Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan

dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, mengembangkan dan membimbing

untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam

kehidupan sehari-hari. Merupakan program terpadu 4 departemen : Departemen

Pendidikan Nasional, Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri,

Departemen Agama.1,2,3

Dalam usaha meningkatan derajat kesehatan masyarakat, termasuk

masyarakat sekolah. Untuk mendukung terciptanya peserta didik yang sehat, sekolah

dapat merealisasikan dengan mengaktifkan program usaha kesehatan sekolah yang

bertujuan untuk meningkatkan kesehatan yang optimal sehingga dapat

memaksimalkan potensi dan prestasi anak untuk belajar. Program ini terdiri dari tiga

kegiatan utama yang disebut dengan Trias Usaha Kesehatan Sekolah meliputi aspek

pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan kehidupan

sekolah yang sehat.2

Berdasarkan data program UKS di Wilayah puskesmas Gringsing 1, bahwa

pelayanan kesehatan di sekolah belum optimal dilihat dari tenaga guru yang belum

terlatih, perekrutan, pembinaan dan pelatihan yang belum maksimal, sarana maupun

prasarana yang belum memadai. Ada sekolah yang belum mempunyai ruang uks

permanen, perlengkapan dan peralatan UKS yang tidak layak pakai, masalah sanitasi,

1
pembuangan dll. Sedangkan untuk program usaha kesehatan sekolah diperlukan kerja

tim yang efisien dan efektif untuk memberikan hasil yang optimal.1

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengevaluasi apakah

pelaksanaan usaha kesehatan sekolah (UKS) di wilayah puskesmas Gringsing 1,

berjalan baik sesuai dengan ketentuan UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan

sekolah. Dimana disebutkan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat

sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan

optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang

berkualitas.

B. Tujuan Pedoman

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang peran pelaksanaan Program

Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah Puskesmas Gringsing 1

C. Sasaran pedoman

Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran

primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan

pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder.

Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra

sekolah/TK sampai SLTA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan

tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah

sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier

lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat sekitar sekolah.1

2
D.Ruang Lingkup

Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah dibagi dalam dua macam kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas

Pelayanan UKS meliputi :


Penerimaan Rujukan hasil penjaringan
2. Kegiatan di luar gedungP uskesmas

Pelayanan UKS meliputi :


a. Penjaringan kesehatan siswa baru peserta didik tingkat dasar SD/MI
b. Penjaringan kesehatan siswa baru peserta didik SMP dan SMA
c. Pemeriksaan berkala siswa SD/MI,SMP dan SMA
d. Pelatihan dokter kecil

3
1.4. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan kepustakaan merujuk

kepada berbagai literatur dan pengolahan serta diskusi dengan penanggung

jawab program UKS di Puskesmas Gringsing 1.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defisi UKS

UKS adalah singkatan dari Usaha Kesehatan Sekolah. Pengertian Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan

kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari

TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK. Dalam melaksanakan program UKS ini,

mengacu pada UU No.23 tahun 1992, UU No.20 tahun 2003, dan SKB 4 Mentri

NO.26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan UKS1,3,4,5

Menurut Depkes RI (2011), UKS adalah upaya terpadu lintas program dan

lintas sektor untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk

perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah maupun warga

masyarakat. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program

kesehatan anak usia sekolah. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun,

yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya.2

Pelaksanaan UKS di tingkat TK dan SD berbeda dengan tingkat SMP dan

SMU. Pelaksanaan UKS di SMP dan SMU lebih difokuskan pada pencegahan

perilaku berisiko seperti penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat

Adiktif lainnya), kehamilan yang tak diinginkan, abortus yang tidak aman, infeksi

menular seksual termasuk HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, kecelakaan dan

trauma lainnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Departemen Kesehatan telah

memberikan perhatian khusus terhadap masalah kesehatan remaja antara lain dengan

5
mengembangkan konsep "Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja" (PKPR) yang secara

proaktif mendorong dan meningkatkan keterlibatan dan kemandirian remaja dalam

memelihara dan meningkatkan status kesehatannya.1

2.2 Tujuan UKS


2.2.1 Tujuan Umum

Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pretasi belajar

peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat

kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga

memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal

dalam rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas.1,3

2.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan

mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang didalamnya mencakup memiliki

pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta

berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik, mental, social

maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh

buruk, penyalahgunaan narkoba, alcohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang

berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.1,3

2.3 Sasaran UKS

Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai

sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan

6
pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder.

Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra

sekolah/TK sampai SLTA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan

tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah

sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier

lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat sekitar sekolah.1

2.4. Ruang Lingkup Program UKS

Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS dikelompokkan

menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan UKS dan

Trias UKS.1,3,4

2.4.1 Kegiatan Pengelolaan UKS

Bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan UKS meliputi:

1. Pembentukan tim pelaksana UKS

2. Terlibatnya unsur guru dan petugas puskesmas

3. Penyusunan program kerja UKS

4. Laporan pembinaan dari Puskesmas

5. Penyuluhan tentang UKS

6. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan tim pelaksana program kerja

7. Penyedia sarana pelayanan kesehatan

8. Pembuat laporan pelaksana UKS kepada tim Pembina UKS

7
9. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan tim Pembina UKS

2.4.2 Trias UKS

Ruang lingkup UKS adalah ruang ruang lingkup yang tercermin dalam tiga

Program pokok usaha kesehatan sekolah (Trias UKS), yaitu pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

2.4.2.1 Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan

Penyelenggaraan pendidikan kesehatan meliputi aspek:

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk senantiasa berperilaku

hidup sehat,

2. Penanaman perilaku/kebiasaan hidup sehat dan daya tangkal terhadap pengaruh

buruk dari luar,

3. Pelatihan dan penanaman pola hidup sehat agar dapat di implementasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

Jenis-jenis kegiatan yang termasuk dalam program kegiatan UKS pada

Pendidikan kesehatan meliputi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala

2. Pelaksanaan pemeriksaan penjaringan siswa baru

3. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan

4. Pengadaan alat peraga

5. Pelaksanaan dokter kecil

6. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan

7. Pengadaan alat peraga UKS

8
8. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan

9. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang

2.4.2.2 Pelayanan Kesehatan

Kegiatan-kegiatan dari pelayanan kesehatan antara lain mencangkup

pemeriksaan kesehatan perorangan dan lingkungan secara berkala yang meliputi:

1. Penjaringan anak sekolah (screening )


2. Usaha pemberantasan penyakit menular
3. Pelaksanaan imunisasi
4. Usaha kesehatan gizi sekolah
5. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
6. Mengirimkan anak-anak yang memerlukan perawatan khusus kepihak yang

lebih ahli P.P.P.K dan pengobatan sederhana

2.4.2.3 Lingkungan Sekolah Sehat

1. Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan,

kerindangan, kekeluargaan)

2. Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap rokok

3. Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah,

orang tua murid dan masyarakat sekitar).

Kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan lingkungan sehat seperti

Melaksanakan kerja bakti, mengolah sampah organik menjadi kompos,

pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemeliharaan pertamanan, pembentukan

Taman Obat Keluarga (TOGA)

2.5 Sarana dan Prasarana UKS

9
Mengenai sarana dan prasarana UKS meliputi : 1) ruang UKS atau klinik sekolah, 2)

alat-alat pemeriksaan yang diperlukan, 3) alat- alat P3K, 4) Obat-obatan sehari-hari

yang diperlukan. Berdasarkan kelengkapannya dapat dibagi menjadi :1,3,5

a. Sarana dan Prasarana Sederhana meliputi :

1. Tempat tidur

2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.

3. Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).

4. Minimal melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan.

5. Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 5% dari jumlah siswa.

b. Sarana dan Prasarana Lengkap meliputi :

1. Tempat tidur.

2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.

3. Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).

4. Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket,

tempat cuci tangan, data kesakitan murid.

5. Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan dan pelayanan kesehatan.

6. Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 6-9% dari jumlah siswa.

c. Sarana dan Prasarana ideal meliputi :

1. Tempat tidur

2. Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.

3. Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol).

4. Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur organisasi, jadwal piket,

tempat cuci tangan, data kesakitan murid.

10
5. Peralatan gigi dan unit gigi.

6. Contoh-contoh model organ tubuh.

7. Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan, pelayanan kesehatan, dan

pembinaan hidup lingkungan kehidupan sekolah.

8. Memiliki kader Tiwisada/ KKR sebanyak 10% dari jumlah siswa

BAB III

ANALISA SITUASI

3.1 Gambaran Umum


3.1.1 Sarana Pendidikan di Kecamatan Lubuk Kilangan

11
BAB III

ANALISA SITUASI

3.1 Gambaran Umum


3.1.1 Sarana Pendidikan di Kecamatan Gringsing

a. Jumlah SD : 36 unit
b. Jumlah SMP/MTS : 7 unit
c. Jumlah SMA : 4 unit

3.1.2 Jumlah Murid di kecamatan Gringsing

3.1.2.1 Jumlah Murid SD di Wilayah Puskesmas Gringsing 1


No Nama Sekolah Laki-Laki Perempuan Total
1 SDN plelen 1 73 38 111
2 SDN Plelen 2 67 82 149
3 SDN Plelen 4 65 41 106
4 MI Plelen 116 131 247
5 SDN Kutosari 1 106 102 208
6 SDN Kutosari 2 125 85 210
7 MI Kutosari 80 73 153
8 SDN Mentosari 109 102 211
9 MI Mentosari 59 56 115
10 SDN Gringsing 1 69 61 130
11 SDN Gringsing 2 48 33 81
12 SDN Gringsing 3 24 24 48
13 MI Gringsing 79 70 149
14 SDN Kebondalem 1 62 48 200
15 SDN Kebondalem 2 49 42 91
16 MI Kebondalem 1 65 65 130
17 MI Kebondalem 2 56 73 129
18 SDN Yosorejo 78 71 149
19 MI Yosorejo 1 65 64 129
20 MI Yosorejo 2 39 44 133
21 SDN Sidorejo 1 94 90 184
22 SDN Sidorejo 2 85 62 147
23 SDN Kengseng 1 40 30 70
24 SDN Krengseng 2 52 58 110
25 SDN Krengsng 3 44 25 69
26 SDN Krengseng 4 46 66 112
27 MI Krengseng 86 78 164
28 SDN Lebo 1 38 32 70
29 SDN Lebo 2 95 97 192
12
30 MI Lebo 1 112 75 187
31 MI Lebo 2 44 40 84
32 SDN Sawangan 1 69 45 114
33 SDN Sawangan 2 73 52 125
34 SDN Sawangan 3 37 30 67
35 MI Sawangan 1 90 69 159
36 MI Sawangan 2 60 55 115
Total
Tabel 3.1 Gambaran siswa SD Kecamatan Lubuk Kilangan 2015

3.1.2.2 Jumlah Murid SMP di Kecamatan Lubuk Kilangan

N Nama Sekolah Laki-laki Perempuan Total


o
1 SMP N 11 B. Buat 448 166 215
2 SMP N 21 B. Buat 332 405 737
3 SMP Semen Padang 270 151 421
4 SMP N 38 B. Buat 45 40 85

13
5 SMP Luki B. Buat 77 97 174
Total 1217 859 2076
Tabel 3.2 Gambaran siswa SMP Kecamatan Lubuk Kilangan 2015

3.1.2.3 Jumlah Murid SMA di Kecamatan Lubuk Kilangan

N Nama Sekolah Laki-laki Perempuan Total


o
1 SMA N 14 Bt. Gadang 326 477 803
2 SMA Semen Padang 273 280 553
3 SMK Semen Padang 202 3 205
Total 801 626 1561
Tabel 3.3 Gambaran siswa SMA/SMK Kecamatan Lubuk Kilangan
2015

3.2 UKS

Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah di SD, SMP, SMA/SMK Kecamatan

Lubuk Kilangan adalah:

3.2.1 Keadaan SD Kecamatan Lubuk Kilangan

Keadaan Sekolah
No Sekolah SD Dokcil Guru Ruang UKS WC Sehat Kantin Sehat
UKS
1 SD 01 B. Buat 0 1 0 v v
2 SD 02 Indarung 0 1 0 v v
3 SD 03 B. Buat 0 1 0 v v
4 SD 04 Tarantang 0 1 0 v 0
5 SD 05 B. Buat 0 1 0 v v
6 SD 06 Pdg. Besi 0 1 0 v v
1
7 SD 07 Indarung 0 1 0 v v
8 SD 08 Pdg. Besi 20 1 v v v
9 SD 09 B. Buat 0 1 0 v v
10 SD 10 B. Buat 35 1 v v v
11 SD 11 Indarung 0 1 0 v v
12 SD 12 Pdg. Besi 0 1 0 v v
13 SD 13 Bt. Gadang 50 1 v v v
14 SD 14 Koto Lalang 20 1 v v 0
15 SD 15 Koto Lalang 0 1 0 v 0

14
16 SD 16 Pdg. Besi 0 1 0 v v
17 SD 17 Bt. Gadang 0 1 0 v 0
18 SD 19 Baringin 30 1 v v 0
19 SD 20 Indarung 40 1 v v v
20 SD 21 B. Buat 0 1 0 v v
21 SD 22 Koto Lalang0 1 0 0 0
22 SD Semen Padang 120 1 v v v
23 SD Semen Padang 220 1 v v v
235 23 8 22 17
Tabel 3.4 Gambaran Keadaan SD Kecamatan Lubuk Kilangan 2015

Dari 23 SD yang berada di Kecamatan Lubuk Kilangan, semua SD sudah


mempunyai guru pembina UKS, namun hanya 8 SD yang sudah memiliki dokter
kecil dan ruang UKS. Dari 23 SD hanya 1 SD yang tidak memiliki WC sehat dan 6
SD yang belum mempunyai kantin sehat.

3.2.2 Keadaan SMP Kecamatan Lubuk Kilangan

Keadaan Sekolah
No Sekolah SD PKPR
Guru Ruang UKS WC Sehat
Kantin Sehat
UKS
1 SMP N 11 B. Buat 60 1 v v v
2 SMP N 21 B. Buat 70 2 v v v
3 SMP Semen Padang 0 0 0 v v
4 SMP N 38 B. Buat 0 0 0 v 0
5 SMP Luki B. Buat 0 0 v v 0
Total 130 3 3 5 3
Tabel 3.5 Gambaran Keadaan SMP Kecamatan Lubuk Kilangan 2015

Dari 5 SMP yang ada di kecamatan Lubuk Kilangan, baru 2 SMP yang sudah
memiliki guru UKS, ruang UKS dan murid yang menjadi perwakilan PKPR
(Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja). Ada 1 SMP yang sudah memiliki ruang UKS
tapi belum punya guru pembina UKS dan perwakilan murid sebagai PKPR. Semua
SMP sudah memiliki Wcyang bersih dan memadai dan hanya 3 SMP yang memiliki
kantin sehat.

3.2.3 Keadaan SMA Kecamatan Lubuk Kilangan

15
Keadaan Sekolah
No Sekolah SD PKPR
Guru Ruang UKS WC Sehat
Kantin Sehat
UKS
1 SMA N 14 Bt. Gadang 70 2 v v v
2 SMA Semen Padang 0 0 v v v
3 SMK Semen Padang 0 0 v v v
Total 70 2 3 3 3
Tabel 3.6 Gambaran Keadaan SMA/SMK Kecamatan Lubuk Kilangan 2015

Dari 3 SMA/SMK yang ada di kecamatan lubuk kilangan hanya 1 SMA yang
memiliki guru UKS beserta perwakilan murid PKPR walaupun semua SMA/SMK
sudah memilili ruangan UKSnya sendiri. Seluruh SMA/ SMK di kecamatan lubuk
kilangan sudah memiliki WC yang bersih dan memadai serta kantin sehat.

3.3 Kegiatan UKS

Kegiatan penyelenggaraan program UKS oleh puskesmas Lubuk Kilangan,

meliputi:

1. Screening kesehatan

2. Seminar UKS

3. Promosi Kesehatan ke sekolah

4. Pembinaan dan pelatihan dokter kecil

5. Perlombaan UKS terbaik dan lingkungan sekolah sehat

BAB IV

PEMBAHASAN

16
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Usaha Kesehatan Sekolah

Dari 23 SD, 5 SMP, dan 3 SMA/SMK yang ada di Lubuk Kilangan, baru 35%

dari SD yang sudah memiliki ruangan UKS dan Dokter kecil, 40% SMP yang sudah

memiliki siswa perwakilan PKPR dan ruangan UKS, serta 30% dari SMA yang sudah

memiliki siswa perwakilan PKPR dan memiliki ruangan UKS. Dari persentase ini

terlihat masih sedikit cangkupan penyelenggaraan usaha kesehatan sekolah di

kecamatan Lubuk Kilangan. Hal ini disebabkan karena masih sedikit partisipasi dan

minat sekolah dalam menjalankan program ini, selain itu petugas penjalan program

UKS di Lubuk Kilangan masih belum proaktif dan kegiatan belum merata diseluruh

sekolah dalam memberikan penyuluhan dan turun langsung untuk memotivasi

keikutsertaan sekolah dalam mensukseskan program ini.


Kegiatan UKS yang dijalankan program UKS puskesmas Lubuk Klilangan

meliputi:
a. Screening
Kegiatan screening dilakukan kepada murid kelas 1 SD, pemeriksaan meliputi

pengukuran Berat Badan, tinggi badan, pemeriksaan mata, THT, gigi. Dalam

screening, petugas puskesmas turun dalam bentuk tim yang terdiri dari

petugas pemegang program UKS, Promkes, Dokter, Dokter gigi, petugas

imunisasi. Kegiatan diadakan setiap sekali setahun, kegiatan dilakukan sejalan

dengan turunnya petugas untuk imunisasi muris SD. Untuk kegiatan screening

sudah dilakukan dengan baik oleh puskesmas lubuk kilangan setiap tahunnya
b. Seminar UKS
Kegiatan seminar UKS dilaksanakan berupa kegiatan yang memaparkan

kembali bagaimana prinsip TRIAS UKS. Mengajarkan anak didik PHBS


17
disekolah, cara mencuci tangan yang baik dan benar, pendidikan mengenai

18
kesehatan perorangan dan lingkungan, bagaimana PPPK dan pengobatan

sederhana. Dijelaskan juga bagaimana cara membuat alat-alat promosi

kesehatan seperti poster edukasi, leaflet.


Target kegiatan dilaksanakan 4 kali dalam setahun untuk setiap sekolah.

Namun kegaiatan ini belum bisa dilaksanakan dengan maksimal untuk

mencapai target. Baru sekolah yang aktif meminta penyuluhan dam seminar

yang mendapatkan jadwal kegiatan seminar UKS yang rutin.


c. Promosi Kesehatan ke sekolah
Untuk kegiatan promosi kesehatan ke sekolah biasanya dilakukan dalam

keadaan yang situsional, misalnya pada saat sedang mewabah penyakit

tertentu atau bisa juga kegiatan promossi kesehatan turun langsung ke sekolah

atas permintaan dari sekolah yang bersangkutan.


d. Pembinaan Dokter Kecil
Bardasarkan pedoman tentang pembinaan dan pengembangan UKS, jumlah

dokter kecil dalam satu sekolah haruslah mencangkup 10% dari jumlah

seluruh siswa di sekolah tersebut. Di kecamatan lubuk kilangan baru 8 SD

dari 23 yang sudah melakukan pembinaan dan pelantikan dokter kecil. Dalam

pembinaan dokter kecil dibutuhkan partisipasi dan kemauan sekolah dalam

menjalankannya, selain juga oleh petugas pemegang program UKS, dan hal

ini masih rendah di kecamatan lubuk kilangan. Walaupun semua SD sudah

punya guru pembina UKS tapi program pengadaan ruang UKS dan

pembinaan dokter kecil masih belum menjadi prioritas sekolah.


Untuk pembinaan dari puskesmas menurunkan Tim pembinaan Dokter kecil

yang terdiri dari pemegang program UKS, promkes, gizi, kesling, apotik,

dokter dan dokter gigi.


e. Ikut mensukseskan perlombaan sekolah sehat

19
Bagi beberapa sekolah yang sudah menjalankan program UKS disekolah

diadakan lomba UKS berprestasi dan lomba lingkungan sehat oleh dinas

kesehatan setiap tahunnya. Di kecamatan lubuk kilangan sendiri beberapa

sekolah mendapatkan prestasi sebagai UKS terbaik dan lingkungan sekolah

sehat se kota Padang. Beberapa sekolah tersebut adalah SDN 13 Batu Gadang

sebagai juara 1 UKS terbaik dan lingkungan sekolah sehat. SDN 19 Baringin

sebagai juara 2. Sedangkan tingkat SMA dimenangkan oleh SMA 14 Padang

di Bandar Buat sebagai lingkungan sekolah terbaik tingkat SMA di kota

Padang.
Dari prestasi yang diraih oleh beberapa sekolah di lubuk kilangan, hal ini

adalah bentuk kerja sama antara sekolah, puskesmas, kelurahan, dan dinas

kesehatan kota padang. Dari sini dapat dilihat penyelenggaraan usaha

kesehatan sekolah yang sudah baik namun baru di beberapa sekolah masih

belum merata diseluruh sekolah di kecamatan lubuk kilangan.

20
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.1.1 Dari 23 SD, 5 SMP, dan 3 SMA/SMK yang ada di Lubuk Kilangan, baru 35%

dari SD yang sudah memiliki ruangan UKS dan Dokter kecil, 40% SMP yang

sudah memiliki siswa perwakilan PKPR dan ruangan UKS, serta 30% dari

SMA yang sudah memiliki siswa perwakilan PKPR dan memiliki ruangan

UKS. Dari persentase ini terlihat masih sedikit cangkupan penyelenggaraan

usaha kesehatan sekolah di kecamatan Lubuk Kilangan.

21
5.1.2 Kegiatan penyelenggaraan program UKS yang rutin dilaksanakan oleh

Puskesmas Lubuk Kilangan, meliputi: Screening kesehatan, Seminar UKS,

Promosi Kesehatan ke sekolah, Pembinaan dan pelatihan dokter kecil,

Perlombaan UKS terbaik dan lingkungan sekolah sehat


5.1.3 Masih sedikit partisipasi dan minat sekolah dalam menjalankan program UKS,

selain itu petugas penjalan program UKS di Lubuk Kilangan masih belum

proaktif dan kegiatan belum merata diseluruh sekolah dalam memberikan

penyuluhan dan turun langsung untuk memotivasi keikutsertaan sekolah

dalam mensukseskan program ini.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi pemegang program
- Melakukan kegiatan pembinaan UKS berupa sosialisasi UKS, pelatihan

dokter kecil & PKPR dan penyuluhan kesehatan dapat terlaksana dengan baik,

sehingga terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan sikap siswa tentang

UKS dan masalah kesehatan remaja setalah diberikannya pelatihan PKPR.


- Lebih proaktif untuk turun ke lapangan, memberikan motivasi dan

meningkatkan keikutsertaan sekolah dalam pengadaan ruangan UKS, merawat

dan menjadikan lingkungan sekolah lebih asri dan bersih.

5.2.2 Bagi sekolah

- Diharapkan keikutsertaan sekolah dan terjalinnya kerjasama yang baik

dengan petugas kesehatan, orang tua murid dan dinas kesehatan dalam

mensukseskan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah,

22
menyediakan sarana prasarana yang baik, dan aktif dalam meminta binaan

dan pelatihan dengan petugas kesehatan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

1. Tim Pembina Kesehatan Sekolah. 2010. Pedoman Pembinan dan


Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Tim Pembina Usaha
Kesehatan Sekolah Pusat.
2. Depkes RI. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Usaha Kesehatan Sekolah, Jakarta.
3. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,Menteri
Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1/U/SKB/2003,
Nomor 1067/MENKES/SKB/VII/2003, Nomor MA /230 A/2003, Nomor 26
tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.
4. Undang Undang RI. 2003. UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 23 Tahun 1992. Pasal 45. Tentang
Kesehatan Sekolah.
6. Puskesmas Lubuk Kilangan. 2015. Laporan tahunan puskesmas Lubuk Kilangan
2015. Padang : Puskesmas Lubuk Kilangan.

23

Anda mungkin juga menyukai