Anda di halaman 1dari 5

PERUBAHAN IKLIM DAN AIR TANAH

Pieter Enstein Waruwu


Program Studi Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung

Abstrak
Perubahan iklim merupakan tantangan pada lingkungan yang terpenting saat ini. Perubahan iklim memberikan dampak
yang besar terhadap banyak aspek di bumi, salah satunya ialah siklus hidrologi yang di dalamnya terdapat air tanah.
Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap air tanah seperti perubahan pada daerah recharge (resapan) maupun
daerah discharge(lepasan) yang menyebabkan kapasitas penyimpanan air tanah berkurang dan kualitas air tanah itu
sendiri semakin berkurang. Oleh karena itu dalam menghadapi perubahan iklim, dibutuhkan adaptasi dan pengelolaan
terhadap air tanah seperti mengembangkan sistem penyimpanan air tanah pada akuifer dan menghindari degradasi
lahan agar terpeliharanya air tanah.
Kata Kunci : Perubahan Iklim, Siklus Hidrologi, Air Tanah, Adaptasi

1. PENDAHULUAN memberikan pengaruh terhadap siklus hidrologi yang di


Sumber daya air di bumi sangat berlimpah, kira- dalamnya terdapat unsur air tanah sebagai sesutau unsur
kira dua per tiga daerah bumi ditutupi dengan air. Dari yang sangat penting. Oleh karena itu, salah satu cara
total air, 97,0% terdapat di lautan dan 3,0% adalah air yang dapat diaplikasikan dari ilmu geologi terhadap
tawar. Air tawar termasuk es dalam gletser dan lapisan adaptasi perubahan iklim adalah untuk memberikan
es kutub (69,4%), air yang tersimpan di danau, sungai, pemahaman tentang air tanah. Di banyak bagian benua,
dan lahan basah dan uap di atmosfer (0,3%), air tanah merupakan sumber utama untuk domestik,
kelembaban tanah (0,9%), dan air tanah, air yang pertanian, dan industri, itulah sebabnya sangat
disimpan di bawah tanah sepenuhnya jenuh tanah dan dibutuhkan pengelolaan air termasuk air tanah. Dalam
formasi geologi (29,4%). Tetapi penggunaan pengelolaan air dibutuhkan pemahaman yang sangat
keseluruhan air terbatas karena tidak tersinkronisasi baik tentang ilmu hidrologi dan hidrogeologi.
antara ketersediaan dan permintaan pada skala temporal
dan spasial dan kualitas yang buruk. Dengan 2. TINJAUAN PUSTAKA
meningkatnya populasi secara global, permintaan air 2.1 Perubahan Iklim
bersih untuk pertanian, rumah tangga, rekreasi, industri, Perubahan iklim menurut Intergovernmental
dan penggunaan lingkungan juga ikut meningkat. Dalam Panel on Climate Change (IPCC) merupakan perubahan
case tidak tersedianya air permukaan, para pengguna sifat dan variabilitas iklim yang berlangsung dalam
mengutamakan mengandalkan air tanah untuk periode yang lama, yang dapat diidentifikasi dengan
menggunakan uji statistikal dari parameter-paramerer
memenuhi permintaan air secara spasial dan temporal,
iklim (IPCC,2001). Perubahan iklim terutama
yang memiliki kepentingan tersendiri dalam hidrologi disebabkan oleh aktivitas manusia baik langsung
siklus. Secara global, air tanah merupakan sumber bagi maupun tidak langsung yang dapat merubah komposisi
sepertiga dari semua penarikan air tawar dan persediaan atmosfer secara global. Peningkatan gas-gas rumah kaca
masing-masing 36%, 42%, dan 27% air untuk domestik, menjadi penyebab pemanasan global yang memicu
pertanian, dan tujuan industri. Perubahan iklim akan terjadinya perubahan iklim. Salah satu gas rumah kaca
memberikan dampak yang signifikan pada siklus air dan yaitu karbon dioksida (CO2) merupakan kontributor
utama dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
pada sumber daya air tanah yang memiliki nilai tinggi
seperti batubara, minyak bumi dan gas, selain itu CO2
bagi kesehatan, ekosistem, dan pembangunan juga bisa dihasilkan dari penebangan hutan (deforestasi)
berkelanjutan. maupun pembakaran hutan.
Perubahan iklim merupakan fenomena yang Perubahan iklim merupakan tantangan
sedang berlangsung dan membawa banyak perubahan lingkungan terpenting yang dihadapi manusia karena
lingkungan seperti peningkatan CO2 dan peningkatan berpengaruh pada sektor pangan, ekosistem, kesehatan,
bahkan penyediaan air bersih. Pada beberapa tempat,
suhu di Bumi. Selain itu, perubahan iklim juga
ekosistem, atau masyarakat tertentu sangat rentan dalam Air hasil dari infiltrasi akan terakumulasi pada zona tak
menghadapi perubahan iklim tersebut. Kondisi ini jenuh dari tana dan akan terus bergerak ke segala arah
diperburuk apabila kemampuan ekosistem atau yaitu ke bawah, ke atas, atau ke samping tergantung
masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan iklim kapasitas retensi air dan potensi gradiennya. Pada tanah
rendah. Peningkatan suhu pada gilirannya akan yang tertutup vegetasi, bagian dari air hasil infiltrasi
mengubah pola dan distribusi curah hujan. akan diambil oleh tanaman melalui akarnya dari zona
Kecenderungannya adalah bahwa daerah kering akan akar tanah dan akan hilang ke atmosfer melalui
menjadi makin kering dan daerah basah menjadi makin transpirasi, sebagian hilang dari permukaan tanah
basah sehingga kelestarian sumber daya air akan sebagai penguapan dan sebagian hilang ke zona vadose
terganggu (Murdiyarso, 2003:17). Dampak perubahan (zona di luar zona akar hingga muka air tanah). Air di
iklim terhadap sumberdaya air antara lain meningkatnya zona vadose bergerak sebagai respon terhadap gradient
kejadian cuaca dan iklim ekstrim yang berpotensi total potensi air tanah dan sifat transmisi air dari tanah
menimbulkan banjir, tanah longsor, dan kekeringan. mencapai ke air tanah. Air yang meninggalkan zona
Kondisi tersebut diperparah oleh semakin menurunnya vadose dan berkontribusi terhadap air tanah disebut
daya dukung lahan akibat meningkatnya tekanan recharge.
terhadap lahan. Data dari Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukan bahwa 2.2.1 Recharge
kejadian bencana di Indonesia dalam periode 1815-2011 Resapan dari hasil presipitasi dapat terjadi
didominasi oleh faktor hidrometeorologi dan dengan hasil pembauran infiltrasi, sebuah jalur istimewa
interaksinya. melalui air pada aliran permukaan atau danau. Jalur ini
mengikuti 3 rute air yaitu langsung, lokal, dan tidak
2.2 Siklus Hidrologi langsung. Resapan langsung terjadi melalui zona tak
Siklus hidrologi pada Gambar 2.1 menunjukkan jenuh ketika air dari hasil presipitasi melebihi
proses yang kontinyu dimana air bergerak diantara kelembapan tanah dan meresap secara langsung dalam
atmosfer, permukaaan bumi, tanah, dan formasi geologi. arah vertikal ke sistem air tanah. Resapan langsung
Siklus hidrologi didorong oleh energi matahari yang merupakan proses pemabauran dan terjadi secara
memanaskan permukaan bumi dan lautan sehingga seragam di area yang luas di bawah titik dampak
menyebabkan hilangnya air ke atmosfer melalui presipitasi. Resapan lokal merupakan hasil dari gerakan
penguapan, sublimasi, dan transpirasi. Air kembali horizontal dan terkonsentrasinya air pada retakan, anak
diangkut dari atmosfer ke permukaan bumi sebagai hasil sungai, dan zona depresi. Titik-titik inilah yang sering
presipitasi atau sebagai salju. Air dari hasil presipitasi dipetakan dan diukur. Resapan tidak langsung
akan memasuki tanah melalui infiltrasi, air yang melibatkan konsentrasi air biasanya pada sungai, apakah
melebihi kapasitas infiltrasi tanah akan bergerak sebagai sementara atau tetap melalui rembesan dari air
limpasan tergantung pada kondisi permukaan, profil permukaan. Hasil ini merupakan perubahan dalam
tanah, dan intensitas presipitasi. penggunaan air tanah dan dapat dimodifikasi oleh
aktivitas manusia seperti perubahan penggunaan lahan
dan berbeda dari resapan lokal karena aliran air besar
secara signifikan untuk dipetakan, dihitung, dan diukur.

2.2.2 Discharge
Zona keluarnya air tanah merupakan salah satu
unsur yang sangat penting dalam siklus hidrologi,
termasuk hilangnya air dari akuifer ke air permukaan
dan atmosfer sebagai aliran utama ke dalam aliran
sungai, mata air, lahan basah, lautan, dan untuk
kebutuhan manusia. Discharge didorong oleh perbedaan
ketinggian antara air tanah dengan air permukaan, yang
diubah dengan memompa air tanah untuk pertanian dan
peningkatan populasi. Zone keluarnya air tanah terus
berlanjut hingga tingkat air tanah tetap lebih tinggi dari
air permukaan, begitu juga sebaliknya. Karena alasan
ini, aliran utama tetap dipertahankan dalam aliran
selama periode kekeringan panjang di daerah semikering
dan kering.
Gambar 2.1 Siklus Hidrologi
2.2.3 Penyimpaan Air Tahan (Groundwater penggunaan lahan. Selain itu, pertumbuhan penduduk
Storage) juga memberikan dampak pada daerah resapan dan hal
Penyimpanan air tanah merupakan perbedaan tersebut lebih besar dampaknya dari perubahan iklim.
antara recharge dan discharge dalam kerangka waktu
proses-proses tersebut terjadi. Perubahan ke tingkat air 3.2 Adaptasi Air Tanah Terhadap Perubahan
tanah dan air permukaan akan mengubah interaksi antara Iklim
air tanah dan air permukaan dan interaksi air alami dan Daya adaptasi terhadap perubahan iklim adalah
social dalam penyediaan dan permintaan. Penyimpanan kemampuan suatu sistem untuk menyesuaikan diri dari
air tanah dipengaruhi oleh sifat intrinsic dari akuifer perubahan iklim dengan cara mengurangi kerusakan
yang dikendalikan berdasarkan ukuran dan jenisnya. yang ditimbulkan, mengambil manfaat atau mengatasi
Akuifer akan menerima resapan dari daerah resapan perubahan dengan segala akibatnya. Menurut
yang luas namun tidak sensitif terhadap variabilitas Murdiyarso (2001), adaptasi terhadap perubahan iklim
iklim dalam jangka pendek, sementara itu akuifer bebas adalah salah satu cara penyesuaian yang dilakukan
yang dangkal lenih responsif terhadap variabilitas iklim secara spontan maupun terencana untuk memberikan
berskala kecil. Akuifer yang lebih dalam akan bereaksi reaksi terhadap perubahan iklim. Dengan demikian
dengan penundaan perubahan iklm yang berskala besar adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan strategi
saja. Penyimpanan air tanah juga dipengaruhi oleh yang diperlukan pada semua skala untuk meringankan
perubahan iklim tergantung apakah air tanah dapat usaha mitigasi dampak.
diperbarui atau tidak atau terdiri dari sumber daya fosil Adaptasi terhadap perubahan iklim sangat
(Hanson, Newhouse, & Dettinger, 2004). potensial untuk mengurangi dampak perubahan iklim
dan meningkatkan dampak manfaat, sehingga tidak ada
3. PEMBAHASAN korban. Pengalaman menunjukan bahwa banyak strategi
3.1 Dampak Perubahan Iklim Terhadap Air adaptasi dapat memberikan manfaat baik dalam
Tanah penyelesaian jangka pendek dan maupun jangka
Perubahan iklim mempengaruhi keberlanjutan panjang, namun masih ada keterbatasan dalam
air tanah pada beberapa aspek, seperti perubahan pada implementasi dan keefektifannya.
daerah resapan air tanah karena perubahan presipitasi Beberapa tindakan yang dapat diambil dalam
dan temperature secara musiman, kekeringan parah dan mengupayakan adaptasi air tanah terhadap perubahan
berkelanjutan, perubahan evapotranspirasi karena iklim yaitu meningkatkan kapasitas penyimpanan air
perubahan suhu dan vegetasi, dan adanya intrusi air laut seperti membangun waduk dan bendungan,
di daerah pantai dataran rendah karena naiknya mengembangkan penyimpanan air tanah pada akuifer
permukaan laut dan mengurangi resapan air tanah yang dan meningkatkan sistem, mengembangkan strategi
dapat menyebabkan kerusakan kualitas air tanah. perlindungan air tanah untuk menghindari hilangnya
Dampak perubahan iklim pada air tanah juga sumber air tanah dari kontaminasi permukaan, dan juga
dipengaruhi oleh topografi, sifat profil tanah, dan mengelola lahan untuk menghindari degradasi lahan
kondisi geologi dari akuifer. Banyaknya faktor ini agar terpeliharanya dan meningkatnya air tanah pada
menyebabkan resapan air tanah sangat terbatas dalam zona resapan.
hal ruang, semakin rumit karena adanya resapan Selain adaptasi, pengelolaan air tanah sangat
regional yang melibatkan interaksi dari beberapa dibutuhkan karena respon air tanah terhapat perubahan
komponen, proses hidrologi atmosfer, dan kondisi batas iklim lebih lambat dari sistem air permukaan.
hidrologi. Variasi dari resapan akuifer tidak hanya Pengelolaan ini dilakukan agar meminimalisir dampak
mengubah hasil atau pelepasan dari akuifer tetapi juga dari variasi iklim dan kondisi kekeringan yang mungkin
mengubah sistem aliran air tanah. Variasi resapan akan terjadi akibat dari perubahan iklim. Begitu juga
mempengaruhi aliran air tanah, contohnya dengan dengan melindungi sumber daya air tanah kareng akuifer
penurunan pada daerah discharge, daerah supply tetap memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar
akan mengalirkan air ke daerah yang mengering, daripada badan air permukaan. Air tanah juga dapat
sementara pada daerah supply itu sendiri sistem aliran dikelola dengan meminimalkan perbedaan antara
regional yang lebih rendah terus meningkat. Ini permintaan dan penyediaan, yaitu dengan membatasi
menunjukkan bahwa setiap penurunan pada daerah perluasan pengambilan air dari akuifer dan
resapan akan menghasilkan penurunan yang lebih besar mengingkatkan resapan air tanah, melalukan ekploitasi
lagi pada daerah kering dan penurunan yang kecil pada yang baik pada akuifer dalam, dan mengurangi
aliran regional. Perubahan iklim mempengaruhi daerah pemakaian air tanah dari aliran utama air permukaan.
discharge air tanah secara langsung atau tidak langsung
melalui adanya degradasi tanah, perubahan permintaan
air tanah, dan perubahan pada irigasi atau praktik
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Perubahan iklim merupakan perubahan sifat dan
variabilitas iklim yang berlangsung dalam periode yang
lama. Perubahan iklim memberikan dampak yang besar
terhadap banyak aspek di bumi, salah satunya ialah
siklus hidrologi yang di dalamnya terdapat air tanah.
Perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap air tanah
seperti perubahan pada daerah recharge (resapan)
maupun daerah discharge(lepasan) yang menyebabkan
kapasitas penyimpanan air tanah berkurang dan kualitas
air tanah itu sendiri semakin berkurang. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu adaptasi air tanah terhadap perubahan
iklim seperti mengembangkan sistem penyimpanan air
tanah pada akuifer dan menghindari degradasi lahan
agar terpeliharanya air tanah. Selain adaptasi dibutuhkan
juga pengelolaan seperti melindungi sumber daya air
tanah dan mengurangi pemakaian air tanah secara
langsung dari aliran utama air permukaan.
Diperlukan kepedulian dan kesadaran dari
semua pihak untuk dapat mengurangi dampak
perubahan iklim terhadap aspek geologi terutama dalam
hal air tanah. Diharapkan juga peran aktif dari para ahli
geologi untuk dapat mengaplikasikan ilmunya dan turut
serta dalam upaya pengurangan dampak perubahan
iklim.

DAFTAR PUSTAKA

IPCC. 2001. Climate Change 2001: Synthesis Report.


Cambridge, U.K: Cambridge University Press.
Jalota,S,K, dkk. 2018. Understanding Climate Change
Impacts on Crop Productivity and Water
Balance.United Kingdom : Elsevier Inc. Pages
149-181.
Murdiyarso, Daniel. 2003. Sepuluh Tahun Perjalanan
Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim. Jakarta:
Penerbit Buku Kompas.
Stephenshon,M. 2018. Energy and Climate Change : An
Introduction to Geological Controls,
Interventions and Mitigation. United Kingdom :
Elsevier Inc. Pages 123-146.

Anda mungkin juga menyukai