Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENGGUNAAN DANA DESA DAN PENGARUH OTONOMI DAERAH


TERKAIT DANA DESA

MUHAMMAD GALANG KARISMA PUTRA

A24180176

PROGRAM PENDIDIKAN KOMPETENSI UMUM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2019
ABSTRAK

Desentralisasi sudah dianut pemerintah Indonesia hingga saat ini. Namun, dalam pelaksanaannya
masih terdapat beberapa hal yang belum berjalan maksimal karena dana yang diberikan masih
terbilang cukup rendah. Dalam pelaksanaannya banyak faktor-faktor dari dalam desa maupun luar
desa yang mempengaruhi keberhasilan dalam membangun desa tersebut. Faktor-faktor tersebut
dapat menjadi penghambat maupun pendukung pembangunan suatu desa yang maksimal. Adanya
peran positif warga desa akan mempermudah serta mempercepat pembangunan suatu desa.

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era otonomi daerah lebih menitik beratkan pada upaya pemberdayaan masyarakat, maka
peranan pemerintah desa sebagai lembaga terdepan dalam sistem pemerintahan Republik Indonesia
dan berhadapan langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Sukses atau tidaknya
pencapaian sasaran pelaksanaan otonomi daerah sangat tergantung pada seberapa baik kinerja
pemerintahan desa di dalam mengimplementasikan peranan, fungsi, dan wewenang sebagai pelayan
masyarakat.

Menurut undang undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 dijelaskan bahwa pemberian kewenangan otonomi daerah
kepada kabupaten/kota didasarkan atas asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantan
dalam wujud otonomi yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Otonomi daerah merupakan hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang
undangan.

Desa berfungsi sebagai ujung tombak pelaksanaan pembangunan di Indonesia, baik di bidang
pemerintahan, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan, maupun tugas tugas pembantuan, yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pada perjalanannya, desa telah berkembang dalam berbagai
bentuk, sehingga perlu diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis agar dapat
melaksanakan pemerintahan dan membangun masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

1.2 Rumusan Masalah

Mengetahui desentralisasi yang mempengaruhi efektivitaas penggunaan ADD sehingga sebuah desa
dapat berkembang. Selain itu, kita harus mengetahui arti dari ADD beserta orientasinya.

ALOKASI DANA DESA

Pada pasal 72 ayat (1) huruf d dikatakan bahwa alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dana
perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota, ADD sebagaimana dimaksud paling sedikit 10%
(sepuluh perseratus) dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam APBD setelah
dikurangi DAK
Adapun prioritas penggunaan dana desa melalui prioritas penggunaan Dana Desa untuk pemenuhan
kebutuhan dasar, prioritas penggunaan dana desa untuk pembangunan sarana dan prasarana desa
didasarkan atas kondisi dan potensi desa, sejalan dengan pencapaian target RPJM desa dan RKP desa
setiap tahunnya, Prioritas penggunaan dana desa untuk pengembangan potensi ekonomi lokal
didasarkan atas kondisi dan potensi desa, sejalan dengan pencapaian target RPJM Desa dan RKP
Desa setiap tahunnya, prioritas penggunaan dana desa untuk pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan.

ORIENTASI DANA DESA

Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 diatur pula mengenai


penggunaan ADD sebagaimana dalam BAB IV tentang penggunaan, yang selanjutnya dijabarkan
dalam pasal 21 sampai dengan pasal 24 sebagai berikut : Pasal 21 (1) Penggunaan Dana Desa
diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. (2) Penggunaan
dana desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada prioritas penggunaan dana desa yang
ditetapkan oleh menteri desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi dan dituangkan
dalam rencana kerja pemerintah desa. (3) Prioritas penggunaan dana desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilengkapi dengan pedoman umum pelaksanaan penggunaan dana desa. Pasal 22 (1)
pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana desa berpedoman pada pedoman teknis yang
ditetapkan oleh bupati/walikota mengenai kegiatan yang dibiayai dari dana desa. (2) Pelaksanaan
kegiatan yang dibiayai dari dana desa diutamakan dilakukan secara banyak menyerap tenaga kerja
dari masyarakat desa setempat. Pasal 23 (1) Dana desa dapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 21
ayat (2) setelah mendapat persetujuan bupati/walikota. (2) Persetujuan bupati/walikota
sebagaimana dimaksud pasal 24(1) Kepala desa bertanggung jawab atas pengunaan Dana Desa. (2)
Pemerintah dan pemerintah daerah dapat melakukan pendampingan atas penggunaan dana desa.
(3) Tata cara pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan
pedoman yang ditetapkan oleh menteri teknis terkait.

FAKTOR FAKTOR

Beberapa faktor yang dapat mempercepat pembangunan desa antara lain dana desa digunakan
untuk pengembangan BUMDes dan pembangunan infrastruktur, komitmen kuat dari pimpinan dan
masyarakat melibatkan seluruh elemen, komponen, dan aparat di Desa, transparan kepada
masyarakat, menggunakan dana sesuai perencanaan, dukungan sistem keuangan yang baik,
pemanfaatan dana desa sepenuhnya bagi kepentingan warga.

Adapun faktor yang menghambat pembangunan desa seperti, sumberdaya manusia masih belum
memahami fungsi, tujuan, serta manfaat anggaran yang diberikan pemerintah, pengelolaan dan
penggunaan dana desa tidak tepat sasaran sesuai aturan pemerintah dan daerah, proporsi
pengelolaan dan penggunaan dana desa masih dialokasikan pada kegiatan fisik bukan nonfisik,
regulasi yang kontradiktif antara pemerintah pusat (Kemendagri, KemendesPDTT) dengan
pemerintah daerah (Perbup), belum adanya road-map terkait kebijakan dana desa untuk jangka
pendek, menengah, dan panjang, rendahnya pelibatan masyarakat dalam pengelolaan dana desa,
dan kepercayaan masyarakat terhadap aparatur pelaksana masih kurang.
KESIMPULAN

Pemerintah daerah memiliki wewenang untuk menggunakan dana desa untuk memajukan desanya
sendiri. Pemda beserta warga harus berkomitmen untuk memajukan desa dalam berbagai bidang.
Dalam melakukan pembangunan harus tetap berpegang pada peraturan peraturan yang berorientasi
pada kesuksesan pembangunan yang merata disetiap warga

DAFTAR PUSTAKA

Babeng I, Moentha P A, Halim H.2018. Efektivitas pemerintah desa dalam penggunaan alokasi dana
desa di kecamatan balantak kabupaten banggai. Jurnal IUS .4(1) : 176-192.

Jamaludin Y, Sumaryana A, Rusli B, Buchari A. 2018. Analisis dampak pengelolaan dan penggunaan
dana desa terhadap pembangunan daerah. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik
UMA. 6(1) : 14-24.

Noverman Y. 2018. Analisis kesesuaian pengelolaan dana desa dengan peraturan perundang
undangan. Jurnal Analisi Kebijakan dan Pelayanan Publik. 4(8) : 68-81.

Anda mungkin juga menyukai