NIM : 061711133169
Kelas : D (Junction 3)
Pencernaan Protein
Protein adalah salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan baku
energi, pembentukan dan perbaikan sel, sintesis hormon, enzim, dan antibodi, serta
banyak lagi. Protein dapat ditemukan di dalam bahan pangan seperti biji-bijian, ikan,
telur, daging, susu, dan lain sebagainya. Untuk mencukupi kebutuhan gizi yang
seimbang, setiap hari kita harus mengkonsumsi protein sebanyak 0.8 - 1.0 gram per-kg
berat badan. Adapun saat dikonsumsi, di dalam tubuh, protein mengalami perombakan
menjadi asam amino melalui serangkaian proses.
Sama seperti proses pencernaan lemak dan karbohidrat , protein juga hanya dapat
diserap tubuh manusia jika sudah diurai dalam bentuk yang sederhana. Penguraian
protein dalam sistem pencernaan manusia melibatkan seluruh organ pencernaan dan
kerja dari enzim-enzim protease melalui serangkaian proses.
- Rongga Mulut dan Kerongkongan
Di rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan kerja gigi dan ludah. Gigi dalam
hal ini berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan sedangkan ludah berguna dalam
mempermudah lewatnya makanan yang dikunyah untuk melewati kerongkongan. Baik
di rongga mulut, maupun dalam kerongkongan, protein secara khusus belum mengalami
proses pencernaan yang sebenarnya.
- Lambung
Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi dengan enzim pepsin yang berasal
dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika asam lambung
(HCl) menemukan protein dan melakukan penguraian rangkaiannya. Penguraian
rangkaian protein dalam lambung secara biokimia akan menstimulasi pepsin pasif
menjadi pepsin aktif.
Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus yang lebih sederhana, yaitu
pepton dan proteosa. Kedua gugus ini merupakan polipeptida pendek yang masih belum
dapat diabsorpsi oleh jonjot usus.
- Usus Halus
Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi enzim pepsin dan protein kemudian akan
bercampur dengan enzim protease (erepsin) di dalam usus halus. Protease berasal dari
pankreas yang disalurkan ke usus halus melalui dinding membran. Protease
mengandung beberapa prekursor yang antara lain prokarboksipeptidase,
kimotripsinogen, tripsinogen, proelastase, dan collagenase. Masing-masing prekursor
protease ini akan menghidrolisis polipeptida menjadi jenis asam amino yang berbeda-
beda. Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino dari ujung karboksil polipeptida.
Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida menjadi asam amino methionine,
tryptophan, tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan histidine. Tripsinogen menguraikan
ikatan peptida menjadi asam amino arginine dan lysine. Proelastase dan collagenase
menguraikan polipeptida menjadi tripeptida dan polipeptida yang lebih kecil.
Setelah protein berhasil diurai menjadi asam amino, selanjutnya jonjot usus yang
terdapat pada dinding usus penyerapan (ileum) akan menyerap asam amino yang
dihasilkan dari proses pencernaan protein untuk dikirimkan melalui aliran darah ke
seluruh sel-sel di tubuh kita.
- Usus Besar dan Anus
Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan protein memiliki jumlah yang
berlebih, asam amino tersebut kemudian akan dirombak menjadi senyawa-senyawa
seperti amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH). Pada tahap selanjutnya, semua
senyawa ini kemudian dibuang melalui saluran kencing atau bersama dengan feses.