Anda di halaman 1dari 11

Tryvena Valentine Todingan

2017-11-144

MODUL V

ARUS BOLAK – BALIK

I. TUJUAN

1. Menentukan besaran besaran dalam arus bolak-balik.


2. Mengukur besaran dalam arus bolak-balik.
3. Melakukan Percobaan resonansi dalam arus bolak-balik.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN

1. Catu daya
2. Papan perangkat 216 lubang
3. Resistor 10kΩ
4. Kumparan 250 lilitan
5. Kumparan 500 lilitan
6. Kumparan 1000 lilitan
7. Kapasitor 1 µF, 35V
8. Kapasitor 470 µF, 25V
9. Kapasitor 1000 µF, 16V
10. Kapasitor 4,7 µF, 35V
11. Generator Frekuensi Audio
12. Kotak Hambatan : 0 – 10 Ω
0 – 100 Ω
0 – 1000 Ω
13. Saklar satu katub
14. Multimedia Digital
15. Jembatan Penghubung
16. Kabel Penghubung

III. TEORI DASAR

Arus bolak-balik merupakan arus listrik yang besar dan arahnya berubah-ubah. Bentuk
arus bolak-balik yang paling sederhana secara matematis adalah sinusoidal. Jumlah

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

muatan yang lewat dalam selang waktu antara t dan t+ dt dintunjukan oleh luas yang
dibatasi kurva I(t) dengan sumbu t, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

dq = I(t)dt

Arus yang diukur oleh amperemeter pada listrik bolak-balik merupakan arus efektif, lef,
yang sering disebut sebagai Irms.

Pada percobaan ini akan dipelajari tentang arus dan tegangan yang ada pada induktor dan
kapasitor sesuai dengan karakteristik listrik bolak-balik. Pertama-tama, tinjau rangkaian
seri RL seperti pada gambar dibawah ini :

A B

R L

Gambar 1. Rangkaian seri RL.

Jika induktor murni, L, dialiri arus bolak-balik I, maka akan timbul GGL induksi sebesar

E = -LdI/dt sehingga dikedua ujungnya ( A – B ) akan muncul beda potensial sebesar :

V AB = RI – E

V AB = RI + LdI / dt

𝜋
V AB = RIef √2COS( ωt ) + L ω Ief √2COS( ωt + 2 )......................................(1)

Persamaan (1) dapat disederhanakan dalam bentuk :

V AB = Vm COS ( ωt + Ø ) ...............................................................................(2)

Vm dan Ø dicari menggunakan diagram fasor dengan langkah-langkah sebagai


berikut :

1. Ubah nama fungsi kedalam fungsi cosinus


2. Ubah fungsi tersebut menjadi vektor fasor, misalnya persamaan (2) menjadi
VAB = Vm < Ø ......................................................................................(3)
3. Gambarkan vektor tersebut seperti dalam gambar 2 dengan asumsi t = 0

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

Gambar 2. Vektor tegangan rangkaian RL

Dari gambar 2 diperoleh :

VAB = VR + VL

VR = RIef√2 < 0

𝜋
VL = L ω Ief √2 < 2

Kemudian diperoleh :

Vm = [(𝑅I𝑒𝑓√2)2 ]1/2 = Ief√2√𝑅 2 + (𝜔𝐿)2

𝜔𝐿
Ø = tan-1 𝑅

Bentuk diatas dapat juga kita tuliskan sebagai Vm = Z Ief√2

Z adalah impedansi dengan satuan ohm. Impedansi diperoleh dengan rumus :

Z = √𝑅 2 + (𝜔𝐿)2 = √𝑅 2 + 𝑋𝐿2 ..................................................................... (4)

Reaktansi XL = Ωl . Impedansi Z juga dapat digambarkan dalam diagram fasor sebagai


berikut :

Gambar 3. Diagram fasor impedansi, reaktansi induktif, hambatan.

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

Karakteristik untuk rangkaian RC juga dapat diturunkan dengan cara serupa. Jika pada
rangkaian seri RL tegangan mendahului arus, maka pada rangkaian seri RC tegangan
mengalami keterlambatan arus.

Sehingga,

Gambar 4. Diagram Fasor impedansi, reaktansi kapasitif, hambatan.

1 2
Z = √𝑅 2 + (𝜔𝐶) = √𝑅 2 + 𝑋𝐶2 ...........................................................................(5)

Untuk impedansi rangkaian RLC diperoleh :

Gambar 5. Diagram fasor impedansi, reaktansi kapasitif, reaktansi, kapasitif, hambatan.

Z = √𝑅 2 + (X𝐿 − X𝐿)2 ........................................................................................(6)

Jika nilai XL = Xc , maka kondisi ini disebut sebagai peristiwa resonansi rangkaian RLC.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Pudak Scientific, Manual Arus Bolak – Balik

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

V. TUGAS RUMAH

1. Apa ynag dimaksud dengan Resonansi listrik?

2. Sebutkan perbedaan antara arus bolak balik (AC) dengan arus searah (DC)?

3. Apa yang dimaksud dengan raktansi induktif? Apa simbol dan satuan, serta
persamaannya?

4. Apa yang dimaksud dengan reaktansi kapasitif? Apa simbol dan satuan, serta
persamaannya?

5. Apa dimaksud dengan impedansi? Apa simbol dan satuannya, serta bagaimana
persamaannya?

VI. PROSEDUR PERCOBAAN

Sebelum melaksanakan percobaan ukur temperatur dan tekanan ruangan sesudah dan
sebelum pratikum.

 Mengukur tegangan efektif sumber arus bolak – balik


1. Atur multimeter pada mode pengukuran voltmeter AC dengan batas 20V.
2. Hubungkan probe ke terminal AC, kemudian atur tegangan keluaran di 3V.
3. Amati tegangan yang terukur dari catu daya AC, kemudian catat hasilnya pada
tabel dibawah ini.
4. Balikan probe multimeter tersebut, amati dan catat hasilnya.
5. Ulangi langkah percobaan diatas untuk nilai tegangan keluarkan 6V, 9V, dan
12V.

 Mengukur impedansi rangkaian arus bolak-balik Rangkaian RL


1. Siapkan kumparan induktor 250, 500, dan 1000 lilitan serta kotak hambatan
0 – 10 Ω, 0 - 100 Ω, dan 0 - 1000 Ω .
2. Susun rangkaian induktor seperti gambar dibawah ini :

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

E : Sumber arus Listrik


L : Induktor
RL :Hambatan dalam induktor
S : Sklar
3. Atur kotak hambatan agar memberikan nilai 125 Ω.
4. Atur multimeter pada pengukuran tegangan AC 20V untuk pengukuran
tegangan, dan arus 200 m untuk pengukuran arus.
5. Nyalakan sumber arus searah catu daya AC 12 V kemudian ukur beda
potensial antara ujung induktor ( VL ) dan ukur arus I yang mengalir pada
rangkaian. Catat nilainya pada tabel dibawah ini.
6. Ulangi percobaan dengan mengatur kotak hambatan R menjadi 250 Ω dan
500 Ω. Catat nilai arus tegangannya.
7. Ualngi langkah 5 – 6 dengan menggunakan kumparan induktor 500 dan 1000
lilitan.
 Rangkaian RC
1. Siapkan kapasitor 1 µF , 470 µF, 1000 µF dan kotak hambatan 0 – 10 Ω, 0 -
100 Ω, dan 0 - 1000 Ω .
2. Susunlah rangkaian kapasitor AC seperti dibawah ini.

Gambar 7. Rangkaian RC.


E : Sumber arus searah ( catu daya )
C : kapasitor
R : Resistor
S : Saklar
3. Atur kotak hambatan agar memberikan nilai 125Ω .
4. Atur multimeter pada pengukuran tegangan AC 20 V untuk pengukuran
tegangan, dan arus 200 m untuk pengukuran arus.
5. Nyalakan sumber arus searah catu daya AC 12 V kemudian ukur beda
potensial antara kapasitor (VC) dan ukur arus I yang mengalir pada rangkaian.
Catat nilainya pada tabel dibawah ini.

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

6. Ulangi percobaan dengan mengatur kotak hambatan R menjadi 250 Ω dan


500 Ω . catat nilai arus dan tegangannya.
7. Ulangi langkah 5 -6 dengan menggunakan kapasitor 470µF dan 1000µF .

 Rangkaian RLC
1. Siapkan salah satu kapasitor misalnya kapasitor 470µF ,kumparan 1000µF
lilitan, dan hambatan 10kΩ .
2. Susunlah rangkaian RLC seperti gambar dibawah ini :

Gambar 8. Rangkaian RLC .


3. Atur multimeter pada pengukuran tegangan AC 20 V untuk pengukuran
tengangan, dan arus 200 m untuk pengukuran arus.
4. Amati dan catat beda potensial VL, VC, dan VR yanf terukur, kemudian catat
pula nilai arus I yang terbaca oleh multimeter.
5. Hitung nilai reaktansi induktif XL, kapastif XC , dan impedansi Z.

 Resonansi Rangkaian RLC


1. Susunlah rangkaian RLC secara seri seperti gambar dibawah ini menggunakan
kumparan 1000 lilitan, hambatan 1 Ω dari kotak hambatan, dan kapasitor 4,7
µF.

Gambar 9 . Rangkaian RLC seri.


SG : generator frekuensi Audio.
2. Dalam rentang frekuensi 100 – 500 Hz dengan 50 Hz, carilah nilai frekuensi
resonansi rangkaian RLC. Catat nilai tegangan arus yang dihasilkan. Kemudian
hitung impedansinya.

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

VII. DATA PENGAMATAN

MODUL V ARUS BOLAK-BALIK

KELOMPOK : Pawal : Pakhir :

JURUSAN : Tawal : Takhir :

1. Tabel Data Pengukuran Tegangan

V SUMBER (V) V UKUR (V) V Ukur probe dibalik( V )

12

2. Tabel Data RL

R L 250 LILITAN L 500 LILITAN L 1000 LILITAN

(Ω) V(v) I(A) XL(Ω) Z(Ω) V(v) I(A) XL(Ω) Z(Ω) V(v) I(A) XL(Ω) Z(Ω)

125

250

500

3. Tabel Data RC

R C 1 µF C 470 µF C 1000 µF

(Ω) V(v) I(A) Xc(Ω) Z(Ω) V(v) I(A) Xc(Ω) Z(Ω) V(v) I(A) Xc(Ω) Z(Ω)

125

250

500

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

4. Tabel Data RLC

Induktor Kapasitor Resistor

V(v) I(A) XL(Ω) V(v) I(A) XL(Ω) V(v) I(A) XL(Ω)

5. Tabel Data Resonansi RLC

f (Hz) V (V) I(A) Z(Ω)

100

150

200

250

300

350

400

450

500

550

600

650

700

750

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

800

850

900

950

1000

VIII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

 Mengukur tegangan efektif sumber arus bolak-balik


1. Berdasarkan hasil pengukuran tegangan efektif paa arus bolak balik, berebedakah
nilainya jika probe dibalikan? Jelaskanlah jawabanmu!
 Mengukur impedadsi rangkaian arus bolak-balik rangkaian RL
1. Dari hasil pengukuran nilai tegangan dan arus yang diperoleh, hitunglah nilai
reaktansi XL dan impedansi Z untuk masing masing induktor.
2. Pada tiap lilitan induktor dengan hambatan R yang bervariasi, berbedakah nilai
reaktansi induktif XL yang terukur? Jelaskan!
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai reaktansi induktif XL .
 Rangkaian RC
1. Dari hasil pengukuran nilai tegangan dan arus yang diperoleh, hitunglah nilai
reaktansi kapasitif Xc dan impedansi Z untuk masing – masing kapasitor.
2. Pada tiap nilai kapasitor dengan hambatan R yang bervariasi, berbedakah nilai
reaktansi kapasitor Xc yang terukur? Jelaskan!
3. Sebutkan faktor-faktor yang memperngaruhi nilai reaktansi kapasitif Xc.?
 Rangkaian RLC
1. Hitunglah nilai reaktansi induktif Xl, Kapasitif Xc, dan Impedansi Z !
 Resonansi Rangkaian RLC
1. Buatlah grafik tegangan V terhadap Frekuensi f dan arus I terhadap frekuensi f pada
bagian kosong dibawah ini berdasarkan data yang diperoleh !
2. Berapakah nilai frekuensi resonansi rangkaian?
3. Jelaskan apa yang terjadi saat rangkaian beresinansi! Bagaimanakah nilai tegangan
dan arus yang dihasilkan?
4. Jelaskan grafik V-f dan I-f yang diperoleh!

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN
Tryvena Valentine Todingan
2017-11-144

Laboratorium Fisika Dasar


STT-PLN

Anda mungkin juga menyukai