Assalamualaikum,wr.wb.
Segala puji dan rasa syukur tak lupa kami panjatkan kepada Allah swt. Karena nikmat yang
diberikan, terutama nikmat sehat jasmani dan rohani serta nikmat iman dan islam. Karena
nikmat-Nya itulah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Personal Hygiene”
tepat pada waktunya dengan baik dan benar serta sesuai prosedur.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang di berikan beliau
kepada kami sebagai materi kuliah Dokumentasi Keperawatan yang harus di pahami dan
dimengerti maksudnya.
Kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik secara materi
maupun dalam penggunaan kata bahasanya. Oleh sebab itu demi kesempurnaan dan
perbaikan dalam penyusunan makalah ini,kami menerima kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam proses belajar dan mengajar.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, social,
keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta perkembangan
(dalam Tarwoto & Wartonah 2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan implementasi
tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk melakukan tindakan
itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien.
Dengan mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam
meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan
(dalam Perry & Potter, 2005).
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal
jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatansecara umum (dalam
Tarwoto & Wartonah 2006).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep personal Hygiene
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
3. Untuk mengetahui macam-macam personal hygiene
4. Untuk mengetahui tujuan personal hygiene
5. Untuk mengetahui pengkajian personal hygiene
6. Untuk mengetahui perencanaan personal hygiene
7. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan personal hygiene
8. Untuk mengetahui evaluasi personal hygiene
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan Mandi
Selain membersihkan kulit, mandi juga merangsang sirkulasi. Mandi air
hangat atau panas mendilatasi arteriol superfisial, membawa lebih banyak
darah dan nutrisi ke kulit. Menggosok secara kuat mempunyai efek yg sama.
Menggosok dengan gerakan halus dan panjang dari bagian distal ke
proksimal ekstremitas( dari titik terjauh ke titik terdekat tubuh) sangat efektif
dalam memfasilitas aliran darah vena.
Aktifitas memandikan klien memberikan kesempatan yg baik bagi perawat
untuk mengobservasi kondisi kulit seperti area penekanan, mengkaji
kebutuhan psikososial ( orientasi waktu dan kemampuan untuk mengatasi
penyakit , mengkaji kebutuhan belajar seperti pada pasien diabetes.
Mandi juga dapat memberikan rasa nyaman dan bahagia. Mandi dapat
menyegarkan dan memberikan rasa rileks dan seringkali dapat
meningkatkan rasa percaya diri.
Mandi kebersihan dan Mandi terapeutik
1. Mandi kebersihan :
- Mandi di tempat tidur dengan bantuan total (complete bed bath)
Perawat memandikan seluruh bagian tubuh pasien.
- Mandi di t.tidur dengan bantuan parsial (Self helpbed bath)
Klien tirah baring dapat mandi sendiri tetapi perawat dapat membantu
untuk mengelap punggung dan mungkin bag. Kaki klien.
- Mandi parsial (Parsial bath)
Hanya bagian tubuh yang mungkin menimbulkan ketidak nyamanan atau
bau jika tidak dibersihkan( wajah, tangan, aksila area perineum dan
punggung.
- Mandi handuk (Towel bath)
Adalah mandi di tt dengan menggunakan larutan yg cepat kering,
mengandung desinfektan, agens pembersih dan agens pelembut yg
dicampur dg air. Larutan siap pakai yang komersial ini digunakan pada
suhu 43,4- 48,0°C, mengering dalam beberapa detik, tidak perlu
dikeringkan sehingga mempercepat proses mandi.
- Mandi kantong
Adalah adaptasi dari towel bath. Peralatan yang diperlukan kantong
plastik, 10- 12 waslap dan larutan pembersih yang tidak perlu dibilas dg
air. Larutan dan waslap dihangatkan di microwave selama 1menit tetapi
perawat perlu menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu
yang diinginkan.
- Mandi berendam (tub bath)
lebih dipilih daripada mandi di tt karena lebih mudah. Bantuan yang
diberikan perawat tergantung kebutuhan pasien, bak mandinya khusus
untuk pasien yg dependent.
- Pancuran (shower) Banyak pasien ambulasi dapat menggunakan
fasilitas pancuran dan hanya memerlukan bantuan minimal dari perawat,
sering digunakan untuk pasien perawatan jangka panjang.
2. Mandi terapeutik
- Diberikan untuk mendapatkan efek fisik seperti menyejukkan kulit yang
teriritasi atau mengobati suatu area( mis: perineum ).Obat-obatan dapat
dicampur dengan air.
- Mandi terapeutik umumnya dilakukan dalam sebuah bak mandi berisi
sepertiga atau setengah bak mandi selama 20- 30 menit dengan suhu air
37,7- 46°C untuk suhu mandi orang dewasa dan 40,5°C untuk bayi.
Anatomi Fisiologi
Kulit memiliki 3 lapisan utama : epidermis, dermis, dan subkutan. Epidermis
(lapisan luar) disusun beberapa lapisan tipis dari sel yang mengalami tahapan
berbeda dari maturasi. Ini melindungi jaringan yang berada dibawahnya
terhadap kehilangan cairan dan cedera mekanis maupun kimia serta mencegah
masuknya mikroorganisme yang memproduksi penyakit. Dermis merupakan
lapisan kulit yang lebih tebal yang terdiri dari ikatan kolagen dan serabut elastik
untuk mendukung epidermis. Lapisan jaringan subkutan terdiri dari pembuluh
darah, saraf, limfe, dan jaringan penyambung halus yang terisi dengan sel-sel
lemak. Jaringan subkutan juga memberikan dukungan untuk lapisan atas kulit,
yang memungkinkan untuk menahan stres dan tekanan tanpa cedera.
Pengkajian
Kondisi kulit( warna, tekstur dan turgor, adanya bintik-bintik berpigmen,
suhu ,lesi, esksoriasi dan abrasi)
Keletihan
Adanya nyeri dan kebutuhan tindakan bantuan (mis : pemberian analgesik)
sebelum mandi
Semua aspek kesehatan lain yg mempengaruhi proses mandi klien.
Keutuhan menggunakan sarung tangan disposible selama mandi.
Masalah Keperawatan
Masalah kulit umum
kulit kering
jerawat
hirsutisme
ruam kulit dermatitis kontak
abrasi
Karakteristik kulit normal
kulit halus dan kering
kulit utuh dan tidak memiliki abrasi
kulit terasa hangat ketika dipalpasi
perubahan yang terlokalisasi
ada turgor yang baik (elastis dan tetap), dengan kulit yang secara umum
halus dan lembut
warna kulit beragam dari bagian tubuh ke bagian tubuh, dengan rentang dari
coklat tua ke merah-muda ke merah-muda terang.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan :
- Perubahan sirkulasi
- Immobilisasi lama
- Edema
- Inkontinensia urine
- Malnutrisi
Perencanaan Keperawatan
Pendelegasian Perawat sering mendelegasikan ketrampilan memandikan
akan tetapi tetap perawat yg bertanggung jawab untuk melakukan pengkajian
dan perawatan klien.
Terdapat banyak alasan untuk memberikan perawatan kulit selain
mempertahankan kebersihan. Mandi atau shower membantu klien relaks,
menstimulasi sirkulasi pada kulit, memberikan latihan rentang gerak selama
mandi, meningkatkan citra-diri, dan menstimulasi kecepatan maupun
kedalaman respirasi. Interaksi antara perawat dan klien selama mandi dan
perawatan kulit memberi perawat kesempatan untuk mengembangkan
hubungan yang berarti dengan klien. Kondisi klien mempengaruhi rencana
untuk pemberian perawatan higiene. Klien yang berpenyakit serius biasanya
memerlukan mandi setiap hari karena akumulasi sekresi badan, dan klien
tidak mampu memelihara kebersihan. Tujuan klien yang menerima asuhan
keperawatan kulit termasuk : klien akan memiliki kulit utuh yang bebas bau
badan, klien akan mempertahankan rentang gerak, klien akan mencapai rasa
nyaman dan sejahtera, klien akan berpartisipasi dan memahami metode
perawatan kulit.
Evaluasi
Evaluasi secara umum menilai kemampuan pasien dalam :
1. Mempertahankan kebersihan perawatan secara efektif, yang ditunjukkan
dengan adanya warna, kelembaban, turgor, tekstur, hilangnya lesi, dll.
2. Mempertahankan ssirkulasi darah, mengendorkan otot dan membuat tubuh
terasa nyaman, dengan ditunjukkan adanya kemampuan pasien dalam
melakukan aktifitas sehari – hari dan pasien terlihat segar.
Implementasi
Memandikan orang dewasa
memandikan klien adalah bagian perawatan higienis total. Mandi dapat
dikategorisasikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Keluasan mandi klien
dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan pada kemampuan fisik
klien dan kebutuhan tingkat higiene yang diperlukan. Mandi di tempat tidur
yang lengkap diperlukan bagi klien dengan ketergantungan total dan
memerlukan perawatan higienis total. Mandi sebagian di tempat tidur
termasuk memandikan hanya sebagian badan yang dapat menyebabkan
ketidaknyamanan atau bau jika tidak mandi (mis. Tangan, muka, daerah
perinel, aksila)
Perawatan perineum
biasanya perawatan perineum merupakan bagian dari mandi lengkap. Klien
yang paling butuh perawatan perineum yang teliti adalah klien yang berisiko
terbesar memperoleh infeksi (mis. Klien yang menggunakan kateter urine
tetap), sembuh dari operasi rektal atau genital, atau telah menjalani kelahiran.
Gosokan punggung
gosokan punggung atau massage punggung biasanya diikuti mandi klien. Hal
ini meningkatkan relaksasi, mengendurkan tensi otot, dan menstimulasi
sirkulasi kulit. Gosokan punggung yang efektif memerlukan waktu 3-5
menit.
Memandikan bayi
bayi dapat dimandikan dengan cara yang sama seperti orang dewasa, dengan
mandi menggunakan spon atau bak mandi kecil. Akan tetapi, perawat harus
mengambil tindakan pencegahan khusus. Karena mekanisme kontrol
temperatur bayi masih belum matang, pemaparan bagian tubuh bayi yang
lama menyebabkan pendinginan yang cepat.
2.3.2 Rambut
Pengertian Rambut
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi
serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat di
identifikasi
Anatomi Fisiologinya
Secara anatomis rambut terdiri atas bagian batang, akar rambut, sarung akar,
folikel rambut serta kelenjar sebasea
Pengkajian
Kaji warna rambut
Kaji ukuran,
Kaji susunan rambut
Kaji jenis rambut ( berminyak atau kering ).
Kaji pola pertumbuhan rambut, pola cepat atau lambat.
Ada rontok atau tidak.
Kaji aspek perkembangan.
Factor yang mempengaruhi perawatan rambut, seperti pemakaian minyak
rambut, kemampuan menyisir, frekuensi cuci rambut dan pemakaian shampo.
Masalah Keperawatan
Masalah – masalah yang terjadi pada rambut antara lain :
1. Kutu
2. Ketombe
3. Botak ( alopecia )
4. Radang pada kulit / rambut ( seborrheic dermatitis ).
Diagnosa Keperawatan
Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kutu pada kulit kepala
Resiko gangguan konsep diri ( body image ) berhubungan dengan kehilangan
rambut ( misalnya ; akibat kemoterapi )
Evaluasi
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan pasien untuk
mempertahankan kebersihan rambut yang ditandai dengan : rambut bersih dan
pasien terlihat segar dan tidak ada infeksi di kulit kepala.
Implementasi
penyikatan dan penyisiran
bersampo
Anatomi Fisiologinya
Banyak organ yang berada dalam mulut. Seperti orofaring, kelenjar
paratiroid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual, kelenjar sub maksilaris dan
lidah.
Membran mulut dilapisi denganmembran mukosa yang terus-menerus pada
kulit. Membran merupakan jaringan epitel yang melapisi dan melindungi
organ, mensekresi mukus untuk menjaga jalan saluran sistem pencernaan
basah dan terminyaki, dan mengabsorbsi nutrien.
Mulut atau bukal rongga yang terdiri dari bibir sekitar permukaan mulut,
leher sepanjang sisi dinding rongga. Mukosa mulut secara normal berwarna
merah muda terang dan basah. Gigi adalah untuk mengunyah atau mastikasi.
Gigi normal terdiri dari tiga bagian : kepala, leher, dan akar. Membran
periodontal berada pada margin gusi, sekitar gigi, menahan kuat ditempat.
Gigi yang sehat tampak halus, putih, bercahaya dan berjajar rapi.
Pengkajian
Warna,
Keadaan permukaan
Kelengkapan gigi
Pada pipi dalam perlu dilihat adanya warna mukosa serta keadaan permukaan
gusi perlu dilihat warna, tekstur serta kelembabannya.
Pada lidah dapat dilihat warna, tekstur dan posisi lidah,
Masalah Keperawatan
Masalah/dan gangguan pada Mulut dan gigi
Halitosis, bau napas tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau
lainnya.
Ginggivitas, radang pada daerah gusi.
Karies, radang pada gigi.
Stomatitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut.
Peridontal desease ( gusi yang mudah berdarah dan bengkak ).
Glositis, radang pada lidah
Chilosis, bibir yang pecah – pecah.
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan radang pada daerah gusi/gigi.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake /
asupan ) yang tidak adekuat ( cukup ) akibat radang gigi/gusi.
Rencana Tindakan
Mengurangi nyeri dapat dilakukan dengan cara merawat gigi dan mulut
secara teratur.
Mempertahankan nutrisi akibat radang gigi/gusi dapat dilakukan dengan cara
merawat gigi dan mulut secara teratur
Perencanaan Keperawatan
Cara merawat gigi dan mulut: Merupakan tindakan keperawatan pada pasien
yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi dengan cara
membersihkan serta menyikat gigi dan mulut secara teratur.
Evaluasi
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan gigi dan mulut serta kemampuan untuk mempertahankan status
nutrisi. Yang ditandai dengan keadaan mulut dan gigi yang bersih, tidak ada
tanda radang dan intake yang adekuat
Implementasi
Higiene mulut
Perawatan yang tepat mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi.
Perawatan mulut harus diberikan teratur dan setiap hari. Frekuensi tindakan
higiene bergantung kondisi rongga mulut klien.
Diet
Untuk mencegah kerusakan gigi, klien harus mengubah kebiasaan makan,
mengurangi asupan karbohidrat, terutama kudapan manis diantara waktu
makan.
Gosok gigi
Gosok gigi dengan teliti sedikitnya empat kali sehari setelah makan dan
waktu tidur) adalah dasar program higiene mulut yang efektif.
2.3.4 Genetalia
Pengertian Vulva Hygiene
Vulva Hygiene adalah perawatan pada organ eksterna wanita
Anatomi Fisiologinya
yang terdiri atas mons veneris, terletak di depan simpisis pubis, labia mayora,
yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva; labia minora, yang
merupakan dua lipatan kecil di antara atas labia mayora; klitoris (sebuah
jaringan erektil yang serupa dengan penis laki-laki); kemudian bagian yang
terkait di sekitarnya, seperti uretra,vagina,perineum, dan anus
Pengkajian
Yang perlu diperhatikan pada pengkajian alat kelamin ( vulva higiene), antara
lain adalah
Ada atau tidaknya iritasi daerah sekitarnya,
Adanya pendarahan, mukus, lokhea, kateterisasi, luka jahitan pada pasien
pascapartum,
Serta kebersihannya.
Diagnosa Keperawatan
Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan atau
kebersihan pada daerah vulva
Rencana Tindakan
Mencegah terjadi infeksi dan mempertahankan daerah vulva dengan cara
melakukan perawatan vulva.
Perencanaan Keperawatan
Vulva HigieneMerupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak
mampu membersihkan vulva sendiri.
Tujuannya adalah mencegah terjadinya infeksi pada vulva dan menjaga
kebersihan vulva.
Evaluasi
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan daerah vulva.
Hal ini ditandai dengan kebersihan pada daerah vulva, tidak tampak iritasi,
dan tidak ada tanda-tanda radang
2.3.5 Kuku
Pengertian Kuku
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke
dalam tubuh melalui kuku. Oleh karena itu kuku seharusnya tetap dalam
keadaan sehatdan bersih.
Anatomi Fisiologinya
Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku,
kantung kuku, akar kuku dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat
halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna merah muda.
Pengkajian
Pengkajian yang perlu dilakukan adalah penilaian tentang keadaan warna,
bentuk, dan keadaan kuku.
Adanya jari tubuh dapat menunjukkan penyakit pernapasan kronis atau
penyakit jantung dan bentuk kuku yang cekung atau cembung menunjukkan
adanya cedera, defisiensi besi dan infeksi.
Masalah Keperawatan
Masalah – masalah / gangguan pada kuku :
Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh – tumbuh dan diarasakan sakit
pada daerah tersebut.
Paronychia, radang di sekitar jaringan kuku.
Ram’s horn nail, gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat
disertai kerusakan dasar kuku atau infeksi.
Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
Diagnosa Keperawatan
Resiko terjadi luka( infeksi ) berhubungan denfan proses masuknya kuman
akibat garukan dari kuku.
Pengkajian kondisi kaki dan kuku klien menyatakan batasan karakteristik
adanya masalah kesehatan aktual atau potensial. Faktor yang berhubungan
menyebabkan masalah kesehatan klien (mis. Penurunan sirkulasi atau praktik
higiene yang bururk) mengarahkan perawat untuk melakukan tindakan
preventif.
Rencana Tindakan
Lakukan pemeliharaan kebersihan kuku dengan cara perawatan kuku.
Perencanaan Keperawatan
Merawat Kuku merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak
mampu merawat kuku sendiri.
Tujuannnya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka
atau infeksi akibat dari garukan kuku.
Evaluasi
Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan
kebersihan kuku, ditandai dengaan keadaan kuku yang bersih, tidak ada tanda
radang disekitar kuku, pertumbuhan baik dan tidak ada bau yang khas dari kuku.
Implementasi
Perawatan kaki dan kuku termasuk perendaman untuk melembutkan kutikula
dan lapisan sel tanduk, pembersihan dengan teliti, pengeringan, dan pemotongan
kuku yang tepat.
3.1 Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan halyang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang
sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi
seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. (dalam Astutiningsih, 2006).
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi
karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut
dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu hendaknya setiap
orang selalu berusaha supaya personal hygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan
dan kerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang disenangi dan diterima dalam
pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat.
3.2 Saran
Bagian akhir dari makalah ini, kami sarankan mahasiswa/i diharapkan dapat
melakukan tindakan personal hygine yang benar dan sesuai langkah-langkah yang sesuai
dengan teori, pendokumentasian yang baik perlu dilakukan dan setiap tindakan yang akan
dilakukan perlu dilatih karena dapat dijadikan petunjuk dasar atas keberhasilan tindakan yang
telah dilakukan pada klien. Meningkatkan potensi keahlian personal hygine sangat penting
untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik. Serta diharapkan memiliki pemahaman
yang mendalam tentang Personal Hygine.
Daftar Pustaka