Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Kondisi Ekonomi keluarga, Motivasi Belajar, dan Gaya Belajar Terhadap

Hasil Belajar Siswa.

Sri Rejeki

Prodi Ekonomi BKK Administrasi Perkantoran, FKIP Universitas Sebelas Maret


q_kynyo2k@yahoo.com

Abstract: The purpose of this study was to (1) determine the direct influence of
economic conditions of the learning outcomes of students in SMK Murni 2 Surakarta in
academic year 2011/2012, (2) determine the direct influence of motivation on learning
outcomes of students in SMK Murni 2 Surakarta in academic year 2011 / 2012, (3)
determine the direct influence of learning style on learning outcomes of students in SMK
Murni 2 Surakarta academic year 2011/2012, (4) determine the effect of indirect
economic conditions of the learning outcomes of students with learning styles in SMK
Murni 2 Surakarta in academic year 2011 / 2012, (5) determine the effect of indirect
motivation on learning outcomes of students with learning styles in SMK Murni 2
Surakarta in academic year 2011/2012.
The results of this study were (1) there is a direct influence on the economic
conditions of student learning outcomes, (2) there is a direct effect of motivation on
learning outcomes, (3) there is a direct influence of learning style on learning outcomes,
(4) there is an indirect effect of condition family income on student learning outcomes
through learning styles, and (5) there is an indirect effect of motivation on learning
outcomes through learning styles.

Keywords: family economic conditions, motivation, learning styles,

1. Pendahuluan dipelajari, dipahami, diujikan dan diberikan


Pendidikan adalah dan terencana untuk penilaian yang hasil belajarnya akan
mewujudkan suasana belajar dan proses dipaparkan dalam buku raport biasanya
pembelajaran dimana peserta didik secara dinyatakan dalam bentuk huruf dan angka.
aktif mengembangkan potensi dirinya agar Sekolah menjalankan tugas mendidik anak
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, yang sudah tidak mampu lagi dilakukan oleh
pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, keluarga, mengingat semakin kompleksnya
akhlak mulia serta keterampilan yang praktek mendidik anak. Mendidik anak di
diperlukan bagi masyarakat bangsa dan dalam keluarga merupakan wujud pendidikan
negara. Pendidikan terdiri dari totalitas yang yang utama yang dialami oleh anak. Sejak
memungkinkan seseorang dapat tumbuh dan adanya kemanusiaan sampai sekarang ini,
berkembang menurut potensi yang dimiliki kehidupan keluarga selalu mempengaruhi
baik sebagai secara individu, anggota perkembangan budi pekerti setiap manusia.
keluarga dan masyarakat. Selain kehidupan keluarga dan sekolah anak
Keberhasilan pendidikan bukan semata- juga mengalami kehidupan masyarakat.
mata tugas dari sekolah, namun Lingkungan dalam masyarakat yang baik
keberhasilan pendidikan merupakan dapat mendorong anak untuk berkembang
tanggung jawab bersama antara keluarga pribadi kreativitasnya.
(orang tua), anggota masyarakat dan Bahar dalam Yerikho (2007),
pemerintah. Dalam hal ini sekolah menyatakan: pada umumnya anak yang
bekerjasama dengan keluarga (orang tua), berasal dari keluarga menengah keatas lebih
masyarakat dan pemerintah demi tercapainya banyak mendapatkan pengarahan dan
keberhasilan pendidikan. Sekolah merupakan bimbingan yang baik dari orang tua mereka.
lembaga formal yang di bentuk oleh Anak-anak yang berlatar belakang ekonomi
pemerintah dan masyarakat, dimana siswa rendah, kurang mendapat bimbingan dan
belajar dan diberikan pengetahan tentang pengarahan yang cukup dari orang tua
macam-macam mata pelajaran yang akan mereka, karena orang tua lebih memusatkan
1
perhatiannya pada bagaimana untuk Soerjono Soekanto (2001) ekonomi
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan adalah posisi seseorang dalam
dorongan atau motivasi dari keluarga masyarakat berkaitan dengan orang lain
merupakan faktor eksternal yang dibutuhkan dalam arti lingkungan pergaulan,
untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. prestasinya, dan hak-hak serta
Motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap kewajibannya dalam hubunganya dengan
keberhasilan belajar siswa. Siswa akan sumber daya. Ekonomi dapat diartikan
menyenangi suatu pelajaran di bila berbagai hal yang menyangkut kebutuhan
pengajarnya pandai dalam menyampaikan manusia, kebutuhan manusia yang tidak
materi pelajaran, sehingga siswa mudah terbatas berkaitan erat dengan kondisi
dalam menyerap apa yang ingin disampaikan ekonomi di sebuah keluarga. Keluarga
oleh pengajarnya sendiri, Selain itu juga adalah wadah yang sangat penting
harus memperhatikan gaya belajar siswa, diantara individu dan grup, dan
gaya belajar seseorang berasal dari variabel merupakan kelompok sosial yang
kepribadian, termasuk susunan kognitif dan pertama dimana anak-anak menjadi
psikologis latar belakang sosio cultural , dan anggotanya. Kondisi ekonomi keluarga
pengalaman pendidikan. Gaya belajar akan yang dimaksud disini adalah kondisi
memudahkan bagi para pebelajar untuk ekonomi keluarga yang ditinjau dari
belajar maupun para guru untuk mengajar status atau kedudukan perekonomian
mengajar dalam proses pembelajaran. keluarga baik dari segi penghasilan mata
pencaharian seseorang dalam memenuhi
. kebutuhan keluarga dari individu yang
2. Kajian Pustaka bersangkutan. Kondisi ekonomi ini dapat
a. Kajian teori diukur dengan mengetahui
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan pekerjaan/profesi, bentuk rumah, wilayah
memahami dua kata yang tempat tinggal ataupun lingkungan, dan
membentuknya, yaitu “hasil” dan sumber pendapatan.
“belajar”. Pengertian hasil (produk) Menurut Mc.Donald, motivasi adalah
menunjukkan pada suatu perolehan perubahan energi dalam diri seseorang
akibat dilakukannya suatu aktivitas atau yang ditandai dengan munculnya “feeling”
proses yang mengakibatkan berubahnya dan didahului dengan tanggapan
input secara fungsional. Dalam siklus terhadap adanya
input-proses-hasil, hasil dapat dengan tujuan(Sardiman,2011:74). Motivasi dapat
jelas dibedakan dengan input akibat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi
perubahan oleh proses. Menurut motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri
pendapat Winkle (1996) Hasil belajar seseorang. Dalam kegiatan belajar,
adalah perubahan yang mengakibatkan motivasi dapat dikatakan sebagai
manusia berubah dalam sikap dan keseluruhan daya penggerak di dalam diri
tingkah lakunya (Purwanto,2011). Hasil siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar seringkali digunakan sebagai belajar, menjamin kelangsungan dari
ukuran untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan belajar dan yang memberikan
seseorang menguasai bahan yang sudah arahan pada kegiatan belajar, sehingga
diajarkan. Jadi hasil belajar merupakan tujuan yang dikehendaki oleh subjek
pencapaian tujuan belajar dan sebagai belajar itu tercapai. Dikatakan
produk dari proses belajar, maka didapat “keseluruhan” karena pada umumnya ada
hasil belajar. faktor-faktor yang beberapa motif yang bersama-sama
mempengaruhi belajar adalah internal, menggerakkan siswa untuk belajar. Dapat
eksternal. faktor-faktor yang disimpulkan bahwa motivasi adalah
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah dorongan yang berasal dari diri siswa
faktor internal siswa antara lain untuk menghasilkan kegiatan (belajar)
kemampuan yang dimiliki siswa tentang dalam mencapai suatu tujuan yang
materi yang akan disampaikan, merujuk adanya hasrat dan keinginan
sedangkan faktor eksternal antara lain untuk berhasil, adanya dorongan dan
strategi pembelajaran yang digunakan kebutuhan dalam belajar, adanya
guru di dalam proses belajar mengajar. harapan dan cita-cita masa depan,
Kondisi ekonomi keluarga juga adanya penghargaan dalam belajar,
termasuk dalam faktor eksternal yang adanya kegiatan yang menarik dalam
mempengaruhi hasil belajar siswa belajar, dan adanya lingkungan belajar
menurut Slameto (2003:54). Menurut yang kondusif.
2
Untuk mencapai hasil belajar yang d. Tempat: dilaksanakan di Sekolah
maksimal siswa diharapkan mangetahui Menengah Kejuruan (SMK) Murni 2
gaya belajar yang sesuai dengan Surakarta
kepribadian siswa. Gaya adalah cara e. Waktu: Februari-September 2012
yang cenderung dipilih seseorang untuk f. Teknik pengumpulan data: angket dan
menerima informasi dari lingkungan dan dokumen
memproses informasi tersebut atau cara g. Teknik analisis data: path analysis
yang cenderng dipilih seseorang untuk
menerima informasi dari lingkungan dan
memproses informasi tersebut. Gaya 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
belajar atau learning style menurut a. Hasil penelitian
Sahertian (2004) adalah suatu Hasil uji kolmogorov-smirnov
karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku untuk variabel gaya belajar (X3) sebesar
psikomotorik, sebagai indikator yang 0,713 dengan signifikasi sebesar 0,690,
bertindak yang relatif stabil untuk karena signifikan hitung lebih besar dari
pebelajar saling berhubungan dan 0,05 maka disimpulkan bahwa data
bereaksi terhadap lingkungan belajar. variabel gaya belajar (X3) berdistribusi
Gaya belajar mengacu pada cara belajar normal. Hasil uji kolmogorov-smirnov
yang lebih disukai para pebelajar. untuk variabel hasil belajar (Y) sebesar
menurut Markova dalam Bobbi 1,294 dengan signifikasi sebesar 0,070,
DePoter,dkk (2000:85) banyak orang karena signifikan hitung lebih besar dari
lebih memiliki akses ketiga modalitas 0,05 maka disimpulkan bahwa data
visual, auditorial, dan kinestetik hampir variabel hasil belajar (Y) berdistribusi
semua orang cenderung pada salah satu normal.
modalitas belajar. Dari hasil uji linieritas kondisi
b. Hasil penelitian yang relevan ekonomi keluarga terhadap hasil belajar
1. Setyowati (2007) Pengaruh motivasi diperoleh nilai signifikansi (p) = 0,153
belajar terhadap hasil belajar siswa pada Deviation from Linearity. Oleh
kelas VII SMPN 13 Semarang karena nilai p > 0,05 maka antara
2. Sukiniarti (2003) Hubungan motivasi variabel kondisi ekonomi keluarga dan
Belajar Dengan Hasil Belajar Pada hasil belajar terdapat hubungan yang
Mahasiswa di Pendidikan Jarak Jauh linier. Dari hasil uji linieritas motivasi
3. Ching-Chun Shih (2001) Web-based belajar terhadap hasil belajar diperoleh
learning: relationships among student nilai signifikansi (p) = 0,592 pada
motivation, attitude, learning styles, Deviation from Linearity. Oleh karena
and achievement nilai p > 0,05 maka antara variabel
motivasi belajar dan hasil belajar
terdapat hubungan yang linier. Dari
3. Metode Penelitian hasil uji linieritas gaya belajar terhadap
a. Rancangan/model: peneliti hasil belajar diperoleh nilai signifikansi
menggunakan metode deskriptif (p) = 0,63 pada Deviation from Linearity.
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan Oleh karena nilai p > 0,05 maka antara
analisis jalur (path analysis). Paradigma variabel gaya belajar dan hasil belajar
jalur dalam penelitian ini dapat terdapat hubungan yang linier.
digambarkan sebagai berikut : Uji heterokedastisitas bertujuan
untuk menguji ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Pemeriksaan
heterokedastisitas adalah dengan
melihat pola diagram pencar scatterplot.
Scatterplot

Dependent Variable: Hasil Belajar

3
Regression Standardized Predicted

1
Value

b. Populasi : 275 siswa -1

c. Sampel: 73 siswa -2

-3

-2 -1 0 1 2 3

Regression Studentized Residual

3
Terlihat titik tebaran tidak ditolak yang artinya koefisien jalur
mempunyai pola tertentu dan signifikan
menyebar merata di sekitar garis titik Hipotesis ketiga menyatakan
nol residual, maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung
varian homogen pada setiap nilai gaya belajar terhadap hasil belajar.
variabel sehingga tidak terjadi Hasil uji statistik menunjukkan  YX3 =
heterokedastisitas. beta = 0,297 dengan nilai t = 2,860 dan
Untuk menentukan diagram probabilitas (sig) = 0,006. Dari hasil uji
jalur, terlebih dahulu harus dihitung tersebut dapat diketahui besarnya
harga dan koefisien korelasi, kontribusi gaya belajar (X3) secara
koefisien jalur, dan koefisien residu. langsung mempengaruhi hasil belajar
Untuk menentukan koefisien korelasi (Y) sebesar (  YX3 ) x (  YX3 ) =
digunakan rumus Product Moment, (0,297).(0,297) x 100% = 8,82%. Nilai 
koefisien jalur dihitung berdasarkan YX3 menunjukkan koefisien jalur bernilai
transformasi variabel dengan positif dan nilai p < 0,05 menunjukkan
memanfaatkan hubungannya bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak yang
terhadap koefisien korelasi, artinya koefisien jalur signifikan
sedangkan koefisien residu dihitung Hipotesis keempat menyatakan
dengan memanfaatkan bahwa terdapat pengaruh tidak
hubungannya terhadap koefisien langsung kondisi ekonomi keluarga
korelasi dan koefisien jalur. terhadap hasil belajar melalui gaya
Berdasarkan hasil perhitungan belajar. Hasil uji statistik menunjukkan 
tersebut, untuk selanjutnya diagram X3X1 = beta = 0,249 dengan nilai t =
jalur yang dilengkapi dengan 2,223 dan probabilitas (sig) = 0,029.
koefisien jalur dan koefisien residu Sedangkan  YX3 bernilai 0,297 dengan
dapat digambarkan sebagaiRberikut : nilai t = 2,860 dan probabilitas (sig) =
X x1y 0,006. Maka pengaruh tidak langsung
4
=- X1 terhadap Y melalui X3 sebesar  X3X1
x .  YX3 = (0,249) . (0,297) = 0,074.
0 0,25 X Y
, 0 3y Karena signifikansi < 0,05, maka Ho
x ditolak sehingga koefisien jalur
0 X 3 =0
2
y= Variabel signifikan.
5 Diagram Jalur
Gambar ,29 X1, X2, X3 Hipotesis kelima menyatakan
8 2 0,3Y 7
dan
bahwa terdapat pengaruh tidak
17 langsung motivasi belajar terhadap hasil
b. Pembahasan
belajar melalui gaya belajar. Uji statistik
Hipotesis pertama menyatakan
yang digunakan untuk membuktikan
bahwa terdapat pengaruh langsung
variabel independen dengan variabel
kondisi ekonomi keluarga terhadap hasil
dependen melalui variabel intervening.
belajar. Hasil uji statistik menunjukkan  Hasil uji regresi linear berganda
YX1 = beta = 0,250 dengan nilai t =
diperoleh  X3X2 = beta = 0,240 dengan
2,482 dan probabilitas (sig) = 0,016.
t = 2,143 dan probabilitas (sig) = 0,036
Dari hasil uji tersebut dapat diketahui
dan ρ YX3 = beta = 0,297 dengan nilai t
besarnya kontribusi kondisi ekonomi
= 2,860 dan probabilitas (sig) = 0,006.
keluarga (X1) yang secara langsung
Dari hasil tersebut diperoleh besarnya
mempengaruhi hasil belajar (Y) adalah
koefisien diterminan (kontribusi) X1 dan
(YX1) x (YX1) = (0,250).(0,250) x X2 secara simultan terhadap X3 sebesar
100% = 6,25%. Nilai probabilitas < 0,05 2
(Rsquare= R x1x2x3) = 0,126 dengan
menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho)
besar residu untuk  x3 1 =
ditolak yang artinya koefisien jalur
signifikan 1  0,126 = 0,934. Dan untuk
Hipotesis kedua menyatakan besarnya koefisien diterminan
bahwa terdapat pengaruh langsung (kontribusi) X1 dan X3 secara simultan
motivasi belajar terhadap hasil belajar. 2
terrhadap Y sebesar (Rsquare= R yx3x1) =
Hasil uji statistik menunjukkan  YX2 = 0,348 dengan besar residu untuk  y 1
beta = 0,317 dengan nilai t = 3,153 dan
probabilitas (sig) = 0,002. Dari hasil uji = 1  0,348 = 0,807. Dari hasil
tersebut menunjukkan nilai probabilitas analisis diketahui besarnya pengaruh
> 0,05 sehingga hipotesis nihil (Ho) tidak langsung motivasi belajar (X2)
4
terhadap hasil belajar (Y) melalui gaya Ajaran 2009/2010 Diperoleh pada
belajar (X3) sebesar  X3X2 . ρ YX3 = 2 februari 2012 dari
(0,240) . (0,297) = 0,071. Hasil uji di http://proposalirwanproposal.blogspot.co
atas menunjukkan bahwa koefisien jalur m/2009_12_01_archive.html.
positif dilihat dari nilai ρ dan Ho ditolak
artinya signifikan dilihat dari nilai Poerwodarminto, W J S. (2002). Kamus Umum
probabilitas. Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
5. Penutup
Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan Purwanto. (2011). Evaluasi hasil belajar.
hasil analisis penelitian yang telah dilakukan Yogyakarta: Pustaka Pelajar
adalah sebagai berikut : Terdapat pengaruh
langsung positif kondisi ekonomi keluarga Sahertian(2004). Pengaruh penggunaan bahan
terhadap hasil belajar, terdapat pengaruh ajar dan gaya belajar terhadap hasil
langsung positif motivasi belajar terhadap belajar. Diperoleh pada 2 februari 2012
hasil belajar, terdapat pengaruh langsung dari
positif gaya belajar terhadap hasil belajar, http://lambanlunik.blogspot.com/2009/03/
terdapat pengaruh tidak langsung positif pengaruh-penggunaan- bahan ajar-dan-
kondisi ekonomi keluarga terhadap hasil gaya.html
belajar, terdapat pengaruh tidak langsung
positif motivasi belajar terhadap hasil Sardiman. (2011). Interaksi dan motivasi belajar
belajar. mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

6. Daftar Pustaka Slameto. (2003). Teori Belajar dan faktor-faktor


yang mempengaruhi.
DePotter,Bobbi,dkk. (2000). Quantum Salatiga:PTRineka Cipta
Teaching.Mempraktikkan Quantum
Learning Di ruang-ruang kelas. Soekanto, S. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar.
Penerjemah Ary Nilandari. Bandung Kaifa. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Irawan. (2009). Pengaruh Kondisi Ekonomi
Keluarga terhadap Prestasi Belajar Winkel, W. S. (1996). Psikologi pengajaran.
Siswa kelas IV SDN Tawangrejo 1 Tahun Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai