Ceramah Fakhry
Ceramah Fakhry
الر ِحيْم
َّ الر ْح َم ِن
َّ ِِبس ِْم هللا
Yang terhoramat kepada dewan juri sekalian yang semoga Allah SWT senantiasa memberikan
perlindungan-Nya.
Yang terhormat kepada para panitia yang telah mengijinkan saya berdiri di sini.
Dan yang terhormat kepada para hadirin dan teman-teman saya yang saya cintai dan saya sayangi.
Alhamdulillah!
Saya percaya hadirin sekalian sholeh dan sholehah. Kenapa saya bicara seperti ini? Kenapa? Ada
yang tahu? Jika ada yang tahu angkat kepalanya!
Karena ketika saya naik ke panggung ini, saya terkesima dengan cahaya yang begitu terpancar dari
muka hadirin yang begitu bersinar. Swiiingg… cahayanya sampai menyilaukan.
Sebagaimana kita tahu bahwa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di Kota Makkah, pada tanggal 12
Rabbiul Awwal, 571 Masehi pada tahun Fiil.
Kenapa disebut tahun Fiil? Karena pada saat itu, ketika Rasulullah SAW. Dilahirkan oleh Ibunya,
Aminah, ada rombongan tentara gajah yang ingin menghancurkan Mekkah, yang ingin memindahkan
ka’bah ke Negeri mereka. Maka Allah SWT. Pun menghalangi mereka dengan dilemparkannya batu-batu ke
bumi seperti hujan batu. Dari situlah disebut tahun gajah.
Ada seseorang bertanya:
“Ustadz, kata ibu saya, ketika ibu saya melahirkan saya di rumah, dengan dibantu oleh dukun beranak, ada
rombongan semut yang menyerang kue di atas meja. Nah, berarti saya dilahirkan pada tahun semut donk,
ustadz?”
Ya memang rombongan, tapi itu tidak ada kaitannya dengan mengganggu Agama Allah. Benar tidak apa
benar?
Nabi Muhammad SAW. dilahirkan ke bumi tidak hanya ingin menikmati hidup di dunia saja.
“Wahai Khodijah istriku, saya di dunia ini Cuma pengen jalan-jalan aja,mengelilingi mekkah sampai
ke madinah pake onta. Jangan lupa perbekalan buat makan siangnya. Nasi goreng kurma plus jus zam-zam
saus kacang Arab”
Bukan seperti itu keinginan beliau ke bumi ini. Tetapi beliau membawa misi yang sangat agung.
Misi yang dititipkan oleh Allah kepadanya.
Beliau dilahirkan atas rencana Allah SWT. untuk berdakwah kepada umat-Nya yang pada waktu itu
masih di area kejahiliyahan. Beliau berkorban lahir dan batin tanpa mengharap imbalan. Beliau hanya ingin
menggiring umatnya dari kegelapan menuju terang benderang.
Pernahkah kita memikirkan jika dulu Rasulullah SAW. tidak berdakwah, hanya diam dan
membiarkan umatnya berkecimpung di dunia kebodohan, sehingga sampai pada saat sekarang ini
kebodohan itu masih ditunaikan oleh kita sendiri?
Maka dari itu kita manusia yang mempunyai akal pikiran, seyogyanga kita bersyukur karena
Rasulullah SAW. telah merubah keadaan itu menjadi sekarang ini, walau banyak dari kita masih melenceng
dari jalan-Nya dan walau banyak dari kita masih terkesima dengan kilaunya dunia.
Bertaubatlah! Allah masih senantiasa membuka pintu taubat-Nya. Semoga kita termasuk dari
golongan-Nya yang diridhoi, amin.
Rasulullah SAW. tidak pernah gentar ketika ancaman menderanya, beliau tidak pernah takut
kepada siapapun yang mengancamnya. Beliau Pahlawan yang patut menjadi idola bagi kita semua.
Bukan malah mengidolakan artis-artis hollywood yang tidak meninggalkan bekas sejarahnya untuk
Agama Islam.
Maka dari itu, kita sebagai umat Islam, umat yang telah digiring oleh Rasulullah dari kebodohan
menuju kebenaran, wajib bagi kita untuk berterimakasih kepadanya. Dengan bagaimana? Dengan
mengikuti setiap sunnahnya, dengan mengikuti setiap kebiasaannya. Dengan begitu, Rasulullah akan
mencintai kita. Maka syafa’atnya pun akan kita raih ketika hari akhirat tiba. Rasulullah pun pernah berkata:
“ Barang siapa yang mencintai sunnahku maka dia termasuk golonganku.”
Mungkin cukup sekian ceramah dari saya, jika ada kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya
dan jika ada kelebihan jangan dikembalikan, saya ikhlas.