Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan pasar modal di Indonesia kini sangat berkembang


pesat. “Pasar Modal merupakan pasar untuk berbagi instrument keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksadana, instrument derivatif maupun instrument lainnya. Pasar
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi,
dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana
kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya” (Martalena dan Malinda 2011
: 3) = Martalena & Maya Malinda. (2011). Pengantar Pasar Modal. Edisi
Pertama, Penerbit Andi : Yogyakarta

Sedangkan pengertian pasar modal menurut Irham Fahmi, Pasar


Modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan
menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana
atau untuk memperkuat modal perusahaan. (2015 : 48) = Fahmi, Irham.
2015. Manajemen Investasi. Jakarta : Salemba Empat

Sementara menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang


Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “Kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek” (idx.co.id di akses 11 Mei 2019 pk 22.11
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Pasar modal meruakan suatu fasilitas bagi peusahaan untuk
memperjualbelikan saham nya guna mendanai perusahaan.

Saham merupakan salah satu instrumen ekuitas yang paling


populer diperdagangkan di pasar modal. Saham memiliki pengertian sebagai
tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham merupakan surat bukti
bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham.
Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai
hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi
dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. = Prasetya Wibisono,
Pengaruh Inventory Turnover, Return On Asset dan Debt to Equity Ratio
Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013, Yogyakarta: FE Universitas Negeri
Yogyakarta, 2015, hlm. 11.

Jenis saham yang biasa dikenal ada dua jenis, yaitu saham preferen
(preffered stock) dan saham biasa (common stock). a) Saham Preferen
(preffered stock) merupakan setoran uang dari para pemegang saham
preferen. Preffered stock merupakan salah satu hybrid securities. Disebut
hybrid securities karena di dalam preffered stock terkandung sifat liabilitas
dan saham biasa. b) Saham Biasa (common stock) merupakan setoran modal
dari para pemegang saham yang dinyatakan dalam nilai dasar saham
dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. = Werner R.Murhadi, Analisis
Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi Saham, (Jakarta: Salemba Empat,
2013), hlm. 1.
Sumber : https://www.idx.co.id/investor/mekanisme-perdagangan/ diakses pada
12 Mei 2019 pk 16.45
GAMBAR 1.1
MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM

Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa diakukan dengan


menggunakan fasilitas JATS NEXT-G. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat
dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang
dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.

PELAKSANAAN PERDAGANGAN

TABEL 1.1.
Segmentasi Pasar dan Penyelesaian Transaksi

Sumber : https://www.idx.co.id/investor/mekanisme-perdagangan/ diakses pada


12 Mei 2019 pk 16.55

Pra-pembukaan

Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-


pembukaan. Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau
permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan
perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection.Harga Pembukaan
terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran jual dan permintaan
beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS NEXT-G pada harga

Segmen Waktu Penyelesaian Transaksi


Pasar

Pasar Hari Bursa ke-2 setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+2)


Reguler

Pasar Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa


Tunai (T+0)

Pasar Berdasarkan kesepakatan antara Anggota Bursa jual


Negosiasi dengan Anggota Bursa Beli

tertentu pada periode Pra-pembukaan.Seluruh penawaran jual dan atau


permintaan beli yang tidak teralokasidi Pra-pembukaan, akan diproses
secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran jual dan atau
permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran jual dan
atau permintaan beli tersebut melampaui batasan auto rejection.
Pra-penutupan dan Pasca Penutupan

Pada masa Pra-Penutupan, Anggota Bursa dapat memasukkan


penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan
perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection.
JATS melakukan proses pembentukan Harga Penutupan dan
memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli pada Harga
Penutupan berdasarkan price dan time priority.

Dalam Pelaksanaan Pasca Penutupan, Anggota Bursa Efek


memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli pada Harga
Penutupan, dan JATS memperjumpakan secara berkelanjutan (continuous
auction) atas penawaran jual dengan permintaan beli untuk Efek yang sama
secara keseluruhan maupun sebagian pada Harga Penutupan
berdasarkan time priority.

Pasar Reguler dan Pasar Tunai

Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam
JATS NEXT-G diproses oleh JATS NEXT-G dengan memperhatikan:

 Prioritas harga (price priority):


Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas
terhadap permintaan beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan
penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas
terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
 Prioritas Waktu (time Priority)
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang
sama, JATS NEXT-G memberikan prioritas kepada permintaan beli
atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah Efek pada JATS NEXT-G baik pada penawaran
jual maupun pada permintaan beli untuk tingkat harga yang sama
tidak mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Transaksi Bursa di
Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat
penawaran jual dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh
JATS NEXT-G.

Pasar Negosias
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar
menawar secara individual (negosiasi secara langsung) antara:Anggota
Bursa atau Nasabah melalui satu Anggota Bursa atau, Nasabah dengan
Anggota Bursa atau Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar
tersebut diproses melalui JATS NEXT-G.

Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan


beli melalui papan tampilan informasi (advertising) dan bisa diubah atau
dibatalkan sebelum kesepakatan dilaksanakan di JATS NEXT-G. Kesepakatan
mulai mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan
permintaan beli di JATS NEXT-G.

GAMBAR 1.2

Perkembangan Realisasi Investasi 2013 – Juni 2018 : Per Triwulan


Sumber : https://setkab.go.id/wp-content/uploads/2018/10/Realisasi.jpg diakses
pada 13 Mei 2019 pk 20.15

Gambar diatas merupakan statistika perkembangan realisasi investasi.


Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data
realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman
Modal Asing (PMA) periode Triwulan III (Juli – September) Tahun 2018 yang
mencapai angka sebesar Rp173,8 triliun, mengalami penurunan sebesar
1,6% apabila dibandingkan dengan periode Triwulan III Tahun 2017 (Rp176,6
triliun).

Dikutip dari laman liputan6.com, Hasil riset dari lembaga riset


pemasaran, Inside ID, mencatat rata-rata responden mengalokasikan 13
persen pendapatannya untuk tabungan dan investasi. Dari alokasi untuk
tabungan dan investasi tersebut, responden menyisihkan 79 persen ke
pundi tabungan, sementara 21 persen lainnya digunakan untuk berinvestasi.
berdasarkan data riset Inside ID, sekitar 40 persen responden memiliki
investasi saat ini. Terkait instrumen investasi apa yang menjadi primadona
orang Indonesia, Andres menjelaskan bahwa hasil riset menunjukkan emas
masih menjadi pilihan sebagian besar masyarakat.

kita mengenal banyak sekali jenis perusahaan jasa keuangan di


indonesia, salah satunya adalah perusahaan sekuritas. Secara umum,
perusahaan sekuritas bertindak sebagai perantara antara investor dan pasar
modal. Perusahaan sekuritas sendiri adalah perusahaan yang telah
mendapat izin usaha dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk dapat
melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, Penjamin Emisi
Efek, atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh Pengawas Pasar Modal.

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas yaitu :


1. Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer)
a. Melakukan kegiatan jual beli Efek (Surat Berharga) untuk
kepentingan sendiri atau pihak lain.
b. Jual-beli Efek seperti saham dan obligasi dapat dilakukan di
Bursa Efek atau melalui transaksi di luar bursa (transaksi
Over-The-Counter (OVC)
2. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)
a. Membantu calon Emiten (Perusahaan terbuka) dalam
melaksanakan penawaran umum Saham (Initial Public
Offering/IPO, dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli
sisa Efek yang tidak terjual.
b. Istilah Penawaran Umum Saham juga dikenal masyarakat
dengan nama go public.= Sikapiuangmu.ojk.go.id diakses
pada 11 Mei 2019 pk 22.30

BNI Sekuritas merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di


bidang pasar modal yang meliputi perdagangan saham, perdagangan surat
utang, investment banking dan assets management dengan nomor Izin
Usaha Perusahaan Efek. PT BNI Sekuritas merupakan anak perusahaan dari
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Pada tahun 2018.

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan BNI Sekuritas merupakan


Saham yang berbentuk elektronik, dan dapat di akses melalui aplikasi yang
dapat di unduh di smartphone, metode ini sangat memudahkan nasabah
dalam memantau pergerakan harga saham, dan jufa transaksi yang
dilakukan akan jauh lebih efisien.

Hal utama yang menjadi dasar perlu adanya pemasaran bagi


perusahaan adalah karena produk yang dihasilkannya tidak bisa mencari
konsumennya sendiri. Oleh karena itu, di setiap koorporat selalu terdapat
bidang khusus yang menangani distribusi produk mereka agar sampai ke
tangan konsumen. Divisi tersebut dinamakan divisi pemasaran, yang di
dalamnya termasuk bagian penjualan. Semakin ketatnya kompetisi di antara
perusahaan, menjadikan bidang pemasaran ini mendapat perhatian sangat
serius dari para ahli, karena ia menjadi semacam roh bagi sebuah koorporat.
Betapa pun bagusnya sebuah produk, tanpa didukung pemasaran yang
memadai, akan menjadi sia-sia. Kualitas sebuah produk memang
menentukan daya tarik bagi konsumen, tetapi tanpa didukung model
pemasaran yang memadai, akan sulit sampai ke tangan konsumen. Sebuah
produk barang atau jasa tidak akan dibeli apabila konsumen tidak
mengetahui kegunaanya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh
dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk
perlu diberikan informasi yang jelas mengenai; sebuah produk beserta
mutunya, kegunaan produk tersebut serta cara penggunaanya, dimana
produk tersebut bisa didapatkan, jika dianggap perlu disebutkan berapa
harganya. Kedua poin pertama dilakukan oleh bagian promosi. Setelah
sebuah produk, baik berupa barang maupun jasa cukup dikenal oleh
konsumen, barulah sarana distribusi agar produk tersebut sampai di tangan
konsumen ditentukan strateginya. Ini dilakukan oleh bidang penjualan.
Kedua bidang tersebut merupakan bagian dari divisi pemasaran. = Sari,
Nilam, 2012. “Manajemen Marketing (Pemasaran) Produk Jasa Keuangan
Perbankan dalam Perspektif Islam” Banda Aceh : Media Syariah, Vol. XIV No.
2 Juli – Desember 2012

Tidak banyak yang dilakukan oleh BNI Sekuritas dalam menarik


nasabahnya. Berdasarkan hasil wawancara kami yang dilakukan pada 3 Mei
2019, Narasumber mengatakan media promosi dilakukan dengan cara
mengisi event atau kegiatan yang berhubungan dengan saham. Ini dilakukan
sekaligus untuk memperkenalkan dan bersosialisasi produk saham kepada
masyarakat luas. Narasumber juga mengatakan, BNI Sekuritas aktif
mennjadi sponsor dalam kegiatan yang berhubungan dengan saham.
Namun, kenyataannya di lapangan, masih banyak masyarakat luas
yang belum paham mengenai saham serta manfaat yang didapat.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis tertarik unuk
menganalisis mengenai “Analisis Segmenting, Targeting, Posisioning dan
Bauran Pemasaran (Studi Kasus BNI Sekuritas)”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka
rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran promosi yang dilakukan oleh BNI Sekuritas
Karawang?
2. Bagaimana Ketertarikan konsumen terhadap produk yang
dipasarkan oleh BNI Sekuritas Karawang?
3. Seberapa besar pengaruh promosi yang dilakukan BNI Sekuritas
Karawang terhadap loyalitas konsumen BNI Sekuritas Karawang?

1.3 Pembatasan Masalah


Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, mendalam dan lebih
komprehensif maka kami memandang permasalahan penelitian yang
diangkat perlu dibatasi variabelnya. Oleh sebab itu, kami membatasi diri
hanya berkaitan dengan “Analisis Segmenting, Targeting, Posisioning dan
Bauran Pemasaran (Studi Kasus BNI Sekuritas”.

1.4 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dari
penelitian ini adalah menganalisis bagaimana segmentasi, targeting,
posisioning dan bauran pemasaran yang dilakukan pada Perusahaan BNI
Sekuritas Karawang

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah maka penulis merumuskan
beberapa tujuan penelitian tersebut adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran promosi yang dilakukan oleh BNI


Sekuritas Karawang

2. Untuk Ketertarikan konsumen terhadap produk yang dipasarkan


oleh BNI Sekuritas Karawang

3. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh promosi yang


dilakukan BNI Sekuritas Karawang terhadap loyalitas konsumen BNI
Sekuritas Karawang

1.6 Kegunaan Penelitian

1.6.1 Kegunaan Teoritis

Dalam wilayah keilmuan diharapkan dari hasil penelitian ini


diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan khususnya yang
berkaitan dengan teori tentang padangan public terhadap image
univeritas

1.6.2 Kegunaan Praktis

Sebagai bahan pertimbangan; bagi calon investor untuk


mengetahui bagaimanakah seggmentasi, targeting, posisioning dan
bauran pemasaran yang dilakukan oleh BNI Sekuritas Karawang

1.7 Tempat dan Waktu Penelitian

1.7.1 Tempat Penelitian


Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah BNI Sekuritas Karawang,
Tepatnya di Jl. Tuparev No. 397, Karawang 41314

1.7.2 Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan


untuk penelitian ini adalah 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai