Emisi Surat Berharga Di Pasar Modal Issu
Emisi Surat Berharga Di Pasar Modal Issu
(ISSUING SECURITIES)
OLEH KELOMPOK 4
NAMA KELOMPOK :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2018/2019
Pengertian Emisi Surat Berharga Pengertian Emisi Surat Berharga
Emisi surat berharga adalah penerbitan surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai
pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi untuk dijual oleh perusahaan kepada umum.
Berikut ini dua cara perusahaan melakukan emisi surat berharga di pasar modal:
PENAWARAN TERBATAS (PRIVATE PLACEMENT) adalah dengan cara menjual saham atau
kepemilikan badan usaha. Metode penjualan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
melalui private placement dan public offering (PO). Pada metode private placement, perusahaan
menawarkan sahamnya kepada pihak-pihak tertentu dengan persentase kepemilikan yang
signifikan. Pihak tertentu tersebut biasanya adalah investor institusi yang bertujuan untuk
mendapatkan kepemilikan, kendali dan akses pada manajemen internal badan usaha. Pada metode
ini, penentuan harga dilakukan berdasarkan negosiasi, sedangkan penawar yang dipilih adalah
penawar yang memberikan harga dan keuntungan yang paling baik bagi pemilik lama. Harga
saham per lembar yang dihasilkan dari proses negosiasi ini tidak selalu sama dengan harga di
pasar.
Emisi surat berharga tipe Private Placement mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1. Biaya emisinya lebih kecil dibandingkan dengan Penawaran Umum ( Public Issue)
2. Kontrak sekuritas dirancang sesuai kebutuhan perusahaan. Contohnya pada kasus utang,
hubungan antar debitur dan kreditur bersifat tertutup dibandingkan dengan penawaran
umum (public issue). Investor dapat lebih lunak melakukan negosiasi dengan perusahaan
yang melakukan penawaran.
3. Waktu kontraknya fleksibel.
Penawaran Terbatas (Private Placement) mempunyai kelemahan,yaitu Pada pasar semacam ini
baik debitur maupun kreditur menghadapi sejumlah resiko antara lain sebagai berikut :
Para penanam modal yang menginvestasikan surat berharga tidak dapat dengan mudah
menemukan pasar sebagai jaminan jika mereka ingin menjual kembali surat berharga tersebut.
Dari segi emiten maka pembayaran dividen akan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
dividen pada emisi umum.
Penawaran umum adalah kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual efek kepada masyarakat,
berdasar tata cara yang diatur oleh undang – undang dan peraturan pelaksanaannya. Kegiatan ini
lebih populer disebut go public. Penawaran umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
merupakan sebuah emisi umum yang ditawarkan pada masyarakat yang pada umumnya
diperdagangkan di pasar modal. Penawaran umum pertama biasanya disebut Initial Public
Offerings (IPO) atau penawaran umum perdana.
kadang-kadang disebut sebagai hak istimewa untuk pemegang saham. Pemegang saham lama
diberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Penjamin emisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam suatu emisi efek di pasar modal. Hal ini
disebabkan beberapa alasan antara lain :
1. Penjamin emisi tidak mempunyai modal yang cukup untuk melakukan penjaminan emisi.
2. Penjamin emisi ingin membagi resiko dengan penjamin emisi yang lain.
Dengan melihat fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing dalam suatu sindikasi, para
penjamin emisi dibedakan menjadi 3 yaitu :
Penjamin utama emisi ini membuat kontrak dengan emiten dalam suatu perjanjian. Dalam
perjanjian ini penjamin utama emisi memberikan jaminan penjualan efek dan pembayaran seluruh
nilai efek kepada emiten. Apabila penjamin utama emisi lebih dari satu, maka jaminan tersebut
diberikan secara bersama-sama. Jadi, penjamin utama emisi tipe ini yang bertanggungjawab atas
seluruh penyelenggaraan suatu penawaran umum.
1. menjamin penjualan emisi efek dan pembayaran keseluruhan nilai efek yang diemisikan
kepada emiten.
2. Mewakili para penjamin emisi efek dalam hubungannya dengan emiten dan pihak ketiga.
3. Menetapkan bagian kewajiban masing-masing bagian emisi efek ssesuai dengan ketentuan
yang telah disepakati dalam perjanjian antara penjamin emisi.
4. Mengumpulkan semua hasil penjualan efek yang dilakukan oleh para penjamin peserta emisi
dan para agen penjual pada tanggal setelah masa penutupan penawaran umum.
5. Menyerahkan hasil penjualan efek kepada emiten serta membayar efek yang tidak habis
terjual tepat pada tanggal yang disepakati.
Penjamin pelaksanaan emisi ini yang akan mengkoordinir pengelolahan serta penyelenggara emisi
efek. Dalam pelaksanaannya mempunyai tanggungjawab antara lain membentuk suatu kelompok
penjamin, menetapkan bagian penjaminan masing-masing penjamin emisi, menstabilkan harga
setelah pasar perdana mengalokasi penjatahan dalam hal melebihi penawaran (over supply).
Penjamin pelaksana emisi dalam suatu proses emisi memiliki tugas sebagi berikut:
1. mengatur pengelolaan serta penyelenggaraan emisi efek.
2. Mengoordinasikan seluruh penjamin emisi dala hal pelaksanaan penjamin efek, serta
kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kewajiban para penjamin emisi efek
Penjamin peserta emisi ini tidak bertanggung jawab secara langsung kepada emiten. Sebab
penjamin peserta emisi membuat kontrak dengan penjamin emisi utama dalam suatu perjanjian
untuk melakukan penjualan dan pembayaran sesuai dengan porsi yang diambilnya.
Dalam melaksankan fungsi penjaminan emisi, underwriter memperoleh pembayaran dari emiten
yang disebut jasa penjaminan emisi atau underwriting fee. Besarnya fee biasanya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara emiten dengan underwriter yang dinyatakan dalam suatu
presentase. Jumlah fee tersebut dihitung dari nilai penawaran pada pasar perdana.
1. Management fee. Pada dasaranya management fee ini dibayarkan kepada penjamin pelaksana
emisi (managing underwriter).
2. Underwriting fee, yaitu pembayaran fee kepada semua penjamin emisi secara proporsional
artinya besar-kecilnya fee yang dibayarkan tergantung dari besarnya bagian efek yang dijamin
oleh masing-masing underwriter.
3. Selling fee, yaitu pembayaran fee kepada agen penjual yang ditunjuk (broker atau persahaan-
perusahaan efek) berdasarkan perjanjian agen penjual yang besarnya dengan jumlah efek yang
terjual.
Ditinjau dari segi bobot dan tanggung jawabnya sebagai penjamin emisi kepada emiten,
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
Bentuk penjamin emisi dengan kesanggupan penuh terjadi apabila penjamin emisi
memperkirakan bahwa penawaran sekuritas mampu diserap secara keseluruhan oleh pasar.
Penjamin emisi dengan kesanggupan penuh adalah bentuk komitmen penjamin emisi untuk
meningkatkan diri membeli seluruh efek dan menawarkannya kepada masyarakat. Emiten
memberikan tanggungjawab kepada penjamin emisi untuk mengambil alih resiko penawaran efek
dengan cara memberikan jaminan kepada emiten bahwa penjamin emisi membeli seluruhnya efek
yang ditawarkan dan kemudian menjualnya kembali kepada masyarakat dengan harga yang lebih
tinggi daripada harga yang dibayarkan kepada emiten. Dengan demikian, kalau sebagian atau
seluruh efek tersebut tidak laku terjual, maka resiko sepenuhnya adalah menjadi beban penjamin
emisi.
Dalam sistem penjaminan ini, pihak emiten dan penjamin emisi dihadapkan pada situasi
pasar yang mengharuskan sikap konservatif, mengingat kemungkinan daya serap masyarakat
terhadap efek tersebut sangat rendah. Bentuk penjaminan ini, menempatkan para penjamin emisi
hanya berperan sebagai agen dari emiten saja dlam penjaminan emisi.
Dalam penjaminan emisi ini dapat ditentukan bahwa penawaran akan dibatalkan apabila
tidak terjual seluruhnya.
b) Minimum-Maximum
Model ini memberikan kesempatan kepada penjamin emisi bahwa penawaran efek akan
dibatalkan apabila tidak tercapai batas minimum, permohonan pembelian akan terpenuhi apabila
batas minimum terlampaui.
Penjamin emisi ini bertanggungjawab untuk menawarkan dan menjual suatu emisi efek,
disamping itu menyanggupi untuk membeli sisa efek yang tidak laku terjual dengan suatu tingkat
harga tertentu yang sesuai dengan syarat yang diperjanjikan.
Setiap perusahaan publik pasti akan melewati dua jenis pasar. Yang pertama adalah pasar
perdana dan yang kedua adalah pasar sekunder atau sering juga disebut pasar reguler. Pasar
perdana adalah pasar dimana untuk pertama kalinya perusahaan menawarkan sahamnya ke
masyarakat pada harga perdana. Dari sini dapat disimpulkan bahwa harga perdana adalah harga
penawaran saham saat penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dilakukan.
Seperti diketahui bahwa setiap perusahaan yang akan go public selalu didampingi oleh
penjamin emisi saham. Tugas penjamin emisi ini adalah untuk mempersiapkan proses penawaran
saham yang akan dilakukan oleh emiten. Ia membentuk sindikasi penjamin emisi, menyeleksi
perusahaan sekuritas yang akan bertindak sebagai agen penjualan (selling agent), menjajakan (road
show) saham ke investor-investor potensial, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.Sebelum
menetapkan harga perdana, pihak penjamin emisi -bersama manajemen perusahaan yang akan go
public- melakukan perhitungan dan menetapkan berapa banyak saham yang akan ditawarkan ke
publik.
Biasanya porsi saham yang ditawarkan ke publik bersifat optional. Artinya, besar kecilnya
porsi saham yang ditawarkan akan ditentukan setelah menjajaki kekuatan pasar. Jika pasarnya kuat
dan permintaannya besar, maka porsi saham yang ditawarkan akan besar pula. Di sini jelas bahwa
kondisi pasarlah yang menentukan penawaran saham.Begitu pula dengan penentuan harga saham
perdana. Sebelum ditawarkan ke publik atau investor strategis, pihak penjamin emisi dan emiten
terlebih dahulu melakukan kesepakatan (due dilligence)dan menentukan range atau kisaran harga.
Nah, kisaran harga inilah yang kemudian diajukan kepada anggota sindikasi penjamin emisi dan
agen penjual, termasuk juga ketika penjamin emisi dan emiten melakukan road show dalam rangka
menawarkan saham ke investor.
Dalam due dillegence antara penjamin emisi utama dan emiten telah tercapai kesepakatan
bahwa harga perdana akan ditetapkan pada kisaran Rp450 hingga Rp540 misalnya. Proses
menentukan harga perdana kemudian dilakukan melalui mekanisme yang disebut masa penawaran
awal (book building method). Investor yang berminat untuk mengajukan pemesanan bisa
menyampaikannya melalui penjamin emisi atau anggota sindikasi penjamin emisi atau agen
penjualan.
Pada tahapan ini, investor akan memasukkan pemesanan dan indikasi harga perdana.
Misalnya, investor A memesan saham sebanyak 10 juta lembar di harga Rp460. Lalu, investor B
memesan sebanyak 20 juta lembar di harga Rp580. Ada juga yang berani mengajukan pemesanan
di harga Rp520, dan seterusnya. Pendek kata, di tahapan ini calon investor yang menyatakan
minatnya bisa mengajukan volume pemesanan serta harga pemesanan. Semua pemesanan yang
masuk saat book building dibuat rekapitulasinya.
Harga perdana biasanya ditetapkan berdasarkan jumlah pemesanan terbesar saat book
building dilakukan. Misalnya, saat book building volume pemesanan terbesar terjadi pada harga
Rp500. Harga pemesanan dengan volume terbesar ini diasumsikan sebagai harga terbaik saat itu.
Dengan melihat kondisi pasar saat itu dan target perolehan dana go public, penjamin emisi utama
dan emiten akan memutuskan bahwa harga Rp500 sebagai harga perdana penawaran saham.
Sumber :
http://gusedisaputra.blogspot.co.id/2013/10/emisi-surat-berharga-pasar-modal.html