Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KEPEMIMPINAN

2.1 Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli dan Dalam Beberapa Kamus Modern

Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999). Menyatakan
pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah
mencapai matlamat yang ditetapkan.

Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983: 255). Pemimpin adalah seseorang yang memiliki
kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok
tanpa mengindahkan bentuk alasannya.

Kartini Kartono (1994 : 33). Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain
untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa
tujuan.

C.N. Cooley (1902). Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan pada
kesempatan lain, semua gerakan sosial kalau diamati secara cermat akan ditemukan kecenderungan
yang memiliki titik pusat.

Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994: 33). Pemimpin dalam pengertian ialah seseorang yang
dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau
mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang
terbatas, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas
persuasifnya dan ekseptansi/penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.

Sam Walton. Pemimpin besar akan berusaha menanamkan rasa percaya diri pada para pendukung. Jika
orang memiliki percaya diri tinggi, maka kita akan terkejut pada hasil luar biasa yang akan mereka raih.

Rosalynn Carter. “Seorang pemimpin biasa membawa orang lain ke tempat yang ingin mereka tuju”.
Seorang pemimpin yang luar biasa membawa para pendukung ke tempat yang mungkin tidak ingin
mereka tuju, tetapi yang harus mereka tuju.
John Gage Alle. Leader…a guide; a conductor; a commander” (pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk,
penuntun; komandan).

Jim Collin. Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah pemimpin yang
andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki visi, tingkat
yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan
organisasi dan bawahannya.

Modern Dictionary Of Sociology (1996). Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati peranan
sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or
position of dominance and influence in a group).

C.N. Cooley dalam “ The Man Nature and the Social Order’.

Pemimpin itu selalu merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan, dan sebaliknya, semua gerakan
sosial, kalau diamat-amati secara cermat, akan ditemukan di dalamnya kecenderungan-kecenderungan
yang mempunyai titik pusat.

I . Redl dalam “Group Emotion and Leadership”. Pemimpin adalah seorang yang menjadi titik pusat yang
mengintegrasikan kelompok.

J.L. Borwn dalam “Psychology and the Social Order”. Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan kelompok,
tetapi dapat dipandang sebagai suatu posisi yang memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.

Kenry Pratt Fairchild dalam “Dictionary of Sociologi and Related Sciences”. Pemimpin dapat dibedakan
dalam 2 arti; Pertama, pemimpin arti luas, sesorang yang memimpin dengan cara mengambil inisiatif
tingkah laku masyarakat secara mengarahkan, mengorganisir atau mengawasi usaha-usaha orang lain
baik atas dasar prestasi, kekuasaan atau kedudukan. Kedua, pemimpin arti sempit, seseorang yang
memimpin dengan alat-alat yang meyakinkan, sehingga para pengikut menerimanya secara suka rela.
Dr. Phil. Astrid S. Susanto. Pemimpin adalah orangyang dianggap mempunyai pengaruh terhadap
sekelompok orang banyak.

Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh Staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gadjah
Mada). Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain
dalam situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai tujuan/tujuan-tujuan
tertentu.

2.2 Pengertian Kepemimpinan

Secara sederhana, apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah seorang di antara mereka
“mengajak” teman-temannya untuk melakukan sesuatu (Apakah: nonton film, bermain sepak bola, dan
lain-lain). Pada pengertian yang sederhana orang tersebut telah melakukan “kegiatan memimpin”,
karena ada unsur “mengajak” dan mengkoordinasi, ada teman dan ada kegiatan dan sasarannya. Tetapi,
dalam merumuskan batasan atau definisi kepemimpinan ternyata bukan merupakan hal yang mudah dan
banyak definisi yang dikemukakan para ahli tentang kepemimpinan yang tentu saja menurut sudut
pandangnya masing-masing. Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :

1) Koontz dan O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi sekelompok


orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.

2) Wexley dan Yuki (1977), kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain untuk lebih
berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.

3) Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk bersedia


berusaha mencapai tujuan bersama.

4) Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi
orang atau sekelompok orang.

Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandang yang dilihat oleh para ahli
tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut: 1) Fiedler (1967),
kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan
wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan. 2) John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orang-
orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki. 3) Davis (1977), mendefinisikan
kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan
dengan penuh semangat. 4) Ott (1996), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan
antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku
orang lain. 5) Locke et.al. (1991), mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain
untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang
meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi,
kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain.

Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau sudut pandang dan sifat-
sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:

a. Unsur-unsur yang mendasari

Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, adalah: (1)
Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan). (2) Kemampuan mengarahkan atau
memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. (3) adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.

b. Sifat dasar kepemimpinan

Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan
bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu:

1) Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya
motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan.

2) Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.

3) Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana
(iklim) yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi
(Tatang M. Amirin, 1983:15). Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga
unsur pokok yang mendasarinya, yaitu : [1] Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi
sosial [sosial perception]. [2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in abstrakct thinking]. [3] Memiliki
kestabilan emosi [emosional stability].

Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat dikategorikan kepemimpinan menjadi 3
[tiga] elemen dasar, yaitu:

1) Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi [relation consept], artinya kepemimpinan hanya ada
dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam
defines Locke, tersirat premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana
membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para pengikut mereka.

2) Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan lebih dari sekedar
menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja, karena dipandang tidak cukup memadai untuk
membuat seseorang menjadi pemimpin, artinya seorang pemimpin harus melakukan sesuatu. Maka
menurut Burns (1978), bahwa untuk menjadi pemimpin seseorang harus dapat mengembangkan
motivasi pengikut secara terus menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi responsif.
3) Kepemimpinan berarti mempengaruhi orang-orang lain untuk mengambil tindakan, artinya
seorang pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya dengan berbagai cara, seperti
menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model (menjadi teladan), penetapan sasaran,
memberi imbalan dan hukuman, restrukrisasi organisasi, dan mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan
demikian, seorang pemimpin dapat dipandang efektif apabila dapat membujuk para pengikutnya untuk
meninggalkan kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan organisasi (Bass, 1995. Locke et.al., 1991.,
dalam Mochammad Teguh, dkk., 2001:69).

Dari definisi-definisi di atas, paling tidak dapat ditarik kesimpulan yang sama , yaitu masalah
kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin
dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi,
membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang
pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam
melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan
seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga
mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha mencapai tujuan.Ciri-ciri
Kepemimpinan Yang Baik

WA. Gerungan menjelaskan bahwa seorang pemimpin paling tidak harus memiliki tiga ciri, yaitu:

1. Penglihatan Sosial

Artinya suatu kemampuan untuk melihat dan mengerti gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat
sehari-hari.

2. Kecakapan Berfikir Abstrak

Dalam arti seorang pemimpin harus mempunyai otak yang cerdas, intelegensi yang tingggi. Jadi seorang
pemimpin harus dapat menganalisa dan mumutuskan adanya gejala yang terjadi dalam kelompoknya,
sehingga bermanfaat dalam tujuan organisasi.

3. Keseimbangan Emosi

Orang yang mudah naik darah, membuat ribut menandakan emosinya belum mantap dan tidak memililki
keseimbangan emosi. Orang yang demikian tidak bisa jadi pemimpin sebab seorang pemimpin harus
mampu membuat suasana tenang dan senang. Maka seorang pemimpin harus mempunyai
keseimbangan emosi.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,


kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian
khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual (pengetahuan),
intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang
lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila ketujuh isi dari esensi/hakikat kepemimpinan
tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.

3.2 Saran

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk membaca
literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar rujukan.

DAFTAR PUSTAKA

_ 2010. "Pengertian kepemimpinan menurut para ahli". (Online).


(Http://Izmanyzz.wordpress.com/2010/09/04/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli, diakses 11
November 2011).

_ 2011. "Hakekat dan Teori Kepemimpinan". (Online). (Http://duniabaca.com/hakekat -dan-teori-


kepemimpinan.html, diakses 11 November 2011).

Aynul. 2009. "Leadership: Definisi Pemimpin". (Online). (Http://referensi-


kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/definisi-pemimpin.html, diakses 11 November 2011).
Mujiono, Imam. 2002. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII Press.

Teguh, Mochammad, dkk. 2001. Latihan Kepemimpinan Islam Tingkat Dasar [LKID]. Yogyakarta: UII
Press.

Anda mungkin juga menyukai