I. Tujuan percobaan
a. Menggunakan alat unit penguapan di lab PILOT PLANT dengan aman dan
benar
b. Memelih temperatur dan tekanan yang sebaik mungkin untuk umpan tertentu
c. Menghitung koefisien keseluruhan perpindahan panas unutk FFE
d. Menerapkan efisiensi penggunaan khusus (steam) sebagai suatu kalor
e. Memahami alat pengendalian tekanan secara elektronik
1
2
condenser
Ti10 distilat
T
Air/fluida dingin
i4 masuk
T
i7
Condensor DPHE
Ti
steam 10
Akumulator condensat
Tangki Produk
PENGHENTIAN PROSES
1. Menutup katup-katup manual kukus [baik yang ke calandria (sudah harus
tertutup) maupun penukar panas] menggunakan sarung tangan
2. Pada pengendali PIC menekan/ menyalakan tombol 10 warna kuning
[manual] sampai lampu didekatnya menyala
3. Menekan tombol 5.1 sampai tampilan 6 didekatnya [OUT-Y] menunjukkan
angka 9
4. Pada panel pengendali mematikan switch tekanan [hitam] dan switch utama
[merah] ke 0 [off]
5. Menutup katup udara tekan
Titrasi Produk
No Sampel Menit Volume Volume Titran Volume
Ke- Analit Run I Run II Rata-rata
1. 10 25 ml 3.1 ml 3.2 ml 3.15 ml
2. 20 25 ml 3.3 ml 3.5 ml 3.4 ml
3. 30 25 ml 3.5 ml 3.6 ml 3.55 ml
4. 40 25 ml 3.8 ml 3.9 ml 3.85 ml
5. 50 25 ml 4.0 ml 3.9 ml 3.95 ml
6. 60 25 ml 4.2 ml 4.3 ml 4.25 ml
= 16 gram
= 12,0630 M
M1.V1 = M2. V2
12,0630. V1 = 0,1 M x 250 ml
V1 = 2,0725 ml
7
300000
250000
200000
Q, kj/kg
150000 Series1
Series2
100000
Series3
50000
0
0 20 40 60 80
Waktu (menit)
0.018
0.016
0.014
Konsentrasi, M
0.012
0.01
0.008
konsentrasi
0.006
0.004
0.002
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (Menit)
Uraian Proses
Sistem Pemanasan Langsung
1. Larutan umpan akan dipompakan menuju evaporator dan temperaturnya
diukur pada Ti-07. Selanjutnya steam akan dialirkan menuju system kemudian
aliran steam dikendalikan dengan katup/valve pneumatic dengan tekanan
operasi 1 bar. Histerisis yang digunakkan 0,25. Steam akan masuk ke dalam
evaporator pada bagian shell, sedangkan umpan akan masuk pada bagian tiga
buah tube dan jatuh secara grativitasional membentuk lapisan tipis (film).
Temperature steam masuk terukur pada Ti-04.
2. Steam akan memanaskan umpan dan menguapkan pelarut pada umpan. Hasil
dari dalam evaporator akan keluar sebagai produk dan destilat. Temperature
yang terukur Ti-10. Produk yang merupakan komponen berat akan terpisah
kebawah secara grativasi pada separator, sedangkan destilat yang merupakan
komponen ringan akan terbawa dan masuk ke dalam condenser. Uap destilat
akan didinginkan kemudian membentuk destilat berfase cair.
3. Produk yang didapatkan kemudian di rycle kembali dan dipompakan kembali
menuju evaporator sehingga proses yang dilakukan secara kontinyu hingga
produk yang didapatkan sesuai dengan konsentrasi yang diinginkan.
4. Steam yang telah digunakan akan dikembalikan kembali sebagai air umpan
boiler. Air pendingin yang digunakan pada condenser akan dikembalikan
menuju Cooling Tower.
13
VIII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini larutan yang digunakan sebagai umpan yaitu air.
Umpan air, dipompa menuju kolom atas evaporator dengan menggunakan
pompa resiprocating. Pompa ini digunakan untuk memindahkan fluida yang
viskositasnya tinggi, gerakannya lambat dan prinsip kerjanya seperti pompa piston.
Pada proses evaporasi ini digunakan kolom vertikal
jenis kalandria dan shell and tube. Di dalam kolom FFE terdapat tube - tube,
pada tube inilah umpan turun secara gravitasional dan terdapat distributor untuk
memperbesar luas permukaan dimana umpan yang masuk membentuk lapisan tipis
(film) yang membasahi selimut dinding bagian dalam tube. Feed dati tangki umpan
dimasukan pada bagian atas ke dalam tube (Ti7). Sedangkan steam yang digunakan
untuk memanaskan umpan berasal dari boiler disuplai ke FFE, masuk dengan
tekanan tertentu ke shell-nya namun sama dari bagian atas (Ti4). Jadi alirannya
searah karena posisi dari kolom FFE vertikal sehingga kondensat yang dihasillkan
turun secara gravitasi. Jika steam dialirkan dari bawah, akan mendorong kondensat
yang telah dihasilkan menjadi uap kembali karena kontak dengan steam yang berasal
dari bawah kolom. Hal itu dapat menyebabkan steam tidak optimal dalam
memanaskan umpan di dalam tube. Campuran yang keluar dari bawah kolom
kalandria merupakan pencampuran antara uap pealrut dengan produk yang mana
larutannya lebih pekat kemudian masuk ke dalam tangki separator. Karena di tangki
separator itu temperatur yang dioperasikan lebih rendah daripada temperatur yang
berada di bawah kolom, maka sistem pada kolom tersebut akan mengalami tekanan
sehingga produk tersebut akan terhisap menuju tangki pemisah (separator) dimana
produk yang berupa larutan yang lebih pekat (berat) turun secara gravitasi menuju
tangki pengumpul produk dan uap dikondensasikan di kondensor dengan
mengontakan air pendingin yang berasal dari cooling water. Di dalam kondensor
digunakan aliran berlawanan arah dengan air mengalir di tube dan uap pelarut
di shell. Hasil dari kondensasi berupa destilat yang berwarna jernih dan ditampung di
tangki penampungan destilat. Suhu air pendingin yang keluar dari kondensor lebih
tinggi daripada suhu masuk karena air itu menyerap panas dari kondensor.
Dalam percobaan ini dilakukan proses evaporasi dengan menggunakan
pemanasan langsung steam tanpa menggunakan air pemanas. Hal ini dikarenakan
pelarutnya adalah air yang mempunyai titik didih 100oC, sehingga diperlukan steam
14
yang mempunyai suhu 120 – 127 oC. Jika menggunakan air panas maka suhu air
panas tidak bisa mencapai suhu steam, kecuali dengan menggunakan vakum untuk
menurunkan titik didih umpan pada suhu yang lebih rendah.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan Praktikum Falling Film Evaporator ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Falling Film Evaporator (FFE) adalah alat yang digunakan untuk
meningkatkan/menjenuhkan konsentrasi dari suatu larutan atau campuran agar
didapatkan konsentrasi larutan yang lebih pekat
2. Kondisi operasi yang bekerja pada alat Falling Film Evaporator (FFE) adalah
tekanan steam, laju alir steam, laju alir umpan, temperature steam, banyaknya
jumlah steam terpakai dan jumlah umpan
3. Semakin lama proses evaporasi secara kontinyue berlangsung maka
konsentrasi dari produkyang didapatkan akan semakin pekat
4. Konsentrasi produk yang dihsilkan/ waktu 10 menit :
a. Sampel ke-10 menit = 0,038 M
b. Sampel ke-20 menit = 0,068 M
c. Sampel ke-30 menit = 0,102 M
d. Sampel ke-40 menit = 0,116 M
e. Sampel ke-50 menit = 0,116 M
f. Sampel ke-60 menit = 0,156 M
5. Kalor yang berkerja pada alat Falling Film Evaporator (FFE) adalah kalor yang
dilepas steam, kalor yang diterima umpan dan kalor laten steam
6. Berdasarkan grafik kalor yang didapatkan, nilai kalor semakin meningkat
seirimg semakin lamanya waktu yang digunakan umtuk proses evaporasi
15
Daftar Pustaka
1. Tim penyusun jobsheet praktikum Pilot Plant. 2019. Falling Film Evaporator.
Palembang: Jurusan Teknik Kimia, Polsri.