Anda di halaman 1dari 15

2017

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT


(R K S )
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
RKS

PASAL 1
PENJELASAN UMUM

1.1 Lingkup Pekerjaan


1.1.1 Pekerjaan yang dilaksanakan seperti yang dimaksud dalam Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS) dan gambar-gambar rencana.
1.1.2 Pekerjaan ini adalah Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS) Kabupaten Bireuen
Provinsi Aceh.
1.1.3 Lokasi Pekerjaan adalah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen.

1.2 Kewajiban Pelaksana


1.2 Pelaksana berkewajiban meneliti Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis/RKS,
gambar-gambar rencana/detail, gambar kerja (shop drawings) dan dokumen lainnya,
memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, melakukan pengukuran dan mengkaji
ulang seluruh lingkup pekerjaan dan menganalisis kebutuhan untuk kelancaran dan
penyelesaian pekerjaan.
1.2.2 Pelaksana harus mengerjakan seluruh volume pekerjaan sesuai dengan RAB, RKS,
gambar-gambar pelaksanaan dan dokumen lainnya.
1.2.3 Pelaksana harus menyediakan :
a Bahan-bahan/material yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan yang
memenuhi syarat yang telah ditentukan dan dengan persetujuan direksi/
pengawas.
b. Tenaga kerja ahli yang cukup sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan
menunjuk seorang supervisor dan pelaksana kegiatan di lapangan yang dapat
mengarahkan pelaksanaan pekerjaan dan mengkoordinir para tenaga kerja serta
mempertanggung-jawabkan segala konsekwensi pekerjaan di lapangan.
c. Peralatan yang diperlukan untuk masing-masing jenis pekerjaan.
d. Modal yang cukup untuk menunjang setiap kegiatan dalam rangka penyelesaian
pekerjaan seperti terdapat dalam RAB, gambar rencana dan RKS.
1.2.4 Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat teknis, gambar rencana/gambar detail, penjelasan/keputusan
direksi/pengawas dan syarat-syarat teknis lain yang sudah baku yang tidak disebutkan
dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis ini.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-1


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
1.3 Syarat-syarat Pelaksanaan :
Pelaksanaan pekerjaan harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam :
a. Peraturan-peraturan dan persyaratan yang berhubungan dengan bangunan, tenaga kerja, dan
petunjuk-petunjuk serta peringatan tertulis yang diberikan direksi/pengawas.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan serta risalah penjelasan pekerjaan. Jika ternyata
dalam RKS ini terdapat kelainan atau penyimpangan dengan peraturan-peraturan sebagaimana
yang dimaksud di atas, maka segala perubahannya tetap berlaku.
c. Gambar-gambar pelaksanaan yang meliputi gambar-gambar rencana, gambar detail dan
gambar-gambar yang dibuat oleh pelaksana berupa shop drawing harus mendapat persetujuan
direksi/pengawas.
d. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pekerjaan rehabilitasi fisik ini secara umum
meliputi :
1. PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia).
2. PBI (Peraturan Beton Indonesia).
3. SK SNI T.15-1991-03 (Pedoman Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung).
4. PUBI (Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan Indonesia).
5. Peraturan dan Syarat-Syarat tata cara pemakaian dan perawatan yang dikeluarkan oleh
produsen bahan.
6. Peraturan-peraturan pendukung lainnya dengan segala perubahan yang terakhir dari
peraturan tahun sebelumnya.
7. Peraturan daerah tentang pelaksanaan bangunan di provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam.
8. Undang-undang perburuhan.
9. Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik/produsen bahan bangunan yang
digunkan.
10. Ketentuan-ketentuan hasil pengujian laboratorium.

PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan meliputi : pembersihan lapangan, pengukuran awal, membangun/sewa direksi


keet, gudang, barak pekerja dan tempat kerja tertutup untuk umum. Lokasi direksi keet dipilih
sedemikian rupa agar pengawasan dan pengendalian baik mutu maupun waktu pekerjaan dapat
berjalan secara efektif dan efisien selama pekerjaan berlangsung.

PASAL 3

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-2


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
UKURAN-UKURAN POKOK
1. Titik nol ditentukan oleh direksi atau pihak tertentu yang ditunjuk oleh direksi. Selanjutnya
titik nol menjadi acuan terhadap penentuan peil/elevasi untuk bidang vertical dan area untuk
bidang horizontal.
2. Penentuan titik lain di lapangan dilakukan oleh pihak pelaksana dengan menggunakan
theodolit, waterpass, meteran dan alat lain yang telah dijamin ketelitiannya.
3. Pihak pelaksana harus bertanggungjawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran-
ukuran yang telah ditentukan dalam syarat-syarat teknis serta gambar rencana/desain dan
perubahan-perubahannya setelah mendapat persetujuan direksi/pengawas.
4. Pelaksana membuat shop drawings untuk setiap perubahan ukuran dan harus mendapat
persetujuan direksi/pengawas.

PASAL 4
GUDANG MATERIAL/FASILITAS PENUNJANG

1. Pelaksana harus membuat gudang untuk menyimpan peralatan dan bahan/material bangunan,
seperti semen, baja tulangan, dan bahan-bahan lain yang perlu perlindungan alam.
2. Pelaksana harus menyediakan fasilitas penerangan pada waktu malam hari. Penerangan
tersebut harus terdapat pada setiap bagian bangunan permanen dan banguna sementara.
3. Pelaksana harus mempersiapkan fasilitas air bersih untuk keperluan pekerjaan pengecoran
beton dan pencucian bahan dengan kapasitas yang cukup.
4. Pelaksana harus menyediakan petugas keamanan untuk menjaga keselamatan proyek dari
gangguan pencurian, pengrusakan, dan lain-lain, baik siang maupun malam hari.
5. Pelaksana harus melengkapi setiap pekerja dengan perlengkapan keselamatan kerja seperti
helm, sepatu boot dan hal-hal lainnya.
6. Pelaksana harus menyediakan kotak P3K di lapangan untuk memberi pertolongan pertama
bagi para pekerja yang kecelakaan.

PASAL 5
PENGUKURAN & PEMATOKAN

Pengukuran dan pematokan harus benar dan tepat sesuai gambar rencana dan harus menggunakan
waterpass, titik patok sebagai titk acuan as bangunan atau lainnya digunakan bahan dari kayu keras
untuk patok ukuran 5/7 cm dan papan dengan ukuran 2/20 cm. Antara bagian lahan yang menjadi as
bangunan dengan bidang pematokan harus ada ruang sejarak 1 m untuk memudahkan pergerakan
pekerja dan penempatan material dan peralatan sehingga patok tidak terganggu/tergeser.

PASAL 6

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-3


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
PAPAN NAMA PROYEK

Pelaksana harus memasang papan nama proyek/pekerjaan dengan ukuran 60 x 120 cm pada tempat
yang mudah dibaca dari jalan umum. Bahan tiang dari kayu Seumantok dan papan dari Plywood. Isi
tulisan, warna/cat serta bentuk tulisan akan ditentukan kemudian dan atas petunjuk
direksi/pengawas.

PASAL 7
PEKERJAAN TANAH

1. Galian tanah untuk pondasi, sloof dan saluran harus sesuai dengan ukuran pada gambar
rencana.
2. Urugan kembali harus cukup menutupi bekas galian dan tanah yang tersisa harus
dibersihkan/dibuang dari lokasi pekerjaan.
3. Bahan urugan yang diperlukan harus dari tanah urug atau pasir urug yang baik, banyak
mengandung butiran-butiran/bergradasi kasar serta bila mengandung bahan organic/kimia
harus dalam batas yang ditolerir.

PASAL 8
PEKERJAAN BETON

8.1 Lingkup Pekerjaan


8.1.1 Beton bertulang mutu K.250 dipergunakan pada konstruksi utama seperti sloof, balok,
kolom, ring balok, balok praktis, dan balok latai.
8.1.2 Bahan/material untuk pekerjaan beton sebelum dipakai terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan direksi/pengawas dan bila perlu harus melalui pengujian laboratorium.

8.2 Syarat-syarat bahan


8.2.1 Semen
a. Merk semen yang digunakan adalah setara Semen Andalas Indonesia atau merk
lain yang telah mendapat persetujuan direksi/pengawas.
b. Pengangkutan semen harus ke lapangan harus terlindung dari hujan dan pengaruh
alam lainnya.
c. Semen yang sampai di tempat pekerjaan harus dalam kantong yang utuh.
d. Semen harus disimpan dalam ruangan yang terlindung dari cuaca, tidak menyinggung
dinding beton dan lantai.
e. Semen yang telah menggumpal/membatu tidak diperkenankan untuk dipakai.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-4


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
8.2.2 Kerikil
a. Kerikil yang dipakai harus bermutu baik, bersih, dan bergradasi tidak seragam.
b. Penyimpanan batu kerikil harus dipisahkan dari tanah dan material lain dan
bebas dari pengaruh bahan kimia, organic dan jenis senyawa lainnya.
8.2.3 Pasir
a. Pasir harus terdiri dari butiran yang keras, tajam, dan bersih.
b. Pasir laut tidak boleh digunakan.
c. Pasir tidak boleh mengandung bahan organic, kimia dan lainnya.
8.2.4 A i r
a. Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak berbau,tidak
mengandung bahan kimia dan organic melebihi batas normal.
b. Sebaiknya digunakan air leiding/dari PDAM.
c. Air yang diragukan kualitasnya tidak diperkenankan untuk digunakan.
8.2.5 Baja Tulangan
a. Jenis baja tulangan untuk struktur beton bertulang digunakan besi polos mutu
U32 yang tegangan leleh 3200 kg/cm2 sedangkan untuk non struktur boleh
menggunakan besi polos mutu U24 yang mempunyai tegangan leleh 2400
kg/cm2.
b. Baja tulangan harus bersih dari minyak, gemuk, atau bahan lain yang dapat
mengurangi daya lekat antara beton dengan tulangan dan dapat menyebabkan
korosi.
c. Baja tulangan yang didatangkan ke tempat pekerjaan harus merupakan barang
baru dan disimpan di tempat penyimpanan yang terlindung pengaruh alam
sehingga mengurangi mutu baja tulangan.
d. Direksi dapat menolak bahan baja tulangan yang tidak baik, dan pelaksana harus
membawa keluar untuk diganti dengan yang baru.
8.2.6 Kawat Ikatan
Kawat ikatan harus dibuat dari baja lunak diameter 1 mm dan tidak bersepuh seng.

8.2.7 Cetakan (Bekisting)


Kayu bekisting/cetakan dari bahan kayu kelas III.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-5


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
8.3 Tata Cara Kerja
8.3.1 Pekerjaan Beton Bertulang
a. Pemasangan bekisting harus rapi, kuat dan di gip agar diperoleh bidang yang
cukup rata, kuat dan menyatu untuk bidang sambungan.
b. Sambungan papan-papan harus rapat dan tidak bocor sehingga Fas tetap terjaga pada
saat pengecoran dan pasca pengecoran.
c. Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar rencana konstruksi/detail,
kokoh dan kuat agar selama pengecoran posisi tulangan tidak bergeser.
8.3.2 Pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan yang akan digunakan cukup tersedia di tempat pekerjaan dan peralatan
dengan kondisi siap pakai.
b. Cetakan dan baja tulangan sudah terpasang dengan baik, serta telah diperiksa oleh
direksi/pengawas dan mendapatkan persetujuannya untuk pengecoran.
c. Bekisting/cetakan harus bersih.
d. Permukaan beton lama harus rata dan dibersihkan.
e. Penempatan semua peralatan sudah ditentukan dalam posisi yang tepat, serta alat
bantu tersedia dalam jumlah yang cukup.
f. Sebelum pengecoran beton dilaksanakan, pelaksana harus memberitahu
direksi/pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
g. Tempo pengadukan beton dengan pengecoran/penuangan ke bekisting harus cepat
untuk menghindari pengerasan dan pada saat pengecoran job mix/adukan beton
harus dipadatkan/diratakan dengan menggunakan vibro sehingga tidak ada pori-
pori beton dan kekosongan.
h. Pengecoran setiap unit tidak boleh terjadi stagnasi sehingga terjadi
ketidakhomogenan mix design.
i. Setiap kali dilakukan pengecoran, pelaksana harus membuat skedul dan
memberitahukan kepada direksi/pengawas untuk persetujuan jadwal pengecoran.
j. Volume pengecoran yang besar, pengerjaannya harus dimulai pagi hari untuk
menghindari stagnasi pekerjaan sehingga hasil pengecoran menjadi tidak
homogen.
k. Waktu pengecoran tidak pada kondisi cuaca mendung karena bila hujan turun
dapat mempengaruhi Fas yang berakibat pada menurunnya mutu beton, bila hujan
tiba-tiba maka pelaksana harus menutup semua hasil pengecoran dengan plastis
atau material lainnya untuk menghindari perubahan fas.
8.3.3 Perawatan Beton
Bagian beton struktur tidak boleh dibebani (muatan mati atau muatan hidup) pada
umur beton masih dibawah 28 (dua puluh delapan) hari dari waktu pengecoran.
Selama waktu tersebut harus dijaga kelembabannya dengan cara membungkus dengan
plastic dan menyiramnya.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-6


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
8.3.4 Pembongkaran Cetakan
a. Pelaksana harus memberitahukan kepada direksi/pengawas ketika akan
membongkar cetakan/bekisting.
b. Setelah membongkar cetakan/bekisting bila terdapat cacat pelaksana harus
memperbaiki baik mutu maupun performa beton.

PASAL 9
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

9.1 Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu Gunung/Kali


9.1.1 Pasangan pondasi batu gunung/kali dengan komposisi 1 : 3 yaitu 1 semen porland : 3
pasir pasang dan batu gunung/batu kali sebagai bahan/material utama.
9.1.2 Batu gunung/kali yang digunakan harus yang cukup kuat dan permukaannya tidak rata
dan telah mendapat persetujuan direksi/pengawas untuk pemakaiannya.
9.1.3 Bahan semen, pasir pasang, dan air yang digunakan sama seperti yang disyaratkan
untuk pekerjaan beton.

9.2 Pekerjaan Pasangan Bata


9.2.1 Pasangan dinding batu bata ½ batu dengan perbandingan campuran adukan 1 : 2 dan 1
: 4 sesuai dengan gambar rencana.
9.2.2 Batu bata yang digunakan harus yang cukup kuat dan rata permukaannya dan telah
mendapat persetujuan direksi/pengawas untuk pemakaiannya.
9.2.3 Bahan semen, pasir pasang, dan air yang digunakan sama seperti yang disyaratkan
untuk pekerjaan beton.

9.3 Pekerjaan Plasteran


9.3.1 Plasteran adukan 1 : 2 digunakan pada dinding ruangan dengan ketinggian
sesuai gambar rencana atau shop drawings bila ada perubahan.
9.3.2 Plasteran adukan 1 : 4 digunakan pada pada bagian dinding ruangan selain dinding
dengan pasangan 1 : 2 dan dinding partisi (sesuai gambar).
9.3.3 Bahan semen dan pasir, dan air yang digunakan sama seperti yang disyaratkan untuk
pekerjaan beton.
9.3.4 Permukaan dinding/beton sebelum diplaster terlebih dahulu harus dibersihkan dan
disiram dengan air.
9.3.5 Permukaan plasteran harus kelihatan halus, rata, dan tidak bergelombang.
9.3.6 Tebal plesteran 1,5 cm atau sesuai kebutuhan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-7


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
9.3.7 Plasteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak-retak, tidak tegak
lurus, dan cacat lainnya harus diperbaiki sesuai yang disyaratkan dan mendapat
persetujuan direksi/pengawas.

PASAL 10
PEKERJAAN LANTAI DAN GRANIT/KERAMIK

10.1 Lingkup Pekerjaan


10.1.1 Lantai ruangan seperti tercantum pada gambar rencana dipasang granit 60 x 60 cm,
lantai keramik 25 x 25 cm untuk KM/WC dan 25 x 40 cm untuk dinding dengan spesi
1 PC : 3 Ps setebal minimal 2,5 cm.
10.1.2 Sebelum pekerjaan pemasangan granit/keramik dipasang lantai beton tumbuk
dengan campuran 1 PC : 3 Ps : 5 Kr, setebal sesuai gambar dan diatasnya dipasang
keramik sesuai yang tertera pada gambar rencana.

10.2 Bahan-bahan
10.2.1 Keramik yang digunakan kwalitas baik, produk dalam negeri.
10.2.2 Bahan semen dan pasir, dan air yang digunakan sama seperti yang disyaratkan untuk
pekerjaan beton.
10.2.3 Bahan keramik sebelum dibawa ke lapangan harus diperlihatkan contoh terlebih
dahulu kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan direksi/pengawas.

10.3 Pemasangan dan Cara Kerja


10.3.1 Sebelum pemasangan lantai, harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu hal-hal
sebagai berikut :
a. Permukaan tanah yang akan di cor dengan beton tumbuk harus rata, bersih, padat dan
disiram dengan air untuk mendapat kelembaban/kestabilan suhu dan membuat padat
pori-pori tanah.
b. Permukaan lantai yang akan dipasang granit/keramik harus rata dan bersih dari tanah,
debu dan bahan kimia/organic lainnya.
10.3. Granit/keramik sebelum dipasang harus dilakukan seleksi/pemilihan untuk
mendapatkan ukuran yang seragam dan direndam dalam air yang bersih, pemasangan
dengan menggunakan pasta semen, keramik harus dipasang simetris terhadap ruang,
apabila ada pemotongan lembaran keramik maka harus dilakukan dengan mesin
potong.
10.3.3 Untuk pengisian nut granit/keramik dilakukan setelah pemasangan granit/keramik
secara total sudah benar, pengisian dilakukan dengan scrap yang bungkus
plastic/karet sehingga permukaan granit/keramik tidak rusak/kasar dan bahan isian
nut harus dempul keramik.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-8


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
PASAL 11
PEKERJAAN KAYU, KACA, DAN PLAFOND

Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan pekerja, peralatan, dan bahan-bahan/material untuk
pekerjaan kusen, pintu, jendela, ventilasi dan plafond, sesuai dengan gambar rencana/detail serta
syarat-syarat yang berlaku.

11.1 Lingkup Pekerjaan


11.1.1 Aluminium dipasang untuk semua kusen pintu dan jendela/ventilasi sesuai dengan
gambar rencana dan dilengkapi perangkat bantu sesuai kebutuhan.
11.1.2 Plafond menggunakan Gypsum 9 mm dan rangka hollow metal furing sesuai dengan
gambar rencana dan menggunakan profil plafond yang ditentukan kemudian.
11.1.3 Listplank papan menggunakan papan kelas II dengan ukuran sesuai gambar rencana.
11.1.4 Model mengikuti gambar atau shop drawings atas persetujuan direksi/pengawas.

11.2 Bahan-bahan
11.2.1 Kayu
a. Ukuran Aluminium harus sesuai dengan ukuran detail dan merupakan ukuran
bersih.(ukuran jadi).
b. Kayu/papan harus kering, lurus, tidak bermata dan memenuhi syarat-syarat
dalam PPKI.
c. Kusen mempergunakan Kusen Aluminium dan pintu panel mempergunakan
papan kayu kelas II.
11.2.2 Kaca
a. Kaca harus mutu baik, permukaan harus rata/datar tidak terdapat garis bekas
gesekan dengan benda keras lainnya dan retak akibat benturan.
b. Ketebalan kaca 5 mm untuk jendela atau sesuaikan menurut kebutuhan.
11.3 Konstruksi Kusen Pintu, Jendela, Plafond Gypsum :
a. Pemasangan kusen pintu dan jendela pada dinding, kolom harus diperkuat dengan
angker-angker dan klem-klem.
b Agar diperhatikan konstruksi kusen pintu, jendela dan ketinggiannya melebihi 210 cm,
pelaksana wajib mengecek kembali kekuatan konstruksinya, selanjutnya dapat
digambarkan dalam shop drawings.
c. Penggantung dan angker-angker baut plafond harus ditanamkan kuat dalam balok-balok
beton maupun dinding.
d. Cara pemasangan plafond gypsum sesuai dengan gambar rencana dan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-9


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
11.4 Pelaksanaan Pekerjaan
11.4.1 Kusen Pintu, Jendela :
a. Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu diperiksa jumlah dan type kusen
pintu dan jendela harus sesuai gambar rencana.
b. Semua ukuran kusen pintu dan jendela harus sesuai gambar rancangan,
diskusikan/buatkan laporan secara tertulis kepada direksi/pengawas untuk setiap
perubahan.
c. Pengukuran di lapangan diperlukan agar mendapat hasil ukuran yang tepat/sesuai
kebutuhan sehingga memudahkan mengajukan shop drawings dan pemasangan,
untuk mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.
d. Setelah mendapat persetujuan, perakitan untuk pemasangan dapat dilakukan.
e. Pemasangan kusen, pintu dan jendela/ventilasi harus baik, tegak lurus, siku,
ambang ukuran atas dan bawah sama, setelah terpasang pintu, jendela dapat
dibuka dan ditutup dengan sempurna.
11.4.2 Pekerjaan Kaca
a. Semua konstruksi kaca harus ditempatkan/dipasang sesuai dengan gambar
rencana.
b. Ukuran dan ketebalan harus sesuai yang tersebut digambar rencana.
c. Pemasangan kaca ditempatnya harus dilapisi/diisi sealant antara kaca dengan
bingkainya.
11.4.3 Pekerjaan Plafond
a. Pemasangan plafond harus dipasang sesuai dengan pola yang tertera dalam
gambar. Tepi-tepinya harus lurus satu sama lain, dan rata.
b. Rangka utama digantung terhadap beton dengan penggantung-penggantung
rangka hollow metal furing yang dibaut pada setiap maksimum 2 m2 bidang
langit-langit.
11.4.4 Pekerjaan Kayu Lainnya
a. Periksa semua pekerjaan yang berhubungan dengan permukaan setempat
sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan kayu.
b. Semua kayu yang dipakai tidak boleh bekas dan tidak boleh dimenie/diresidu
terlebih dahulu sebelum diperiksa oleh direksi/pengawas.
c. Semua kusen-kusen kayu dibuat dari kayu kelas II, pengangkutan ke lokasi
pekerjaan harus dalam kondisi tertutup untuk menghindari pengaruh alam/cuaca
dan kondis lain dan sebelum pemakaian harus mendapat persetujuan
direksi/pengawas.
d. Tiap kusen yang berhubungan dengan dinding diberi angkur 3 buah dan untuk
kusen pintu dan 2 buah untuk kusen jendela.
e. Daun-daun pintu dibuat dengan rangka kayu Kelas II.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-10


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
f. Pada setiap pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel, dan untuk jendela 2 (dua) buah.
Engsel yang digunakan adalah jenis as permanent atau gambar rencana.

PASAL 12
PEKERJAAN ATAP/LISPLANK

Pekerjaan atap/rangka atap ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan,
lengkap terpasang sampai berfungsi sesuai dengan gambar rencana/detail, serta memenuhi syarat-
syarat dalam buku ini dan mendapat persetujuan dari direksi/pengawas.

12.1 Lingkup Pekerjaan


12.1.1 Membuat/memasang kuda-kuda/kanopi dari Rangka Baja Ringan Galvanise Truss C 75.
12.1.2 Memasang Reng Galvanise 40 mm
12.1.3 Membuat/memasang sambungan-sambungan titik buhul serta memasang baut-baut
antara kuda-kuda/kuda-kuda kanopi dengan dinding bangunan.
12.1.4 Memasang atap genteng metal setara emeral 0,35 dan merapikan bagian pinggir atap/
kanopi.
12.1.5 Memasang listplank papan pada semua bagian bangunan seperti yang terdapat pada
gambar rencana.
12.2 Syarat-syarat Umum dan Peraturan
12.2.1 Syarat-syarat umum Dokumen Tender menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
bagian ini.
12.2.2 Persyaratan-persyaratan konstruksi kayu dan istilah-istilah teknik menjadi suatu
kesatuan dalam bagian ini.
12.2.3 Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini, semua pekerjaan baja/kayu harus sesuai
dengan standar di bawah ini :
a. Peraturan Muatan Indonesia (PMI)
b. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBBI)
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
d. Standard Industri Indonesia (SII)
e. Ketentuan-Ketentuan Yang Relevan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-11


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
12.3 Bahan-bahan
Semua material/bahan harus baru sesuai dengan spesifikasi di bawah ini, kecuali tercantum lain
dalam gambar rencana. Seluruh jenis bahan sebelum didatangkan ke lapangan, pelaksana harus
mengajukan contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan direksi/pengawas.
12.3.1 Kayu
a. Kayu yang dipergunakan untuk listplank adalah kayu kelas II yang berkwalitas baik.
b. Kayu harus kering, lurus, tidak bermata dan pecah-pecah.
c. Ukuran kayu disesuaikan dengan gambar rencana.
d. Kayu yang digunakan harus mendapatkan persetujuan direksi/pengawas.
12.3.2 Penutup Atap
a. Bahan penutup atap dan perabung atap adalah genteng metal setara emeral 0,35
dengan jenis dan merek sesuai dengan petunjuk direksi/pengawas.
b. Seng harus mempunyai permukaan yang utuh, tidak cacat, dan tidak retak/bersirip.
c. Jurai menggunakan seng polos BJLS 0.3.
d. Pemasangan dengan cara memaku dengan menggunakan paku seng dan dipaku pada
bagian gelombang yang melengkung/bergelombang keatas.
d. Sambungan/joint material harus over lap harus harus mengikuti model yang
disyaratkan oleh aturan dan ketentuan-ketentuan khusus yang dikeluarkan oleh
produsen/pabrik.
d. Sudut kemiringan atap harus sesuai gambar rencana atau shop drawing bila ada
perubahan dan mendapat persetujuan direksi/pengawas.

PASAL 13
PEKERJAAN PENGECATAN

13.1 Lingkup Pekerjaan


Secara umum pekerjaan ini meliputi pengadaan pekerja, peralatan dan bahan-bahan sehubungan
dengan pengecatan sesuai dengan spesifikasi. Pekerjaan pengecatan yang diharuskan terdiri atas :
13.1.1 Pengecatan dinding plamur dan cat tembok.
13.1.2 Pengecatan plafond, list profil, dan listplank papan : plamir, cat dasar dan cat warna
kayu.
13.1.3 Pengecatan pintu: plamir, cat dasar dan cat kilat warna kayu.

13.2 Syarat-syarat
Pelaksana harus mengikuti mekanisme/prosedur pemakaian yang telah disyaratkan oleh produsen
produk cat yang telah disetujui oleh direksi/pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-12


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
13.3 Bahan-bahan
13.3.1 Pengecatan dinding tembok/beton menggunakan cat tembok setara produk polymix.
Sedangkan untuk pengecatan pintu, plafond, dan list profil menggunakan cat kayu
setara Kuda Terbang.
13.3.2 Cat harus dalam bungkus asli dan utuh, pada label tersebut ada keterangan-
keterangan tentang nama pabrik, susunan warna, susunan kimia, dan aturan pakai.
13.3.3 Warna :
Warna akan ditentukan kemudian sesuai permintaan direksi/pengawas.
13.4 Tata Cara Kerja
13.4.1 Pelaksana harus membersihkan semua bidang yang akan dicat dan memperbaiki
bagian-bagian yang rusak lalu mendempul/plamir dan menggosoknya sampai rata.
13.4.2 Setelah mendempul sempurna dilakukan pengecatan lapisan pertama untuk semua
bidang bagian secara sempurna, setelah lapisan pertama baru dilanjutkan dengan
lapisan selanjutnya.
13.4.3 Pelaksana harus mencat ulang atau membersihkan bagian yang kotor sebelum serah
terima.

PASAL 14
PEKERJAAN SANITASI

14. 1 Lingkup Pekerjaan


a. Meliputi seluruh pekerjaan, perlengkapan, bahan-bahan, dan peralatan bantu yang
dibutuhkan untuk keperluan washtafel dan perlengkapan kamar mandi.
b. Pekerjaan instalasi air bersih/air kotor dan air hujan, lengkap peralatan bantu sesuai
gambar rencana dan kebutuhan.
14. 2 Syarat-syarat
a. Bahan-bahan beserta perlengkapan yang digunakan harus berkwalitas baik dan
mendapat persetujuan direksi/pengawas.
b. Ukuran bahan harus sesuai gambar rencana atau RAB.
c. Pekerjaan instalasi jaringan air bersih dan kotor harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam Peraturan Plumbing Indonesia.
14. 3 Bahan-bahan
a. Perlengkapan Kamar Mandi :
- Nama barang : Kloset, Kran , Saringan air dll
- Produk : Standar
- Type : Standard
- Warna : Ditentukan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-13


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)
PASAL 15
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Pelaksanaan harus dikerjakan oleh instalatur ahli.
2. Seluruh pemasangan kabel-kabel instalasi listrik harus tertanam dalam tembok dan
terbungkus dengan pipa paralon dengan diameter 1/2 “ atau seperti yang dimaksud dalam RAB
berupa penempelan di dinding dan diklem.

PASAL 16
PEKERJAAN DAN LAIN-LAIN
Lingkup pekerjaan pada bagian ini pekerjaan dengan volume pengadaan, pembuatan dan
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan ini yang terdiri dari :
Pekerjaan Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)

PASAL 17
PENUTUP
1. Setiap persyaratan dan ketentuan yang berlaku yang ada relevansinya dengan pekerjaan yang
tersebut diatas, maka pelaksana wajib mengikuti dan mematuhinya walaupun tidak tersebut
dalam RKS ini.
2. Pelaksana harus mengerjakan semua volume pekerjaan seperti yang tesebut dalam Rencana
Anggaran Biaya, Gambar Rencana dan perubahan/Addendum.

........, ....-.......-.........

CV/PT

NAMA JELAS
Jabatan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) I-14


Pembangunan Instalasi Oksigen Central (OTSUS)

Anda mungkin juga menyukai