Anda di halaman 1dari 22

PERANAN PROGRAM TMMD DALAM RANGKA AKSELERASI PROGRAM

PEMBANGUNAN DAERAH

BAB – I
PENDAHULUAN

1. Umum.
a. TNI Manunggal Membangun Desa adalah suatu Program terpadu antara
TNI Pemerintah Daerah dengan Rakyat yang bertujuan untuk mewujudkan
peningkatan pembangunan Pedesaan dalam rangka mendukung Program
pengentasan kemiskinan dan pembinaan keamanan wilayah. TMMD selain
untuk pengentasan kemiskinan juga untuk mempercepat pelaksanaan
Pembangunan di Daerah yang masih terbelakang dalam upaya pelaksanaan
pemerataan pembangunan dengan menggunakan dana dan waktu yang
seefisien mungkin.
b. Program TMMD dapat terlaksana dengan baik apabila adanya kerjasama
yang saling mendukung dari semua unsur, baik TNI, Pemda maupun
Masyarakat. Kerjasama yang baik dapat dibangun melalui bebagai koordinasi
yang terpadu juga pembinaan yang mantap. Program TMMD bukan merupakan
program murni dari TNI maupun Pemda sendiri, tetapi merupakan Program
terpadu yang satu sama lain harus saling mendukung sedangkan hasilnya
langsung dirasakan oleh masyarakat. Sosialisasi program TMMD sangat
penting agar pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diinginkan sesuai
dengan sasaran yang telah ditentukan.
c. Walaupun Program TMMD ini adalah Program TNI dan Pemda, tetapi
masyarakat juga bukan berarti tidak dilibatkan mulai dari perencanaan,
Persiapan maupun Pelaksanaan sampai tahap akhir. Dalam pelaksanaan
Program TMMD masyarakat harus terlibat langsung karena masyarakatlah yang
akan merasakan langsung manfaat dari TMMD tersebut. Oleh sebab itu dalam
penentuan sasaran Program TMMD harus sesuai dengan kebutuhan yang
langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.
2

d. Dengan adanya Program TMMD diharapkan dapat mempercepat


pelaksanaan Pembangunan di daerah, terutama daerah yang masih
terbelakang dengan harapan daerah yang masih tertinggal dalam
pembangunan dapat mengimbangi daerah lain yang sudah lebih maju.
Pelaksanaan Program TMMD diarahkan pada dua sasaran yaitu sasaran fisik
dan non fisik. Dalam penentuan sasaran TMMD baik sasaran fisik maupun
sasaran non fisik harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada di
masyarakat agar hasil yang dicapai langsung dirasakan oleh masyarakat juga
disesuaikan dengan dana yang tersedia.

2. Maksud dan Tujuan.


a. Maksud. Memberi gambaran kepada Pimpinan tentang peranan
Program TMMD bagi Pembangunan di daerah terutama dalam membantu
mempercepat pemerataan Pembangunan.
b. Tujuan. Sebagai masukan kepada komando atas dalam membuat
program TMMD agar dapat terlaksana dengan baik serta dapat mencapai
sasaran yang diinginkan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Meliputi peranan TMMD bagi akselerasi
Pembangunan di daerah yang meliputi Ruang lingkup dengan tata urut sebagai
berikut :
a. Pendahuluan.
b. Kondisi Pembangunan di Daerah saat ini.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
d. Peranan TMMD dalam rangka akselerasi Pembangunan.
e. Upaya menyiapkan Program TMMD.
f. Kesimpulan dan saran.
g. Penutup.

4. Pendekatan. Dalam penulisan Karmil ini digunakan pendekatan


Deskriptif analisis dan pengamatan di lapangan selama bertugas di Kodim 1621/TTS.
3

BAB – II
KONDISI PEMBANGUNAN DI DAERAH SAAT INI

5. Umum. Kondisi pembangunan yang ada saat ini masih belum sesuai
dengan yang diharapkan. Apalagi terjadinya krisis dalam berbagai segi kehidupan
menjadi penyebab terhambatnya berbagai program pembangunan. Untuk dapat
melaksanakan Program pembangunan sesuai dengan harapan maka dibutuhkan
pemulihan krisis yang terjadi terutama pemulihan ekonomi dan politik. Dengan
pulihnya kehidupan politik yang normal akan membawa dampak yang positif bagi
pemulihan ekonomi kita dalam menunjang pelaksanaan pembangunan. Dengan
lancarnya pembangunan yang dilaksanakan maka diharapkan masayarakat dapat
hidup dengan sejahtera.

6. Pembangunan Fisik. Pembahasan penulisan tentang


pembangunan Fisik penulis menitik beratkan dalam bidang Pendidikan, Transportasi,
Keamanan dan Kesehatan.
a. Pendidikan. Seperti diketahui saat ini jumlah penduduk Indonesia yang
putus sekolah maupun buta huruf sangat tinggi apalagi dengan terjadinya krisis
disegala bidang kehidupan masyarakat yang berkepanjangan. Pendidikan
merupakan sarana penting untuk memajukan bangsa dan Negara ini, karena
tanpa pendidikan Negara kita akan tetap terbelakang. Tetapi sangatlah
memprihatinkan kondisi yang ada saat ini untuk sarana dan prasarana
pendidikan apalagi kondisi di daerah. Banyak daerah yang tidak memiliki
gedung sekolah apalagi sekolah lanjutan baik lanjutan pertama maupun
Sekolah Lajutan Atas. Sehinggga bagi masyarakat yang ekonominya di bawah
garis kemiskinan, tidak akan mampu untuk menyekolahkan anaknya ke daerah
lain yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu Pendidikan
harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan di daerah kalau ingin
masyarakatnya maju.
4

b. Transportasi. Transportasi atau perhubungan merupakan sarana utama


dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi. Sedangkan laju
pertumbuhan ekonomi adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan saat ini
mengingat ekonomi negara kita secara umum dalam keadaan krisis.
Ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia ini ditopang oleh ekonomi
kerakyatan. Oleh sebab itu menghidupkan ekonomi rakyat sangatlah penting
untuk membangkitkan kehidupan ekonomi negara secara umum. Tetapi yang
terjadi saat ini banyak daerah yang mempunyai potensi yang baik untuk bidang
ekonomi tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal dan salahsatu
penyebabnya adalah transportasi yang belum lancar. Sarana transportasi yang
paling penting adalah jalan yang akan menghubungkan daerah yang satu
dengan yang lainnya antara daerah yang sudah maju dengan daerah yang
masih ketinggalan. Membangun jalan sebagai sarana transportasi atau
perhubungan akan memicu hubungan ekonomi yang lebih baik. Oleh sebab itu
pemerintah harus dapat memprioritaskan pembangunan jalan sebagai sarana
transportasi untuk memperlancar kehidupan ekonomi.
c. Keamanan. Untuk melakukan segala aktifitas selain sarana dan
prasarana yang dibutuhkan juga faktor keamanan. Dan saat ini aktifitas dalam
menjaga keamanan lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat di daerah
sangatlah penting. Perhatian dari Pemerintah daerah untuk mengaktifkan
penjagaan lingkungan perlu dilakukan dan salah satunya dengan membuat Pos
Kamling. Kalau kita lihat di daerah saat ini hampir tidak ditemukan adanya Pos
kamling dan hal ini dapat menggambarkan betapa kurangnya pembangunan di
bidang keamanan.
d. Kesehatan. Kesehatan merupakan faktor utama dalam kehidupan kita,
karena tanpa tubuh yang sehat kita tidak dapat melakukan aktifitas apapun.
Untuk membentuk suatu Negara yang mempunyai masyarakat dengan tingkat
kesehatan tinggi tentulah yang paling utama adalah membangun sarana dan
prasarana kesehatan atau tempat pelayanan kesehatan yang memadai. Yang
terjadi saat ini banyak daerah yang tidak mempunyai tempat pelayanan
kesehatan yang memadai dan hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor
diantaranya :
5

1) Gedung tempat pelayanan kesehatan yang tidak memadai.


2) Sarana dan Prasarana pelayanan Kesehatan yang terbatas.
3) Jumlah tenaga Medis yang masih kurang.
4) Dukung obat-obatan yang terbatas.

7. Pembangunan non Fisik. Berbicara masalah Pembangunan non fisik berarti


kita akan membicarakan pembangunan manusianya yang dalam tulisan ini penulis
membatasi permasalahan dalam bidang Ipoleksosbud dan Hankam.
a. Idiologi. Idiologi adalah suatu faham yang dianut oleh seseorang
yang sulit untuk dihilangkan. Negara kita adalah Negara yang beazaskan
Idiologi Pancasila sebagai satu-satunya azas. Untuk saat ini sudah mulai ada
usaha untuk menggantikan Pancasila dengan Azas lain dan salah satunya
adalah Komunis yang mulai bangkit lagi. Oleh sebab itu setiap saat kita harus
mewaspadai timbulnya azas lain selain Pancasila.
b. Politik. Sebagai salahsatu manfaat yang dirasakan dari Reformasi
yang terjadi beberapa tahun terakhir adalah kehidupan politik yang demokratis
yang ditandai dengan bermunculannya partai politik yang mempunyai program
yang berbeda. Tetapi selain itu kehidupan politik kita juga mengalami berbagai
ujian yang cukup berat, dan hal ini juga berpengaruh sampai ke daerah. Banyak
masyarakat yang masih awam terhadap kehidupan politik ikut terbawa arus
yang mengakibatkan terjadinya konplik yang merugikan rakyat itu sendiri.
c. Ekonomi. Seperti diuraikan diatas bahwa Negara kita sedang
mengalami krisis khususnya Krisis ekonomi. Ekonomi Negara kita yang sedang
mengalami penurunan membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi
kehidupan ekonomi di daerah. Ekonomi masyarakat secara umum tidak dapat
melepaskan diri dari pengaruh krisis yang meluas dan berkepanjangan dan hal
ini perlu perhatian yang cukup cermat dari Pemerintah terutama Pemerintah
daerah karena saat ini berlaku Otonomi Daerah.. Pembangunan di daerah
jangan sampai terhenti karena akan membawa efek yang kurang baik pula
untuk kelanjutan pembangunan selanjutnya.
d. Sosial Budaya. Sebagai dampak dari krisis Ekonomi yang
berkepanjangan membawa dampak yang kurang sehat dalam kehidupan sosial
6

bernegara kita. Terjadinya konplik di berbagai daerah di Indonesia membawa


pengaruh yang besar terhadap kehidupan sosial di daerah lain. Kultur Budaya
bangsa Indonesia yang dikenal sejak dulu sebagai bangsa yang ramah saat ini
berubah sedikit demi sedikit.
e. Hankam. Keterkaitan antara berbagai segi kehidupan akan
membawa dampak yang sangat erat terhadap faktor keamanan. Dari berbagai
konflik yang terjadi sebagai akibat krisis diberbagai bidang kehidupan Negara
kita mengakibatkan stabilitas keamanan di daerah ikut terpengaruh. Banyak
terjadinya gangguan keamanan tidak dapat dipungkiri sebagai salah satu efek
dari krisis yang terjadi di Negara Kita.

BAB – III
FAKTOR YANG BERPENGARUH

8. Umum. Kondisi keterbatasan kemampuan Negara dalam hal ini


Pemerintah daerah saat ini cukup mempengaruhi pembangunan yang dilaksanakan
dalam berbagai bidang kehidupan. Faktor Ekonomi bangsa merupakan faktor penting
dalam menunjang keberhasilan Pembangunan disamping faktor pendukung lain.
Untuk membentuk suatu Pemerintahan yang berhasil dalam melaksanakan
Pembangunan di dalam segala segi kehidupan dibutuhkan beberapa kriteria yang
dapat mendukung keberhasilan tersebut. Demikian pula yang menjadikan Pemerintah
sulit mencapai sasaran Pembangunan dipengaruhi beberapa faktor penyebab baik
faktor eksternal maupun faktor internal. Pemerintah harus mampu mengupayakan
agar faktor eksternal dan faktor Internal tidak menghambat pelaksanaan
Pembangunan serta harus selalu diusahakan peningkatannya. Faktor Eksternal dan
Internal yang ada harus dapat menjadi pemicu dan pembangkit inisiatif juga
pengembangan kreatifitas dari unsur aparat Pemerintahan yang ada didalamnya,
karena dengan demikian akan terjadi peningkatan dalam pencapaian hasil
Pembangunan.

9. Faktor Eksternal. Merupakan faktor yang berasal dari luar, dan sesuai
pengamatan di lapangan terhadap kinerja Pemerintah di Daerah maka faktor eksternal
7

yang menonjol adalah masalah kondisi Sumber Daya Alam dan Penduduk yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan faktor-faktor
eksternal tersebut yang dapat mempengaruhi akselerasi Pembangunan di daerah.
a. Peluang.
1) Sumber Daya Alam. Secara umum Negara kita memiliki wilayah
yang kaya akan Sumber Daya Alam baik yang ada di darat maupun
dilaut. Negara kita yang luas dengan kekayaan Alam yang melimpah
merupakan modal yang besar dalam membangun Negara ini menuju
Negara adil dan makmur. Sumber kekayaan Alam kita sangat besar
apabila dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Tanah yang subur, Alam
yang mengandung bahan mineral yang tinggi, Laut luas dengan berbagai
kandungan kekayaan yang ada di dalamnya seharusnya dapat dijadikan
modal dasar untuk menjadikan Negara kita ini Negara yang makmur.
2) Penduduk. Jumlah Penduduk Indonesia yang besar dan
menempati ranking ke 5 (lima) diseluruh Dunia merupakan modal dasar
pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang sedemikian beasr
seharusnya dapat dijadikan modal dalam pembangunan mengingat kita
memiliki tenaga manusia yang cukup. Indonesia yang memiliki jumlah
penduduk begitu besar harusnya dapat melaksanakan pembangunan
yang pesat dibandingkan Negara lain yang memiliki penduduk yang
sedikit.
b. Kendala.
1) Wilayah yang terdiri dari kepulauan. Salah satu kendala yang
dihadapi adalah bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang terdiri dari beribu-ribu pualu. Jangkauan kemampuan pemerintah
untuk memeratakan pembangunan dapat dipengaruhi oleh bentuk
wilayah tadi. Hubungan daerah yang satu dengan yang lainnya terpisah
oleh lautan yang memerlukan alat dan biaya transportasi yang tinggi,
sehingga laju pertumbuhan pembangunan tidak lancar, begitu juga
pemerataan Permbangunan kurang seimbang. Pengawasan Pemerintah
pusat terhadap pemerintah daerah juga terbatas dengan adanya wilayah
yang terpisah, sehingga banyak pembangunan yang dilaksanakan di
8

daerah tidak sesuai dengan ketentuan dari Pusat sebagai akibat dari
kurangnya terbatasnya pengawasan dan pengendalian. Dengan adanya
kendala ini hendaknya pemerintah mencari solusi terbaik agar dapat
memantau secara langsung pelaksanaan Pembangunan.
2) Pemerataan Penduduk. Sebagai akibat dari wilayah yang
terpisah oleh lautan membawa dampak terhadap pemerataan jumlah
penduduk dan berdampak terhadap laju Pembangunan di setiap Daerah
tidak sama. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah yang banyak
jumlah penduduknya akan berbeda dengan pembangunan yang
dilaksanakan didaerah yang jumlah penduduknya sedikit. Hal ini
disebabkan oleh tenaga kerja dan kompetitif yang diakibatkan oleh
padatnya jumlah penduduk.

10. Faktor Internal. Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
atau manusia baik yang menyangkut mental, kondisi fisik maupun kecakapan dan
keterampilan. Sesuai pengamatan penulis maka faktor internal yang menonjol adalah
sebagai berikut :
a. Peluang.
1) Kekeluargaan. Kekeluargaan adalah kondisi jiwa yang tercermin
dalam perilaku seseorang terhadap orang lain dalam menghadapi
berbagai situasi yang dihadapinya secara bersama-sama. Masyarakat
Indonesia terkenal masyarakat yang ulet dan pantang menyerang kalau
dilihat secara umum. Bagi Pemerintah hal ini merupakan modal yang
baik dalam melaksanakan pembangunan masyarakat seutuhnya.
Dengan memiliki masyarakat yang berciri kekeluargaan akan sedikit
kemungkinan untuk terhambatnya pembangunan, karena antara
masyarakat yang satu dengan yang lain merasa satu keluarga besar.
2) Jiwa korsa. Adalah loyalitas, kebanggaan, dan antusiasme yang
tertanam pada diri manusia termasuk masyarakat Indonesia. Apabila
moril merupakan kondisi atau ciri jiwa perorangan, maka jiwa korsa
merupakan kondisi atau ciri jiwa organisasi sebagai suatu keseluruhan.
Didalam Pemerintahan dengan jiwa korsa yang tinggi, ketidakpuasan
9

perorangan dari beberapa anggota dapat padam oleh semangat


kasatuan. Setiap Anggota masyarakat mempunyai tanggung jawab yang
besar untuk membentuk jiwa korsa yang mantap yaitu dengan melalui
kerja gotong royong. Dengan kondisi yang demikian merupakan modal
yang besar untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang.
b. Kendala.
1) Kondisi Mental. Kondisi jiwa yang tercermin dalam sikap
seseorang terhadap berbagai situasi yang dihadapinya. Seperti kita
ketahui masyarakat Indonesia masih belum memiliki mental yang baik
dalam menghadapi situasi tertentu. Hal ini dapat dilihat dari tingginya
angka korupsi di Indonesia, sehingga banyak uang rakyat yang tidak
sampai pada sasaran untuk pemerataan pembangunan karena habis
ditangan seseorang. Oleh sebab itu pembangunan dalam segi mental
adalah hal yang penting dan mendasar untuk membangun masyarakat
Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur. Dalam
melaksanakan pemerataan pembangunan akan sulit dicapai sasaran
yang diinginkan apabila masyarakatnya atau pemimpinnya memiliki
mental yang tidak baik. Untuk menciptakan masyarakat yang memiliki
mental juang yang tangguh harus melalui berbagai pembelajaran dan
pembinaan juga contoh serta tauladan dari para pemimpin bangsa ini.
3) Kecakapan dan Keterampilan. Adalah kepandaian melaksanakan
tugas dengan hasil yang baik dalam waktu yang singkat dengan
penggunaan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin serta
berlangsung dengan tertib dan mencapai hasil yang maksimal.
Masyarakat kita secara umum masih dapat dikatakan belum mempunyai
kemampuan dan keterampilan secara merata. Untuk memiliki
masyarakat yang mempunyai keterampilan dan kecakapan yang baik
sebagai modal melaksanakan pembangunan kita harus banyak belajar
dari Negara yang sudah maju. Bagi seorang Pemimpin dalam
menciptakan masyarakat yang memiliki kecakapan dan keterampilan
baik maka diperlukan :
a) Kemampuan pembinaan terhadap masyarakat.
10

b) Kemampuan Pengawasan yang baik.


c) Kemampuan mengayomi dan melayani kepentingan
masyarakat.
d) Kemampuan menciptakan sarana pendidikan yang baik.
e) Kemampuan untuk menciptakan kepercayaan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah.

BAB – V
PERAN TMMD DALAM RANGKA AKSELERASI PEMBANGUNAN

11. Umum. Seperti telah disampaikan sebelumnya TMMD adalah suatu


Program terpadu yang bertujuan untuk membantu percepatan pemerataan
pembangunan di daerah. Keberhasilan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun
Desa berarti juga keberhasilan Pemerintah dalam pemerataan hasil pembangunan.
Hasil pengamatan penulis di lapangan pelaksanaan pembangunan di daerah saat ini
terutama di wilayah tempat penulis bertugas masih belum merata, terutama masih
ditemukan daerah yang begitu tertinggal dibandingkan dengan daerah lainnya. Hal ini
menujukkan bahwa pentingnya dilaksanakan Program pemerataan pembangunan di
segala bidang kehidupan.

12. Pembangunan Fisik. Seperti halnya kondisi awal maka dalam


Peran TMMD dalam rangka akselerasi Pembangunan,khususnya tentang
pembangunan Fisik penulis menitik beratkan dalam bidang Pendidikan, Transportasi,
Keamanan dan Kesehatan.
a. Pendidikan. Dengan pelaksanaan TMMD pembangunan di bidang
pendidikan mengalami peningkatan karena dalam sasaran fisik pelaksanaan
TMMD salah satunya adalah membangun sarana pendidikan seperti Sekolah.
Selain membangun sarana sekolah juga TMMD memprogramkan untuk
memberikan sumbangan kepada masyarakat berupa buku-buku pelajaran yang
dapat dimanfaatkan oleh anak usia sekolah yang ada di daerah. Seperti
diketahui saat ini jumlah penduduk Indonesia yang putus sekolah maupun buta
11

huruf sangat tinggi apalagi dengan terjadinya krisis disegala bidang kehidupan
masyarakat yang berkepanjangan. Pendidikan merupakan sarana penting untuk
memajukan bangsa dan Negara ini, karena tanpa pendidikan Negara kita akan
tetap terbelakang. Oleh sebab itu Program TMMD secara langsung membawa
dampak yang baik bagi pembangunan dibidang pendidikan.
b. Transportasi. Membuat sarana transportasi atau perhubungan adalah
Program TMMD dalam mengentaskan keterbelakangan suatu daerah atau
wilayah. Dalam setiap pelaksanaan TMMD pasti ada Program perbaikan jalan
ataupun membuka jalan dengan tujuan untuk memperlancar hubungan suatu
daerah dengan daerah lain. Hal ini membawa dampak yang positif bagi
pembangunan di daerah karena dengan semakin banyaknya membuka jalan
sebagai sarana perhubungan, daerah yang tadinya terpencil dan terisolir
menjadi berkembang. Hasil daerah yang tadinya tidak dapat terjual keluar
daerah menjadi lancar. Dengan Koordinasi yang baik antara TNI, Pemerintah
Daerah dan Masyarakat, dapat dilaksanakan pembangunan jalan atau sarana
transportasi tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Sehingga sangatlah tepat
apabila Program TMMD dikatakan dapat menghemat anggaran Pemerintah
Daerah apalagi dalam kondisi krisis seperti saat ini.
c. Keamanan. Dengan Program TMMD pembangunan dibidang hankam
dapat dilaksanakan apalagi yang melaksanakan adalah TNI yang dapat secara
langsung mengarahkan apa yang harus dilakukan untuk memelihara keamanan
wilayah. Salah satu Program TMMD dalam bidang keamanan yaitu
dibangunnya Pos Kamling di daerah-daerah terpencil. Dengan dibangunnya
Pos kamling masyarakat akan tergerak kesadarannya untuk dapat
melaksanakan perlindungan keamanan swakarsa. Sedangkan untuk
mengaktifkan masyarakat dalam memelihara keamanan lingkungannnya
mereka secara tidak langsung akan belajar dari apa yang dilakukan oleh Prajurit
selama bersama-sama melakukan kegiatan TMMD.
d. Kesehatan. Pembangunan Pukesmas dan Polingdes adalah sasaran
pokok TMMD karena kesehatan merupakan faktor utama dalam kehidupan kita,
karena tanpa tubuh yang sehat kita tidak dapat melakukan aktifitas apapun.
Dengan dilaksanakannya TMMD pembangunan dibidang kesehatan akan
12

terlaksana dengan baik karena disamping pembangunan sarana pelayanan


kesehatan tadi TMMD juga selalu memprogramkan pembangunan sarana air
bersih. Terlaksananya pembanguanan sarana dan prasarana Kesehatan akan
mendidik masyarakat hidup sehat disamping dapat merasakan pelayanan
kesehatan yang memadai. Masyarakat yang tadinya terbelakangpun akan dapat
merasakan bagaimana pentingnya kesehatan bagi kelancaran pelaksanaan
Pembangunan

13. Pembangunan non Fisik. Pembangunan non fisik yang menitik beratkan pada
manusia sebagai subyek uatama pembangunan. Pelaksanaan TMMD selain
melaksanakan pembangunan fisik, yang lebih penting lagi adalah bagaimana
membentuk masyarakat agar mau melanjutkan pembangunan yang sudah
dilaksanakan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan TMMD selalu diprogramkan sasaran
non fisik untuk menumbuhkan kesadaran dan disiplin yang tinggi dari masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan.
Sasaran pembangunan non fisik yang dilaksanakan antara lain :
a. Idiologi. Dengan pelaksanaan TMMD, kemanunggalan TNI dan
Rakyat akan tercita dengan baik. Sebagaimana kita ketahui TNI tidak diragukan
kesetiaannya terhadap Idiologi Negara yaitu Pancasila. Dengan adanya
kemanunggalan TNI dan Rakyat secara tidak langsung masyarakatpun akan
mengikuti apa yang dilakukan oleh TNI. Apabila masyarakat sudah mantap
kesetiaanya terhadap Pancasila maka pemerintah tidak akan khawatir dengan
kemungkinan adanya Idiologi lain selain Pancasila. Kemungkinan munculnya
Idiologi selain Pancasila akan dapat di tangkal dengan kemanunggalan TNI dan
Rakyat tadi.
b. Politik. Dengan paradigma baru TNI yang salah satunya yaitu TNI
mengambil sikap yang sama terhadap Partai Politik yang ada di Indonesia,
maka masyarakat akan yakin untuk memilih partai politik sesuai dengan hati
nuraninya. Masyarakat tidak akan merasa takut diintimidasi oleh pihak-pihak
tertentu, sehingga pilihannya betul-betul pilihan yang datang dari nuraninya
bukan karena takut seseorang. Dengan demikian masyarakat dapat
13

menyalurkan aspirasinya melalui partai yang dianggap terbaik yang akan


membawa masyarakat kearah kehidupan yang adil dan makmur.
c. Ekonomi. Seperti diuraikan diatas bahwa Program TMMD bukan
merupakan Proyek pemerintah maupun Proyek TNI yang bertujuan mencari
keuntungan, tetapi TMMD merupakan Program terpadu untuk mengentaskan
kemiskinan dan memperlancar pembangunan di daerah. Oleh sebab itu dengan
pelaksanaan TMMD masyarakat akan tahu arti pentingnya program hemat.
Masyarakat akan belajar dari kehidupan Prajurit yang mengutamakan
kesederhanaan. Kehidupan TNI yang jauh dari hidup mewah dan foya-foya
akan menjadi tauladan bagi masyarakat.
d. Sosial Budaya. Prajurit TNI yang terdiri dari berbagai suku
dan agama juga asal yang berbeda tetapi tetap solid dan kompak akan dapat
dilihat langsung oleh masyarakat. Konplik yang banyak terjadi di masyarakat
baik yang dilatar belakangi oleh masalah SARA maupun masalah lain akan
dapat diredam dengan hanya melihat dari perilaku yang ditunjukkan TNI pada
saat bergaul secara langsung dengan masyarakat.
e. Hankam. Besarnya tanggung jawab TNI akan tegaknya kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia juga memberi contoh dan pelajaran bagi
masyarakat akan pentingnya arti Bela Negara. Lemahnya kesadaran
masyarakat akkan Bela Negara akan tumbuh dengan pembinaan langsung
selama berlangsungnya TMMD. Dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat
dalam bidang Bela Negara, akan membawa hasil yang positif bagi stabilitas
keamanan dan ketertiban. Dengan terciptanya stabilitas keamanan dan
ketertiban, pelaksanaan pembangunan di daerah akan terlaksana dengan baik
dan mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan sasaran yang diinginkan.
14

BAB – VI
UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM PENYIAPAN TMMD

14. Umum. Dengan fungsi dan peran TMMD yang cukup besar terhadap
Pembangunan di daerah maka pelaksanaan TMMD harus selalu ditingkatkan baik
dalam perencanaan, Persiapan, Pelaksanaan maupun pengakhiran. Sehingga
Pelaksanaan pembangunan di daerah akan semakin pesat dan maju. Untuk
meningkatkan peran dan fungsi dari pelaksanaan Program TMMD harus selalu
dilaksanakan evaluasi dari berbagai kegiatan yang telah selesai dilaksanankan untuk
perbaikan pada pelaksanaan berikutnya.

15. Perencanaan dan Persiapan . Perencanaan dan persiapan yang mantap


adalah merupakan sebagian dari keberhasilan pelaksanaan tugas. Tanpa membuat
perencanaan dan persiapan yang matang suatu kegiatan akan sulit untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Seperti telah diuraikan diatas bahwa TMMD
adalah suatu Program terpadu yang hasilnya akan langsung dirasakan oleh
masyarakat. Oleh sebab itu dalam membuat atau menentukan sasaran TMMD harus
betul-betul sasaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam pembuatan
sasaran TMMD bukan berdasarkan ringannya pekerjaan tetapi kepentingan
masyarakat yanglebih utama. Sasaran yang ditentukan lebih baik sedikit tetapi
bermanfaat dan langsung dirasakan oleh masyarakat dari pada sasarannya banyak
tetapi tidak sesuai dengan kehendak atau kepentingan masyarakat itu sendiri.
Sehingga sasaran yang telah dicapai dari pelaksanaan TMMD akan dipelihara oleh
masyarakat karena masyarakat memang membutuhkannya dan masyarakat akan
merasa memilikinya.

16. Pengawasan Pengendalian. Fungsi pengawasan sangatlah dibutuhkan


dalam pelaksanaan TMMD mulai dari tahap perencanaan sampai tahap akhir. Dengan
pelaksanaan pengawasan yang baik kemungkinan pemanfaatan oleh kelompok atau
orang yang mempunyai kepentingan tertentu akan dapai dihindari. Begitu pula dalam
ketepatan pencapaian sasaran akan dapat dicapai tanpa adanya penyimpangan yang
15

tidak perlu. Karena TMMD merupakan Program yang membutuhkan efisiensi waktu,
dana maupun Pelibatan Personil makanya pengawasan dan pengendalian merupakan
faktor yang diutamakan dengan harapan tujuan kegiatan dapat dicapai dengan
semaksimal mungkin.

17. Koordinasi. Koordinasi yang terpadu dalam melaksanakan kegiatan sangatlah


penting untuk keberhasilan dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Sering terjadi
karena kurangnya koordinasi sehingga suatu kegiatan kehilangan arah tujuan maupun
sasaran sehingga akibatnya kegiatan asal jadi. Apabila hal itu terjadi pada kegiatan
TMMD selain sasaran tidak tercapai juga mengakibatkan kepercayaan dari
masyarakat terhadap Pemerintah Daerah maupun TNI akan hilang. Oleh sebab itu
dalam melaksanakan kegiatan TMMD harus selalu terkoordinasi dengan baik
sehingga segala kendala dan hambatan dapat diatasi. Yang lebih penting lagi dalam
pelaksanaan TMMD penentuan sasaran kegiatan harus selalu diperhitungkan dengan
alokasi waktu. Sebagai contoh jangan sampai pada saat kegiatan dimulai masyarakat
maunya membangun sarana prasaran kesehatan sedangkan Pemerintah Daerah
maunya membangun sarana ibadat sehingga TNI sebagai pelaksana sulit untuk
menentukan keputusan.

18. Anggaran. Program TMMD adalah program yang bertujuan untuk membantu
masyarakat denganmenggunakan dana seefisien mungkin. Tetapi walaupun demikian
masalah dana harus betul-betul terprogram dan dianggarkan karena sering terjadi
pelaksanaan TMMD sudah berjalan sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan tidak
datang sehingga waktu terbuang tanpa mendapatkan hasil sesuai sasaran yang di
tetapkan. Sering terjadi adanya anggapan bahwa TMMD merupakan kegiatan yang
hanya membuang dana sia-sia terutama dari pihak yang menyediakan dana, hal ini
tidak benar karena justru dengan pelaksanaan TMMD penghematan dana
pembangunan di daerah dapat dilakukan . Kalaupun ada anggapan demikian itu terjadi
karena yang bersangkutan mempunyai tujuan tertentu yang pada dasarnya tidak ingin
melihat pembangunan di daerah berjalan dengan lancar. Dengan lancarnya
pelaksanaan pembangunan berarti ketertinggalan masyarakat akan semakin dapat
dikurangi dan secara bertahap pemerataan pembangunan akan terwujud
16

BAB – VII
KESIMPULAN DAN SARAN

19. Kesimpulan. Dari hasil pembahasan tulisan di atas dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
a. TNI Manunggal Membangun Desa merupakan Program terpadu anta
TNI, Pemerintah Daerah dan masyarakat yang bertujuan membantu
mempercepat Program Pemerintah dalam bidang Pembangunan suatu daerah
baik Pembangunan Fisik maupun non Fisik.
b. Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa akan berhasil apabila
dimulai dengan tahap perencanaan dan tahap persiapan yang matang,
pelaksanaan sampai tahap akhir yang diawasi dengan baik dan selalu dilakukan
koordinasi yang terpadu dari berbagai unsur yang terkait.
c. Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa akan dapat dirasakan
hasilnya oleh masyarakat apabila penentuan sasaran kegiatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat yang juga disesuaikan dengan dana yang tersedia.

20. Saran Untuk dapat melaksanakan kegiatan TNI Manunggal Membangun


Desa dengan berhasil dan dapat mencapai sasaran yang diinginkan maka disarankan
hal-hal sebagai berikut :
a. Dukungan Sarana dan Prasarana setiap pelaksanaan TNI Manunggal
Membangun Desa tepat waktu dan semaksimal mungkin agar sasaran dapat
tercapai dengan maksimal pula.
b. Memperbanyak Program TNI Manunggal Membangun Desa di daerah
yang masih betul-betul terbelakang agar akselerasi pembangunan di daerah
dapat terwujud dengan menggunakan dana yang efisien.
c. Keterlibatan Pemda secara penuh sehingga tahu permasalahan yang
dihadapi di lapangan bukan hanya pada saat pembukaan dan penutupan
sedangkan keluhan dan saran dari masyarakat tidak mau mendengarnya.
17

BAB – VIII
PENUTUP

21. Demikian Karangan Militer ini dibuat dengan maksud untuk memberikan
sumbang saran dan gambaran kepada rekan Perwira tentang besarnya peran TMMD
bagi akselerasi pembangunan di daerah.

Jaten, Mei 2018


Penulis

Dwi Wahyu Cahyono


Kapten Kav NRP 575132
18

PROPOSISI

PERAN KOREM SANGAT MENENTUKAN DALAM MEMAJUKAN


DESA TERTINGGAL

PERAN KOREM MEMAJUKAN DESA


TERTINGGAL

 OPERASI BHAKTI/TMMD  PROGRAM PEMBANGUNAN


 BHAKTI TNI  OTONOMI DAERAH
 KARYA BHAKTI

PERANAN PROGRAM TMMD DALAM RANGKA AKSELERASI


PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
19

POLA PIKIR

LANDASAN
1. Panca Sila
2. UUD 1945
3. Sapta Marga
4. Sumpah Prajurit
5. 8 Wajib TNI
6. Repelitada

SUBYEK OBYEK METHODE

TNI
Peran TMMD
Kondisi awal - Penyuluhan dlm rangka
pembangun Masyarakat - Pembinaan akselerasi
an di daerah - Pembangun pembangunan
Pemda an fisik

INTERNAL EKSTERNAL

- Peluang - Peluang
- Kendala - Kendala

FEED BACK
20
i

DAFTAR ISI
HAL
I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 1
1. Umum ……………………………………………………………………………. 2
2. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………… 2
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ……………………………………………….. 2
4. Pendekatan ……………………………………………………………………. 2
II. KONDISI PEMBANGUNAN DI DAERAH SAAT INI ……………………….……..
5. Umum ……………………………………………………………………….…. 3
6. Pembangunan Fisik ……………………………………………………….…. 3
7. Pembangunan non fisik ………………………………………………………. 3
III. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …………………………………… 5
8. Umum …………………………………………………….……………………
9. Faktor Eksternal ……………………………………………………………… 6
10. Faktor Internal …………………………………………………………… 6
IV. PERANAN TMMD DALAM AKSELERASI PEMBANGUNAN ………………….. 6
11. Umum …………………………………………………………………………… 8
12. Pembangunan Fisik ……………………………………………………………
13. Pembangunan non Fisik ……………………………………………………… 10
V. UPAYA MENYIAPKAN PROGRAM TMMD ……………………………………… 10
14. Umum …………………………………………………………………………. 10
15. Perencanaan dan Persiapan. …………………….………………………… 12
16. Pengawasan dan Pengendalian ………………………………….………..
17. Koordinasi ………………………………………………………………………. 13
18. Anggaran ……………………………………………………………………… 14
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………. 13
15
19. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 14
15
20. Saran …………………………………………………………………………… 14
16
15
VII. PENUTUP ……………………………………………………………………………. 16
21

PERANAN PROGRAM TMMD DALAM RANGKA


AKSELERASI PROGRAM PEMBANGUNAN
DI DAERAH

Oleh :
Kapten Kav Dwi Wahyu Cahyono
Danramil 04/Jaten, Kodim 0727/Karanganyar
22

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, Atas Rahmad
dan Ridlonya, Karya tulis berjudul ” PERANAN PROGRAM TMMD DALAM RANGKA
AKSELERASI PROGRAM PEMBANGUNAN DI DAERAH”. dapat penulis selesaikan.

Pembuatan Karya Tulis ini berdasarkan Surat TelegramDandim


0727/Karanganyar Nomor ST/39/2018 tanggal 28 Maret 2018 tentang perintah untuk
mengikuti lomba Karya Tulis teritorial TA. 2018 bagi para Pamen dan Pama jajaran
Korem 074/Wrt.

Proposisi Karya Tulis yang sudah ditentukan yaitu ”MELALUI KERJASAMA


DAN KOORDINASI SATKOWIL, PEMERINTAH DAERAH SERTA KOMPONEN
BANGSA LAINNYA DI WILAYAH MAMPU MENGATASI KONFLIK SOSIAL
SEHINGGA DAPAT MENCEGAH TERJADINYA DISINTEGRASI BANGSA”.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam pembuatan Karya Tulis, Semoga Karya
Tulis ini dapat bermanfaat bagi TNI AD, khususnya bagi Aparat Komando Kewilayahan
dalam pengabdian kepada bangsa dan Negara.

Jaten, Mei 2018


Penulis

Dwi Wahyu Cahyono


Kapten Kav NRP 575132

Anda mungkin juga menyukai