Siti Nurfaiza
160205067
Dosen Pembimbing :
Banda Aceh
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehaidran-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Metodelogi Studi Islam di Aceh yang
berjudul “Agama dan Urgensinya bagi Manusia”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan banyak bantuan dari
semua pihak terutama orang tua dan teman-teman seperjuangan. Makalah ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar mampu
mengetahui bagaimana peran agama dan urgensi agama bagi manusia sendiri.
Terlepas dari semua itu penulis menyadari bahwa makalah ini masih penuh
dengan segala kekurangan baik dalam segi penulisan maupun dalam segi isi
susunan kalimat. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar kedepannya penulisan makalah ini dapat penulis kerjakan dengan
lebih maksimal lagi.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan bagi generasi penerus bangsa.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Definisi Agama...................................................................................................
B. Jenis Agama........................................................................................................
C. Urgensi Agama bagi Manusia ............................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW,
diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera
lahir dan bathin. Didalamnya terdapat berbagai petunjuk tentanf
bagaimana seharusnya manusia itu menyikapi hidup dan kehidupan ini
secara lebih bermakna dalam arti yang seluas-luasnya.
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem
budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan
tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol,
dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan /
atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan
mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas,
etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa
perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman,
sistem kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas; Namun, dalam
kata-kata Émile Durkheim, agama berbeda dari keyakinan pribadi dalam
bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata sosial" Émile Durkheim juga
mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri
atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
Sebuah jajak pendapat global 2012 melaporkan bahwa 59% dari populasi
dunia adalah beragama, dan 36% tidak beragama, termasuk 13% yang
ateis, dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahun 2005.
Rata-rata, wanita lebih religius daripada laki-laki. Beberapa orang
mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat
yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka
mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur
sinkretisme.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang dikemukakan pada latar belakang diatas dapat
dirumuskan beberapa rumusan masalah, antara lain sebagai berikut :
1. Jelaskan definisi dari agama menurut beberapa pengertian!
2. Sebutkan agama-agama yang ada!
3. Jelaskan urgensi agama bagi manusia!
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
dari itu penulis menjelaskan beberapaa tujuan dari makalah ini,
diantaranya :
1. Pembaca dapat mengetahui definisi dari agama.
2. Pembaca dapat memahami agama-agama yang ada.
3. Pembaca dapat mengetahui urgensi agama bagi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Agama
Secara sederhana, pengertian agama dapat dilihat dari sudut
kebahasaan (etimologis) dan sudut istilah (terminologis). Mengartikan
agama dari sudut kebahasaan akan terasa lebih mudah daripada
mengartikan agama dari sudut istilah karena pengertian agama dari sudut
istilah ini sudah mengandung muatan subjektivitas dari orang yang
mengartikannya. Atas dasar ini, maka tidak mengherankan jika muncul
beberapa ahli yang tidak tertarik mendefinisikan agama. James H. Leuba,
misalnya, berusaha mengumpulkan semua definisi yang pernah dibuat
orang tentang agama, tak kurang dari 48 teori. Namun, akhirnya ia
berkesimpulan bahwa usaha untuk membuat definisi agama itu tak ada
gunanya karena hanya merupakan kepandaian bersilat lidah. Selanjutnya
Mukti Ali pernah mengatakan, barangkali tidak ada kata yang paling sulit
diberi pengertian dan definisi selain dari kata agama. Pernyataan ini
didasarkan kepada tiga alasan:
Pertama, bahwa pengalaman agama adalah soal batini, subjektif dan
sangat individualis sifatnya.
Kedua, barangkali tidak ada orang yang begitu bersemangat dan emosional
dari pada orang yang membicarakan agama. Karena itu, setiap
pembahasan tentang arti agama selalu ada emosi yang melekat erat
sehingga kata agama itu sulit didefinisikan.
Ketiga, konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang
memberikan definisi tersebut.
Agama adalah keyakinan (keimanan) tentang suatu dzat ketuhanan
(ilahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan ibadah. Karenanya
semua keyakinan tentang dzat ketuhanan disebut agama, walaupun itu
murni hasil “kreatifitas” manusia. [kebutuhan manusia terhadap agama.
Definisi agama menurut islam yang ditetapkan oleh para ahli:
1. Dr. A. Mukti Ali
Agama adalah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan
hukum yang diwahyukan kepada utusan-Nya untusan-Nya untuk
kebahagian hidup manusia didunia dan diakhirat.
2. Drs. Idi Gazalba
Agama adalah kepercayaan kepada tuhan dan hubungna manusia
dengan yang kudus, dihayati sebagai hakekat yang ghaib, hubungan
mana menyatakan diri dalam bentuk serta sistem kultus dan sikap
hidup berdasarkan doktrin tertentu.
3. Musthofa Abdurrazik
Agama adalah peraturan yang bertautan dengan keadaan yang suci.
4. Tenku M Hasby As-siddiqi
Agama adalah suatu kumpulan peraturan yang ditetapkan Allah untuk
menarik dan menuntun para umat yang berakal sehat, suka tunduk dan
patuh kepada kebaikan, supaya mereka memperoleh kebahagiaan
dunia dan akhirat.
B. Jenis Agama
Beberapa ahli mengklasifikasikan agama baik sebagai agama
universal yang mencari penerimaan di seluruh dunia dan secara aktif
mencari anggota baru, atau agama etnis yang diidentifikasi dengan
kelompok etnis tertentu dan tidak mencari orang baru untuk bertobat pada
agamanya. Yang lain-lain menolak perbedaan, menunjukkan bahwa semua
praktik agama, apa pun asal filosofis mereka, adalah etnis karena mereka
berasal dari suatu budaya tertentu.
2. Agama pribumi, yang mengacu pada yang lebih kecil, budaya-tertentu atau
kelompok agama-negara tertentu, dan
3. Tantangan Manusia
4.
BAB III
KESIMPULAN
Secara sederhana, pengertian agama dapat dilihat dari sudut
kebahasaan (etimologis) dan sudut istilah (terminologis). Mengartikan
agama dari sudut kebahasaan akan terasa lebih mudah daripada
mengartikan agama dari sudut istilah karena pengertian agama dari sudut
istilah ini sudah mengandung muatan subjektivitas dari orang yang
mengartikannya.
Mukti Ali pernah mengatakan, barangkali tidak ada kata yang
paling sulit diberi pengertian dan definisi selain dari kata agama.
Pernyataan ini didasarkan kepada tiga alasan: Pertama, bahwa
pengalaman agama adalah soal batini, subjektif dan sangat individualis
sifatnya. Kedua, barangkali tidak ada orang yang begitu bersemangat dan
emosional dari pada orang yang membicarakan agama. Karena itu, setiap
pembahasan tentang arti agama selalu ada emosi yang melekat erat
sehingga kata agama itu sulit didefinisikan. Ketiga, konsepsi tentang
agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang memberikan definisi
tersebut.
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, 2006, Jakarta : Raja Grafindo Persada.
https://tafsirq.com/.