DAN
KESELAMATAN PASIEN
TUREN
2015
PROGAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
1. PENDAHULUAN
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam
perkembangan masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan puskesmas tidak
hanya disorot dari aspek pemberian pelayanannya, karena muara dari pelayanan
puskesmas adalah pelayanan jasa.
Peningkatan mutu adalah progam yang disusun secara objektif dan sistematik
untuk memantau dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap pasien,
menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan pasien dan memecahkan masalah-
masalah yang terungkap. (Jacobalis S. 1989)
2. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat
pakar dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di puskesmas
menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar puskesmas mampu menjalankan
fungsinya dengan baik, maka Puskesmas harus memiliki sumber daya manusia ynag
profesional baik dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk
menjaga dan meningkatkan mutu puskesmas harus mempunyai suatu ukuran yang
menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien disemua tingkatan.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di puskesmas sudah diawali dengan
penilaian akreditasi puskesmas yang mengukur dan memecahkan masalah pada
tingkat input dan proses. Pada kegiatan ini Puskesmas harus melakukan berbagai
standar dan prosedur yang telah ditetapkan. Puskesmas dipicu untuk dapat menilai diri
dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan, sebagai
kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain yaitu
instrumen mutu pelayanan yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil
(output). Tanpa mengukur hasil kinerja Puskesmas tidak tidak dapat di ketahui apakah
input dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik pula. Indikator
Puskesmas disusun bertujuan mengukur kinerja puskesmas serta nyata sesuai standar
yang di tetapkan.
3. TUJUAN
A. Tujuan umum
Mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien yang memenuhi
standar pelayanan, keselamatan pasien dan memberikan kepuasan kepada pasien.
B. Tujuan Khusus
1) Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan standar pelayanan
medis dan keperawatan.
2) Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar pelayanan medik.
3) Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui
peningkatan kemampuan pemberian pelayanan kesehatan.
4) Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Puskesmas melalui indikator mutu
pelayanan Puskesmas.
6. SASARAN
Sasaran progam peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang akan dicapai
pada masing-masing unit pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Rawat Jalan
a. Tercapainya 100% pemberi layanan adalah dokter dan paramedis yang
berkompeten.
b. Tercapainya 90% ketepatan jam buka layanan.
c. Tercapainya 100% penatalaksanaan 15 penyakit terbanyak sesuai SOP.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
2. UGD
a. Tercapainya 100% pemberi layanan kegawatdaruratan adalah petugas yang
bersertifikat kegawatdaruratan seperti BLS, PPGD/GELS atau ALS.
b. Tercapainya 100% jam buka layanan 24 jam.
c. Tercapainya tidak lebih dari 2% kematian pengguna layanan yang dirawat
kurang dari 24 jam.
d. Tercapainya 100% kepuasan pengguna layanan.
3. Rawat Inap
a. Tercapainya 100% pengguna layanan yang memiliki dokter penanggung
jawab.
b. Tercapainya 100% pengguna layanan yang divisite dokter setiap hari kerja
aktif.
c. Tercapainya tidak lebih dari 5% pengguna layanan yang dirawat lebih dari
5 hari.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
4. Kamar Bersalin
a. Tercapainya 100% pemberi layanan persalinan normal adalah petugas
bersertifikat APN.
b. Tercapainya 100% persalinan normal dilakukan di Puskesmas.
c. Tercapainya kurang dari 1% kematian ibu melahirkan.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
5. Laboratorium
a. Tercapainya 100% penanggungjawab layanan adalah analis laboratorium.
b. Tercapainya waktu tunggu tunggu hasil laboratorium kurang dari 60
menit..
c. Tercapainya 95% kesesuaian antara permintaan laboratorium dan hasil
pemeriksaan.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
6. Farmasi
a. Tercapainya 100% pemberi layanan adalah apoteker atau asisten apoteker.
b. Tercapainya 90% ketepatan waktu pelayanan obat non racikan kurang dari
5 menit.
c. Tercapainya 100% ketepatan pemberian obat.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
7. Gizi
a. Tercapainya 100% pemberi layanan gizi adalah nutrisionis.
b. Tercapainya 100% ketepatan waktu pelayanan gizi rawat inap.
c. Tercapainya kurang dari 20% sisa makanan yang tidak dimakan oleh
pengguna layanan rawat inap.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
8. Ambulance
a. Tercapainya 100% ketersediaan ambulance 24 jam.
b. Tercapainya 90% kecepatan pelayanan ambulance kurang dari 30 menit.
c. Tercapainya 100% tidak terjadi insiden kecelakaan ambulance.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
9. Rekam Medis
a. Tercapainya 100% kesesuaian isian rekam medis dengan Permenkes
Nomor 269 Tahun 2008.
b. Tercapainya 90% ketepatan pelayanan rekam medis kurang dari 5 menit.
c. Tercapainya 100% ketepatan waktu pengisian resume medis kurang dari
24 jam setelah pelayanan.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
10. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
a. Tercapainya 100% penanggung jawab layanan kesehatan lingkungan
adalah sanitarian.
b. Tercapainya 100% ketersediaan wastafel atau handrub di setiap unit
layanan.
c. Tercapainya 100% pelaksanaan cuci tangan pakai sabun (CTPS) atau
handrub sesuai SOP.
d. Tercapainya 80% kepuasan pengguna layanan.
7. PROGAM KERJA
NO. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Menyusun progam kerja PMKP 2016 1. Rapat kerja tim PMKP dihadiri
bersama Tim Manajemen Mutu Kepala Puskesmas dalam
menyusun progam kerja
2. Ketua tim PMKP
menyampaikan laporan tertulis
progam PMKP 2016 kepada
kepala Puskesmas
3. Sosialisasi progam PMKP ke
semua unit
2. Menetapkan prioritas Puskesmas dalam 1. Kepala Puskesmas bersama
kegiatan dan evaluasi PMKP Tim Manajemen Mutu dan
ketua tim PMKP menetapakan
prioritas Puskesmas
3. Menyusun Panduan danStandar Prosedur 1. Bersama Tim Manajemen Mutu
Operasional (SPO) Puskesmas, Tim PMKP
menyusun : panduan praktek
Klinik (PPK), dan Standar
Operasional Prosedur (SOP).
2. Sosialisasi dan monitoring
penerapan panduan dan SOP
yang telah disusun.
4. Menetapkan indikator terpilih dan 1. Ketua tim menetapakan
menyusun sistem pencatatan dan indikator terpilih dengan
pelaporan Indikator Mutu Puskesmas kriteria : volume tinggi, resiko,
yang meliputi : biaya tinggi dan cenderung
Indikator Area Prioritas bermasalah.
Indikator Mutu Klinis Ada 10 indikator di unit pelayanan
Indikator sasaran keselamatan pasien klinis yaitu :
1) Rawat Jalan
2) UGD
3) Rawat Inap
4) Kamar Bersalin
5) Laboratorium
6) Farmasi
7) Gizi
8) Ambulance
9) Rekam Medis
10) Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Ada 6 indikator sasaran
keselamatan pasien :
1) Tidak terjadi kesalahan
identifikasi pasien
2) Terlaksana komunikasi yang
efektif antar tenaga medis
3) Tidak terjadi keslahan
pemberian obat kepada pasien
4) Tidak terjadinya kesalahan
prosedur tindakan medis dan
keperawatan
5) Tidak terjadinya resiko infeksi
di puskesmas
6) Tidak terjadinya pasien jatuh
Pelaporan dan evaluasi indikator klinis dan keselamatan pasien adalah untuk
menilai indikator klinis dan keselamatan pasien sehingga mutu pelayanan dapat
meningkat. Dalam pelaksanaanya agar data tercatat dengan baik maka setiap unit
pelayanan disediakan formulir, antara lain:
Jenis formulir Kegunaan Pelaksana
Formulir indikator Dokumen data indikator Setiap Unit Layanan
klinik
Formulir laporan bulanan Formulir sensus harian Setiap Unit Layanan
indikator
Formulir analisa dan Analisa dan evaluasi hasil Tim Manajemen Mutu
evaluasi indikator laporan dan monitoring bersama penanggung jawab
indikator unit layanan
1) Petugas pencatat adalah penanggung jawab unit layanan yang telah ditunjuk oleh
penanggung jawab tim pelaksana kegiatan PMKP.
2) Pada akhir bulan penanggung jawab unit layanan merekapitulasi hasil kegiatan,
dan menyerahkan hasil formulir sensus harian kepada penanggung jawab
pelaksana kegiatan PMKP.
3) Hasil rekapitulasi kemudian dilaporkan kepada tim pemantau PMKP Puskesmas.
4) Tim pemantau PMKP bersama tim PMKP Puskesmas membuat analisa dan
memberikan rekomendasi.
5) Tim Manajemen mutu melakukan analisa dan evaluasi hasil kegiatan PMKP
setiap 3 bulan bersama seluruh staf di hadiri oleh Kepala Puskesmas.
Indikator mutu layanan klinis di Puskesmas Turen dan target yang akan dicapai akan
disajikan dalam tabel berikut ini.
INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS
NO UNIT PELAYANAN INDIKATOR STANDAR
1 RAWAT JALAN Pemberi layanan adalah dokter, dokter gigi 100%
dan paramedis yang kompeten
Ketepatan jam buka layanan 90%
Penatalaksanaan 15 penyakit terbanyak 100%
sesuai SOP
Kepuasan pengguna layanan 80%
2 UGD Pemberi pelayanan kegawatdaruratan 100%
adalah petugas yang bersertifikat
(BLS/PPGD/GELS/ALS) yang masih
berlaku
Jam buka pelayanan 24 jam 100%
Kejadian kematian kurang dari 24 jam <2%
Kepuasan pengguna layanan 80%
3 RAWAT INAP Terdapat dokter penanggung jawap 100%
pengguna layanan rawat inap
Visite dokter pada hari kerja aktif 100%
Pengguna layanan dirawat lebih dari 5 hari <5%
Kepuasan pengguna layanan 80%
4 KAMAR BERSALIN Pemberi layanan persalinan normal adalah 100%
petugas bersertifikat APN
Tidak ada rujukan persalinan normal ke 100%
Rumah Sakit
Kejadian kematian ibu melahirkan <1%
Kepuasan pengguna layanan 80%
5 LABORATORIUM Penanggungjawab laboratorium adalah 100%
analis laboratorium
Waktu tunggu hasil laboratorium <60 menit
Kesesuaian hasil pemeriksaan dengan 95%
permintaan laboratorium
Kepuasan pengguna layanan 80%
6 FARMASI Pemberi pelayanan farmasi adalah apoteker 100%
atau asisten apoteker
Waktu pelayanan obat non racikan kurang 90%
dari 5 menit
Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 100%
Kepuasan pengguna layanan 80%
7 GIZI Pemberi pelayanan gizi adalah nutrisionis 100%
Ketepatan waktu pemberian makanan pada 100%
pengguna layanan rawat inap
Sisa makanan yang tidak dimakan <20%
pengguna layanan rawat inap
Kepuasan pengguna layanan 80%
8 AMBULANCE Ketersediaan pelayanan mobil ambulance 100%
24 jam
Kecepatan waktu respon pelayanan 90%
ambulance kurang dari 30 menit
Tidak terjadi kecelakaan ambulance 100%
Kepuasan pengguna layanan 80%
9 REKAM MEDIS Kelengkapan form rekam medis sesuai 100%
dengan Permenkes 269 tahun 2008
Waktu penyediaan rekam medis rawat jalan 90%
kurang dari 5 menit
Kelengkapan pengisian resume medis 100%
kurang dari 24 jam setelah pelayanan
Kepuasan pengguna layanan 80%
10 PENCEGAHAN DAN Penanggung jawab layanan kesehatan 100%
PENGENDALIAN lingkungan adalah sanitarian
INFEKSI
Ketersediaan wastafel atau handrub di 100%
setiap unit layanan klinis
Pelaksanaan CTPS atau handrub sesuai 100%
SOP
Kepuasan pengguna layanan 80%
2. UGD
a. Pemberi layanan kegawatdaruratan adalah petugas yang bersertifikat
kegawatdaruratan BLS, PPGD/GELS atau ALS yang masih berlaku
Judul Pemberi layanan kegawatdaruratan adalah petugas yang
bersertifikat kegawatdaruratan BLS, PPGD/GELS atau
ALS yang masih berlaku
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan kegawatdaruratan oleh tenaga
yang kompeten
Definisi Operasional Layanan UGD adalah unit yang menangani kasus gawat
darurat.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga pemberi layanan klinis bersertifikat
kompetensi
Denominator Jumlah semua tenaga pemberi layanan klinis
Sumber Data Pola Ketenagaan Puskesmas Turen
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggungjawab UGD
Pengumpulan Data
3. Rawat Inap
a. Terdapat dokter penanggung jawab pengguna layanan rawat inap
Judul Terdapat Dokter Penanggung Jawab Pengguna Layanan
Rawat Inap
Dimensi Mutu Kompetensi teknis dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi
untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Definisi Operasional Penanggung jawab pengguna layanan rawat vinap adalah
dokter yang mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
rawat inap sesuai kebutuhan pengguna layanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pengguna layanan rawat inap dalam 1 bulan yang
mempunyai dokter penanggung jawab
Denominator Jumlah semua pengguna layanan rawat inap dalam 1
bulan
Sumber Data Rekam medis
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Rawat inap
Pengumpulan Data
4. Kamar Bersalin
a. Pemberi layanan persalinan normal adalah petugas bersertifikat APN
Judul Pemberi Layanan Persalinan Normal Adalah Petugas
Bersertifikat APN
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan persalinan normal oleh tenaga
yang kompeten
Definisi Operasional Layanan persalinan normal adalah pelayanan persalinan
tanpa penyulit.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga pemberi layanan klinis bersertifikat
kompetensi
Denominator Jumlah semua tenaga pemberi layanan klinis
Sumber Data Pola Ketenagaan Puskesmas Turen
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggungjawab Kamar Bersalin
Pengumpulan Data
5. Laboratorium
a. Penanggung jawab laboratorium adalah analis laboratorium
Judul Penanggung Jawab Laboratorium Adalah Analis
Laboratorium
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan laboratorium oleh tenaga yang
kompeten
Definisi Operasional Layanan laboratorium adalah unit yang melayani
pemeriksaan penunjang medis.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga pemberi layanan klinis bersertifikat
kompetensi
Denominator Jumlah semua tenaga pemberi layanan klinis
Sumber Data Pola Ketenagaan Puskesmas Turen
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggungjawab Laboratorium
Pengumpulan Data
6. Farmasi
a. Pemberi layanan farmasi adalah apoteker atau asisten apoteker
Judul Pemberi Layanan Farmasi Adalah Apoteker atau Asisten
Apoteker
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan farmasi oleh tenaga yang
kompeten
Definisi Operasional Layanan farmasi adalah unit yang melayani pengambilan
obat di ruang obat sesuai perintah dokter.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga pemberi layanan klinis bersertifikat
kompetensi
Denominator Jumlah semua tenaga pemberi layanan klinis
Sumber Data Pola Ketenagaan Puskesmas Turen
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Farmasi
Pengumpulan Data
7. Gizi
a. Penanggung jawab layanan gizi adalah nutrisionis
Judul Penanggung jawab layanan Gizi adalah Nutrisionis
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan gizi oleh tenaga yang kompeten
Definisi Operasional Layanan Gizi adalah unit yang melayani pemberian
asuhan gizi pengguna layanan rawat inap.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah tenaga pemberi layanan klinis bersertifikat
kompetensi
Denominator Jumlah semua tenaga pemberi layanan klinis
Sumber Data Pola Ketenagaan Puskesmas Turen
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggungjawab Gizi
Pengumpulan Data
b. Ketepatan waktu pemberian makanan pada pengguna layanan rawat inap
Judul Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Pada Pengguna
Layanan Rawat Inap
Dimensi Mutu Efektifitas, akses, dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan gizi
Definisi Operasional Ketepatan waktu pemberian makanan adalah ketepatan
penyediaan makanan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
yaitu:
- Pagi 07.00 – 07.30
- Siang
- Sore
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pengguna layanan rawat inap yang disurvei
mendapat makanan tepat waktu
Denominator Jumlah seluruh pengguna layanan rawat inap yang
disurvei
Sumber Data Survey
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab Rawat Inap
Pengumpulan Data
8. Ambulance
a. Ketersediaan layanan mobil ambulance 24 jam
Judul Ketersediaan Layanan Mobil Ambulance 24 Jam
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya pelayanan mobil ambulance yang dapat
diakses setiap waktu oleh pengguna layanan
Definisi Operasional Ketersediaan layanan mobil ambulance adalah
ketersediaan waktu penyediaan ambulance untuk
memenuhi kebutuhan pengguna layanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Total waktu buka layanan ambulance dalam 1 bulan
Denominator Jumlah hari dalam 1 bulan
Sumber Data Unit gawat darurat
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab armada
Pengumpulan Data
9. Rekam Medis
a. Kelengkapan form rekam medis sesuai dengan Permenkes Nomor 269 Tahun
2008
Judul Kelengkapan Form Rekam Medis Sesuai Dengan
Permenkes Nomor 269 Tahun 2008
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kelengkapan berkas rekam medis
Definisi Operasional Kepengkapan form rekam medis terdiri dari:
- Identitas pasien yang terdiri dari nama, tanggal
lahir, alamat, kepala keluarga dan nomor indeks
- Tanggal kunjungan
- Anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Diagnosis
- Terapi
- Keterangan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah isian rekam medis lengkap sesuai Permenkes
Nomor 269 tahun 2008 yang di survey
Denominator Jumlah rekam medis yang disurvey
Sumber Data Survey
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab rekam medis
Pengumpulan Data
Indikator Mutu Klinis mulai dipantau pada 1 Januari 2016. Hasil pemantauan
Indikator- indikator ini akan diserahkan kepada masing- masing penanggungjawab unit
pelayanan dan akan dikumpulkan kembali tiap akhir bulan kepada pokja PMKP disertai
hambatan- habatan dari di masing- masing unit pelayanan. Tim PMKP menganalisis
hasil pencapaian indikator mutu klinis dan hambatan yang ada. Tim PMKP membuat
laporan hasil pencapaian dan hasil analisis indikator mutu klinis ini selambat-
lambatnya 2x 24 jam kepada kepala Puskesmas. Indikator mutu klinis ini akan
dievaluasi melalui Rapat Tim Manajemen Mutu tiap 3 bulan sekali.
Penilaian indikator perilaku ini dilakukan oleh tim pemantau kegiatan PMKP
secara insidentil dan mendadak untuk menilai perilaku petugas pemberi pelayanan. Bila
didapatkan petugas yang tidak sesuai dengan indikator perilaku ini maka akan
dilakukan peneguran secara langsung, maupun tidak langsung kepada yang
bersangkutan oleh penanggung jawab tim PMKP yang akan langsung berkoordinasi
dengan tim audit internal.
9. PENUTUP
Demikian telah disusun progam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Puskesmas. Diharapkan dengan progamkerja ini dapat dipakai sebagai pedoman kerja
dalam meningkatan mutu pelayanan.