Akuntansi Perpajakan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Akuntansi Perpajakan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Disusun Oleh :
Kelas : AK4C
Nim : 171520108
2019
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….17
PENDAHULUAN
posisi keuangan,kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian
2. Liabilitas;
3. Ekuits;
sebagai pemilik;dan
6. Arus kas.
Dari informasi itulah dan informasi lainnya yang diperoleh dari catatan
memprediksi arus kas pada masa mendatang dan khususnya, dalam waktu dan
pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
komersial, tetapi dari sisi lain atas dasar landasan peraturan perundangan
perpajakan dapat menyusun laporan keuangan fiskal. Laporan keuangan fiskal ini
terbatas pada penghasilan saja tetapi juga biaya pada suatu periode tertentu.
nantinya juga dituangkan dalam SPT Tahunan maka periode yang ditetapkan juga
salah satu tahun pajak, yaitu periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
terkecuali Wajib Pajak yang mempunyai tahun buku tidak sama dengan tahun
koreksi atau penyesuaian fiskal baik positif maupun negatif.Sejak SPT Tahunan
2002, rekonsiliasi ini sudah masuk dalam lampiran SPT. Penyesuaian fiskal
pengeluaran dan kerugian yang tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
undang Pajak.
rekonsiliasi fiskal untuk Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan dapat ditunjukan
sebagai berikut.
Dokumen
Pribadi/Badan kurang/Lebihdibayarkan
Oleh karena itu pemahaman dan Gambaran umum yang ada diatas harus sesuai
dengan standar akuntansi yang telah ditetapkan oleh PSAK No.1 ( Revisi 2009)
perpajakan ?
komersial.
akuntansi perpajakan.
Bagi Penulis
Bagi Pembaca
PEMBAHASAN
diperlukan untuk mencocokan saldo masing-masing dari dua akun atau lebih yang
proses untuk mendapatkan angka laba fiskal atau laba kena pajak dengan
rugi. Proses rekonsiliasi fiskal ini umumnya dilakukan oleh wajib pajak yang
(PPh) terhutang. Rekonsiliasi dapat dilakukan terhadap pos – pos biaya dan pos –
ketentuan pajak.
menghitung laba secara komersial atau dengan secara fiskal. Koreksi Fiskal
dilakukan karena adanya perbedaan antara laba atau rugi menurut perhitungan
Dan UU No.17 tahun 2000), maka sebelum menghitung pajak penghasilan yang
berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK), dan pada waktu mengisi SPT
tahunan PPh terlebih dahulu harus dilakukan koreksi – koreksi fiskal. Koreksi
akuntansi komersial dengan ketentuan fiskal (UU No.10 tahun 1994 dan UU
1. Beda Tetap
koreksi fiskal yang dilakukan tidak akan diperhitungkan dengan laba kena pajak
tahun pajak berikutnya. Dalam hal pengakuan Penghasilan koreksi karena Beda
Tetap terjadi,karena :
usaha mili Negara, atau badan usaha milik daerah, dari pernyataan
tanah/bangunan.
penghasilan.
c) Pajak penghasilan.
e) Biaya – biaya lainnya yang menurut undang – undang PPh tidak dapat
2. Beda Waktu
PPh yang sifatnya sementara artinya koreksi fiskal yang dilakukan akan
karena : Penerimaan penghasilan cash basis untuk lebih dari satu tahun. Secara
terjadi karena:
menurun.
1. Koreksi positif
pengurangan biaya yang telah diakui dalam laporan laba rugi secara
komersial menjadi semakin kecil apa bila dilihat secara fiskal, atau
pemegang saham.
f. Pajak penghasilan.
2. Koreksi negatif
penambahan biaya yang telah diakui dalam laporan laba rugi secara
perhitungan apa lebih besar atau lebih kecil. Untuk lebih mendalami koreksi fiskal
kita dapat juga membaca laporan audit akuntan public atas laporan keuangan
suatu perusahaan. Setiap perusahaan akan mempunyai pos yang berbeda atas
koreksi fiskalnya.
c. Jika suatu biaya atau pengeluaran diakui menurut akuntansi tetapi tidak
akuntansi.
d. Jika suatu biaya atau pengeluaran tidak diakui menurut akuntansi tetapi
Perpajakan
2. Sifat informasi.
40/2007 ttgPT).
Rp 262.500.000 = Rp 21.875.000
PPh 25 Tahun 2017 12
Dari Gambaran diatas yang menyangkut komponen biaya operasi sangat
bergantung pada kriteria biaya menurut laporan keuangan komersial, Tetapi untuk
kepentingan biaya operasional, termasuk penghasilan, dan koreksi fiskalnya harus
mengikuti pola yang diminta STP Tahunan Lampiran I yang setiap Tahunnya
B. Penghasilan Neto Dalam Negeri dari Usaha dan Pekerjaan Bebas (Bagi
Wajib Pajak yang Menggunakan Norma Perhitungan Penghasilan Neto)
No Jenis Usaha Peredaran Norma(%) Penghasilan
Usaha Neto
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
komersial dan akuntansi pajak adalah prinsip pengakuan biaya, laporan keuangan
koreksi fiskal terdapat titik yang menjadi perbedaan di pos – pos biaya lain – lain
dengan adanya kenaikan laba sebelum pajak atau penghasilan kena pajak maka
niai berdampak atas pajak terhutang perusahaan dan terjadi selisih atas laba
sebelum pajak dan jika tidak dilakukan koreksi fiskal maka akan menjadi sebuah
https://akuntansiz.blogspot.com/2018/01/hubungan-akuntansi-komersial-
dan.html?m=1
https://www.scribd.com/document/362740474/REKONSILIASI-LAPORAN-
KEUANGAN
https://www.academia.edu/37492295/Makalah_rekonsiliasi_fiskal
http://yabeshulu.blogspot.com/2016/03/rekonsiliasi-laporan-keuangan-
komersial.html?m=1