sistem
konstruksi yang memudahkan penggantian
komponen bangunan, bahan bangunan yang
dapat di daur ulang/digunakan kembali.
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk
Gedung Baru Versi 1.1

Sumber: http: //ikons.id /Rekomendasi/ Tentang


%20Rumah % 20Prefab .html

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


MATERIAL & COMPONEN
 Penggunaan Material Regional.
Batu Bata Merah
Tujuannya adalah mengurangi jejak karbon dari moda
transportasi untuk distribusi dan mendorong
pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Tolok ukurnya adalah penggunaan material yang


lokasi asal bahan baku utama dan pabrikasinya dekat
dengan lokasi, dan masih dalam wilayah Republik
Indonesia. Perancangan bangunan ramah lingkungan
sesuai prinsip zero emission, harus memperhatikan jejak Sumber: http://hargaper.com/harga-batu-
karbon yang terkandung dalam bahan bangunan. alam.html
Dalam perancangan dapat diarahkan untuk:
• Penggunaan material yang lokasi asal bahan baku Batu Alam
utama dan pabrikasinya berada di dalam radius
1.000 km dari lokasi proyek minimal bernilai 50% dari
total biaya material.
• Penggunaan material yang lokasi asal bahan baku
utama dan pabrikasinya berada dalam wilayah
Republik Indonesia bernilai minimal 80% dari total
biaya material.
Sumber: Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk
Gedung Baru Versi 1.1
Sumber: http://hargaper.com/harga-batu-
alam.html

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Green School Bali (GSB)


Deskripsi Objek Penelitian
Green School Bali (GBC) berlokasi di Banjar Saren,
Desa Sibang Kaja, Abiansemal, Badung. sekitar 30
kilometer dari pusat Kota Denpasar.

Dirintis sejak tahun 2007 oleh John Hardy, seorang


pengusaha perhiasan dan barang mewah dari
Kanada yang telah membuka usahanya di Bali sejak
tahun 1970-an dengan bantuan jasa arsitek lokal bali
(PT Bamboo Pure). GSB mulai dibuka pada 1
September 2008 dan diresmikan pada Mei 2009
dengan lahan seluas 8 hektar .
Sumber: http://architectureforbetterlife.blogspot.co.id/2012/01/green-school-bali- Sumber: https://www.jawapos.com/read/2016/10/15/57542/green-school-bali-sekolah-alam-yang-
indonesia.html bikin-penasaran-ban-ki-moon

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Eksterior Green School Bali (GSB)


CONNECTED WITH NATURE
Merupakan konsep utama dalam perancangan
arsitektur dari Green School Bali. Konsep utama
yang ingin “lebih dekat” dengan alam ini juga
menjadi tolak utama pemilihan lokasi / lahan
yang berdekatan langsung sungai Ayung, Bali.

Ide dasar pembangunan sekolah di atas areal


seluas 8 hektar itu adalah untuk menerapkan
ajaran Trihita Karana. Oleh karena itu, tidak ada
bahan buatan pabrik atau zat kimia yang
dipergunakan di sekolah ini. Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/
Sumber: http: //wiedesignarch. blogspot.co.id /2011/05/green – school – bali -
arsitektur. html

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Ikon Green School Bali

Ikon sekolah itu diberi nama Heart of the


School. Wujudnya berupa tiga rumah
panggung bertingkat yang berimpitan
dengan luas bangunan 4.500 meter
persegi.
Sumber: http://www.pontianakpost.co.id/green-school-bali-sekolah-alam-yang-unik-
dan-ramah-lingkungan

Sumber: https://kanakatoursandorganizer.wordpress.com/2016/01/15/green-school-sekolah-alam-
unik-di-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Site Plan GBC

Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Denah Bangunan Utama


Lantai 0/ Lantai Dasar

Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Denah Bangunan Utama

Lantai 1

Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Denah Bangunan Utama

Lantai 2

Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Elevasi

Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Elevasi

Elevasi
Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

TAMPAK

Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

TAMPAK

Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

TAMPAK

Sumber: https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Analisis Siklus dan Sumber Material


Tahap Pelaksanaan Pembangunan

Hampir keseluruhan material yang digunakan pada


bangunan Green School Bali menggunakan material
yang ramah lingkungan seperti menggunakan material
bambu, alang-alang, rumput kuda, batu alam, dan
tanah liat.

Mulai dari tahap konstruksi perancangan, hingga


tahap penyelesaian terlihat secara keseluruhan
menggunakan material ramah lingkungan atau
memanfaatkan hasil alam terbaharukan terutama
bambu sebagai konstruksi utamanya.
Sumber: ttps: // www. flickr. com/ photos / green
Sumber: https://kanakatoursandorganizer.wordpress.com/2016/01/15/green-school-sekolah-alam-unik-di-bali/
school

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Analisis Siklus dan Sumber Material


Ruang Kelas Tanpa Sekat/ Dinding
Bangunan ini terdiri dari ruang kelas, pusat kebugaran, ruang
perakitan, perumahan, kantor, kafe dan kamar mandi. Sebagian
besar terdiri dari berbagai ruangan kelas . Bahan Baku dari gedung
ini adalah Bambu lokal, yang diambil dari pengembangan
berkelanjutan (perkebunan) sehingga terus dikembangkan dan
menghasilkan stok yang banyak , Sehingga nanti Bambu tersebut
bisa digunakan untuk bereksperiment arsitektur selanjutnya.
Sumber: http://ibuku.com/design-process/

Selain itu konsep utama bangunan-bangunan di GBC yaitu


semuanya tidak berdinding dan tidak menggunakan AC, melainkan
menggunakan kincir angin yang dialirkan melalui terowongan
bawah tanah. Arsitektur bangunannya hampir semua didominasi
oleh bahan dasar bambu dengan langit-langit yang tinggi, Sumber: http://empatkembara.com/green-school-bali/
sehingga suasana di dalam ruangan tetap terasa sejuk walaupun
cuaca panas.
Sumber: http://empatkembara.com/green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


STUDI KASUS

Interior Bangunan

Analisis Siklus dan Sumber Material

Selain penggunaan material konstruksi


bangunan yang hampir keseluruhan
didominasi oleh penggunaan bambu,
pelengkap interior dalam bangunan, seperti
meja, kursi, rak, dan lemari tempat
menyimpan buku yang digunakan sehari-hari
pun terbuat dari bambu.
Sumber: http://www.pontianakpost.co.id/green-school-bali-sekolah-alam-yang-unik-dan-ramah-lingkungan

Sumber: http://empatkembara.com/green-school-bali/

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


Identifikasi Material Ramah Lingkungan
INDIKATOR TUJUAN TOLAK UKUR CHECKLIST PERNYATAAN

Bangunan GSB sama sekali tidak menggunakan fasilitas berupa


Refrigeran Bukan Perusak Ozon
(Non ODP Refrigerant).
Menghindari penipisan lapisan ozon karena
penggunaan BPO pada Refrigeran
Tidak menggunakan refrigerant hydrochlorofluorocarbon (HCFC) untuk system AC.
*)Bila tidak menggunakan AC, maka memenuhi tolok ukur ini dan mendapat nilai. √ AC, melainkan menggunakan kincir angin yang dialirkan
melalui terowongan bawah tanah.

Banguna GSB menggunakan material bekas, seperti


Penggunaan Material Bekas.
Memperpanjang daur hidup material dan
mengurangi sampah konstruksi.
Menggunakan material bekas. √ pemanfaatan kayu bekas dari kapal sebagai material bagunan
ruang yoga.

Menggunakan material dari sumber terbarukan. √ Menggunakan material bambu, alang-alang, rumput kuda,
batu alam, dan tanah liat.

Mendorong penggunaan material yang


Material dari sumber
ramah lingkungan.
yang
bahan baku utamanya berasal dari sumber Menggunakan material yang berasal dari proses daur ulang. -
yang ramah lingkungan.
Dilengkapi furniture dari sumber terbarukan seperti meja, kursi,
Menggunakan furniture dari sumber terbarukan (Renewable Furniture), daur ulang (Recycled
Furniture), atau bekas (Reused Furniture) √ rak, dan lemari tempat menyimpan buku yang digunakan
sehari-hari, semuanya terbuat dari bambu.

Bahan Baku dari gedung ini adalah Bambu lokal, yang diambil
dari pengembangan berkelanjutan (perkebunan) sehingga
Material dengan Proses Produksi
Ramah Lingkungan
Menghindari kerusakan ekologis dari produksi
produk material.
Menggunakan material yang proses produksinya memiliki sistem manajemen lingkungan. √ terus dikembangkan dan menghasilkan stok yang banyak ,
Sehingga nanti Bambu tersebut bisa digunakan untuk
bereksperiment arsitektur selanjutnya.

Bahan Baku dari gedung ini adalah Bambu lokal, yang diambil
dari pengembangan berkelanjutan (perkebunan) sehingga
Kayu Bersertifikat
Mendukung penggunaan kayu legal dan
menjaga keberlanjutan hutan.
Menggunakan kayu yang legal sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang asal kayu dan
sah terbebas dari perdagangan kayu ilegal. √ terus dikembangkan dan menghasilkan stok yang banyak ,
Sehingga nanti Bambu tersebut bisa digunakan untuk
bereksperiment arsitektur selanjutnya.

Ide dasar pembangunan sekolah GSB adalah untuk


Material Pra Fabrikasi Mengurangi sampah dari aktivitas konstruksi. Menggunakan material prafabrikasi pada komponen bangunan utama. - menerapkan ajaran Trihita Karana. Oleh karena itu, tidak ada
bahan buatan pabrik atau zat kimia yang dipergunakan dalam
pembangunan di sekolah ini.

Mengurangi jejak karbon dari penggunaan


Menggunakan seluruh material yang lokasi asal bahan baku utama dan pabrikasinya berada
di dalam radius 1.000 km dari lokasi proyek. √
Bambu yang dimanfaatkan dalam pembangunan GSB berasal
Material Lokal moda transportasi dan meningkatkan
dari pulau bali dan sebagian kecilnya diambil dari pulau jawa.
ekonomi Setempat.
Menggunakan material yang berasal dari dalam wilayah Republik Indonesia. √
Memberikan pemahaman bahwa setiap
material bangunan yang digunakan Bambu yang digunakan diambil secara selektif dari sumber
Jejak Karbon berpotensi meninggalkan jejak karbon dari
bahan dasar yang dikandungnya dan proses
Melakukan perhitungan jejak karbon yang berasal dari penggunaan bahan bangunan utama;
semen olahan, bata merah, besi beton, keramik kaca dan kayu dalam rumah. √ lokal, diperlakukan secara ekologis, kemudian diuji lab untuk
memastikan daya tahan dan integritasnya.
pembuatannya.

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


DAFTAR REFERENSI
Syahriyah D. R. (2016). Penerapan Aspek Green Material pada Kriteria Bangunan Ramah Lingkungan di Indonesia.

Putri O. N. (2013). Impementasi Rantai Pasok Hijau Pada Material Proyek Dalam Mendukung Konstruksi Berkelanjutan.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2010 tentang Kriteria dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/Prt/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau.

Green Building Council Indonesia (2012). Perangkat Penilaian Greenship Untuk Gedung Baru Versi 1.1

http://architectureforbetterlife.blogspot.co.id/2012/01/green-school-bali-indonesia.html

http: //wiedesignarch. blogspot.co.id /2011/05/green – school – bali - arsitektur. Html

http://www.pontianakpost.co.id/green-school-bali-sekolah-alam-yang-unik-dan-ramah-lingkungan

https://www.designboom.com/architecture/pt-bamboo-pure-green-school-bali/

https://kanakatoursandorganizer.wordpress.com/2016/01/15/green-school-sekolah-alam-unik-di-bali/

http://empatkembara.com/green-school-bali/

https://www.jawapos.com/read/2016/10/15/57542/green-school-bali-sekolah-alam-yang-bikin-penasaran-ban-ki-moon

ISAK JONATHAN LANGER_175402696


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai