Anda di halaman 1dari 9

TELAAH JURNAL

Jamu Pada Pasien Tumor/Kanker sebagai Terapi Komplementer


Herbal as A Compelementary Therapy for Tumor/Cancer Patients
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SAMARINDA
2017 / 2018
TELAAH JURNAL

I. DESKRIPSI UMUM
NO Item
1. Judul Jurnal
Jamu Pada Pasien Tumor/Kanker sebagai Terapi Komplementer
Herbal as A Compelementary Therapy for Tumor/Cancer Patients

2. Penulis Jurnal
a. Siti Nur Hasanah
b. Lucie Widowati

3. Nama Jurnal /dipublikasikan Oleh


Jurnal Kefarmasian Indonesia Vol.6 No.1-Feb. 2016:49-59

4. Penelaah/review jurnal :

5. Sistematika penulisan :

- Sitematikan jurnal ini terdiri dari Abstrak, pendahuluan, metode dan


analisa, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran serta daftar
pustaka (lengkap).
- Font menggunakan Times New Noman dengan ukuran 12 kata asing di
cetak miring, tata cara penulisan sudah baik dan rapi
- Judul menarik, cukup jelas, akurat, tidak ambigu, komprehensif dan
dapat menggambarkan apa yang akan diteliti.
- Abstrak pada jurnal tersebut sudah cukup padat, jelas, dan mudah
dimengerti serta terdiri dari 212 kata. Cara penulisan abstrak juga sudah
benar secara sistematis mulai dari latar belakang, tujuan, metode
penelitian, hasil, kesimpulan dan kata kunci semua sudah tercantum
didalamnya dan mencantumkan kata kunci.

6. Referensi daftar pustaka :


Buku : Tahun terbitan 1996-2014
Jurnal / Artikel tahun terbit 2007-2014
II. DESKRIPSI CONTENT :

No Komponen Item question to help “Telaah Jurnal”


Jurnal
1 Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian?

Diberbagai belahan dunia tumbuhan obat telah banyak


digunakan untuk pengobatan kanker, baik sebagai pencegahan
maupun pengobatan. Indonesia merupakan negara dengan
kekayaan flora nomor 2 di dunia, memiliki berbagai macam
tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat termasuk
untuk pengobatan kanker. Akan tetapi dalam pemakaian
tumbuhan untuk pengobatan masih rendah bila dibandingkan
dengan beberapa negara Asia, terutama dalam hal pemakaian
tumbuhan obat kanker.

2. Seberapa besar masalah tersebut ?

Di Indonesia, prevalensi penyakit kanker cukup tinggi. Data


Riset Kesehatan. Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi
tumor/kanker di Indonesia adalah 4,3 per 1.000 penduduk dan
merupakan penyebab kematian nomor 7 sebesar 5,7% dari
seluruh penyebab kematian

3. Dampak masalah jika tidak di atasi ?

Penyakit kanker juga menyebabkan beban pembiayaan negara


sangat tinggi. Hal ini dapat diketahui dari data Jamkesmas yang
menunjukkan bahwa pemanfaatan dana Jamkesmas paling
tinggi penyerapannya untuk penanganan penyakit kanker
dibandingkan dengan penyakit degeneratif lainnya.

4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi ? Bandingkan antara


masalah yang ada / kenyataan dengan harapan / target ?

Tidak ada kesenjangan yang tejadi dalam penelitian ini

5. Berdasarkan masalah penilitian, apa tujuan dan hipotesis yang


ditetapkan oleh peneliti?

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan jamu


sebagai terapi komplementer pada dokter praktek jamu.

2 Metode
1. Desain 1. Desain penelian apa yang digunakan ?
penelitian Desain penelitian ini adalah potong lintang non intervensi
a. Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan
efektifitas suatu intervensi ?

Untuk menentukan efektivitas intervensi sampel dibagi


menjadi berbagai kelompok yaitu
1. Pasien dengan terapi jamu,
2. Pasien dengan terapi konvensional dan jamu,
3. Pasien dengan terapi konvensional, jamu dan kesehatan
tradisional
4. Pasien yang menerima terapi jamu dan kesehatan
tradisional

b. Apakah penelitian melakukan random alokasi (randomisasi) ?

Tidak. Penelitian ini tidak menggunakan randomisasi untuk


memisahkan sampel

2. Populasi 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau?


dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien tumor/kanker pada
dokter praktik jamu di Rumah Sakit, Puskesmas, dan praktik
mandiri yang berada pada jejaring dokter di 7 provinsi, yaitu
DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Bali dan Sulsel

2. Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan ekslusi


sampel?

Kriteria inklusi responden meliputi pasien tumor/kanker yang


berobat pada dokter praktik jamu yang mengobati pasiennya
secara komplementer-alternatif. Kriteria eksklusi responden
adalah pasien dengan diagnosis selain tumor/kanker.

3. Bagaimana metode sampeling yang digunakan memilih sampel


dari populasi target?

Jurnal tidak menjelaskan teknik sampling yang digunakan.


Sampel merupakan pasien yang teregistrasi pada dokter praktik
jamu di Rumah Sakit, Puskesmas, dan praktik mandiri yang
berada pada jejaring dokter di 7 provinsi, yaitu DKI Jakarta,
Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Bali dan Sulsel

4. Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian?

Dari penelitian Jamu Registry ini diperoleh 71 pasien


tumor/kanker
3. Pengukuran 1. Variabel apa saja yang diukur dalam penelitian?
atau
pengumpulan Variabel yang diukur adalah kualitas hidup (QoL) pasien
data tumor/kanker

2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?

Pengum-pulan data dilakukan dengan pengisian catatan medik


pasien oleh dokter praktek jamu (tanpa intervensi). Catatan
medik berisi karakteristik pasien; anamnesis keluhan, riwayat
pengobatan, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit
keluarga, penyakit sistem organ; pemeriksaan fisik dan
penunjang; diagnosis holistik meliputi emik dan etik; penilaian
kualitas hidup; penatalaksanaan meliputi terapi konvensional,
kesehatan tradisional, dan jamu. Pada kuesioner follow up
ditambahkan catatan kejadian tidak diinginkan setelah minum
jamu meliputi keluhan yang timbul. Selanjutnya dilakukan
pengiriman catatan medik pasien ke Pusat Jamu Registry di
website

3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data ?

Alat ukur yang digunakan yaitu formulir quality of life (QoL)


dari Komisi Nasional Saintifikasi Jamu yang disarikan dari
WHOyaknidengan menilai kualitas hidup pasien sebelum dan
sesudah diberikan terapi. Hal-hal yang dinilai dalam formulir
ini termasuk 4 aspek kehidupan, yaitu aspek fisik berupa gejala
fisik dan kemandirian, aspek psikis berupa sedih dan cemas,
aspek spiritual berupa tujuan hidup dan arti hidup, serta aspek
sosial berupa kebutuhan dan dukungan. Berbagai aspek ini
dinilai derajat berat atau ringannya dan diberi skor sesuai
derajatnya. Semakin ringan keluhan maka skor akan semakin
besar,dan sebaliknya. Penilaian baik, sedang atau buruk
mengacu pada interval jumlah skor semua dimensi.QoL
dikatakan baik jika memiliki skor 25-.

4. Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/ instrumen yang


digunakan ? apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas
alat ukur ? jika dilakukan apa metode yang digunakan untuk
menguji validitas dan rehabilitas alat ukur dan bagaimana
hasilnya?

Jurnal tidak menjelaskan uji validitas dan reliabilitas alat ukur


yang digunakan.

4. Analisis 1. Uji statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau
data menganalisis data ?
Jurnal tidak menjelaskan analisa data yang digunakan. Menurut
penelaah jurnal ini dianalisis dengan persentase proporsi.
Dimana peneliti hanya melihat jumlah persentase hasil
penelitian.

2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan


metode intention to treat atau on treatment analysis ?

Jurnal ini menggunakn metode on treatment analsis.

a. Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang mengikuti


penelitian , baik yang drop out, loss of follow up, atau berhenti sebelum
penelitian selesai. Sampel yang drop out dianggap hasil intervensi yang
gagal.
b. On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti
penelitian sampai selesai saja, sedangkan sampel drop out dianggap
tidak mengikuti penelitian dan tidak diikuti dalam analisis.
3. Program atau software statistik apa yang digunakan peneliti
untuk menganalisis data ?

Jurnal tidak menjrlaskan software yang digunakan. Namun


melihat aplikasi modern yang sering digunakan dalam
penelitian kemungkinan peneliti menggunakan software SPSS
untuk menganalisis data.

3 HASIL
PENELITIAN

1. Alur 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan


penelitian dan responden yang mengikuti penelitian sampai selesai, drop out
data base line dan loss of follow up ?

Lokasi penelitian bertempat di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik


Jamu, praktek bersama, dan praktik mandiri dimana terdapat
dokter praktik secara komplementer-alternatif di DKI Jakarta,
Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Bali dan Sulsel. Perangkat
penelitian yang digunakan berupa rekam medik dokter praktek
jamu dan template pada website Pusat Teknologi Terapan
Kesehatan dan Epidemiologi Klinik. Karena penelitian sifatnya
hanyabmengumpulkan data rekam medik dari dokter maka
tidak ada pasien yang drop out

2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline data ?

- Responden penelitian ini adalah pasien dewasa yang


datang ke dokter praktek jamu. Terdapat 71 pasien
dengan total 129 kunjungan, yang bervariasi antar 1-4
kali kunjungan per pasien
- karakteristik pasien dengan keluhan kanker berada pada
usia antara 20 hingga lebih dari 71 tahun. Persentase
terbesar pada rentang usia 41-50 tahun yaitu sebesar
39,4%, diikuti usia 31-40 tahun sebesar 23,9%, usia 51-
60 tahun sebesar 16,9%. Jumlah pasien perempuan 6
kali lebih banyak daripada laki-laki.
- Jenis kanker yang ditemukan terbanyak pada organ
payudara (45,1%). Tumor/kanker ginjal, darah, kelenjar
getah bening, lidah, dan kulit hanya ditemukan 1,4%,
- Dari 71 pasien tumor/kanker, 57 pasien (80,3%)
menerima terapi jamu, 10 pasien (14,1%) menerima
terapi konvensional dan jamu, 2 pasien (2,8%)
menerima terapi konvensional, jamu dan kesehatan
tradisional; dan 1pasien (1,4%)menerima terapi jamu
dan kesehatan tradisional

2. Hasil 1. Apa hasil utama dari penelitian ? jika peneliti melakukan uji
penelitian hipotesis, apakah hipotesis peneliti terbukti atau tidak terbukti
( bermakna atau tidak secara statistik) ? apakah hasil penelitian
juga bermakna secara klinis ?

 Sepuluh komponen jamu yang paling banyakdigunakan pada


pasien tumor/kanker berturut-turutadalahkunyit putih, rumput
mutiara, bidara upas, sambiloto, keladi tikus, temulawak, temu
mangga, daun dewa, benalu,dandaun sirsak.
 Pada akhir terapi ditemukan 79,6% pasien dengan kualitas
hidup yang membaik dan 20,4% yang menetap, pada
penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa terapi komplementer
alternatif dapat meningkatkan kualitas hidup pada pasien
tumor/kanker yang berobat di dokter praktek jamu yang
terlibat dalam penelitian ini.
 Sebanyak 3,1% pasien yang hanya diterapi jamu saja tanpa
diterapi konvensional mengalami kejadian yang tidak
diinginkan berupa mual, muntah,alergi pada kulit, rasa
kembungdan cepat kenyang, dan masa perdarahan menstruasi
yanglebih pendekdarisatuminggu. Hal ini terjadi pada terapi
komponen jamu temulawak, keladi tikus, kunirputih, rumput
mutiara, sambiloto, daun ungu, temu putih, daun dewa,
kunyit,dan bidara upas.

2. Untuk penelitian eksperimen dengan variabel dependen


kategorik, apakah peneliti menjelaskan tentang nilai
kepentingan klinis dari hasil penelitian seperti numberneed to
treat(NNT), relative risk reduction(RRR), atau absolute risk
reduction(ARR)

Peneliti tidak mencamtumkan NNT, RRR ataupun ARR


4 Diskusi 1. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian ?
(discuss) apakah peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah
tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan
teori terkini ? catatan : meskipun hasil penelitian tidak sesuai
dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika
peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa
hipotesisnya tidak terbukti.

Peneliti membuat interprestasi yang jelas dan rasional tentang


penelitiannya dimana peneliti mengambil atau membuat
penelitian sesuai dengan teori yang telah ada. Serta peneliti
membuat penjelasan tentang penelitiannya dikaitkan dengan
teori dan jurnal penelitian terdahulu. Hasil penelitian dalam
jurnal ini sesuai dengan hipotesis. Dan hasil penelitian dalam
jurnal ini seiring dengan penelitian sebelumnya.

2. Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya


dengan penelitian-penelitian terdahulu serta teori yang ada saat
ini untuk menunjukan relevansi ?

Peneliti selalu mengaitkan hasil penelitiannya dengan teori


yang ada sehingga hasil penelitiannya pun bisa terbukti secara
ilmiah maupun teori. Penelitian sebagai evidenced based
practice dalam pemecahan permasalahan terutama masalah
kanker di Indonesia. Jamu bisa menjadi terapi komplementer
untuk pengobatan kanker. Banyak sekali tanam obat yang
mampu membentu penyembuhan kanker ataupun untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

3. Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian ?

Terdapat 51,4% pasien yang datang dengan kualitas hidup yang


baik, 40% sedang dan 8,6% buruk. Hal initerdapat separuh
lebih pasien yang berobat memiliki kualitas hidup yang baik.
Selanjutnyasetelah mendapat terapi, baik konvensional,
tradisional maupun terapi jamu, terdapat 79,6% pasien yang
mengalami perbaikan kualitas hidup dan 20,4% yang kualitas
hidupnya menetap. Pada penelitian ini tampak bahwa pasien
yang mencari pengobatan komplementer alternatif berada pada
semua derajat kualitas hidup, meskipun tidak terdistribusi
secara merata.Pasien yang datang dengan kualitas hidup buruk
pada pasca terapi menjadi membaik atau menetap, tidak ada
yang memburuk pada akhirnya..

4. Bagaimana applicability hasil penelitian menurut peneliti ?

Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan diberbagi tempat


praktek klinik. Kususnya praktek-praktek kedokteran.
Harapannya terapi dengan jamu atau obat-obatan alami bisa
menjadi pilihan terapi untuk pasien-pasien kanker. Sehingga
tidak hanya menggunakan terapi konvensional seperti obat-
obatan imiawi saja namun dapat di kolaborasikan dengan jamu
sebagai terapi komplementar.

5. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting praktik


klinik lainnya ?

Ya. Beberapa fakta yang kita jumpai pada masyarakat akhir-


akhir ini adalah kecenderungan kembali ke alam. Banyaknya
pilihan tanaman obat yang ditawarkan, mahalnya biaya
pengobatan kanker secara konvensional, ketidak-berhasilan
dan banyaknya penyulit sampingan dalam pengobatan kanker
dalam kedokteran konvensional, serta adanya kasus kanker
yang dapat disembuhkan dengan tanaman obat mendorong
makin banyak masyarakat yang memilih pengobatan alternatif
antara lain dengan tanaman obat sebagai cara pengobatan
kanker.

6. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan


penelitian ? apakah kelemahan ini menurunkan validitas hasil
penelitian?

Jurnal tidak menjelaskan kelemahan dan kelebihan penelitian.


Peneliti hanya memberikan saran untuk peneliti selanjutnya
perlu penelitian dengan jumlah responden yang lebih besar dan
dilakukan di pusat rujukan kanker agar evaluasi terapi secara
medis juga bisa dilakukan..

Anda mungkin juga menyukai