Abses-Serebri PDF
Abses-Serebri PDF
A. Definisi
Abses
Abses serebri
serebri adalah
adalah infeks
infeksii purule
purulen
n pada
pada parenk
parenkim
im otak
otak yang
yang diikut
diikutii
kerusakan jaringan dan edema di sekitarnya serta terdapat lesi desak ruang 1. Pada
umumnya soliter tetapi ada kalanya terdapat abses multilokular akibat emboli
B. Etiologi
dari otitis, mastoiditis, sinusitis frontalis, atau fraktur tengkorak. $ebih jarang
abses serebri berasal dari osteomielitis tulang tengkorak, atau infeksi gigi-geligi
ataupun infeksi di %ajah. &akteri yang sering ditemukan dalam abses serebri yaitu
abses serebri disebabkan oleh bakteri tersebut, daan 2#! sisanya disebabkan oleh
mikroorganisme lainnya 2.
Abses
Abses serebri
serebri stafilo
stafilokok
kokus
us biasan
biasanya
ya berkem
berkemban
bang
g dari
dari penjala
penjalaran
ran otitis
otitis
medi
mediaa atau
atau frak
fraktu
turr crani
cranii.
i. Abses
Abses strep
strepto
toko
koku
kuss dan
dan pneu
pneumo
moko
koku
kuss serin
sering
g
merupakan komplikasi dari infeksi paru-paru, otitis media atau trauma kapitis.
Abses serebri proteus dan '.(oli berkembang dari penjalaran otitis media atau
mastoiditis. Abses serebri yang dijumpai pada penderita penyakit jantung ba%aan
+
C. Patogenesis
nfeksi dapat mencapai otak dengan jalan yang berbeda-beda, seperti pada
otitis media, infeksi dapat meluas melalui caum tympani atau melalui mastoid
dan meningen, kemudian mencapai jaringan otak. nfeksi meluas melalui ena-
ena
ena dalam,
dalam, menyeb
menyebabk
abkan
an trombo
trombosis
sis ena.
ena. rombo
rombosis
sis mengha
menghamba
mbatt sirkula
sirkulasi
si
serebral, sehingga terjadi iskemia dan infark yang mempercepat terjadinya infeksi
lokal.
lokal. /etiap
/etiap robeka
robekan
n pada
pada durama
duramater
ter akibat
akibat trauma
trauma merupa
merupakan
kan sumber
sumber yang
yang
ula-mu
ula-mula
la terjadi
terjadi perada
peradanga
ngan
n supura
supuratif
tif pada
pada jaringa
jaringan
n otak.
otak. &iasany
&iasanyaa
terdapat di bagian substansia alba, karena bagian ini kurang mendapat suplai
darah
darah.. Pros
Proses
es perad
peradan
anga
gan
n ini
ini memb
memben
entu
tuk
k eksu
eksuda
dat,
t, tromb
trombos
osis
is septi
septik
k pada
pada
konges
kongesti
ti jaring
jaringan
an otak
otak disert
disertai
ai perdar
perdaraha
ahan
n kecil.
kecil. i sekeli
sekelilin
ling
g abses
abses terdapa
terdapatt
melunak dan membentuk ruang abses. ula-mula dindingnya tidak begitu kuat,
sekeli
sekelilin
ling
g abses
abses terjad
terjadii infilt
infiltrasi
rasi leukos
leukosit
it polimo
polimorfn
rfnukl
uklear
ear,, sel-sel
sel-sel plasma
plasma dan
limfosit. /eluruh proses ini memakan %aktu lebih kurang dua minggu. Abses
dapat membesar, kemudian pecah dan masuk ke dalam entrikulus atau ruang
3
D. Gejala klinis
nyeri kepala yang makin lama makin hebat, muntah-muntah, demam, penglihatan
kabur, kejang umum atau fokal, tidak ada nafsu makan, dan akhirnya kesadaran
4ejala defisit neurologi bergantung pada lokasi dan luas abses, antara lain
defisit neri kranial, hemiparesis, reflek tendon meningkat, afasia, kaku kuduk,
# /canning
# Arteriografi
(1"
$. Penatalaksanaan
1. erapi konseratif yaitu dengan antibiotik -+ minggu, bila pasien dalam
2. indakan bedah ada 2 cara 8 eksisi atau drainase dengan cara steriotaktik
10
. Peran steroid untuk meredakan edema di sekitar abses diberikan selama -"
. anitol dapat diberikan bila tekanan intra kranial meningkat, dengan dosis
a%al 0,#-1 gr6kgbb selama lebih dari 10 menit, kemudian diikuti dengan
11
I%&S'RASI AS&S
A)A*)ESIS 8 Alloanamnesis
elu+an &tama 8
• 9yeri kepala sejak 1 minggu yang lalu, nyeri kepala makin lama makin
hebat, muntah )<*, tidak terus menerus, penglihatan ganda )<*, menjalar ke
• 9yeri kepala sudah dirasakan sejak minggu yang lalu, a%alnya nyeri
kepala dirasakan pada bagian kiri, tidak terus menerus, muntah )-*, aura)-*,
• 9yeri dada sebelah kanan, nyeri bertambah bila batuk dan bila berbaring
ke sebelah kanan
kepala dan nyeri dada sebelah kiri dan pernah dipasang =/, selama
12
dira%at pasien mendapat obat >A dan kemudian di rujuk ke :/ r.
stroke.
PE*ERISAA) $ISI 8
Status Generalis
/uhu 8 "C(
1
Status Internus
1
Status )eurologikus
4
$ihat bagaimana 4erakan membuka mata pada pasien, kalau spontan E ',
klu matanya tertutup dan tbuka dengan rangsangan suara 8E ', kalau matanya
yang tertutup tidak terbuka dengan rangsangan suara 6 dipanggil, maka diberi
rangsangan nyeri, kalau terbuka E '2, kalau tidak tbuka E '1
( E (akap
Kalau dia tidak bersuara sedikitpun 8 D1
Kalau bersuara tapi hanya menggumam E D2
Kalau bersuara tapi hanya bisa satu kata E D
Klu bisa mengucapkan kalimat tapi bingung E D
Klu bisa mengucaokan kalimat dan ada orientasi spt org 9 E D#
Kernig )-*
1#
Akibat : iritasi meingen / ruang subarachnoid
menyentuh dada
%rud&in&ky '
($) bila gerak pasif tadi disusul dengan gerak fleksi sendi lutut dan
17
%rud&insky ''
fleksi sendi panggul dan ekstensi sendi lutut" est ($) bila pada
#ernig sign
Cara :
est ($) bila sendi lutut tidak bisa diekstensikan *+- deraat
fleksi"
est uga ($) %ila teradi flleksi in.olunter pada lutut kontralateral
progresif )<*.
• 9eri cranialis 8
1"
9. , D, D 8 pupil isokor kanan dan kiri, bulat, H mm, reflek
9. I, I 8 arcus faring simetris, uula ditengah, nadi teratur, reflek
muntah )<*
• otorik 8 &aik
0ASI% %ABRA'RI&*
• arah 8 • ?rine 8
t 8 3 ! 'ritrosit 8 )<*
rombosit 8 2"3.0006mm
'pitel 8 )-*
1+
'ritrosit 8 #, juta6mm &ilirubin 8 )-*
$ 8 3 mg!
?reum 8 1 mg!
K 8 2, m'J6$
(l 8 107 mg6dl
Aa8 E 8 2
DIAG)SIS
13
'ERAPI
?mum 8
• DF :$ 12 jam6kolf
Khusus 8
• etil prednisolon 2B mg po
• Kaltrofen 2B100 mg
PE*ERISAA) A)3&RA)
1. :o foto cranium
2. ''4
. &rain ( scan
$%%4 &P
1 3uni 2556
Anamnesis
9yeri kepala berkurang, tidur bisa, penglihatan ganda )-*, muntah )-*
20
Pemeriksaan Fisik
/tatus 9eurologikus
Kernig )-*
• 9eri cranialis 8 pupil isokor kanan dan kiri, bulat, H mm, reflek
cahaya )<6<*, gerakan bola mata bebas ke segala arah, raut muka simetris,
• /ensorik 8 baik
jantung 8 db9
21
iagnosis 'tiologi 8 />$
erapi 8
Alpra@olam 2 B 0,# mg
1! 3uni 56
Anamnesis
/akit kepala bertambah, tidur susah, muntah tidak ada, batuk kering )<*
Pemeriksaan Fisik
/tatus 9eurologikus
• 4(/ 8 '7D# E 10
• 9eri cranialis 8 pupil isokor kanan dan kiri, bulat, H mm, reflek
cahaya )<6<*
22
• /ensorik 8 baik
erapi 8
Alpra@olam 2B 0,# mg po
Ampicilin 7B2 gr i
Kemicetin B1 gr i
17 3uni 56
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
/tatus 9eurologikus
2
• 4(/ 8 '7D# E 1#
• 9eri cranialis 8 pupil isokor kanan dan kiri, bulat, H mm, reflek
cahaya )<6<*
• /ensorik 8 baik
18 juni 2556
Anamnesis 8
Pemeriksaan Fisik
2
Kesadaran 8 sadar, kooperatif 9afas 8 1+B6menit
/tatus internus 8
Paru 8
/tatus 9eurologikus
• 4(/ 8 '7D# E 1#
Kernig )-*
• 9eri cranialis 8 pupil isokor kanan dan kiri, bulat, H mm, reflek
cahaya )<6<*
• /ensorik 8 baik
erapi 8
kaltrofen 2B100 mg po
alpra@olam 2 B 0,# mg
2#
menunggu ''4 dan ro foto lat decubitus deBtra
11.00
Pemeriksaan Fisik
hy 8
:'9(A9A
&rain ( scan
1.00
Pemeriksaan Fisik
hy 8
27
eBamethasone kir B1 amp i
1: juni 2556
Anamnesis 8
Pemeriksaan Fisik
/tatus 9eurologikus
• 4(/ 8 '7D# E 1#
Kernig )-*
• 9eri cranialis 8 pupil isokor kanan dan kiri, bulat, H mm, reflek
cahaya )<6<*
• /ensorik 8 baik
2"
iagnosis Klinik 8 sephalgia < udem papil bilateral
erapi 8 lanjut
Anjuran
DIS&SI
anamnesisi didapatkan bah%a pasien mengalami nyeri kepala yang makin lama
2+
semakin hebat namun tidak terus menerus, muntah )<*, penglihatan ganda )<*.
DA$'AR P&S'AA
FK?. ;akarta.
;akarta.
23
. /ilia A Price. 133#. Patofisiologi, jilid 2. '4(. ;akarta.
Press. Logyakarta.
Logyakarta.
0