Anda di halaman 1dari 3

I.

PENDAHULUAN

Desain propeller akan sangat berpengaruh terhadap performance vessel sebagai system
penggerak dalam air. Terdapat 2 misi sasaran desain yang dituju yaitu untuk heavy duty dan
endurance. Propeller A dimaksudkan sebagai propeller untuk misi drag race pada lomba kapal.

Kapal dengan berat 250 kg harus bisa didorong dengan system penggerak ini sehingga
baik propeller A harus mampu mengatasi beban kapal. Simulasi dilakukan pada kondisi open
water pada suhu 20o celcius dengan berat jenis 1000 kg/m3 dan salinity 35. Motor yang
digunakan untuk menggerakkan propeller ini adalah 10 KW.

Simulasi akan dilakukan dengan menggunakan FineTurbo dengan pendekatan openwater


untuk marine propeller. Keadaan cavitasi akan disimulasikan terpisah dan menggunakan
dedicated model pada modul FineTurbo.

II. PROJECT SETTING

Simulasi dilakukan dengan menggunakan kondisi fisik air laut 20oC dengan input
setting yang dilakukan adalah
 Ref. Length : 0.29 m
 Ref. Velocity : 7 m/s
 Density : 1000 kg/m3
 Number of Blade : 3
 Units : SI
 Time Configuration : steady
 Optional Model : Cavitation

III. ANALYSIS

Pengecekan geometri merupakan langkah awal dalam analisis. Propeller dengan


konfigurasi B-series dimesh menggunakan autogrid.

Berikut adalah hasil dari simulasi propeller

Parameter Nilai
Thrust 2267 N
Power available 40, 233 KW
Torque 124,2 Nm
Efficiency 39,4 %
Figure 1 Absolute Total Pressure Back (left) and Face (right) section

Figure 2 Magnitude Velocity Back (left) and Face (right) section

Figure 3 Free stream cavitatiton number Back (left) and Face (right) section
Figure 4 Water streamline

Berdasarkan hasil simulasi, propeller A tidak dapat dipasangkan dengan motor yang
tersedia untuk mencapai maksimum performance. Hal ini menyebabkan RPM operasi
mengalami penurunan yang akan di ikuti dengan penurunan performance propeller.

Anda mungkin juga menyukai