SELF FORMULATION
LARUTAN DOBUTAMIN HCl
BAB I
NAMA ZAT AKTIF DAN BENTUK YANG DIGUNAKAN
BAB III
FORMULA DAN METODE PEMBUATAN
3.1 FORMULA
Dobutamin HCl 12,5 mg/mL
Injeksi dalam Vial 10 mL No.I
BAB IV
MONOGRAFI ZAT TAMBAHAN
Natrium bisulfit
Pemerian : serbuk kristal sedikit higroskopis
Kelarutan : 1 bagian larut dalam 3,5 bagian air 20o C, larut dalam 2
bagian air pada suhu 100oC
Berat molekul : 104,07
Rumus molekul : NaHSO4
Khasiat : Zat Tambahan.
Stabilitas : jika terpapar dengan udara bentuk kristalnya akan
terdisintegrasi menjadi natrium sulfit
Penyimpanan : simpan pada tempat yang tertutup rapat dan kering,
terlindung dari cahaya
HCl
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
BM / RM : 36,46 / HCl
Pemerian : cairan tidak berwarna,berasap, bau merangsang, jika diencerkan
dengan 2 bagian air asap dan bau hilang
Kelarutan : Larutan yang sangat encer masih bereaksi dengan asam kuat
terhadap kertas lakmus
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
BAB V
PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
5.1 Perhitungan tonisitas
a. kelengkapan
zat C Δtb C. Δtb
dobutamin HCl 1.25 0.10 0.125
Na bisulfit 0.024 0.35 0.0084
Σ= 0.1334
b. perhitungan
0.52−0.1334
W= = 0.67 𝑔𝑟𝑐𝑚/100𝑚𝑙 (hipotonis)
0.576
NaCl
BAB VI
PROSEDUR
6.1 Alat dan Bahan
6.1.1 Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada pembuatan injeksi dobutamin HCl adalah gelas
kimia, batang pengaduk, jarum suntik, gelas ukur 10mL dan 100 mL, pipet tetes,
spatel. Untuk proses penyaringannya digunakan alat corong gelas dan kertas saring.
Sedangkan pada proses pemasukan larutan injeksi kedalam wadah yaitu dengan
bakteri filter dan jarum suntik.
6.2 Prosedur
Pertama larutan a.p.i dipanaskan, kemudian dobutamin HCl dilarutkan
sebagian a.p.i selanjutnya na bisulfit dicampurkan dengan larutan a.p.i. dan
dicampurkan dobutamin yang sudah dilarutkan a.p.i dengan na bisulfit yang sudah
dilarutkan a.p.i lalu di cek ph (2,7-3,3) jika perlu tambahkan NaOH atau HCl.
Ditambah a.p.i lalu cek ph kembali kemudian disaring menggunakan kertas
saring, pengisisan dilakukan dengan bakteri filter 0,45 µm. Di masukkan ke dalam
vial, tutup dengan alumunium foil, di sterilisasi menggunakan autoklaf dengan suhu
121oC selama 15 menit, tutup karet ikut disterilisasi, kemas.
BAB VII
EVALUASI
8.1 Indikasi
Terapi penunjang inotropik pada pengobatan jangka pendek untuk pasien dengan
dekompensasi jantung karena perekanan kontraktilitas jantung yang diakibatkan
oleh penyakit jantung atau prosedur bedah jantung. Pada filorisasi artial dengan
respon vertikular cepat, obat digitalis lebih diutamakan daripada dobutamin injeksi.
8.3 Dosis
IV 0,25-5 mg/mL
8.7 ADME
8.7.1 Absorpsi
Dobutamin oral sedikit di metabolisme di saluran cerna intraventa onset
aksi 2 menit. 5-6
8.7.2 Distribusi
Tidak diketahui bila dobutamin menembus plasenta atau terdistribusi di
asi
8.7.3 eliminasi
T1/2 dobutamin dalam plasma 2 menit, dobutamin dimetabolisme dihati dan di
jaringan lain.
(AHFS, 2010)
BAB IX
PEMBAHASAN
BAB X
KESIMPULAN
XI
ETIKET DAN LABEL
BAB XII
KEMASAN DAN BROSUR
12.1 Kemasan
12.2 Brosur
BAB XIII
DAFTAR PUSTAKA
AHFS. 2010. AHFS Drug Information. Bethesda : American Society of Health System
Pharmacists
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
: Jakarta
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
: Jakarta
British Pharmacopeia Commission. 2009. British Pharmacopeia. Vol.1. The Stationery
Office: London
Council of Europe. 2005. European Pharmacopeia Fifth Edition.Council of Europe:
Strasbourg
Reynolds, James E. F. 1982. Martindale The Extra Pharmacopoiea. Twenty-eighth
Edition. Pharmaceutical Press : London.
Rowe, Raymond. C, Sheskey, Paul J, and Owen Sian C. 2006. Handbook of
Pharmaceutical Excipient. Fifth edition. Pharmaceutical Press : London.