Anda di halaman 1dari 11

Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar

(kelompok 10) Document Transcript


 1. MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI BELAJAR Dosen Pengampu : Wahidin, M.Ag. Disusun
Oleh : 1. Windawati (115-12-028) 2. Ani Maftuhah (115-12-056) 3. Ahmad
Jamari (115-11-046) JURUSAN TARBIYAH Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2013/2014 1

 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T.


karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Pendidikan Bahasa Inggris yang dibimbing oleh Bapak Wahidin, M.Ag..
dengan judul Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Belajar sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita
yaitu Nabi Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kebodohan
menuju ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kelemahan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Salatiga, 2 Desember 2013 Penulis 2

 3. DAFTAR ISI Kata


Pengantar ............................................................................................................. 2
Daftar
Isi ...................................................................................................................... 3
BAB I
Pendahuluan ..................................................................................................... 4
Latar Belakang ................................................................................................. 4
RumusanMasalah ............................................................................................. 4
Tujuan Penulisan .............................................................................................. 4
BAB II
Pembahasan ..................................................................................................... 5
Faktor Internal .................................................................................................. 5
Faktor Eksternal ............................................................................................... 10
BAB III
Kesimpulan ................................................................................................ ... 13
Daftar
Pustaka .............................................................................................................. 14 3

 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar


merupakan kegiatan manusia untuk merubah dirinya dari ketidak tahuan menjadi
tahu, dari ke samaran menjadi jelas. Kegiatan belajar yang dilakukan manusia itu
berlangsung terus menerus, sepanjang hayat, di dalam sekolah maupun diluar
sekolah, dibimbing atau tidak. Premis ini diperkuat oleh kenyataan bahwa
manusia adalah makhluk yang dinamis, bukan makhluk yang statis. Menurut
Cronbach, dalam bukunya Educational Psychology, 1954, hlm. 47 (Sumadi
Suryabrata, 1984, hlm. 251), menyatakan bahwa “Learning is shown by a change
in behavior as a result of experience”. Jadi menurut Cronbach, belajar yang
sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar
menggunakan panca inderanya. Tentunya dalam proses pelaksanaan belajar tidak
akan terlepas dari pengaruh – pengaruh yang datang sebagai stimulus yang dapat
merangsang cepat atau lambatnya bahkan berhasil atau tidaknya sebuah proses
belajar. Maka dalam makalah ini kami menyajikan faktor – faktor yang
mempengaruhi dalam belajar. 1.2 Rumusan Masalah 1. Faktor- faktor apa sajakah
yang memengaruhi belajar yang berasal dari dalam (internal) ? 2. Faktor- faktor
apa sajakah yang memengaruhi belajar yang berasal dari luar (eksternal)? 1.3
Tujuan Penulisan Makalah Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1.
Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhui belajar 2. Agar para mahasiswa
calon guru dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi belajar sehingga
dapat diimplemetasikan terhadap anak didiknya 4

 5. BAB II PEMBAHASAN Secara umum faktor-faktor yang


memengaruhi belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar
individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. 1. Faktor Internal Faktor
internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat
memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor
fisiologis dan psikologis. a. Faktor fisiologis Faktor-faktor ini dibedakan menjadi
dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada
umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisi yang
sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar
individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat
tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena keadaan tonus jasmani
sangat memengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga
kesehatan jasmani. Cara untuk menjaga kesehatan Jasmani antara lain adalah: 1.
Menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat
lelah, lesu, dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar. 2. Rajin
berolahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat, dan 3. Istirahat yang cukup dan
sehat. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama proses belajar
berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil
belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar,
pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan
ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar. Pancaindra
yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh
karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga pancaindra dengan baik, baik
secara preventif maupun yang,bersifat kuratif, dengan menyediakan sarana belajar
yang memenuhi 5
 6. persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara
periodik, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain sebagainya. b. Faktor
psikologis Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
memengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut: 1. Motif Motif merupakan hal
yang penting dalam manusia bertindak. Dengan motif yang kuat, individu akan
berusaha untuk menghadapi tugas yang telah ditentukan. Apabila anak
mempunyai motif yang cukup kuat untuk belajar maka ia akan berusaha agar
dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Motif ini akan cukup kuat apabila individu
mempunyai kesadaran akan makna dan tujuan dari apa yang dilakukannya. Oleh
karena itu harus ditanamkan kepada anak apa kegunaan belajar. Hal ini sangat
penting, lebih-lebih bai anak yang sudah cukup besar. Besar kecilnya motif yang
ada dalam individu juga tergantung kepada jelas tidaknya apa yang akan dicapai
lewat tindakannya itu. Motif ini sangat erat hubungannya dengan minat. 2. Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara
umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah,
2003). Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai
kemampuan umum yang dimiliki seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian,
bakat adalah kemampuan seseorangyang menjadi salah satu komponen yang
diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan
bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses
belajarnya sehingga kernungkina besar ia akan berhasil. Pada dasarnya, setiap
orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai
dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai
kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung
upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan
lebih mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang
dimilikinya. Misalnya, siswa yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah
mempelajari bahasa-bahasa lain selain bahasanya sendiri. 6

 7. 3. Minat Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan


kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut
Reber (Syah, 2003), minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi
disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti
pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan. Namun lepas dari
kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena
memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang tidak
memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau
belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau
pendidik lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi
pelajaran yang akan dipelajarinya. Untuk membangkitkan minat belajar siswa
tersebut, banyak cara yang bisa digunakan. Antara lain, pertama, dengan membuat
materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik
dari bentuk buku materi, desain pembelajaran yang membebaskan siswa untuk
mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa
(kognitif, afektif, psikomotorik) sehingga siswa menjadi aktif, maupun
performansi guru yang menarik saat mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau
bidang studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan atau bidang studi
dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya. 4. Konsentrasi dan perhatian
Agar proses belajar dapat mencapai hasil yang sebaik-baiknya maka diperlukan
konsentrasi yang baik atas materi yang sedang dipelajari. Seluruh perhatian harus
dicurahkan kepada apa yang dipelajari. Apabila tidak ada konsentrasi maka apa
yang dipelajari itu tidak kan masuk ke ingatan dengan baik. Banyak anak yang
keihatannya belajar, tetapi karena perhatiannya tidak terkonsentrasi pada apa yang
dipelajari maka ia tidak tauhu apa yang sedang ia pelajari itu. 5. Natural curiosity
Hal ini berhubungan dengan motif individu. Natural curiosity ialah keinginan
untuk mengetahui secara alami. Kalau dalam diri anak sudah terselip rasa ingin
tahu, ini berarti bahwa anak memiliki dorongan atau motif untuk mengetahui apa
hakikat dari mata pelajaran yang dipelajarinya itu. 6. Balance personality (pribadi
yang seimbang) 7

 8. Apabila individu telah memiliki pribadi yang seimbang maka individu


akan dapat menyesuaikan diri dengan situasi disekitarnya dengan baik. Apabila
keadaan pribadinya terganggu terutama dalam segi emosinya maka hal itu akan
memengaruhi ndividu dalam menghadapi persoalan, termauk dalam belajar. Oleh
karena itu, perlu ada penjagaan yang sebaik-baiknya, jangan sampai anak
mengalami gangguan dalam pribadinya. 7. Self confidence Self confidence yaitu
kepercayaan kepada diri sendiri bahwa dirinya juga mempunyai kemampuan
seperti teman-temannya untuk mencapai prestasi yang baik. 8. Self dicipline Ini
merupakan disiplin terhadap diri sendiri. Self dicipline ini harus ditanamkan dan
dimiliki oleh tiap-tiap individu. Walaupun mempunyai rencana belajar yang baik,
namun hal itu akan tetap tinggal rencana kalau tidak ada disiplin diri. 9.
Kecerdasan/intelegensi siswa Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan
hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organorgan tubuh yang lain.
Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang
penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri sebagai
pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia.
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses
belajar siswa, karena itu menenentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi
tingkat inteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut
meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi
individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu,
perlu bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orangtua, dan lain
sebagainya. Sebagai faktor psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan
belajar, maka pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh
setiap calon guru atau guru profesional, sehingga mereka dapat memahami tingkat
kecerdasan siswanya. 10. Ingatan Tujuan belajar ialah agar apa yang dipelajari itu
tetap tinggal dalam ingatan. Agar apa yang yang dipelajari itu tetap tinggal dalam
ingatan maka perlu ada tindakan supaya materi itu sering ditimbulkan di atas
kesadaran. Oleh karena itu, perlu adanya pengulangan dari apa yang pernah
dipelajari. Makin sering apa yang dipelajari itu ditimbulkan dia atas ambang
kesadaran maka akan semakin baiklah materi itu tetap tinggal dalam ingatan 8

 9. 11. Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi


keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin
melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai
proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan
menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai
pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah
perilaku seseorang. Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yairu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor
yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan
sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-
suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas
kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses
belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi
intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar
(ekstrinsik). Menurut Arden N. Frandsen (Hayinah, 1992), yang termasuk dalam
motivasi intrinsik untuk belajar antara lain adalah: 1. Dorongan ingin tahu dan
ingin menyelediki dunia yang lebih luas, 2. Adanya sifat positif dan kreatif yang
ada pada manusia dan keinginan untuk maju, 3. Adanya keinginan untuk
mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orangorang penting,
misalkan orangtua, saudara, guru, atau teman-teman dll. 4. Adanya kebutuhan
untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya, dan lain-lain,
5. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baru, baik dengan koperasi maupun kompetisi, 6. Adanya keinginan untuk
mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran, dan 7. Adanya ganjaran atau
hukuman sebagai akhir daripada belajar. Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang
datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk
belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, reladan guru orangtua, dan lain
sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi
semangat belajar seseorang menjadi lemah. 9

 10. 12. Sikap Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi
keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif
maupun negatif (Syah, 2003). Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh
perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau
lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif
dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan
bertanggung jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas,
seorang guru akan berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya, berusaha
mengembangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus
kepada muridnya, berusaha untuk menyajikan pelajaran yang diampunya dengan
baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan
senang dan tidak menjemukan, meyakinkan siswa bahwa bidang srudi yang
dipelajari bermanfaat bagi diri siswa. 13. Rasa percaya diri siswa Rasa percaya
diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi
perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari
lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan
tahap pembuktian “ perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat
siswa. Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh
pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat. Begitupun
sebaliknya kegagalan yang berulang kali dapat menimbulkan rasa tidak percaya
diri. Bila rasa tidak percaya diri sangat kuat, maka diduga siswa akan menjadi
takut belajar. 2. Faktor eksternal Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor
endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa.
Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yang
memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. a. Lingkungan sosial 10

 11. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi


kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga
(letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap
aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak,
atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar
dengan baik. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-
teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang
harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih
baik di sekolah. maka para pendidik, orangtua, dan guru perlu memerhatikan dan
memahami bakat yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara lain
dengan mendukung, ikut mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk
memilih jurusan yang tidak sesuai dengan bakatnya. Lingkungan sosial
masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa,
paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya. b. Lingkungan
nonsosial. Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah: 1. Faktor
alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang
tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan
tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat
memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam
tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat. 2. Faktor instrumental,
yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware,
seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga.
Contohnya, letak sekolah atau tempat belajar harus memenuhi syarat-syarat
seperti di tempat yang tidak terlalu dekat kepada kebisingan atau jalan ramai, lalu
bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Kedua,
software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan,
silabi, dan lain sebagainya. 11

 12. 3. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini


hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan
metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena
itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar
siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode
mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa. 12

 13. BAB III KESIMPULAN Faktor-faktor yang memengaruhi belajar ada


dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan
dengan keadaan dan fungsi jasmani sedangkan faktor psikologis terdiri dari motif,
bakat, minat, konsentrasi dan perhatian, natural curiousity, balance personality,
self confidence, self dicipline, intelegensi, ingatan, motivasi, sikap, dan rasa
percaya diri. Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial dibagai menjadi tiga yaitu faktor
lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan
masyarakat. Sedangkan faktor lingkungan non sosial meliputi faktor alamiah,
faktor instrumental, dan faktor materi pelajaran. 13

 14. DAFTAR PUSTAKA Dimyanti dan Mudiono. 2006. Belajar dan


Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Mustaqim dan Wahid, Abdul. 2003.
Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Melton Putra. Suryabrata, Sumadi. 2010.
Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2003.
Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Walgito, Bimo. 2010.
Bimbingan + konseling (Bimbingan & Karier). Yogyakarta: Andi Offset. 14

Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar


Presentation Transcript
 1. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR Nadia
Vina Selfiana Ira Puspita Sari Ersi Syaulla Aryani Halimah

 2. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR Faktor


internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani
siswa. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), kondisi lingkungan di sekitar
siswa. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
 3. Faktor internal Aspek fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus
(tegangan otot) yangmenandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya, dapat memengaruhi semangat dan Itensitas siwa dalam mengikuti
pelajaran. Aspek Psikologis 1) tingkat kecerdasan/inteligensi siswa; 2) sikap
siswa; 3) bakat siswa; 4) minat siswa; 5) motivasi siswa.

 4. 1. Inteligensi Inteligensi pada umumnya dapat


diartikansebagaikemampuan psikofisik utuk mereaksi rangsagan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1988). 2.
Sikap Siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara
yang relative tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya,baik secara
positif maupun negative Faktor internal

 5. 3. Bakat Siswa Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan


potensional yang dimiliki sesorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan dating (Chaplin, 1972; Reber, 1988). 4. Minat Siswa Minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Menurut Reber (1988), Faktor internal

 5. Motivasi Siswa6. Pengertian dasar motovasi adalah keadaan internal


organisme, baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu. a. Motivasi intrinsik b. Motivasi ekstrinsik Faktor internal

 7. Faktor eksternal 1. faktor lingkungan sosial 2. faktor lingkungan


nonsosial. Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para
tenaga kependidikan (kepala sekolah dan wakil- wakilnya) dan teman-teman
sekelas dapat memengaruhi semangat belajar seorang siswa

 8. Faktor eksternal Lingkungan sosial masyarakat. yang termasuk


lingkungan sosial masyarakat adalah tetangga dan teman-teman sepermainan di
sekitar perkampungan siswa tersebut Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini
sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua,
demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat
memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa Lingkungan sosial sekolah.
Seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses
belajar seorang siswa.

 Lingkungan Nonsosial9. Faktor-faktor yang termasuk lingkunagn


nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan
belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar
yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau
reproductive. Faktor eksternal
 10. Faktor eksternal Ragam Faktor dan Elemennya Internal Siswa
Ekternal Siswa Pendekatan Belajar Siswa Aspek Fisiologi: Tonus jasmani Mata
dan telinga Aspek Psikologis: Intelegensi Sikap Minat Bakat Motivasi
•Lingkungan Sosial: Keluarga Guru dan staf Masyarakat Teman •Lingkungan
Nonsosial: Rumah Sekolah Peralatan Alam Pendekatan Tinggi: Speculative
Achieving Pendekatan Sedang: Analytical Deep Pendekatan Rendah:
Reproductive Surface

Faktor faktor yang mempengaruhi belajar Presentation


Transcript
 1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR Dosen
Pengampu: Wahidin, M.Ag. Disusun Oleh: Windawati (115-12-028) Ani
Maftuhah (115-12-056) Ahmad Jamari (115-11-046) Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah STAIN SALATIGA

 2. FAKTOR INTERNAL Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal


dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-
faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

 3. FAKTOR FISIOLOGIS Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua


macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya
sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kedua, keadaan fungsi
jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada
tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar
dengan baik pula.

 4. FAKTOR PSIKOLOGIS Faktor-faktor psikologis adalah keadaan


psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor
psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut:

 5. MOTIF Motif merupakan hal yang penting dalam manusia bertindak.


Dengan motif yang kuat, individu akan berusaha untuk menghadapi tugas yang
telah ditentukan.

 6. BAKAT Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah


bakat. Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang (Syah, 2003).

 7. MINAT Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan


kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut
Reber (Syah, 2003), minat bukanlah istilah yang populer dalam psikologi
disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti
pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

 8. KONSENTRASI DAN PERHATIAN Agar proses belajar dapat


mencapai hasil yang sebaik-baiknya maka diperlukan konsentrasi yang baik atas
materi yang sedang dipelajari. Seluruh perhatian harus dicurahkan kepada apa
yang dipelajari. Apabila tidak ada konsentrasi maka apa yang dipelajari itu tidak
kan masuk ke ingatan dengan baik

 9. NATURAL CURIOUSITY Hal ini berhubungan dengan motif individu.


Natural curiousity ialah keinginan untuk mengetahui secara alami. Kalau dalam
diri anak sudah terselip rasa ingin tahu, ini berarti bahwa anak memiliki dorongan
atau motif untuk mengetahui apa hakikat dari mata pelajaran yang dipelajarinya
itu.

 10. BALANCE PERSONALITY (pribadi yang seimbang) Apabila


individu telah memiliki pribadi yang seimbang maka individu akan dapat
menyesuaikan diri dengan situasi disekitarnya dengan baik. Apabila keadaan
pribadinya terganggu terutama dalam segi emosinya maka hal itu akan
memengaruhi ndividu dalam menghadapi persoalan, termauk dalam belajar.

 11. SELF CONFIDENCE Self confidence yaitu kepercayaan kepada diri


sendiri bahwa dirinya juga mempunyai kemampuan seperti temantemannya untuk
mencapai prestasi yang baik.

 12. SELF DICIPLINE Ini merupakan disiplin terhadap diri sendiri. Self
dicipline ini harus ditanamkan dan dimiliki oleh tiap-tiap individu. Walaupun
mempunyai rencana belajar yang baik, namun hal itu akan tetap tinggal rencana
kalau tidak ada disiplin diri.

 13. KECERDASAN/INTELEGENSI SISWA Kecerdasan merupakan


faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu
menenentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat inteli-gensi seorang
individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit indivi-du
itu mencapai kesuksesan belajar.

 14. INGATAN Tujuan belajar ialah agar apa yang dipelajari itu tetap
tinggal dalam ingatan. Agar apa yang yang dipelajari itu tetap tinggal dalam
ingatan maka perlu ada tindakan supaya materi itu sering ditimbulkan di atas
kesadaran. Oleh karena itu, perlu adanya pengulangan dari apa yang pernah
dipelajari. Makin sering apa yang dipelajari itu ditimbulkan dia atas ambang
kesadaran maka akan semakin baiklah materi itu tetap tinggal dalam ingatan.
 15. MOTIVASI Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai
proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan
menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai
pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah
perilaku seseorang. Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik

 16. SIKAP Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun
negatif (Syah, 2003)

 17. RASA PERCAYA DIRI Rasa percaya diri timbul dari keinginan
mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya
diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Bila rasa tidak
percaya diri sangat kuat, maka diduga siswa akan menjadi takut belajar.

 18. FAKTOR EKSTERNAL Selain karakteristik siswa atau faktorfaktor


endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa.
Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor faktor eksternal yang
memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

 19. LINGKUNGAN SOSIAL Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini


sangat memengaruhi kegiatan belajar. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru,
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang
siswa. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masya-rakat tempat
tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa.

 20. FAKTOR NON SOSIAL Faktor alamiah, seperti kondisi udara yang
segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak
terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Faktor instrumental, yaitu
perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapang-an olahraga.

 21. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini


hendaknya disesuaikan dengan usia perkembang-an siswa, begitu juga dengan
metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa.

Anda mungkin juga menyukai