LP SNH Fix
LP SNH Fix
LAPORAN PENDAHULUAN
1.2 Klasifikasi
Menurut Kozier, B (2010) Stroke non hemoragik dapat
diklasifikasikan berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu:
1.3 Etiologi
Stroke Non Hemoragik dapat di klasfikasikan menjadi 2 bagian di
tinjau dari penyebabnya Yaitu:
a) Stroke embolik
Stroke embolik adalah bekuan atau gumpalan darah yang terbawa aliran
darah bagian lain tubuh ke dalam otak sumber embolik selebral yang
paling sering adalah jantung dan arteri karotis riwayat penyakit demam
reumatik, fibrirasi atrium ( tersering) infrark miokardium dan kelainan
katup jantung biasanya rentan terkena stroke embolik khususnya bila
mereka mengalami kelainan irama jantung.
3
b) Sroke trombotik
Trombotik selebral dapat menjadi akibat proses penyempitan
(arterioskleosis). Pembuluh nadi otak dengan derajat yang sedang /
berat dan adanya perlambatan sirkulasi selebral keadaan ini sangat
berhubungan erat dengan usia, tetapi dapat pula di timbulkan oleh
tekanan darah tinggi dan resiko lainnya seperti diabetes beserta kadar
lemak termasuk kolesterol yang tinggi dalam darah.
Menurut Muttaqin Arrif (2008) penyebab Stroke non hemoragik
diakibatkan oleh:
a) Thrombosis (pembekuan cairan di dalam pembuluh darah otak) yang
terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat
menimbulkanoedema dan kongesti disekitarnya. Beberapa keadaan
dibawah ini dapat menyebabkan trombosis otak: Ateroskelosis,
hiperkoagulasi pada polisetimia, arthritis dan emboli
b) Embolisme Serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak
oleh bekuan darah, lemak, dan udara. Menurut Mutaqin arif (2008)
faktor – faktor resiko stroke non hemoragik adalah: Hipertensi,
Diabetes Mellitus, merokok, minum alkohol, strees dan gaya hidup
yang salah, Kontrasepsi oral (khususnya dengan disertai hipertensi,
merokok, dan kadar estrogen tinggi), Kolesterol tinggi,
Penyalahgunaan obat (kokain), makanan lemak dan faktor usia.
Iskemia pada otak akan merusak jalur motorik pada serebrum (Potter &
Perry,2005). Iskemia pada otak juga mengakibatkan batang otak yang
mengandung nuclei sensorik dan motorik yang membawa fungsi motorik
dan sensorik mengalami gangguan sehingga pengaturan gerak seluruh tubuh
dan keseimbangan (Guyton & Hall, 2007). Area di otak yang membutuhkan
sinyal untuk pergerakkan dan koordinasi otot tidak ditrasmisikan ke spinal
cord, saraf dan otot sehingga serabut motorik pada sistem saraf mengalami
gangguan untuk mengontrol kekuatan dan pergerakan serta dapat
mengakibatkan terjadinya kecacatan pada pasien stroke, menurut Frasel,
Burd, Liebson, Lipschick & Petterson (2008). Iskemia pada otak juga dapat
mengakibatkan terjadinya defisit neurologis Smeltzer & Bare (2010).
4. Eliminasi
a. Data subjektif :
Inkontinensia, anuria, distensi abdomen ( kandung kemih
sangat penuh), tidak ada suaura usus (ileus paralitik)
5. Makan/minum
a. Data subjektif :
Nafsu makan hilang, kehilangan sensasi lidah, pipi,
tenggorokan, disfagia, riwayat DM, peningkatan lemak
dalam darah.
b. Data objektif :
Problem dalam mengunyah (menurunnya reflek palatum dan
faring), obesitas (faktor resiko)
6. Sensori neural
a. Data subjektif :
10
3. Memverbalisasikan cedera
4. Memperagakan mobilisasi
DAFTAR PUSTAKA