Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INTEGRASI & PEMELIHARAAN SDM

“Tindakan Disipliner”

Disusun Oleh:
Giovano Marco / 16.D1.0007
Toah, Jevon / 16.D1.0021
Feliks P.H / 16.D1.0022
Alexander Hendy / 16.D1.0028
Jordan Sanjaya / 16.D1.0045
Vixtor Santoso 16.D1.0064

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
SEMARANG
 Deifinisi tindak kedisiplinan
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan
tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai ataupun
pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan.

Dari pendapat di atas penulis mengelompokan menjadi tiga indikator disiplin kerja, yaitu :
1. Disiplin waktu
Disiplin waktu disini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan
ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi kehadiran dan kepatuhan pegawai pada jam
kerja serta pegawai dapat melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar.
2. Disiplin peraturan
Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu
organisasi dapat dicapai dengan baik.Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari pegawai
terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti taat danpatuh
dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tata tertib yang telah ditetapkan.
Serta ketaatan pegawai dalam menggunakan kelengkapan pakaian seragam yang telah
ditentukanorganisasi atau lembaga.
3. Disiplin tanggung jawab
Salah satu wujud tanggung jawab pegawai adalah penggunaan dan pemeliharaan
peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapatmenunjang kegiatan kantor berjalan dengan
lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjaditanggung
jawabnya sebagai seorang pegawai

 Penyebab Ketidakdisiplinan Dalam Bekerja


Baik buruknya disiplin seseorang dalam bekerja tidak muncul begitu saja, melainkan dapat
oleh beberapa faktor. Menurut Singodimedjo (dalam Sutrisno, 2014:89) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja pegawai yaitu:

1. Besar Kecilnya Pemberian Kompensasi


Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin, para karyawan akan mematuhi
segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan
balas jerih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan. Bila ia menerima konpensasi
yang memadai, mereka akan bekerja dengan tenang dan tekun, serta selalu berusaha bekerja
dengan sebaik-baiknya. Bila konpensasi yang diterima jauh dari memadai, maka ia akan berpikir
mendua, dan berusaha mencari tambahan penghasilan lain dari luar, sehingga menyebabkan ia
sering mangkir dan sering minta izin keluar. Namun demikian pemberian kompensasi yang
memadai belum tentu juga menjamin tegaknya disiplin.
2. Tidak Ada Keteladanan Dari Pemimpin
Keteladanan pemimpin sangat penting sekali dalam menegakkan kedisiplin pegawai, karena
dalam linkungan kerja, semua pegawai akan selalu memperhatikan dan mengikuti bagaimana
pemimpin menegakkan disiplin dirinya, dan bagaiman ia dapat mengendalikan dirinya dari
ucapan, perbuatan dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan,
misalkan aturan jam kerja, maka pemimpin tidak akan masuk kerja terlambat dari waktu yang
sudah ditetapkan.

3. Ada Tidaknya Aturan Pasti Yang Dijadikan Pegangan


Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada aturan tertulis
yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama.disiplin tidak mungkin dapat ditegakkan bila
peraturan yang dibuat hanya berdasarkan intruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan
kondisi dan situasi. Oleh sebab itu, disiplin akan dapat ditegakkan dalam suatu perusahaan, jika
ada aturan tertulis yang telah disepakati bersama. Dengan demikian, para karyawan akan mendapat
suatu kepastian bahwa siapa saja dan perlu dikenakan sanksi tanpa pandang bulu.

4. Keberanian Pimpinan Dalam Mengambil Tindakan


Keberanian pemimpin untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelangaran yang
dibuatnya, dengan adanya tindakan terhadap pelanggaran disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada
, maka semua karyawan merasa terlindungi dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang
serupa. Bila pimpinan tidak berani mengambil tindakan padahal pegawai sudah terang-terangan
melanggar disiplin, maka akan sangat berpengaruh kepada suasana kerja dalam perusahaan. Jika
tidak ada keberanian pimpinan dalam memberikan hukuman, maka banyak pegawai yang akan
berkata “untuk apa disiplin, sedang orang yang melanggar disiplin saja tidak pernah dikenakan
sanksi.

5. Adanya Pengawasan Disetiap Kegiatan


Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan, yang akan
mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan
yang telah ditetapkan. Namun sudah menjadi tabiat manusia pula bahwa mereka selalu ingin bebas,
tanpa terikat atau di ikat oleh peraturan apa pun juga. Dengan adanya pengawasan, maka sedikit
banyak para pegawai akan terbiasa melaksakan disiplin kerja.
6. Ada Tidaknya Perhatian Kepada Para Pegawai
Pegawai tidak hanya puas dengan penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menentang,
tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan
dan kesulitan mereka ingin didengar, dan dicarikan jalan keluarnya. Pimpinan yang berhasil
memberi perhatian yang besar kepada para pegawai akan dapat menciptakan disiplin kerja yang
baik, karena dia akan selalu dihormati, dan dihargai oleh para pegawainya, sehingga akan
berpengaruh besar kepada prestasi, semangat kerja dan moral kerja pegawai.

7. Diciptakan Kebiasaan-kebiasaan Yang Mendukung Tegaknya Disiplin


Kebiasaan-kebiasaan positif itu antara lain adalah sebagai berikut:
A. Saling menghormati, bila ketemu dilingkungan perkerjaan.
B. Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para pegawai akan turut
merasa bangga dengan pujian tersebut.
C. Sering mengikutsertakan pegawai dalam pertemuan-pertemuan, apalagi pertemuan yang
berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka.
D. Member tahu bila ingin meninggalkan tempat kerja kepada rekan sekerja, dengan
menginformasikan, ke mana dan untuk urusan apa, walaupun kepada bawahan sekalipun.

 Hal-hal Yang Meningkatkan Kedisiplinan

1. Kejelasan Jobdesk
Adanya kejelasan jobdesk pekerjaan akan menimbulkan rasa semangat dan disiplin dalam bekerja.
Job desk yang tidak jelas akan membuat karyawan menjadi malas-malasan dan sering
meninggalkan pekerjaan. Oleh Karena itu, sebelum menempatkan karyawan di dalam suatu
jabatan, berikan dan jelaskanlah terlebih dahulu Jobdesk yang berisi hak dan kewajibannya di
jabatan tersebut.

2. Keteladanan Pimpinan Yang Baik


Keteladanan pimpinan/atasan dapat meningkatkan disiplin dalam bekerja. Karena apabila kita
ingin karyawan kita disiplin dalam bekerja, tentu kita harus memberikan contoh kedisiplinan yang
baik pula. Jangan harap bawahan anda datang tepat waktu ke kantor, apabila anda sendiri sering
terlambat. Jadi, berikanlah selalu contoh yang baik untuk setiap peraturan yang ditetapkan
perusahaan.
3. Persamaan Hak dan Kewajiban Antara Sesama Karyawan
Dengan adanya persamaan antara hak dan kewajiban sesama karyawan membuat semangat dan
disiplin bekerja lebih baik. Hal ini disebabkan karena tidak bakal adanya rasa iri yang timbul
diantara karyawan. Karena semua karyawan sama di mata perusahaan, dan peraturan yang
ditegakkan tidak akan pandang bulu.

4. Atasan Aktif Melakukan Pengawasan


Pimpinan yang aktif melakukan pengawasan membuat karyawan bertanggung jawab
menyelesaikan tugas dan pekerjaan dengan tepat waktu. Para atasan di kantor tidak bisa hanya
memperhatikan pekerjaan yang dia kerjakan saja, tapi dia harus aktif mengontrol dan mengawasi
apa yang dilakukan bawahannya, termasuk keberadaan si bawahan di tempatnya.

5. Adanya Sanksi Hukuman


Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran, maka wajib diberikan hukuman sesuai dengan
peraturan perusahaan yang berlaku. Peraturan Perusahaan bukan hanya sebuah buku yang hanya
menjadi kelengkapan dokumen, tapi juga harus benar-benar ditegakkan. Setiap karyawan yang
melanggar, maka wajib diberikan sanksi. Hal ini dapat membuat karyawan menjadi lebih berhati-
hati dan menaati setiap peraturan yang berlaku di perusahaan.

 Hot Stove Rules


Pendekatan untuk melaksanakan tindakan disipliner disebut tungku panas (hot stove rule).
Menurut pendekatan ini, tindakan disipliner haruslah memiliki konsekuensi yang analog dengan
menyentuh sebuah tungku panas:

1. Membakar Dengan Segera


Jika tindakan disipliner akan diambil, tindakan itu harus dilaksanakan segera sehingga individu
memahami alasan tindakan tersebut. Dengan berlalunya waktu, orang memiliki tendensi
meyakinkan mereka sendiri bahwa dirinya tidak salah yang cenderung sebagian menghapuskan
efek-efek disipliner yang terdahulu.

2. Memberi Peringatan
Hal ini penting untuk memberikan peringatan sebelumnya bahwa hukuman akan mengikuti
perilaku yang tidak dapat diterima. Pada saat seseorang bergerak semakin dekat dengan tungku
panas, maka diperingatkan oleh panasnya tungku tersebut bahwa mereka akan terbakar juka
mereka menyentuhnya, dan oleh karena itu ada kesempatan menghindari terbakar jika mereka
memilih demikian.

3. Memberikan Hukuman Yang Konsisten


Tindakan disipliner haruslah konsisten ketika setiap orang yang melakukan tindakan yang sama
akan dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Seperti pada tungku panas, dan pada periode
waktu yang sama, akan terbakar pada tingkat yang sama pula.
 Disiplin yang konsisten berarti :
1. Setiap karyawan yang terkena hukuman disiplin harus menerimanya/menjalaninya.
2. Setiap karyawan yang melakukan pelanggaran yang sama akan mendapatkan ganjaran disiplin
yang sama.
3. Disiplin diberlakukan dalam cara yang sepadan kepada segenap karyawan.
4. Membakar tanpa membeda-bedakan

Tindakan disipliner seharusnya tidak membeda-bedakan. Tungku panas akan membakar setiap
orang yang menyentuhnya, tanpa memilih-milih. Penyelia menitikberatkan pada perilaku yang
tidak memuaskan, bukan pada karyawanya sebagai pribadi yang buruk.

Sumber :

https://vianisilv.wordpress.com/2014/03/17/manajemen-sumber-daya-manusia-lanjutan-disiplin-
kerja/

http://najasmileforyou.blogspot.co.id/2013/05/manajemen-sumber-daya-manusia-disilpin.html

http://suparwanto-agape.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-disiplin-kerja-disiplin.html

Anda mungkin juga menyukai