Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PUSKESMAS SAMPANG
TAHUN 2015
I. PENDAHULUAN
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia,
kurang gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas, menurunkan daya
tahan tubuh, meningkatkan kesakitan dan kematian.
Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan di dalam
undang-undang No 36 tahun 2009 bertujuan untuk menungkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) telah
menetapkan 4 sasaran pembangunan kesehatan yaitu : 1) Meningkatkan Umur
Harapan Hidup menjadi 75 tahun ; 2) Menurunkan angka Kematian Bayi
menjadi 24 per 100 ribu kelahiran hidup; 3) Menurunkan Angka Kematian
Ibu menjadi 228 per 100 ribu kelahiran hidup; dan 4) Menurunkan prevalensi
gizi kurang menjadi 15 % dan menurunkan prevalensi Balita pendek menjadi
32 %
Untuk mencapai sasaran RPJMN Tahun 2010-2015 bidang kesehatan,
Kementerian Kesehatan telah menetapkan Rencana Strategi Kementerian
Kesehatan Tahun 2010-2015 yang memuat indicator keluaran yang harus
dicapai, kebijakan dan strategi. Di bidang perbaikan gizi telah ditetapkan 8
indikator keluar , yaitu :
1. 100 % Balita gizi buruk ditangani/dirawat
2. 85 % Balita ditimbang berat badannya
3. 80 % Bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif
4. 90 % Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5. 85 % Balita 6- 59 bulan mendapat kapsul Vitamin A
6. 85 % Ibu Hamil mendapat Fe 90 tablet
7. 100 % kabupaten /kota melaksanakan surveilens gizi
8. 100 % penyediaan buffer stock MP-ASI untuk daerah bencana
Data status gizi diambil dari penimbangan Balita setiap bulan dengan
menggunakan Tabel BB/TB. Hal ini dapat tertera dalam table :
E. Distribusi Vitamin A
Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam setahun yaitu bulan februari dan bulan
Agustus, dengan sasaran Bayi umur 6 – 11 bulan dan Balita 1 – 5 Tahun. Selain
itu Ibu Nifas juga mendapat kapsul Vitamin A yaitu 1 kapsul setelah melahirkan
sampai umur 40 hari
F. Pelaporan
Berdasarkan pemantauan laporan yang masuk tahun 2015 Posyandu sudah
membuat laporan yang direkap oleh Bidan maupun Pembina wilayah.
G. SKPG
Pemantauan rawan pangan dan gizi dilaksanakan setiap 4 bulan sekali oleh Tim
pangan dan gizi kecamtan Jeruklegi.
H. Penanggulangan Gondok Endemik
Kegiatan penanggulangan GAKY hanya bersifat pencegahan dengan cara
penyuluhan dan pengambilan garam .
Data hasil pemantauan mutu garam di masyarakat adalah sbb :
Uraian Kualitatif Kuantitatif Target
April Tidak Ada : 0 (0 %) Memenuhi Syarat : 1 (33,3 %) 90 %
Kurang : 1 (33,3 %) Tidak Memenuhi Syarat: 2 (66,67
Baik : 2 (66,67 %) %)
Agustus Tidak Ada : 0 (0%) Memenuhi Syarat : 2 (66,67%) 90 %
Kurang : 1 (33,3%) Tidak Memenuhi Syarat: 1 (33,3%)
Baik : 2 (66.67)
Desember Tidak Ada : 0 (0%) Memenuhi Syarat : 2 (66,67%) 90 %
Kurang : 1 (33,3%) Tidak Memenuhi Syarat: 1 (33,3%)
Baik : 2 (66.67)
2. Indikator =B6
Dari indicator tersebut diatas diperoleh hasil sbb :
L. ASI Eksklusif
Cakupan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan adalah sebagai berikut :
Sasaran Diberi ASI Esklusif Cakupan target
Bayi = 713 Yang ASI Ekslusif = 368 51,6 % 80 %
M. Pemberian PMT-P
Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia Balita
keluarga miskin perlu dilakukan PMT P Balita Gizi Buruk dan Gizi kurang .
Adapun hasil pemberian PMTP BOK kasus gizi buruk dan gizi kurang BB/TB
tahun 2015 sbb:
Adapun hasil pemberian PMTP BOK kasus gizi buruk dan gizi kurang BB/U
tahun 2015 sbb:
Adapun hasil pemberian PMTP bantuan dana APBD Kabupaten Cilacap kasus
gizi buruk dan gizi kurang BB/TB tahun 2015 sbb:
Uraian Sebelum Pemberian Sesudah pemberian
SK K N G SK K N G
Sasaran Balita = 17 2 6 9 0 1 6 10 0
Adapun hasil pemberian PMTP bantuan dana APBN kasus gizi buruk dan gizi
kurang BB/U tahun 2015 sbb:
V. PENUTUP
Demikian POA Program gizi tahun 2013 yang mungkin masih banyak
kekurangan dan ketidak sempurnaan karena keterbatasan kemampuan kami.
Untuk itu kami selalu mohon petunjuk/bantuan semua pihak baik Kepala
Puskesmas Jeruklegi I,rekan sekerja maupun pihak yang terkait, agar program
gizi yang akan datang dapat lebih baik dan sempurna, sehingga program gizi
dapat berhasil seperti harapan kita.
Sampang, 2 Januari 2016
Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Sampang P. Gizi Puskesmas Sampang