Anda di halaman 1dari 18

MEMBUAT CONTOH SOAL GAME THEORY

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah decision analysis


Dosen pengampu Ibu Hanifa Sri Nuryani, M.M

Disusun Oleh
Kelompok 5 :

Yustilia dwimartini
Tri novri lestiana
Yahya qowi
Wira rizkita
Abdi iman utama

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2019
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)

Teori permainan (game theory) :


Pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara
berbagai kepentingan.

Pay off matrixnya tampak dalam Gambar 1.

Player B (pemain kolom)


1 2 3 n

1 a11 a12 a13 a1n


Player A 2 a21 a22 a23 a2n  pay off matrix
(pemain
baris) 3 a31 a32 a33 a3n

m am1 am2 am3 amn

Gambar 1. Pay Off Matrix


Keterangan :
aij = berupa keuntungan atau kerugian.
aij = bernilai positif, berarti pemain A memperoleh keuntungan dan pemain B
menderita kerugian.
aij = berniali negatif, berarti pemain A menderita kerugian dan pemain B memperoleh
keuntungan.

Contoh 1 :
Pemain B
1 2 3 4

1 3 -2 1 5
Pemain A 2 -1 2 3 -1

3 4 -2 -3 5
Gambar 2. Pay Off Matrix dari Strategi Pemain A dan Pemain B
Permainan optimum bila apa yang diterima oleh pihak I sama dengan apa yang dikorbankan
oleh pihak II yang disebut Zero Sum Game (total nol).

Langkah-langkah dalam teori permainan :


1. Tentukan pay off matrix.
2. Tentukan apakah ada saddle point atau tidak. Kalau ada stop, hasil permainannya
(Equilibrium Value = EV) sebesar nilai saddle point dengan masing-masing pemain
menggunakan strategi tunggal atau pure strategy bila tidak dilanjutkan.
3. Kalau tidak terdapat saddle point berarti kedua pemain menggunakan strategi campuran
atau mix strategy. Lakukan dominasi artinya menghilangkan strategi-strategi yang tidak
efektif. Untuk pemain baris, baris yang nilainya besar dapat mendominasi baris yang
nilainya kecil sedang untuk pemain kolom, kolom yang nilainya kecil dapat mendominasi
kolom yang nilainya besar.
4. Bila sudah dilakukan dominasi dapat diketahui ukuran pada pay off matrix, bila :
a. Ukuran matriks 2 x 2, dipecahkan dengan pendekatan probabilitas.
b. Ukuran matriks m x 2 atau 2 x n, dipecahkan dengan menggunakan metode grafis.
c. Ukuran matriks m x n, dipecahkan dengan menggunakan metode simplex.

PERMAINAN STRATEGI-MURNI (PURE-STRATEGY GAME).


Contoh 2 :
Dua perusahaan sedang dalam proses penentuan strategi-strategi pengiklanannya.
Perusahaan A mempunyai tiga strategi promosi dan B mempunyai empat strategi promosi.
Strategi-strategi tersebut dan pay off-nya (kenaikan market share) dari perusahaan A dan
perusahaan B seperti terlihat dalam matriks berikut.

Perusahaan B
B1 B2 B3 B4

A1 8 2 9 5

Perusahaan A A2 6 5 7 8

A3 7 3 -4 10
Tentukan strategi promosi optimum dari perusahaan A dan B !

Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 Minimum Baris

A1 8 2 9 5 2
Perusahaan A A2 6 5 7 18 5 Maksimin

A3 7 3 -4 10 -4

Maksimum Kolom 8 5 9 18

Minimaks

Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan strategi tunggal, dimana perusahaan A
menggunakan strategi harga optimum A2 sebesar 100% agar bisa menghasilkan keuntungan
yang maksimal yaitu sebesar 5 sedangkan perusahaan B menggunakan strategi harga
optimum B2 sebesar 100% agar bisa menghasilkan kerugian yang minimal yaitu sebesar 5.

PERMAINAN STRATEGI CAMPURAN (MIX-STRATEGY GAME).


Dimana :

xi = probabilitas pemain A memilih strategi i (i = 1, 2, 3, ..., m)


yi = probabilitas pemain B memilih strategi j (j = 1, 2, 3, ..., n)
m n
Sehingga :  xi   y j  1
i 1 j1

xi , y j  0 , untuk setiap i dan j

Kriteria minimaks strategi campuran adalah sebagai berikut :


 m

Pemain A memiliki xi  x i  0 ,  x i  1 yang akan menghasilkan
 i 1 
 m m m

max xi min   a i1xi ,  ai 2 xi , ... ,  a in xi 
  i 1 i 1 i 1 
 n 
Pemain B memiliki y j  y j  0 ,  y j  1 yang akan menghasilkan
 j1 

  n n n 
min y j max   a1j y j ,  a2 j y j , ... ,  a mj y j 

  j1 j 1 j 1 

m n
EV *   a
i 1 j1
*
ij ix . y*j

Permainan (2 x 2) Dengan Solusi Probabilitas


Contoh 3 :
Dua perusahaan A dan B sedang dalam proses penentuan strategi harga. Setiap
perusahaan mempunyai tiga strategi harga (harga rendah, menengah dan tinggi). Strategi dan
pay off dari kedua perusahaan tersebut diperlihatkan dalam matriks berikut :

Perusahaan B
B1 B2 B3
A1 2 5 7
Perusahaan A A2 -1 2 4
A3 6 1 9

Tentukan strategi harga optimum dari kedua perusahaan tersebut !


Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3
Minimum Baris
A1 2 5 7
2 Maksimin
Perusahaan A A2 -1 2 4
-1
A3 6 1 9 1
Maksimum Kolom
6 5 9

Minimaks
Tidak memiliki saddle point, diselesaikan dengan pendekatan probabilitas :

Perusahaan B

B1 B2
A1 2 5
Perusahaan A
A3 6 1
Dimana : x1 + x2 = 1
y1 + y2 = 1

Perusahaan A :
2x1 + 6x2 = 5x1 + x2
-3x1 = -5x2
-3x1 = -5(1-x1)
x1 = 5/8 = 0,625
Dimana : x1 + x2 = 1, sehingga nilai x2 = 1 – 5/8 = 3/8 = 0,375
EV A*  2x1 + 6x2
= 2 (0,625) + 6 (0,375) = 3,5

Perusahaan B :
2y1 + 5y2 = 6y1 + y2
-4y1 = -4y2
-4y1 = -4(1-y1)
y1 = 4/8 = 0,5
Dimana : y1 + y2 = 1, sehingga nilai y2 = 1 – 4/8 = 4/8 = 0,5
EVB*  2y1 + 5y2
= 2 (0,5) + 5 (0,5) = 3,5
Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan strategi campuran, dimana perusahaan
A menggunakan strategi harga optimum A1 sebesar 62,5% dan strategi A3 sebesar 37,5%
karena akan menaikkan keuntungan dari 2 menjadi 3,5 sedangkan perusahaan B
menggunakan strategi harga optimum B1 sebesar 50% dan strategi B2 sebesar 50% karena
akan mengurangi kerugian dari 5 menjadi 3,5.

Permainan (2 x n) Dan (m x 2) Dengan Solusi Grafik


Contoh 4 :
1. Dua perusahaan A dan B sedang dalan proses penentuan promosi dalam menaikkan
market share-nya. Perusahaan A mempunyai tiga strategi promosi dan perusahaan B
mempunyai lima strategi promosi. Strategi-strategi dan pay off dari kedua perusahaan
tersebut diperlihatkan dalam matriks berikut :

Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 B5
A1 2 2 3 -1 6
Perusahaan A A2 4 3 2 6 7
A3 1 2 -1 1 1
Tentukan strategi promosi optimum dari kedua perusahaan tersebut !
Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 B5 Minimum Baris
A1 2 2 3 -1 6 -1
Perusahaan A A2 4 3 2 6 7 2 Maksimin
A3 1 2 -1 1 1 -1

Maksimum Kolom 4 3 3 6 7

Minimaks

Tidak memiliki saddle point, diselesaikan dengan pendekatan grafik, matriks menjadi
ukuran 2 x m :

Perusahaan B

B1 B2 B3 B4
A1 2 2 3 -1
Perusahaan A
A2 4 3 2 6
Grafik :

6
5
Maksimin
4
3 B3

2 B2
1 Feasible
Space B1
x1 = 0
-1
B4
-2
Dimana : x1 + x 2 = 1
y1 + y2 = 1

Perusahaan A :
3x1 + 2x2 = -x1 + 6x2
4x1 = 4x2
4x1 = 4 (1 – x1)
x1 = ½ = 0,5
Dimana : x1 + x2 = 1, sehingga nilai x2 = 1 – ½ = ½ = 0,5
EV A*  3x1 + 2x2
= 3 (1/2) + 2 (1/2) = 5/2 = 2,5
Perusahaan B :
3y1 - y2 = 2y1 + 6y2
y1 = 7y2
y1 = 7 (1 – y1)
y1 = 7/8 = 0,875
Dimana : y1 + y2 = 1, sehingga nilai y2 = 1 – 7/8 = 1/8 = 0,125
EVB*  3y1 - y2
= 3 (7/8) – 1/8 = 5/2 = 2,5.
Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan strategi campuran, dimana
perusahaan A menggunakan strategi promosi optimum A1 sebesar 50% dan A2 sebesar
50% karena akan menaikkan keuntungan dari 2 menjadi 2,5 sedangkan perusahaan B
menggunakan strategi promosi optimum B3 sebesar 87,5% dan B4 sebesar 12,5% karena
akan mengurangi kerugian dari 3 menjadi 2,5.

2. Dua perusahaan A dan B sedang dalam proses penentuan strategi promosi dalam
menaikkan market share-nya. Perusahaan A mempunyai lima strategi promosi dan
perusahaan B mempunyai tiga strategi promosi. Strategi-strategi dan pay off dari kedua
perusahaan tersebut diperlihatkan dalam matriks berikut :

Perusahaan B
B1 B2 B3
A1 2 4 3
A2 2 3 5
Perusahaan A A3 3 2 1
A4 -2 6 7
A5 -3 2 2
Tentukan strategi promosi optimum dari kedua perusahaan tersebut !
Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3 Minimum Baris
A1 2 4 3 2
A2 2 3 5 2
Perusahaan A Maksimin
A3 3 2 1 1
A4 -2 6 7 -2
A5 -3 2 2 -3
3 6 7
Maksimum Kolom Minimaks
Tidak memiliki saddle point, diselesaikan dengan pendekatan grafik, matriks menjadi
ukuran n x 2 :
Perusahaan B
B1 B2
A1 2 4
Perusahaan A A2 2 3
A3 3 2
A4 -2 6

Grafik :

6
5 Feasible
Space
4
3 A3

2 A2
1 Minimaks
A1
y1 = 0
-1
A4
Dimana : -2x1 + x2 = 1
y1 + y2 = 1

Perusahaan A :

2x1 + 3x2 = 4x1 + 2x2


-2x1 = -x2
-2x1 = - (1 – x1)
x1 = 1/3 = 0,333
x2 = 1 – 1/3 = 2/3 = 0,677

EV A*  2x1 + 3x2
= 2 (1/3) + 3 (2/3) = 8/3 = 2,67
Perusahaan B :
2y1 + 4y2 = 3y1 + 2y2
-y1 = -2y2
-y1 = -2(1 – y1)
-y1 = 2/3 = 0,677
y2 = 1 – 2/3 = 1/3 = 0,333
EVB*  2y1 + 4y2
= 2 (2/3) + 4 (1/3) = 8/3 = 2,67
Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan strategi campuran dimana
perusahaan A menggunakan strategi promosi optimum A1 sebesar 33,33% dan A3 sebesar
66,67% karena akan menaikkan keuntungan dari 2 menjadi 2,67, sedangkan strategi
promosi optimum perusahaan B adalah B1 sebesar 66,67% dan B2 = 33,33% karena akan
mengurangi kerugian dari 3 menjadi 2,67.

Permainan (m x n) Dengan Solusi Metode Simplex


Strategi Campuran Optimum A memenuhi :
 m m m

max min   a i1xi ,  ai 2 xi , ... , a x 
in i
xi   i 1 i 1 i 1 
dengan batasan
x1 + x2 + … + xm = 1
xi  0 , i = 1, 2, …, m.
 m m m

EV A*    min   a i1 xi ,  a i2 xi , ... ,  a in xi 
 i 1 i 1 i -1 
Sehingga :
maksimumkan z = v
dengan batasan
m

a
i 1
ij x i  EV A* , j = 1, 2, … , n.

x
i 1
i 1

xi  0, untuk semua i
Asumsi bahwa v  0, batasan menjadi :
x1 x2 xm
a11  a 21  ...  a m1 1
  
x1 x2 xm
a12  a 22  ...  a m2 1
  

x1 x2 xm
a1n  a 2n  ...  a mn 1
  
x1 x2 xm 1
  ...  
   
xi
Anggaplah Xi = , i = 1, 2, … , m. Karena

1
max   min  min (X 1  X 2  ...  X m )

Menjadi
minimumkan z = X1 + X2 + … + Xm .
dengan batasan
a11 X1  a12X2  ...  a m1 Xm  1
a21 X1  a 22X2  ...  a m2 Xm  1

a1n X 1  a 2n X 2  ...  a mn X m  1

X1, X2, … , Xm  0

Strategi Campuran Optimum B memenuhi



  n 

n n
min max   a 1j y j ,  a 2 j y j , ... ,  a mj j  
y
yi 
  j1 j1 j1 
dengan batasan
y1 + y2 + … + ym = 1
yi  0 , j = 1, 2, … , n.
 n n n 
EVB*    max   a 1j y j ,  a 2j y j , ... , a mj y j 
 j 1 j1 j1 
dengan batasan
n

a
j 1
ij y j  EVB*

y
j 1
j 1

yj  0, j = 1, 2, … , n.
Asumsi v  0, batasan menjadi :

y1 y2 yn
a11  a 21  ...  a1n 1
  
y1 y2 yn
a12  a 22  ...  a 2n 1
  

yj yj yn
a m1  a m2  ...  a mn 1
  
y1 y2 yn 1
  ...  
   
yj 1
Anggaplah Yj = , j = 1, 2, … , n. Dimana : w = . Karena :
 v
1
min   max  max (Y1  Y2  ...  Yn )

masalah menjadi
maksimumkan w = Y1 + Y2 + … + Yn .
dengan batasan :
a11Y1  a12Y2  ...  a1n Yn  1
a21Y1  a 22Y2  ...  a 2n Yn  1

am1Y1  a m2 Y2  ...  a mn Yn  1

Y1 , Y2 , … , Yn  0
Contoh 5 :
Dua perusahaan A dan B sedang dalam proses penentuan strategi promosi dalam
mendapatkan market share-nya, kedua perusahaan tersebut masing-masing mempunyai
empat strategi promosi. Strategi-strategi dan pay off-nya diperlihatkan dalam matriks berikut :
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4
A1 3 -1 -3 -2
A2 -3 3 -1 -1
A3 -4 -3 3 -3
A4 -5 3 1 5

Perusahaan A

Tentukan strategi promosi optimum dari kedua perusahaan tersebut!

Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 Minimum Baris
A1 3 -1 -3 -2 -3
A2 -3 3 -1 -1 -3 Maksimin
Perusahaan A
A3 -4 -3 3 -3 -4
A4 -5 3 1 5 -5

Maksimum Kolom 3 3 3 5

Minimaks
K  3. Anggaplak K = 5. Matriks di atas menjadi :

Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 Minimum Baris
A1 8 4 2 3 2
A2 2 8 4 4 2 Maksimin
Perusahaan A
A3 1 2 8 2 1
A4 0 8 6 10 0

Maksimum Kolom 8 8 8 10

Minimaks
Tidak memiliki saddle point, diselesaikan dengan metode simplex, matriks menjadi n x m :
Perusahaan B
B1 B2 B3
A1 8 4 2
Perusahaan A A2 2 8 4
A3 1 2 8

Masalah pemrograman linier B :


Maksimumkan w = Y1 + Y2 + Y3
dengan batasan
8Y1 + 4Y2 + 2Y3  1
2Y1 + 8Y2 + 4Y3  1
Y1 + 2Y2 + 8Y3  1
Y1, Y2, Y3  0
Bentuk Standartd:
Objective function maximize w – Y1 – Y2 – Y3 - 0Y4 - 0Y5 - 0Y6 = 0
Subject to Constrains 8Y1 + 4Y2 + 2Y3 + Y4 = 1
2Y1 + 8Y2 + 4Y3 + Y5 = 1
Y1 + 2Y2 + 8Y3 + Y6 = 1
Y1, Y2 , Y3, Y4, Y5, Y6  0
Step I.
W Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 RHS
Zj – Cj
1 -1 -1 -1 0 0 0 0
Y4 0 8 4 2 1 0 0 1 1/8
Y5 0 2 8 4 0 1 0 1 1/2
Y6 0 1 2 8 0 0 1 1 1

Baris Zj – Cj + baris I (1)


Baris II + baris I (-2)
Baris III + baris I (-1)
Step II.
W Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 RHS
Zj – Cj
1 0 -1/2 -3/4 1/8 0 0 1/8
Y1 0 1 1/2 1/4 1/8 0 0 1/8 1/4
Y5 0 0 7 7/2 -1/4 1 0 3/4 3/28
Y6 0 0 3/2 31/4 -1/8 0 1 7/8 7/12

Baris Zj – Cj + baris II (1/2)


Baris I + baris II (-1/2)
Baris III + baris II (-3/2)

Step III.
W Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 RHS
Zj – Cj
1 0 0 -1/2 3/28 1/14 0 5/28
Y1 0 1 0 0 1/7 -1/14 0 1/14 0
Y2 0 0 1 1/2 -1/28 1/7 0 3/28 3/14
Y6 0 0 0 7 -1/14 -3/14 1 5/7 5/49

Baris Zj – Cj + baris III (1/2)


Baris I + baris III (0)
Baris II + baris III (-1/2)

Step IV.
W Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 RHS
Zj – Cj
1 0 0 0 5/49 11/196 1/14 45/196
Y1 0 1 0 0 1/7 -1/14 0 1/14
Y2 0 0 1 0 -3/98 31/196 -1/14 11/196
Y3 0 0 0 1 -1/98 -3/98 1/7 5/49

1
Y1 14  14
y1 =  = 31,11%
w 45 45
196
11
Y2 196  11
y2 =  = 24,44%
w 45 45
196
5
Y3 49  20
y3 =  = 44,44%
w 45 45
196
EVB*  8y1  4 y2  2 y3


EVB*  8 14
45
 41145 220 45  196 45  4,36

Perusahaan A :

z  w  45 , X1  5 , X 2  11 , X3  1
196 49 196 14
5
X1 49  20
x1    0,4444  44,44%
z 45 45
196
11
X2 196  11
x2    0,2444  24,44%
z 45 45
196
1
X3 14  14
x3    0,3111  31,11%
z 45 45
196
EV A*  8 x 1  2 x 2  x 3

EVA*  8 20  45
  21145  14 45  196
45
 4,36

Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan srategi campuran dimana strategi
promosi optimum perusahaan A adalah A1 sebesar 44,44%; A2 sebesar 24,44% dan A3
sebesar 31,11%, karena menaikkan keuntungan dari 2 menjadi 4,36 sedang strategi promosi
optimum perusahaan B adalah B1 sebesar 31,11%; B2 sebesar 24,44% dan B3 = 44,44%
karena menurunkan kerugian dari 8 menjadi 4,3

Anda mungkin juga menyukai