Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fira Rahmania

Kelas : B 2017 D3 Teknik Kimia

NIM : 40040117060095

1. Jelaskan dan buktikan nilai nilai pancasila sudah ada sejak :


a. Jaman prasejarah
b. Jaman kerajaan
c. Jaman kebangkitan nasional
d. Menjelang kemerdekaan
2. Pancasila sebagai ideology terbuka adalah ideology yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan jaman. Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut. Jelaskan!
3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bukan hanya pembangunan fisik tapi
juga non fisik dan bukan hanya satu bidang saja tapi berbagai bidang. Jelaskan dan
buktikan dengan contoh pernyataan tersebut.
4. Pancasila dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jelaskan apa yang maksudnya dan berikan contoh di bidang ilmu teknologi kimia.

Jawab:

1. A. Nilai-Nilai Pancasila Pada Masa PraSejarah


1. Nilai Religi Adanya kerangka mayat pada Paleolitikum menggambarkan adanya
penguburan, terutama Wajakensis dan mungkin Pithecanthropus Erectus, serta dalam
menghadapi tantangan alam tenaga gaib sangat tampak. Selain itu ditemukan alat-alat
baik dari batu maupun perunggu yang digunakan untuk aktifitas religi seprti upacara
mendatangkan hujan, dll. Adanya keyakinan terhadap pemujaan roh leluhur juga dan
penempatan menhir di tempat-tempat yang tinggi yang dianggap sebagai tempat roh
leluhur, tempat yang penuh keajaiban dan slelebagai batas antara dunia manusia dan
roh leluhur. Jelas bahwa masa Pra Sejarah sudah mengenal nilai-nilai kehidupan religi
dalam makna animism dan dinamisme sebagai wujud dari religious behavior.
2. Nilai Peri Kemanusiaan Nilai ini tampak dalam perilaku kehidupan saaat itu
misalnya penghargaan terhadap hakekat kemanusiaan yang ditandai dengan
penghargaan yang tinggi terhadap manusia meskipun sudah meninggal. Hal ini
menggambarkan perilaku berbuat baik terhadap sesama manusia, yang pada
hakekatnya merupakan wujud kesadaran akan nilai kemanusiaan. Mereka tidak hidup
terbatasdi wilayahnya, sudah mengenal sistem barter antara kelompok pedalaman
dengan pantai dan persebaran kapak. Selain itu mereka juga menjalin hubungan
dengan bangsa-bangsa lain.
3. Nilai Kesatuan Adanya kesamaan bahasa Indonesia sebagai rumpun bahasa
Austronesia, sehingga muncul kesamaan dalam kosa kata dan kebudayaan. Hal ini
sesuai dengan teori perbandingan bahasa menurut H.Kern dan benda- benda
kebudayaan Pra Sejarah Von Heine Gildern. Kecakapan berlayar karena menguasai
pengetahuan tentang laut, musim, perahu, dan astronomi, menyebabkan adanya
kesamaan karakteristik kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu tidak mengherankan
jika lautan juga merupakan tempat tinggal selain daratan. Itulah sebabnya mereka
menyebut negerinya dengan istilah Tanah Air.
4. Nilai Musyawarah Kehidupan bercocok tanam dilakukan secara bersama-sama.
Mereka sudah memiliki aturan untuk kepentingan bercocok tanam, sehingga
memungkinkan tumbuh kembangnya adat sosial. Kehidupan mereka berkelompok
dalam desa-desa, klan, marga atau suku yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang
dipilih secara musyawarah berdasarkan Primus Inter Pares (yang pertama diantara
yang sama).
5. Nilai Keadilan Sosial Dikenalnya pola kehidupan bercocok tanam secara gotong-
royong berarti masyarakat pada saat itu telah berhasil meninggalkan pola hidup
foodgathering menuju ke pola hidup foodproducing. Hal ini menunjukkan bahwa
pada saat itu upaya kearah perwujudan kesejahteraan dan kemakmuran bersama
sudah ada.

B. Jaman kerajaan
1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Sejak zaman dulu masyarakat Indonesia sudah mengenal adanya kepercayaan animisme
dinamisme. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia pada zaman itu sudah
memiliki keperyaan yang diyakini.

2. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Zaman kerajaan sebelum kerajaan majapahit. Pada zaman ini terdapat kerajaan-kerajaan
yang terletak dijawa tengah dan jawa timur. Pada zaman ini sudah terlihat nilai-nilai
kemanusiaan dimana raja Airlangga yang telah mengadakan hubungan dagang dan
kerjasama dengan benggala, chola, dan champa.

3.Nilai Persatuan Indonesia


Pada zaman Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Sriwijaya mengatur sistem perdagangannya
dengan mempersatukan pedagang pengrajin dan pegawai raja yang disebut Tuha An
vatakvurah sebagai pengawas dagangannya.

4.Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan
Pada zaman Kerajaan Majapahit, Dalam prasasti Brumbung disebutkan bahwa Raja
Majapahit memiliki beberapa penasehat seperti Rakryan I Hino, I Sirikan, dan I Halu. Hal
itu menunjukan bahwa bermusyawarah dan bermufakat itu telah ada jauh sebelum
kemerdekaan Indonesia.
5. Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad VII, dibawah
kekuasaan Wangsa Sailendra dikenal sebagai Kerajaan Maritim yang mengadakan jalur
perhubungan laut. Sistem perdagangan telah diatur dengan baik, supaya rakyat
mengalami kemudahan dalam pemasarannya. Cita-cita kesejahteraan bersama dalam
suatu Negara telah tercermin dalam Kerajaan Sriwijaya sebagaimana tersebut dalam
perkataan “Marvuai Vannua Criwijaya Sidhayatra Subhika” ( suatu cita-cita Negara yang
adil dan makmur).

C. Jaman kebangkitan Nasional


Pada abad ke-XX Indonesia mengubah cara-caranya dalam melakukan perlawanan
terhadap penjajah Belanda. Kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak adanya koordinasi pada masa lalu
mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia abad ke-XX untuk mengubah bentuk perlawanan yang lain dengan
cara membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Usaha-usaha yang dilakukan
dengan cara mendirikan berbagai organisasi politik disamping organisasi yang bergerak di bidang
pendidikan dan sosial. Dimulai dengan didirikannya suatu organisasi yang bernama Budi Utomo
(20 Mei 1908) dengan tokoh yang terkenal adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini
merupakan organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia. Kemudian barulah bermunculan
organisasi pergerakan lain yaitu Serikat Dagang Islam (1909) yang kemudia berubah menjadi pergerakan politik
dengan nama Serikat Islam (1911) di bawah pimpinan H.O.S Tjokroaminoto. Pada masa ini juga adanya
Perjuangan PNI (1927) yang menitikberatkan pada kesatuan nasional yang dipelopori oleh Soekarno dan
Kawan-kawan

D. Menjelang kemerdekaan
Nilai nilai Pancasila yang terdapat pada masa menjelang kemerdekaan ialah persatuan Indonesia dimana
nilai itu ada pada saat terjadi musyawarah PPKI dan BPUPKI untuk merumuskan Pancasila dan Undang Undang
Dasar Republik Indonesia.Golongan tua beserta golongan muda bersama sama mencari satu paham agar
Indonesia dapat segera mengumumkan kemerdekannya.Selain itu, juga ada nilai keadilan sosial dimana pada
masa menjelang kemerdekaan tidak membedakan kasta,siapapun yang berpendapat selama itu menuju Indonesia
merdeka pasti ditampung dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang baik dan benar. Nilai sila ketiga juga ada
pada saat menjelang kemerdakaan, dimana panitia Sembilan merumuskan Pancasila dan membenarkan sila
pertama yang mulanya ketuhanan dengan menjalankan syariat syariat Islam dirubah menjadi Ketuhanan yang
Maha Esa dengan mempertimbangkan bahwa masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai macam agama yang
harus bertoleransi agarkehidupan berbangsa dan bernegara dapat terlaksana dengan baik tanpa ada perselisihan
yang terjadi antar kelompok agama tertentu.

2. Pancasila merupakan ideologi yang tumbuh dari dalam jatidiri masyarakat Indonesia.
Ideologi Pancasila hanya ada satu di dunia, yaitu di Indonesia. Dalam pelaksanaan
ideologi sebagi ideologi terbuka, Pancasila berperan penting dalam menyikapi
perkembangan zaman. Kita harus sama-sama menjaga Pancasila supaya tetap kokoh dan
tidak mudah oleh idealisme-idealisme yang akan menyudutkan Pancasila.

Pancasila sebagi ideologi terbuka harus berperan sebagai berikut:

a. Ideologi Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
zaman yang terus mengalami perubahan.
b. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung makna, bahwa nilai-nilai dasar
pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan berbangsa dan
bernegara.
c. Pancasila harus mampu mengikuti perkembangan zaman secara kreatif dengan
memperhatikan kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.
d. Sebagai ideologi terbuka Pancasila harus mampu memberikan orientasi ke depan
yang mengharuskan bangsa indonesia untuk selalu menyadari situasi kehidupan
yang sedang dan akan di hadapinya, terutama menghadapi globalisasai dan
keterbukaan.
e. Ideologi Pancasila menghendaki agar Bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa
dan budaya Bangsa Indonesia dalam ikatan wadah NKRI.

3. Pembangunan nasional diarahkan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat


manusia yang meliputi aspek jiwa, raga,pribadi, sosial, dan aspek ketuhanan. Secara
singkat, pembangunan nasional sebagai upaya peningkatan manusia secara totalitas.
Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara
keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam
pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Contoh :
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik :

- Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik,


budaya, agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari;
- Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan
keputusan;
- Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan
konsep mempertahankan persatuan;
- Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan
yang adil dan beradab;
- Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan
kemanusiaan (keadilan-keberadaban) tersebut bersumber pada nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi :
- Sistem ekonomi kerakyatan
Dalam ekonomi kerakyatan, kebijakan ekonomi harus sebaik mungkin
memperhatikan kesejahteraan rakyat. Politik atau strategi ekonomi tidak
hanya akan menguntungkan golongan yang kuat saja. Sehingga sudah tidak
aka nada lagi slogan “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”.
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
- Pengembangan sikap toleransi dan tenggang rasa
Seiring perkembangan jaman, perbedaan yang terjadi di Indonesia semakin
beragam. Tidak hanya perbedaan suku, budaya dan agama, saat ini perbedaan
pendapat pun bisa menimbulkan perpecahan. Oleh kerena itu, saat ini sikap
toleransi harus lebih ditingkatkan lagi agar tidak menimbulkan diskriminasi,
kecemburuan, dan ketidakadilan sosial.

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum


Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung
makna bahwa tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara
negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar
tersebut, sistem pertahanan dan keamanan adalah mengikut sertakan
seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan
keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta (sishankamrata).

Sistem ini pada dasarnya sesuai dengan nilai-nilai pancasila, di mana


pemerintahan dari rakyat (individu) memiliki hak dan kewajiban yang
sama dalam masalah pertahanan negara dan bela negara. Pancasila
sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima
bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002
tentang pertahanan Negara.

Dalam kaitannya dengan ‘Pancasila sebagai paradigma pengembangan


hukum’, hukum (baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis) yang akan
dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila: (1)
Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3)
Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan (5) Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus merupakan


perwujudan atau penjabaran sila-sila yang terkandung dalam Pancasila.
Artinya, substansi produk hukum merupakan karakter produk hukum
responsif (untuk kepentingan rakyat dan merupakan perwujuan aspirasi
rakyat).

4. Pancasila dijadikan dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Jelaskan apa maksudnya dan berikan contoh di bidang ilmu teknologi kimia.
Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi.
Perkembangan IPTEK dewasa ini dan di masa yang akan datang sangat cepat, makin
menyentuh inti hayati dan materi di satu pihak, serta menggapai angkasa luas dan luar
angkasa di lain pihak, lagi pula memasuki dan mempengaruhi makin dalam segala aspek
kehidupan dan institusi budaya. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi yang tidak
dibarengi dengan dasar-dasar Pancasila yang kuat justru akan menjadi aspek penghancur
bangsa, terutama dari segi moralitas dan mentalitas. Perubahan dan perkembangan
tekhnologi yang terlampau deras menyebabkan terlalu mudahnya informasi dari seluruh
penjuru dunia masuk ke dalam bangsa kita. Segala kemudahan dalam berinteraksi juga
semakin tidak dapat dibendung lagi.

Penanaman Pendidikan Pancasila sejak usia dini merupakan antisipasi awal dalam
membangun filter bagi perkembangan dan kemajuan IPTEK yang terlamapau deras.
Sehingga moral dan mental anak bangsa justru tidak melorot menghadapinya di tengah-
tengah perubahan zaman. Dasar-dasar Pancasila dijadikan sebagai tameng untuk penangkal
hal-hal yang buruk dalam perkembangan IPTEK. Lima sila yang terdapat dalam Pancasila
mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan suatu rumusan kompleks dan menyeluruh
dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian diharapan dapat
tercipta kehidupan masyarakat yang adil, beradab dan sejahtera, serta menyuluruh di setiap
elemen lapisan masyarakat.

Contoh pengembangan IPTEK bidang kimia :

1. Dengan bantuan kimia, mampu diciptakannya alat pencuci darah (hemodialisis) yang
berguna untuk pasien yang menderita penyakit yang berhubungan dengan darah, atau ginjal.
2. Penemuan para ahli kimia dalam mempelajari silikon yang merupakan bahan dasar
pembuatan mikroprosesor untuk komputer.
3. Peningkatan kualitas produk pertanian memerlukan dukungan kimia, misalnya pembuatan
bibit unggul melalui rekayasa genetika, pembuatan pupuk, serta pembuatan pestisida.
4. Melalui Sidik jari DNA dapat dilakukan identifikasi dalam kasus kejahatan, dan
kriminalitas, serta kasus kebakaran yang wajahnya tak dapat dikenali. Untuk identifikasi,
diperlukan ahli kimia.
5. Penemuan foto berwarna juga tidak terlepas dari peranan ahli kimia dalam membuat zat
warna yang peka terhadap cahaya.
6. Ilmu kimia juga berperan dalam membuat efek visual pada pertunjukkan hiburan, misalnya
es kering untuk membuat kabut, kembang api, dan efek khusus yang melibatkan bahan
peledak.

Anda mungkin juga menyukai