Anda di halaman 1dari 3

Cover

IDENTITAS

Latar Belakang

 Pendidikan merupakan bidang yang harus diutamakan karena para siswa mempunyai
berbagai potensi dalam dirinya.

 Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahuinya.

 Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam


kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan
persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

 Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan bagi para siswa.

 Pemikiran pendidikan Mohammad Sjafei bermula dari pengamatannya terhadap pribadi


masyarakat Indonesia yang malas dan elitis akibat dari pengaruh kolonialisasi. Untuk itu,
Mohammad Sjafei beranggapan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,
pendidikan adalah jalan yang tepat bagi bangsa Indonesia. Pendidikan watak yang
berorientasi kepada keterampilan tangan dalam pemanfaatan kekayaan alam adalah kunci
utama dalam pendidikannya.

Biografi

 Mengenal Moehammad Sjafei dari dekat.

 Riwayat pendidikan Moehammad Sjafei.

Pemikiran dan karya

 Pada tanggal 7 April 1926 Sjafei telah sampai di Padang dalam pertemuan dengan
Rahman dirumuskan gambaran dari sekolah yang dicita-citakan itu. Misalnya, tentang
jenjang pendidikan yang terbagi 2: Tingkat dasar dan Tingkat Atas.

 Di sekolah yang langsung dipimpin Sjafei itu akan sulit menampung anak-anak yang baru
mulai untuk diasramakan.
 telah menamatkan kelas 3, barulah anak-anak itu melanjutkannya kejenjang sekolah yang
berada di Kayutanam.

 Keduanya (M. Sjafei dan Rahman) sepakat bahwa sekolah yang mereka cita-citakan
akan mendidik murid berwatak mandiri, berkemauan dan bekerja keras.

 Menurut Rachman sekolah itu adalah milik VBPSS, dan boleh saja mencari upaya apa
saja dan darimana pun untuk mendapatkan dana guna mengembangkan INS.

 Sedangkan menurut Sjafei dan Marah Sutan, INS adalah sekolah nasional yang
independen, tidak berafiliasi dan ada campur tangan dari siapapun, dan harus mandiri.

 Dalam ceramah Sjafei yang diundang oleh ki Hajar Dewantara pemimpin taman Siswa
menyimpulkan bahwa ”sistem INS dinamakan ”Arbijdschool” sedangkan Taman Siswa
dinamakan ”Zending School”. (Sjafei: 1992:46).

 Pada hari Minggu, tanggal 31 Oktober 1926 Ruang Pendidik INS diresmikan, Sjafei
dalam pidatonya mengemukakan bahwa nama sekolah yang baru didirikan itu adalah
Ruang Pendidik ”Indonesisch Nederlandche School”(Ruang Pendidik INS).

Pembahasan

 Sistem Pendidikan INS Kayutanam.

 Pemikiran tentang ruang pendidik INS Kayutanam.

 Pemikiran tentang menjadi manusia yang merdeka berfikir.

 Manusia priyayi elit.

Simpulan

Daftar Pustaka
- PDF oleh Muhammad Isnaini, Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang
yang dengan judul “Pemikiran dan Praktik Pendidikan tentang Ruang Pendidik INS
Kayutanam”.
- PDF dari Teguh Triwiyanto, Jurusan Administrasi Pendidikan FIP Universitas Negeri
Malang dengan judul “Muhammad Shjafei: Menjadi manusi merdeka berfikir haru,
manusia priyayi elit jangan”.
- PDF BAB I tentang Pendidikan dari situs http://eprints.ums.ac.id

Anda mungkin juga menyukai